Ahad, 5 Februari 2017

9:5-6 Tafsir Surah At Taubah, ayat 5-6.

فَإِذَا انْسَلَخَ الأشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ  (٥) وَإِنْ أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّى يَسْمَعَ كَلامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَعْلَمُونَ (٦)

Allah s.w.t. memberi masa tangguh kepada kaum musyrik yang mempunyai perjanjian perdamaian dengan Nabi s.a.w. selama empat bulan, bermula dari dari tanggal 10 Zulhijjah (hari turunnya ayat ini) hingga 10 Rabi'ul akhir. Dalam tempoh itu mereka bebas berjalan di muka bumi dan kaum mukmin diharamkan memerangi mereka. Empat bulan tersebut disebut bulan-bulan haram.

Allah s.w.t. berfirman,

"5. Maka apabila telah habis bulan-bulan haram, maka bunuhlah orang-orang musyrik di mana saja kalian dapati mereka," 

Ayat yang mulia ini disebut ayat saif (ayat perang). Ayat ini memansukhkan semua perjanjian perdamaian antara Nabi s.a.w. dan semua orang dari kalangan kaum musyrik, begitu pula semua transaksi dan semua batas masa perjanjian. Kemudian tidak ada lagi perjanjian dan tidak ada lagi jaminan terhadap seorang pun dari kalangan kaum musyrik.

Apabila telah habis masa empat bulan tersebut, maka bunuhlah mereka di mana saja mereka berada, jika kalian ingin membunuh mereka.

"dan tangkaplah mereka," 

Jika kalian ingin menahan mereka, kalian boleh menawan mereka.

"dan kepunglah mereka dan intailah mereka di tiap-tiap tempat pengintaian." 

Janganlah kalian merasa puas hanya dengan keberadaan kalian di mata mereka. Kepunglah mereka di benteng-benteng dan tempat-tempat perlindungannya. Jangan biarkan mereka berleluasa di negeri dan bumi Allah yang sesungguhnya Dia jadikan sebagai tempat ibadah bagi hamba-hambaNya. Bumi ini milik Allah, tidak patut ditempati oleh musuhNya, iaitu orang-orang yang ingin menghilangkan agamaNya dari bumi ini.

Intailah mereka di jalan-jalan yang biasa mereka lalui. Jadikan bumi yang luas ini terasa sempit bagi mereka, sehingga mereka terpaksa berperang melawan kalian dan terbunuh, atau mereka bertaubat dari perbuatan syiriknya dan masuk Islam.

"Maka jika mereka bertaubat, dan mereka mendirikan solat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan pada jalan mereka." 

Jika mereka menunaikan hak Allah s.w.t. dengan mengucapkan dua kalimah syahadah dan melaksanakan solat, kemudian melakukan perbuatan mulia yang berkaitan dengan makhluk, iaitu menolong orang-orang miskin dan orang-orang yang memerlukan bantuan dengan menunaikan zakat, dan menunaikan semua kewajibannya yang lain, maka keamanan mereka menjadi terjamin dan mereka diharamkan dari diperangi.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahawa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Apabila mereka mahu bersaksi bahawa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, dan mereka menghadap ke arah kiblat kami, memakan sembelihan kami, dan mengerjakan solat kami, maka sesungguhnya telah diharamkan bagiku darah dan harta benda mereka kecuali menurut haknya; mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan kaum muslim."

Barang siapa yang tidak mahu menunaikan zakat, maka solatnya tidak diterima. Maka barang siapa yang enggan melaksanakan solat dan menunaikan zakat, ia harus diperangi sampai mahu melakukannya sebagaimana yang juga dilakukan oleh Abu Bakar As-Siddiq r.a.

"Sesungguhnya Allah Maha Pengampun Maha Penyayang."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Barang siapa yang meninggal dunia dalam keadaan ikhlas kepada Allah semata dan menyembahNya serta tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu pun, maka ia meninggal dunia sedangkan Allah ridha kepadanya."

Taubat mereka menghentikan penyembahan semua berhala, lalu beribadah (menyembah) Tuhan mereka (iaitu Allah), mendirikan solat dan menunaikan zakat. Maka mereka itu adalah saudara-saudara seagama kalian.

Berpeganglah kepada agama Allah yang didatangkan serta disampaikan oleh para rasul dari Tuhan mereka sebelum terjadi kekacauan dan perbedaan kecenderungan (iaitu sebelum diubah oleh para pengikutnya sepeninggalan mereka).

Allah s.w.t. berfirman mengingatkan NabiNya,

"6. Dan jika seseorang dari orang-orang musyrik minta perlindunganmu," 

Jika sesiapa dari mereka datang meminta keamanan kepadamu, agar engkau melindunginya, mencegahnya dari bahaya, ingin mendengarkan apa yang kamu katakan dan apa yang diturunkan kepadamu,

"maka lindungilah dia sehingga dia mendengar firman Allah," 

Perkenankanlah permintaannya, lindungilah dan jadikan dia dalam keadaan aman hingga ia sampai kepadamu. Perdengarkanlah Kalamullah, iaitu Al Qur'an yang engkau bacakan kepadanya dan kamu ingatkan dia tentang sesuatu dari perkara agama yang menegakkan hujah Allah atas dirinya.

"kemudian sampaikan kepadanya tempat yang aman baginya." 

Setelah itu kamu hantarkanlah dia pulang tempat kaumnya dengan selamat dan agar dia berfikir jernih. Rasulullah s.a.w. sentiasa memberikan jaminan keselamatan kepada orang yang datang kepadanya untuk meminta petunjuk atau sebagai rombongan. Maka mereka menyaksikan sendiri pengagungan dan penghormatan kaum muslim kepada Rasulullah s.a.w. yang membuat mereka merasa terpana.

Mereka belum pernah mereka lihat hal seperti itu pada seorang raja pun, juga belum pernah pada seorang kaisar pun. Lalu mereka kembali kepada kaumnya dan menceritakan segala sesuatu yang telah mereka saksikan itu. Maka hal tersebut dan faktor lainnya merupakan penyebab bagi masuknya hidayah bagi kebanyakan mereka.

"Demikian itu kerana mereka kaum tidak mengetahui." 

Mereka tidak mengenal agama Allah. Dia syariatkan memberikan keamanan kepada mereka agar mereka mengetahui agama Allah dan agar seruan Allah tersebar di kalangan semua hambaNya dengan dibacakan Al Qur’an.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...