Rabu, 28 Disember 2016

4:40-42 Tafsir An Nisa, ayat 40-42.

إِنَّ اللَّهَ لا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا (٤٠) فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاءِ شَهِيدًا (٤١) يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَعَصَوُا الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّى بِهِمُ الأرْضُ وَلا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا (٤٢)

Allah s.w.t. berfirman memberitakan,

"40. Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seberat zarrah," 

Sempurnanya keadilan dan kurniaNya, Dia bersih dari kezaliman atau penganiayaan baik besar maupun kecil. Dia tidak menzalimi sesiapa pun di hari kiamat nanti barang seberat zarrah. Zarrah ertinya semut yang paling kecil. Oleh kerana itu, Dia tidak mengurangi kebaikan seseorang atau menambah keburukan seseorang.

Manusia keluar dari kuburannya dalam keadaan yang bermacam-macam. Diperlihatkan kepada mereka balasan perbuatan mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan walaupun sekecil zarrah, nescaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan walaupun sekecil zarrah, nescaya dia akan melihat balasannya juga.

"dan jika ada kebajikan, Dia melipat gandakannya" 

Jika seseorang membuat kebaikan walaupun sebesar zarrah, nescaya Allah akan melipatgandakannya. Di mana saja kebaikan itu berada, maka pahalanya akan ditunaikan, bahkan digandakan oleh Allah menjadi sepuluh, tujuh ratus, atau lebih dari itu serta akan diberikan pahala yang besar yang tidak dapat diperkirakan oleh seseorang sesuai keadaannya, manfaatnya, keadaan pelakunya dan keikhlasannya.

Seorang hamba lelaki atau seorang hamba perempuan didatangkan. Lalu semua makhluk baik yang terdahulu maupun yang terkemudian yang mempunyai hak terhadapnya diseru datang mengambil haknya. Maka hamba wanita merasa gembira bila ia mempunyai hak atas ayahnya, ibunya, saudaranya atau suaminya.

Maka tidak ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya. Allah memberikan ampunan dari haknya menurut apa yang dikehendakiNya, tetapi Dia tidak memberikan ampunan barang sedikit pun yang bertalian dengan hak-hak orang lain.

Lalu hamba itu dipanggil dihadapkan kepada orang-orang (yang bersangkutan dengannya) dan diperintahkan supaya memberikan kepada orang-orang itu hak-hak mereka. Hamba berkenaan tidak dapat memenuhi hak-hak mereka. Orang-orang itu diperintahkan mengambil amal-amal solehnya. Lalu orang-orang itu diberikan haknya masing-masing sesuai dengan perbuatan aniaya si hamba (terhadap dirinya).

Jika si hamba yang bersangkutan adalah kekasih Allah, dan masih ada baki amal solehnya sebesar zarrah. Maka Allah melipatgandakannya untuk si hamba hingga si hamba masuk syurga kerananya.

Jika si hamba berkenaan adalah orang yang celaka, semua kebaikannya telah habis, sedangkan orang-orang yang menuntutnya masih ramai. Lalu amal keburukan mereka diambil dan ditambahkan kepada amal keburukan si hamba itu. Kemudian si hamba itu dibelenggu dan dimasukkan ke dalam neraka.

"dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar." 

Allah s.w.t. menambah pahala melebihi amal yang dilakukan seseorang, diberikan taufik untuk mengerjakan kebaikan dan memberikan kebaikan yang banyak. Termasuk di antaranya adalah memasukkannya ke syurga.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya orang mukmin walaupun suatu kebaikan, Allah memberinya pahala rezeki di dunia, dan memberinya balasan pahala di akhirat nanti. Adapun orang kafir, maka Allah hanya memberinya di dunia; dan apabila hari kiamat, maka dia tidak memiliki suatu kebaikan pun."

"41. Maka bagaimana apabila Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi" 

Semua amal perbuatan dilaporkan kepada Allah pada tiap hari Isnin dan Khamis. Kepada para nabi, para bapa dan para ibu pada hari Jumaat.

Pada hari kiamat yang ngeri dan keras kejadiannya, terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Allah. Mahkamah tersebut merupakan mahkamah yang paling adil. Yang memberikan keputusan adalah Zat yang Maha sempurna ilmu, keadilan dan kebijaksanaan. Diberikanlah buku perhitungan perbuatan masing-masing.

Didatangkanlah manusia yang paling bersih, iaitu para rasul untuk menjadi saksi kepada umatnya masing-masing. Apakah perbuatan mereka mengikuti perintah Allah atau tidak. Ditambah lagi dengan pengakuan dari orang yang diberikan keputusan.

"dan Kami mendatangkan kamu atas mereka sebagai saksi?" 

Rasulullah s.a.w. bersaksi atas orang-orang yang ada di zamannya. Setelah Allah s.w.t. mewafatkan Beliau s.a.w., tiada suatu hari pun yang terlewatkan melainkan ditampilkan kepada Nabi s.a.w. perihal umatnya di pagi dan petang harinya, sehingga hari kiamat. Maka Nabi s.a.w. mengenal nama dan amal perbuatan mereka.

Pada hari kiamat, didatangkanlah Nabi Muhammad s.a.w. sebagai saksi atas umatnya, apakah mereka mengikuti perintah Allah atau tidak. Sebahagian orang berbahagia mendapat keuntungan, kemenangan, kemuliaan dan keberhasilan. Sebahagian lagi mendapatkan kesengsaraan, keninaan, terbukanya aib dan mendapat azab yang menghinakan.

"42. Pada hari menginginkan orang-orang yang kafir dan orang-orang yang menderhakai Rasul, sekiranya disama-ratakan dengan mereka bumi," 

Allah s.w.t. menghimpun semua manusia di hari kiamat di padang mahsyar. Allah hanya memberikan ampunan kepada pemeluk agama Islam. Allah mengampuni semua dosa betapapun besarnya kecuali dosa mempersekutukan Allah. Hanya orang-orang Islam yang dapat masuk syurga.

Orang-orang yang mempersekutukan Allah melihat dengan mata mereka sendiri. Mereka mengatakan bahawa sesungguhnya Allah tidak akan menerima sesuatu pun dari seseorang kecuali dari orang yang mengesakanNya. Lalu mereka berkata kepada sesamanya, "Marilah kita ingkari perbuatan kita." Mereka tidak mahu mengakui perbuatan mereka.

Ketika ditanyai nanti, mereka ingin mengatakan, "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah." Mereka mengharapkan dengan hal ini agar Allah memberikan ampunan bagi mereka.

Sebelum mereka mengatakan hal tersebut Allah mengunci mati mulut mereka dan berbicaralah semua anggota tubuh mereka tentang hal-hal yang mereka lakukan sebenarnya. Beriqrarlah dan bersaksilah semua anggota tubuh mereka terhadap diri mereka sendiri dengan menyatakan bahawa sebenarnya mereka telah mempersekutukan Allah. Mereka mengakui semua yang telah mereka kerjakan.

Ketika itu masalah pun menjadi jelas, dan tidak ada lagi tempat untuk menyembunyikan sesuatu, bahkan tidak ada manfaat dan faedahnya menyembunyikan.

Maka pada saat itu orang-orang kafir dan orang-orang yang menderhakai rasul ingin supaya mereka berharap seandainya diri mereka ditelan oleh bumi, terkubur di dalam tanah dan menjadi tidak ada. Mereka berharap akan terhindar dari kengerian dan huru-hara di Mauqif (padang mahsyar), dan terhindar dari kehinaan, kemaluan dan cemuhan.

"dan mereka tidak akan menyembunyikan Allah sesuatu kejadian." 

Mereka tidak dapat menyembunyikan sesuatu kejadian pun. Pada hari itu semua manusia melihat apa yang telah dilakukannya ketika di dunia. Tiada suatu perbuatan pun yang dapat mereka sembunyikan dari Allah.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...