Rabu, 2 November 2016

5:106-108 Tafsir Surah Al Maidah, ayat 106-108.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ حِينَ الْوَصِيَّةِ اثْنَانِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ أَوْ آخَرَانِ مِنْ غَيْرِكُمْ إِنْ أَنْتُمْ ضَرَبْتُمْ فِي الأرْضِ فَأَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةُ الْمَوْتِ تَحْبِسُونَهُمَا مِنْ بَعْدِ الصَّلاةِ فَيُقْسِمَانِ بِاللَّهِ إِنِ ارْتَبْتُمْ لا نَشْتَرِي بِهِ ثَمَنًا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى وَلا نَكْتُمُ شَهَادَةَ اللَّهِ إِنَّا إِذًا لَمِنَ الآثِمِينَ (١٠٦) فَإِنْ عُثِرَ عَلَى أَنَّهُمَا اسْتَحَقَّا إِثْمًا فَآخَرَانِ يَقُومَانِ مَقَامَهُمَا مِنَ الَّذِينَ اسْتَحَقَّ عَلَيْهِمُ الأوْلَيَانِ فَيُقْسِمَانِ بِاللَّهِ لَشَهَادَتُنَا أَحَقُّ مِنْ شَهَادَتِهِمَا وَمَا اعْتَدَيْنَا إِنَّا إِذًا لَمِنَ الظَّالِمِينَ (١٠٧) ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يَأْتُوا بِالشَّهَادَةِ عَلَى وَجْهِهَا أَوْ يَخَافُوا أَنْ تُرَدَّ أَيْمَانٌ بَعْدَ أَيْمَانِهِمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاسْمَعُوا وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ (١٠٨)

Ada seorang maula dari Bani Sahm iaitu Badil ibnu Abu Maryam yang keluar bersafar untuk berdagang. Ketika tiba di negeri Syam, Badil bergabung bersama Tamim Ad Dari dan Addi ibnu Bada yang juga datang membawa barang dagangannya.

Kemudian Badil jatuh sakit. Di negeri itu tidak terdapat seorang muslim. Tamim dan Addi waktu itu beragama Nasrani dan belum masuk Islam. Maka Badil mewasiatkan kepada Tamim dan Addi agar menyampaikan semua barang yang ditinggalkannya kepada keluarganya.

Antara lain sebuah wadah atau piala perak yang berukiran daun pohon kurma dari emas. Piala ini merupakan barang yang paling berharga dari semua dagangannya dan akan dijual kepada seseorang yang bergelar bangsawan.

Setelah Badil meninggal dunia, Tamim dan Addi mengambil piala tersebut, lalu mereka menjualnya. Ketika Tamim dan Addi tiba pada keluarga Badil, mereka serahkan semua tarikah (harta peninggalan)nya.

Tetapi keluarga Badil merasa kehilangan piala tersebut. Lalu mereka menanyakannya kepada Tamim dan Addi, maka mereka jawab bahawa Badil hanya meninggalkan semua ini dan tidak pernah menyerahkan yang lainnya kepada mereka.

Kemudian Tamim dan Addi melaporkan kepada Rasulullah s.a.w. Maka Allah s.w.t. menurunkan firmanNya,

"106. Wahai orang-orang yang beriman! Kesaksian di antara kalian apabila telah datang kepada salah seorang di antara kalian kematian ketika berwasiat dua orang yang mempunyai keadilan di antara kalian," 

Apabila salah seorang dari kalian menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kalian. Iaitu angkatlah dua orang saksi dari kalangan keluarga orang yang berwasiat atau dari kalangan kaum muslim terhadap wasiat yang hendak dibuat ketika seseorang kedatangan tanda-tanda kematiannya.

"atau dua orang yang lain dari selain kalian. Jika kalian bepergian di bumi, maka menimpa kalian musibah kematian,"

Atau dua orang yang berlainan agama dengan kalian. Jika kalian dalam perjalanan di bumi lalu kalian ditimpa bahaya kematian. Mengambil orang lain yang tidak seagama dengan sebagai saksi dibolehkan, jika tidak ada orang Islam yang akan dijadikan saksi.

"kalian menahan keduanya setelah solat, maka keduanya bersumpah demi Allah jika kalian ragu-ragu," 

Hendaklah kalian tahan kedua saksi itu setelah solat Asar, di mana bermaksiat di waktu itu dosanya lebih besar, solat kaum muslim (tanpa ikatan waktu) atau solat menurut agamanya masing-masing, agar keduanya bersumpah dengan nama Allah jika kalian ragu-ragu.

Kedua saksi tersebut diberdirikan untuk disumpah sesudah solat jamaah yang dilakukan oleh orang ramai di hadapan mereka. Sumpah dengan menyebut nama Allah itu diadakan jika kedua saksi itu menunjukkan tanda yang mencurigakan, bahawa keduanya akan berbuat khianat atau melakukan penggelapan. Jika yakin, maka tidak perlu diadakan sumpah.

"kami tidak membeli dengannya harga," 

Demi Allah, kami tidak akan membeli dengan sumpah ini, iaitu kami tidak akan mengambil keuntungan atau menukar sumpah ini dengan harga yang sedikit berupa kebendaan yang fana dan pasti lenyap itu.

"walaupun dia kerabat," 

Walaupun orang yang disaksikannya itu adalah saudara mara sendiri, kami tidak akan memihaknya.

"dan kami tidak menyembunyikan kesaksian Allah;" 

Bahkan kami akan menyampaikannya menurut pengetahuan atau pendengaran kami.

"sungguh kami jika demikian benar-benar termasuk orang-orang yang berdosa."

Sesungguhnya kami melakukan sesuatu penyimpangan dalam persaksian ini atau mengganti atau mengubah atau sama sekali menyembunyikannya, tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa.

Maka Rasulullah s.a.w. membuat Tamim dan Addi bersumpah. Kemudian para ahli waris menjumpai piala itu di Mekah. Orang yang memegang piala itu berkata, "Kami membelinya dari Tamim Ad Dari dan Addi ibnu Bada." Maka Allah s.w.t. menurunkan firmanNya,

"107. Maka jika di dapati atas bahawasanya keduanya berbuat dosa," 

Jika diketahui kedua saksi itu berbuat dosa, iaitu apabila terbukti melalui berita yang benar, jika pihak para wali (ahli waris) si mayat melihat adanya qarinah (tanda), gelagat, terbuka dan tampak serta terbukti bahawa kedua saksi wasiat tersebut berdusta, berkhianat (curang) dalam persaksiannya, menggelapkan sebahagian dari harta yang dititipkan kepada keduanya, mengaku bahawa keduanya telah melakukan transaksi jual beli dengan si mati sebelum matinya, mengaku bahawa si mati telah berwasiat untuk mereka berdua atau barangnya ada pada keduanya.

"maka dua orang pertama berdiri tempat kedudukan keduanya," 

Maka dua orang yang lain menggantikan kedudukannya. Hendaklah dua orang lelaki dari kalangan ahli waris si mayat bangkit mengajukan tuntutan penggantian, lalu bersumpah dengan menyebut nama Allah, bahawa persaksian kedua orang kafir itu batil, berdusta, mengubah wasiat (pesan si mati), berkhianat dan mereka tidak menerimanya. Maka persaksian kedua orang kafir itu ditolak, sedangkan persaksian para wali si mayat diterima.

"dari orang-orang yang berhak atas mereka dua orang pertama," 

Iaitu di antara ahli waris yang berhak dan lebih dekat kepada orang yang meninggal. Pengkhususan sumpah yang diambil dari dua orang saudara terdekat dan paling berhak mewaris harta tersebut adalah kerana masalahnya yang khusus.

"maka keduanya bersumpah demi Allah, "Sungguh kesaksian kami lebih berhak dari kesaksian mereka berdua, dan tidaklah kami melampaui batas.""

Sesungguhnya ucapan kami yang menuduh keduanya berbuat khianat adalah benar, dan persaksian kami lebih sahih serta lebih kuat daripada persaksian yang diajukan oleh keduanya tadi. Kami tidak melanggar batas dalam ucapan kami yang mengatakan bahawa keduanya telah berbuat khianat.

"Sungguh kami jika demikian benar-benar termasuk orang-orang yang zalim."

Sesungguhnya jika kami berbuat demikian, bererti kami berdusta terhadap keduanya, tentu kami termasuk orang-orang yang zalim." Hak bersumpah bagi para ahli waris dan berpegang kepada ucapannya.

Maka dua orang lelaki dari kalangan wali lelaki dari Bani Sahm itu bangkit dan bersumpah dengan nama Allah. Mereka berkata, "Sesungguhnya persaksian kami lebih layak untuk diterima dan sesungguhnya piala itu adalah milik ahli warisnya." Dan piala itu diberikan kepada saudara mereka.

"108. Demikian itu lebih dekat agar mereka datang dengan kesaksian atas yang sebenarnya," 

Dengan cara itu mereka lebih patut memberikan kesaksiannya menurut yang sebenarnya. Demikianlah cara mempraktikkan hukum ini dengan cara yang lebih memuaskan, iaitu menyumpah kedua saksi yang zimmi serta menaruh rasa curiga terhadap keduanya. Hal ini lebih dekat untuk menjadikan keduanya mengemukakan persaksian menurut apa yang sebenarnya.

"atau mereka takut jika dikembalikan sumpah-sumpah setelah sumpah mereka." 

Mereka merasa takut akan dikembalikan sumpahnya setelah mereka bersumpah. "Sumpah itu dikembalikan" bermaksud saksi-saksi yang berlainan agama itu ditolak, dan sumpah yang dipegang adalah sumpah saksi-saksi yang terdiri dari saudara mara, atau bererti orang-orang yang bersumpah itu akan mendapat balasan di dunia (seperti terbuka aibnya) dan akhirat, kerana melakukan sumpah palsu, akhirnya mereka tidak jadi bersumpah palsu.

"Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan dengarkanlah kalian." 

Bertakwa kepada Allah dengan tidak berkhianat dan berdusta dalam semua urusan dan dengarkanlah dengan menaati perintahNya.

"Dan Allah tidak memberi petunjuk kaum yang fasik."

Iaitu orang-orang keluar dari jalan ketaatan kepadaNya dan menyimpang dari syariatNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...