Isnin, 30 Januari 2017

3:123-129 Tafsir Surah Ali Imran, ayat 123-129.

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (١٢٣) إِذْ تَقُولُ لِلْمُؤْمِنِينَ أَلَنْ يَكْفِيَكُمْ أَنْ يُمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلاثَةِ آلافٍ مِنَ الْمَلائِكَةِ مُنْزَلِينَ (١٢٤) بَلَى إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلافٍ مِنَ الْمَلائِكَةِ مُسَوِّمِينَ (١٢٥) وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلا بُشْرَى لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ قُلُوبُكُمْ بِهِ وَمَا النَّصْرُ إِلا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ (١٢٦) لِيَقْطَعَ طَرَفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَوْ يَكْبِتَهُمْ فَيَنْقَلِبُوا خَائِبِينَ (١٢٧) لَيْسَ لَكَ مِنَ الأمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ (١٢٨) وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ يَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (١٢٩)

Kaum muslim mengalami kekalahan dalam perang Uhud. Untuk mengingatkan nikmatNya kepada mereka di perang Badar, Allah s.w.t. menurunkan firmanNya,

"123. Dan sungguh, Allah telah menolong kalian di Badar," 

Perang Badar terjadi pada hari Jumaat, 17 Ramadan 2 H (17 Mac 624 M). Nabi s.a.w. keluar bersama pasukan kaum muslim dengan maksud mengejar kafilah Quraisy yang pulang dari Syam. Namun berita ini didengar oleh kaum musyrik, maka mereka segera bersiap-siap untuk mengadakan perlawanan demi menyelamatkan kafilah mereka.

Saat itu, kaum kafir Quraisy keluar dengan pasukan berjumlah 1,000 orang. Semuanya memakai baju besi, bertopi baja disertai dengan senjata lengkap dan kuda-kuda yang banyak dan terlatih dengan semua perhiasan yang berlebih-lebihan.

Maka bertempurlah kaum muslim dengan kaum musyrik di Badar, suatu tempat yang terletak di antara Mekah dan Madinah, terkenal dengan sumurnya. Nama tempat (kampung) ini dikaitkan dengan nama seorang lelaki yang mula-mula menggali atau pemilik sumur tersebut, iaitu Badar ibnun Narain.

"dan kalian, kalian lemah." 

Padahal kalian dalam keadaan lemah. Adzillah bermaksud jumlah pasukan kaum muslim sedikit. Mereka hanya terdiri daripada 313 orang; 2 orang di antara mereka berkuda dan 70 orang berunta, sedangkan yang lainnya adalah pasukan jalan kaki. Perlengkapan mereka juga tidak mencukupi.

Hari itu merupakan hari pemisah antara kebenaran dan kebatilan. Allah memenangkan Islam dan para pemeluknya, membungkam kemusyrikan dan menghancurkan semua sarana dan golongannya. Allah memenangkan RasulNya dan menampakkan wahyu serta bala tentera yang diturunkanNya dan membuat wajah Nabi serta bala tenteranya putih berseri. Demikian itu adalah anugerahNya kepada hamba-hambaNya yang mukmin dan bala tenteraNya yang bertakwa.

"Maka bertakwalah kepada Allah, agar kalian bersyukur." 

Bertakwalah kepada Allah agar kalian dapat mengerjakan ketaatan kepadaNya. Barang siapa yang tidak bertakwa kepada Allah, maka sama saja ia tidak bersyukur kepada Tuhannya. Allah menyukai hambaNya apabila mereka tertimpa musibah yang tidak mereka sukai segera mengingat hal yang mereka cintai, sehingga musibah menjadi ringan dan membuat mereka bersyukur kepada Allah atas nikmat yang besar itu.

"124. Ketika kamu berkata kepada orang-orang yang beriman," 

Kaum muslim mendengar berita menjelang Perang Badar, bahawa Kurz ibnu Jarir memberikan bantuan kepada pasukan kaum musyrik. Hal tersebut membuat pasukan kaum muslim merasa berat. Untuk menenteramkan hati mereka, Allah s.w.t. menurunkan firmanNya,

"Apakah tidak cukup bagi kalian bahawa menolong kalian Tuhan kalian dengan tiga ribu dari malaikat diturunkan?"

Pada mulanya Allah s.w.t. membantu pasukan kaum muslim dengan 1,000 malaikat, kemudian Dia menambah bantuan yang datang berturut-turut sehingga menjadi 3,000 ribu malaikat.

"125. Benar, jika kalian bersabar dan bertakwa, dan mereka datangi kalian seketika ini, menolong kalian Tuhan kalian dengan lima ribu dari malaikat yang memakai tanda." 

Jumlah itu cukup jika kalian bersabar dalam menghadapi musuh kalian dan kalian bertakwa serta taat kepada perintah Allah. Jika mereka datang menyerang kalian dengan tiba-tiba, dengan kemarahan mereka dan dari arah perjalanan mereka, pasti Allah s.w.t. akan mengirimkan sehingga 5,000 malaikat untuk menolong kalian. Musawwamin bermaksud memakai tanda. Kalian dapat mengenali para malaikat melalui tanda khusus pada pakaian, serban dan pada kuda mereka.

Dalam perang Uhud, mereka tidak bersabar, bahkan lari dari medan perang. Kerana itu, mereka tidak diberi pertolongan dengan seorang malaikat pun.

"126. Dan tidaklah Allah menjadikannya kecuali khabar gembira bagi kalian, dan agar tenteram hati-hati kalian dengannya." 

Allah s.w.t. menjadikan bantuan para malaikat itu sebagai berita gembira bagi kemenangan kalian, agar tenang hati kalian dan agar hilang kebimbangan kalian dengan jumlah musuh yang banyak dan sedikitnya jumlah kalian.

"Dan tidaklah pertolongan itu melainkan dari sisi Allah Yang Mahaperkasa Mahabijaksana." 

Sesungguhnya kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah, bukan kerana banyaknya pasukan dan persenjataan. Seandainya Dia menghendaki, nescaya Dia dapat menang atas musuh-musuhNya, walaupun tanpa kalian, dan tanpa memerlukan kalian untuk memerangi mereka. Allah mempunyai keperkasaan yang tak terperi. Dia mempunyai hikmah (kebijaksanaan) dalam takdir dan hukum-hukumNya. Dia menempatkan sesuatu pada tempatnya dan tindakanNya tepat.

Kalian telah diperintahkan untuk berjihad dan berjuang kerana di dalamnya mengandungi hikmah dari berbagai segi. Allah memiliki hikmah mengapa orang-orang kafir adakalanya mendapat kemenangan. Dia pergilirkan masa kejayaan dan kehancuran di antara manusia untuk menguji mereka, untuk memberi mereka pelajaran, untuk membedakan orang-orang yang beriman dengan orang-orang kafir dan untuk menjadikan sebahagian kaum mukmin gugur sebagai syuhada.

"127. Kerana Dia akan memotong golongan dari orang-orang yang kafir," 

Kerana hendak membinasakan segolongan dari orang kafir. Dalam perang Badar Allah s.w.t. menolong dan memberi bantuan kepada kalian untuk membinasakan suatu umat yang kafir dan 70 orang kaum musyrik terbunuh.

"atau Dia menghinakan mereka, maka mereka berbalik mereka tidak dapat apa-apa." 

Pertolongan dan bantuanNya itu juga untuk membuat syaitan serta bala tenteranya terhina. Maka mereka kembali ke tempatnya dengan kekecewaan, kekalahan dan 70 orang kaum musyrik ditawan. Tiadalah mereka menghasilkan apa yang mereka harap-harapkan.

Seringkali semasa qunut dalam solat Subuh, Rasulullah s.a.w. berdoa, "Semoga Allah mendengar (memperkenankan) bagi orang yang memujiNya. Wahai Tuhan kami, hanya bagiMulah segala puji." Maka Beliau mengiringinya dengan doa keselamatan ke atas beberapa orang serta orang-orang yang lemah dari kaum mukmin. Kemudian diikuti dengan doa untuk kebinasaan (laknat) beberapa orang dari kaum musyrik atau beberapa kabilah dari kalangan orang-orang Arab. Beliau s.a.w. sebut dengan keras nama-nama mereka satu per satu.

Dalam Perang Uhud Nabi s.a.w. tercedera. Gigi serinya patah, alisnya terluka, darah membasahi wajahnya. Beliau s.a.w. bersabda, "Bagaimana akan beruntung suatu kaum yang berani melakukan perbuatan ini kepada nabi mereka? Padahal nabi mereka menyeru mereka untuk menyembah Tuhan mereka." Beliau s.a.w. kemudian mendoakan kebinasaan kepada tokoh-tokoh orang musyrik.

Maka Allah s.w.t. menurunkan firmanNya yang melarang Beliau s.a.w. mendoakan laknat kepada mereka dan dijauhkan dari rahmat Allah.

"128. Tidak ada bagimu dari urusan sesuatu" 

Tidak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka. Kamu tidak berhak memutuskan tentang hamba-hambaKu kecuali apa yang Aku perintahkan kepadamu terhadap mereka. Itu bukan menjadi urusanmu. Bahkan semua urusan itu hanyalah kembali kepadaKu.

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk. Tugas dan Kewajibanmu hanyalah menyampaikan, membimbing manusia dan memberitahukan hal yang bermaslahat bagi mereka. Kamilah yang memberi petunjuk kepada orang yang Kami kehendaki. Kamilah yang menghisab mereka. Oleh kerana itu bersabarlah.

"atau Dia menerima taubat atas mereka," 

Atau Allah menerima taubat mereka. Jika hikmah (kebijaksanaan) Allah dan rahmatNya menghendaki, mereka akan diberi petunjuk sesudah mereka sesat. Allah akan menerima taubat mereka, mengampuni kekufuran mereka dan menjadikan mereka masuk Islam.

Rasulullah s.a.w. sering mendoakan kebinasaan ke atas Abu Sufyan bin Harb, Safwan ibnu Umayyah, Suhail ibnu Amr, dan Haris ibnu Hisyam. Pada akhirnya Allah s.w.t. memberi mereka petunjuk kepada agama Islam, Allah menerima taubat mereka semua. Maka masuk Islamlah mereka.

"atau mengazab mereka, maka sungguh mereka orang-orang yang zalim." 

Jika hikmahNya menghendaki mereka diazab, Allah membiarkan mereka di atas kekafiran sehingga mereka berhak mendapat siksa di dunia dan akhirat kerana dosa-dosa mereka. Allah Maha adil lagi Maha bijaksana. Dia meletakkan hukuman pada tempatnya, Dia tidak menzalimi hambaNya, tetapi hamba itulah yang menzalimi dirinya sendiri.

"129. Dan milik Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi." 

Semuanya adalah kepunyaan Allah, dan para penghuni keduanya merupakan hamba-hambaNya. Kekuasaan di dunia dan akhirat hanya milik Dia semata, tiada sekutu bagiNya. Dialah yang mengatur dan tidak ada akibat bagi keputusanNya. Dia tidak dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang Dia kerjakan, tetapi mereka dimintai pertanggungjawaban.

"Dia mengampuni bagi orang yang Dia kehendaki," 

Apabila Allah s.w.t. berkehendak mengampuni seseorang, Allah akan memberinya hidayah Islam. Maka dia akan meninggalkan maksiat sehingga dosa-dosanya diampuni.

"dan mengazab orang yang Dia kehendaki." 

Apabila Allah s.w.t. berkehendak menyiksa seseorang, Allah akan menyerahkan urusannya kepada dirinya yang jahil (bodoh) dan zalim. Maka dia mengerjakan perbuatan buruk sehingga mendapat azab dari Allah s.w.t.

"Dan Allah Maha Pengampun Maha Penyayang." 

Rahmat, ampunan dan ihsan (kebaikan)Nya luas. RahmatNya mengalahkan kemurkaanNya dan ampunanNya mengalahkan siksaNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...