Isnin, 13 Mac 2017

3:130-136 Tafsir Surah Ali Imran, ayat 130-136.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (١٣٠) وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ (١٣١) وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (١٣٢) وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (١٣٤) وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ (١٣٥) أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ (١٣٦)

Allah s.w.t. berfirman,

"130. Wahai orang-orang yang beriman!" 

Ditujukan kepada hamba-hambaNya yang mukmin kerana hanya orang-orang yang beriman yang dapat melakukan perintah-perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Iman itu adalah pembenaran yang sempurna terhadap sesuatu yang wajib dibenarkan dan menghendaki adanya amal dari anggota badan. Iman itu bukanlah hanya ucapan saja, bahkan disokong oleh hati dan disertai dengan amal.

"Janganlah kalian memakan riba berlipat ganda dan bertakwalah kalian kepada Allah agar kalian beruntung." 

Pada masa zaman jahiliyah, masyarakat Arab menjalankan riba. Apabila telah tiba masa pelunasan hutang, maka jalan keluar adakalanya si penghutang melunasi hutangnya atau membayar bunga ribanya. Jika dia membayar, maka tidak ada masalah. Tetapi jika dia tidak dapat membayar hutangnya, dia harus menambah bayarannya sebagai ganti dari penangguhan masa pelunasannya. Demikianlah seterusnya sepanjang tahun, adakalanya hutang sedikit menjadi bertambah banyak dan berkali ganda dari hutang yang sebenarnya.
Riba itu selamanya haram, walaupun tidak berkali ganda. Bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.

"131. Dan takutlah kalian kepada neraka yang disediakan bagi orang-orang yang kafir." 

Berwaspadalah kalian terhadap siksa neraka. Tinggalkanlah segala perbuatan kekufuran dan kemaksiatan yang menyebabkan kalian masuk neraka.

"132. Dan taatilah kalian kepada Allah dan Rasul, agar kalian diberi rahmat." 

Taatlah kepada perintah dan larangan Allah dan RasulNya supaya kalian mendapat rahmatNya.

"133. Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan syurga luasnya langit dan bumi, disediakan bagi orang-orang yang bertakwa." 

Bersegeralah kalian mengerjakan kebajikan dan berlumba untuk memperoleh darjat taqarrub. Syurga berbentuk seperti kubah, iaitu bulat, ukuran panjang dan lebarnya sama. Atapnya adalah Arasy Tuhan Yang Maha Pemurah. Syurga Firdaus adalah bahagian yang paling tinggi dan yang paling tengah. Darinya mengalir sungai-sungai syurga.

Heraklius pernah menulis surat kepada Nabi s.a.w. yang isinya menyatakan, "Sesungguhnya engkau telah mengajakku untuk mendapatkan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi. Kalau demikian, di mana neraka?" Maka Nabi s.a.w. menjawab dengan balik bertanya, "Mahasuci Allah, di manakah malam bila siang hari tiba?"

Ketidakmampuan kita menyaksikan malam hari bila siang hari tiba bukan bererti malam itu tidak ada. Siang hari apabila menyinari alam dari belahan ini, maka malam hari berada di belahan lainnya. Demikian pula halnya syurga, ia berada di tempat yang paling atas di atas langit di bawah Arasy, yang luasnya adalah seluas langit dan bumi. Sedangkan neraka berada di tempat yang paling bawah, di suatu tempat yang dikehendaki oleh Allah s.w.t. Maka tidaklah bertentangan antara pengertian luasnya syurga yang seluas langit dan bumi dengan keberadaan neraka.

"134. Orang-orang yang berinfak dalam waktu senang dan waktu susah," 

Mereka rajin menginfakkan, menafkahkan atau menyedekahkan hartanya dalam semua keadaan, dalam keadaan susah dan dalam keadaan makmur, dalam keadaan suka dan dalam keadaan duka, secara sembunyi dan terang-terangan, dalam keadaan sihat dan juga dalam keadaan sakit.

Ketika mereka lapang, mereka banyak berinfak, namun ketika susah mereka tidak meremehkan perkara ma'ruf walaupun kecil. Mereka tidak kendur dan lupa oleh suatu urusan pun dalam menjalankan ketaatan kepada Allah s.w.t. Mereka membelanjakan harta untuk keridhaanNya serta berbuat baik kepada sesamanya dari kalangan kaum kerabatnya dan orang-orang lain dengan berbagai macam kebajikan.

"dan orang-orang yang menahan kemarahan" 

Marah itu menghimpun semua perbuatan jahat. Apabila mereka mengalami emosi, maka mereka menahannya, memendamnya dan tidak  mengeluarkannya. Mereka tidak melampiaskan kemarahannya kepada orang lain walaupun mereka mampu melakukannya. Mereka mencegah dirinya agar tidak menyakiti orang lain. Mereka lakukan hal tersebut demi mengharapkan pahala Allah s.w.t.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Apabila seseorang di antara kalian marah, sedangkan ia dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk hingga marahnya hilang. Apabila marahnya masih belum hilang, hendaklah ia berbaring."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya marah itu perbuatan syaitan, dan syaitan itu diciptakan dari api, dan sesungguhnya api itu hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu, apabila seseorang di antara kalian marah, hendaklah ia berwudu'."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Barang siapa yang memberikan masa tangguh kepada orang yang sedang kesulitan atau memaafkan (hutang)nya, nescaya Allah memelihara dirinya dari panasnya neraka Jahannam. Ingatlah, sesungguhnya amal syurga itu bagaikan tanah licin yang ada di bukit (sebanyak tiga kali). Ingatlah, sesungguhnya amal neraka itu bagaikan tanah yang mudah dilalui yang berada di tanah datar. Orang yang berbahagia ialah orang yang dipelihara dari segala fitnah. Dan tiada suatu regukan pun yang lebih disukai oleh Allah selain dari regukan amarah yang ditelan oleh seseorang hamba; tidak sekali-kali seorang hamba Allah mereguk amarahnya kerana Allah, melainkan Allah memenuhi rongganya dengan iman."

"dan orang-orang yang memaafkan dari manusia." 

Mereka bersabar, memaafkan kesalahan orang yang telah berbuat buruk, jahat atau aniaya terhadap dirinya dan tidak membalasnya. Tiada suatu dendam pun yang ada dalam hati mereka terhadap seseorang. Hal ini merupakan akhlak yang paling sempurna.

Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Ada tiga perkara yang aku berani bersumpah untuknya; tiada harta yang berkurang kerana sedekah, dan tidak sekali-kali Allah menambahkan kepada seorang hamba yang pemaaf melainkan hanya keagungan; serta barang siapa yang merendahkan dirinya kerana Allah, nescaya Allah mengangkat (kedudukan)nya."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Barang siapa yang menginginkan bangunan untuknya (di syurga; dimuliakan, dan darjat (pahala)nya ditinggikan, hendaklah ia memaafkan orang yang berbuat aniaya kepadanya, memberi kepada orang yang kikir terhadap dirinya, dan bersilaturahim kepada orang yang memutuskannya."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Apabila hari kiamat terjadi, maka ada seruan yang memanggil, "Di manakah orang-orang yang suka memaafkan orang lain? Kemarilah kalian kepada Tuhan kalian dan ambillah pahala kalian!" Dan sudah seharusnya bagi setiap orang muslim masuk syurga bila ia suka memaafkan (orang lain)."

"Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat ihsan." 

Dia menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan dan kebajikan. Ihsan terbahagi kepada dua, iaitu ihsan dalam beribadah dan ihsan kepada makhluk. Ihsan dalam beribadah ditafsirkan oleh Nabi s.a.w. dalam sabdanya, iaitu, "Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatNya. Jika kamu tidak merasa melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihatmu."

Sedangkan ihsan kepada makhluk adalah memberikan manfaat baik yang bersifat agama maupun dunia kepada makhluk serta menghindarkan keburukan dari mereka. Termasuk ke dalamnya beramar ma'ruf dan bernahi munkar, mengajarkan orang yang tidak tahu, menasihati orang yang lalai, memberikan sikap nasihat (tulus) kepada manusia secara umum maupun khusus, berusaha menyatukan mereka, memberikan sedekah dan nafkah yang wajib maupun sunat sesuai keadaan mereka dan sifatnya, memberikan kedermawanan, menghindarkan gangguan dan bersedia memikul gangguan yang menyakitkan.

"135. Dan orang-orang yang apabila mereka mengerjakan perbuatan keji atau mereka menganiaya diri mereka sendiri," 

Perbuatan keji bermaksud dosa besar yang akibatnya menimpa diri sendiri dan orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya atau menzalimi diri sendiri ialah melakukan dosa yang akibatnya hanya menimpa diri sendiri baik besar atau kecil. Ada juga yang mengertikan perbuatan keji di sini dengan dosa besar, sedangkan menzalimi diri sendiri adalah dosa kecil.

"mereka mengingat Allah, lalu mereka memohon ampun bagi dosa-dosa mereka." 

Apabila mereka mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri, maka mereka segera merasa menyesal, mengingat siksaNya dan mengingat janjiNya yang diberikan kepada orang-orang yang bertakwa. Mereka segera bertaubat dan beristigfar (memohon ampun kepada Allah). Maka Allah menerima taubatnya. Ditekankan berwudu dan solat dua rakaat di kala hendak bertaubat kerana berdasarkan apa yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad ibnu Hambal.

"Dan siapakah akan mengampuni dosa-dosa kecuali Allah." 

Tiada seorang pun yang dapat mengampunkan dosa-dosa selain Allah. Hanya Allah yang memiliki hak menerima taubat dan mengampunkan hamba-hambaNya.

"Dan tidak mereka terus menerus terhadap apa yang mereka kerjakan, dan mereka mengetahui."

Mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu, sedang mereka mengetahui. Mereka tidak melanjutkan perbuatan maksiat, tidak menetapinya, tidak pula menjadikannya sebagai langganan. Seandainya mereka mengulangi perbuatan dosanya, maka dengan segera mereka bertaubat dari perbuatannya itu kepada Allah.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Bukan dinamakan orang yang menetapi dosa seseorang yang memohon ampun (kepada Allah), sekalipun ia mengulangi dosanya dalam sehari sebanyak tujuh puluh kali."

Nabi s.a.w. bersabda, "Belas kasihanlah kalian, nescaya kalian dibelaskasihani; dan jadilah kalian orang-orang yang pemaaf, nescaya kalian dimaafkan. Kecelakaanlah bagi orang-orang yang suka berkata kasar; dan kecelakaanlah bagi orang-orang yang menetapi perbuatan dosa mereka, sedangkan mereka mengetahui."

"136. Mereka itu balasan mereka ampunan dari Tuhan mereka" 

Balasan mereka kerana menyandang sifat-sifat tersebut ialah ampunan dari Tuhan mereka.

"dan syurga mengalir dari bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya." 

Di dalamnya terdapat berbagai jenis minuman. Mereka menetap di dalam syurga untuk selama-lamanya.

"Dan sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal." 

Syurga itulah sebaik-baik tempat dan kenikmatan bagi orang-orang yang beramal.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...