فَإِذَا نُفِخَ فِي الصُّورِ نَفْخَةٌ وَاحِدَةٌ (١٣) وَحُمِلَتِ الأرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَاحِدَةً (١٤) فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ (١٥) وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ (١٦) وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَائِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ (١٧) يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ (١٨)
Allah s.w.t. berfirman menceritakan perihal huru-hara dan perkara-perkara dahsyat yang akan terjadi pada hari Kiamat. Hal ini diawali dengan peniupan sangkakala pertama yang mencemaskan.
"13. Maka apabila ditiup sangkakala tiupan sekali."
Tiupan pertama itu dilakukan hanya sekali kerana perintah Allah tidak dapat ditentang, tidak dapat dicegah, dan tidak perlu adanya ulangan atau pengukuhan.
"14. Dan di angkat bumi dan gunung-gunung, lalu dihancurkan keduanya kehancuran sekali."
Bumi dilapah sebagaimana dilapahkan kulit yang dijajakan di pasar. Maka semuanya menjadi rata, tiada tempat yang tinggi dan tiada tempat yang rendah. Bumi ini diganti dengan bumi lainnya.
Kemudian diiringi dengan tiupan kematian, saat itulah semua makhluk yang ada di langit dan di bumi mati semuanya kecuali orang yang dikehendaki olah Allah.
"15. Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat."
Pada hari itu bermulalah terjadinya hari kiamat yang dahsyat dan huru-hara yang besar. Maka hancurlah alam semesta.
"16. Dan terbelah langit, maka ia pada hari itu lemah."
Pada hari itu langit yang kuat menjadi rapuh, reput, lemah dan runtuh. Berubahlah warnanya. Ia terbelah mulai dari bahagian atasnya. Terbukalah ia dan berlubang. Maka terdapatlah beberapa pintu. 'Arasy tepat berada di atasnya.
"17. Dan malaikat di penjurunya."
Para malaikat berada di berbagai penjuru langit, di pinggiran bahagian langit yang tidak lemah, di pintu-pintunya, di atas bahagian langit yang terbelah, dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri kepada keagungan Allah s.w.t. sambil melihat penduduk bumi.
"Dan membawa 'Arasy Tuhanmu di atas mereka pada hari ini lapan."
Pada hari itu lapan malaikat yang paling kuat menjunjung 'Arasy Tuhanmu di atas kepala mereka. 'Arasy atau singgasana ini bermaksud 'Arasy yang terbesar atau 'Arasy yang diletakkan di bumi pada hari kiamat nanti untuk memutuskan peradilan. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Kemudian dilakukanlah tiupan kebangkitan untuk menghadap kepada Tuhan semesta alam, maka bangkit dan hidup kembalilah semua makhluk. Allah s.w.t. datang untuk memberikan keputusan di antara manusia dengan keadilan dan kurniaNya.
"18. Pada hari itu kalian dihadapkan, tidak bersembunyi dari kalian tersembunyi."
Pada hari itu kalian dihadapkan kepada Tuhan kalian untuk dihisab. Tidak ada sesuatu pun dari kalian yang tersembunyi. Ketika itu, manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan dalam keadaan belum disunat dan berada di atas tanah yang rata, dimana seruan akan didengari oleh mereka dan mereka dapat terlihat semua.
Tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi bagi Allah, baik badanmu, amalmu maupun sifatmu. Dia mengetahui semua yang nyata dan semua yang tersembunyi. Dia mengetahui semua rahsia, pembicaraan rahsia, dan semua isi hati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Ketika itulah, Allah s.w.t. membalas kalian sesuai yang kalian kerjakan.
Rasulullah s.a.w. bersabda, "Kelak manusia dihadapkan kepada Tuhan mereka pada hari kiamat sebanyak tiga kali; pada penampilan yang pertama dan yang kedua terjadi perdebatan dan alasan-alasan. Sedangkan pada penampilan yang ketiga saat itu beterbanganlah semua buku catatan amal perbuatan di terima di tangan masing-masing; maka ada yang menerimanya dari sebelah kanannya, dan ada pula yang menerimanya dari sebelah kirinya."
Umar ibnul Khattab r.a. mengatakan, "'Hisablah dirimu sendiri sebelum kamu dihisab, timbanglah perbuatanmu sendiri sebelum amal perbuatanmu ditimbang. Kerana sesungguhnya cara ini lebih meringankan hisabmu di kemudian hari, bila kamu menghisab dan menimbang amalmu sendiri di hari sekarang untuk menghadapi hari hisab yang besar."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan