Isnin, 2 Januari 2017

9:1-4 Tafsir Surah At Taubah, ayat 1-4.

بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (١) فَسِيحُوا فِي الأرْضِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ وَأَنَّ اللَّهَ مُخْزِي الْكَافِرِينَ (٢) وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُهُ فَإِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ (٣) إِلا الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ثُمَّ لَمْ يَنْقُصُوكُمْ شَيْئًا وَلَمْ يُظَاهِرُوا عَلَيْكُمْ أَحَدًا فَأَتِمُّوا إِلَيْهِمْ عَهْدَهُمْ إِلَى مُدَّتِهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ (٤)

Surah At Taubah atau surah Al Bara'ah tidak diawali dengan basmalah, kerana para sahabat tidak menuliskannya di awal surah dalam mushaf-mushaf Utsmani, mushaful imam atau mushaf induk. Mereka dalam hal ini mengikut kepada cara Amirul Mu’minin Usman ibnu Affan r.a.

Dahulu semasa Rasulullah s.a.w. masih menerima penurunan surah-surah yang ayat-ayatnya mempunyai bilangan tertentu, apabila ada sesuatu yang diturunkan kepadanya, maka Beliau  memerintahkan juru tulis wahyunya meletakkannya dalam surah yang ada di dalamnya disebutkan masalah ini dan ini.

Surah An Anfal termasuk surah yang mula-mula diturunkan di Madinah, sedangkan surah Al Bara’ah (Taubah) termasuk surah Al Qur'an yang paling akhir diturunkan. Keduanya termasuk surah masani. Kisah yang disebutkan di dalam kedua surah adalah mirip.

Usman r.a. khuatir jika surah Al Bara’ah ini adalah sebahagian dari surah Al Anfal, kerana Rasulullah s.a.w. diwafatkan, sedangkan Beliau belum menjelaskan kepadanya bahawa Al Bara’ah sebahagian dari surah Al Anfal.

Maka Usman r.a. menghubungkan kedua surah tersebut tanpa menuliskan "Bismillahir Rahmanir Rahim" di antara keduanya. Jumlah ayat keduanya melebihi dua ratus. Kemudian Usman r.a. meletakkan keduanya ke dalam kelompok As Sab’ut Thiwal (tujuh surah yang panjang-panjang)."

Sebelum turunnya ayat ini ada perjanjian damai antara Nabi Muhammad s.a.w. dengan orang-orang musyrik. Di antara isi perjanjian itu adalah tidak ada peperangan antara Nabi Muhammad s.a.w. dengan orang-orang musyrik, dan bahawa kaum muslimin dibolehkan berhaji ke Makkah dan tawaf di Ka'bah.

Ketika Rasulullah s.a.w. keluar ke medan Tabuk, kaum munafik menyebarkan berita-berita yang menakutkan, sedangkan kaum musyrik membatalkan perjanjian yang terjadi antara mereka dengan Rasulullah s.a.w.

Permulaan dari surah ini diturunkan kepada Rasulullah s.a.w. ketika beliau kembali dari Perang Tabuk. Allah s.w.t. memerintahkan untuk membatalkan perjanjian mereka dan mengizinkan kepada kaum muslimin memerangi kembali kerana mereka melanggar perjanjian selain Bani Dhamurah dan Bani Kinanah.

Setelah menyelesaikan urusannya, Beliau s.a.w. berniat untuk menunaikan haji. Akan tetapi, kaum musyrik juga datang sebagaimana kebiasaan mereka dan akan melakukan tawafnya di Baitullah dengan bertelanjang. Maka Beliau s.a.w. tidak suka berhaji bersama mereka sebelum hal tersebut ditiadakan.

Rasulullah s.a.w. mengirimkan Abu Bakar r.a. sebagai amir haji pada tahun itu (sembilan Hijriah), untuk memimpin ibadah haji orang-orang muslim. Beliau s.a.w. mengutus Ali ibnu Abu Talib (sebagai wali ahli bait Beliau s.a.w.) untuk menyampaikan empat puluh ayat surah At Taubah.

Allah s.w.t. berfirman,

"1. Pemutusan hubungan dari Allah dan RasulNya kepada orang-orang yang kalian telah mengadakan perjanjian dari orang-orang musyrik." 

Hal ini adalah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan RasulNya yang ditujukan kepada kaum musyrik yang telah mengadakan perjanjian perdamaian dengan kaum muslim, tetapi mereka telah memungkiri janji dengan Nabi Muhammad s.a.w. Antaranya ialah Bani Khuza'ah, Bani Mudlaj dan lain-lain.

"2. Maka berjalanlah kalian di bumi empat bulan" 

Allah s.w.t. memberikan penangguhan terhadap orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian perdamaian dengan Rasulullah s.a.w. selama empat bulan berturut-turut bermula dari tanggal dua puluh bulan Zul Hijjah sehingga tanggal sepuluh bulan Rabi'ul Akhir. Dalam masa itu mereka bebas berjalan di muka bumi dalam keadaan aman. Setelah itu tidak ada lagi keamanan lagi bagi mereka dan tidak ada lagi perjanjian perdamaian dengan mereka.

Hal ini bagi mereka yang mengadakan perjanjian mutlak atau dibatasi sampai empat bulan atau kurang. Adapun mereka yang mengadakan perjanjian lebih dari empat bulan, maka harus dipenuhi sampai habis waktunya jika tidak dikhuatiri pengkhianatan darinya dan tidak memulai membatalkan perjanjian.

"dan ketahuilah bahawasanya kalian tidak dapat melemahkan Allah," 

Allah memperingatkan kepada mereka yang mengikat perjanjian selama masa perjanjian berlangsung, bahawa meskipun mereka aman, namun sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan Allah dan tidak dapat lepas dari azabNya, dan siapa saja yang tetap di atas kesyirikannya, maka Allah akan menghinakannya.

Hal inilah yang menyebabkan mereka masuk Islam, kecuali mereka yang keras hatinya dan tidak peduli terhadap ancaman Allah Azza wa Jalla.

"dan bahawasanya Allah menghinakan orang-orang kafir." 

Allah s.w.t. menghinakan mereka di dunia dengan dihalalkan darahnya dan di akhirat dengan diazab dalam api neraka.

"3. Dan suatu maklumat dari Allah dan RasulNya kepada manusia pada hari haji akbar," 

Inilah janji Allah kepada kaum mukmin, Dia memenangkan agamaNya, meninggikan kalimatNya serta mengecewakan musuh-musuhNya, iaitu kaum musyrik yang sebelumnya mengusir Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya dari Mekah. Allah menolong RasulNya dan kaum mukmin sehingga Mekah dapat ditaklukkan, kaum musyrikin dihinakan dan kaum muslimin menjadi berkuasa di negeri itu.

Inilah suatu pemberitahuan dan pendahuluan peringatan dari Allah dan RasulNya kepada semua orang pada hari haji akbar. Ada yang mengatakan haji akbar adalah hari Nahar. Ada yang mengatakan hari Arafah. Ada juga yang mengatakan Hari Raya Korban. Hari haji akbar adalah waktu berkumpulnya manusia baik yang muslim maupun yang kafir dari semua jazirah Arab. Haji akbar di sini bermaksud haji yang terjadi pada tahun sembilan Hijrah.

"bahawasanya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrik dan RasulNya." 

Allah dan RasulNya berlepas diri dari kaum musyrik dan dari perjanjian yang dibuat dengan mereka. Ali r.a. menyeru dengan keras bahawa tidak boleh lagi ada orang yang melakukan tawafnya dengan telanjang. Tidak boleh mendekati Masjidil Haram seorang musyrik pun sesudah tahun sembilan Hijriah itu. Barang siapa yang mempunyai perjanjian perdamaian dengan Rasulullah s.a.w., maka batasnya sampai habis masa perjanjiannya. Tidak akan masuk syurga kecuali jiwa yang beriman. Oleh kerana itu, jika mereka ditemui, maka mereka akan dibunuh.

"Maka jika kalian bertaubat, maka itu lebih baik bagi kalian;" 

Allah s.w.t. memerintahkan agar kaum musyrik bertaubat kepadaNya dari kekafiran, kemusyrikan dan kesesatan yang biasa mereka kerjakan dengan masuk Islam. Mereka akan diperangi kecuali jika mereka mahu beriman.

"dan jika kalian berpaling, maka ketahuilah bahawasanya kalian tidak dapat melemahkan Allah." 

Jika kalian tetap mengerjakan perbuatan kalian yang dahulu, kalian tidak dapat lepas dariNya. Bahkan Allah berkuasa terhadap kalian, dan kalian berada di dalam genggaman kekuasaanNya, berada di bawah keperkasaan dan kehebatanNya.

"Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang kafir dengan azab yang pedih."

Di dunia mereka akan diazab dengan dihina, dikalahkan, dibunuh, ditawan dan diusir. Di akhirat mereka akan diazab dengan gada pemukul, belenggu-belenggu dan api neraka.

"4. Kecuali orang-orang yang kalian telah mengadakan perjanjian dari orang-orang musyrik kemudian mereka tidak mengurangi terhadap kalian sedikit pun dan tidak membantu untuk memusuhi kalian seseorang pun, maka sempurnakan kepada mereka janji mereka sampai batas waktu mereka."

Hal ini berlaku bagi orang yang telah mengadakan perjanjian perdamaian dengan Rasulullah s.a.w. secara mutlak tanpa dibatasi dengan waktu tertentu. Selama itu mereka boleh berjalan di muka bumi dengan bebas dan selamat. Bagi orang yang mempunyai perjanjian terikat dengan waktu, maka masa tangguhnya ialah bila masa perjanjiannya telah habis.

Demikian itu dengan syarat, iaitu jika mereka tidak merosakkan atau memungkiri janjinya, tidak membantu dan tidak bersekongkol dengan musuh kaum muslim selain mereka untuk memerangi kaum muslim. Maka merekalah yang harus ditunaikan jaminan dan keamanannya sesuai dengan perjanjian terhadapnya, sampai masa berlaku perjanjian dengannya habis.

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa."

Allah s.w.t. menganjurkan kaum muslim untuk memenuhi perjanjian tersebut. Dia menyukai orang-orang yang memenuhi janji.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...