Ahad, 25 Jun 2017

2:28-29 Tafsir Surah Al Baqarah, ayat 28-29.

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ  (٢٨) هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (٢٩)

Allah s.w.t. berfirman membuktikan keberadaan dan kekuasaanNya, Dialah Yang Maha Pencipta dan Yang Mengatur hamba-hambaNya.

"28. Bagaimana kalian ingkar kepada Allah, dan kalian mati, kemudian Dia menghidupkan kalian, kemudian mematikan kalian, kemudian Dia menghidupkan kalian, kemudian kepadaNya kalian dikembalikan."

Mengapa kalian kufur kepada Allah, padahal kalian tadinya mati, lalu Dia menghidupkan kalian, kemudian kalian dimatikan dan dihidupkanNya kembali, kemudian kepadaNyalah kalian dikembalikan.

Tidak sepatutnya kalian kafir kepada Allah, mengingkari keberadaanNya, mengingkari keesaanNya, menyekutukanNya dengan sesuatu dan menyembah selainNya bersama Dia setelah ada bukti yang nyata terhadap keesaanNya pada diri kalian.

Padahal sebelumnya kalian pada asalnya berupa tanah. Kalian tidak ada atau mati dalam tulang sulbi bapa-bapa kalian. Saat itu kalian bukanlah merupakan sesuatu pun. Lalu Allah menciptakan dan menghidupkan kalian ke alam wujud.

Kemudian Dia mematikan kalian setelah tiba ajal kalian, sebagai suatu kepastian atas diri kalian. Kalian dikembalikan ke kuburan. Lalu Dia menghidupkan atau membangkitkan kalian kembali di hari kiamat. Kemudian kepadaNyalah kamu dikembalikan untuk dihisab dan diberikan balasan terhadap amalmu selama di dunia. Kalian mati dua kali dan hidup dua kali.

Demikian itu adalah bukti keberadaan dan kekuasaan Allah s.w.t. kepada makhlukNya. Kalian menyaksikannya sendiri pada diri kalian sendiri. Kalian semua berada di bawah kekuasaanNya. Keingkaran kepadaNya merupakan kebodohan yang sangat. Sepatutnya kalian beriman kepadaNya, bertakwa, bersyukur, takut terhadap azabNya dan berharap pahalaNya.

"29. Dialah yang menciptakan bagi kalian apa yang di bumi semuanya" 

Dialah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kalian. Allah s.w.t. memulai ciptaanNya dengan menciptakan bumi. Dia menjadikan segala apa yang ada di bumi untuk kalian manfa'atkan, untuk dipakai bersenang-senang dan untuk diambil pelajaran. Asal pada segala sesuatu itu boleh dan suci.

Semua itu merupakan pemberian Allah kepada kalian kecuali hal-hal yang dilarangNya iaitu hal-hal yang kotor dan membahayakan. Begitulah sempurnanya nikmat Allah kepada kalian.

'Arasy Allah s.w.t. berada di atas air. Ketika itu Dia belum menciptakan sesuatu pun selain dari air tersebut. Allah s.w.t. memulai penciptaan makhlukNya pada hari Ahad. Ketika Allah berkehendak menciptakan makhluk, maka Dia mengeluarkan asap (gas atau wap) dari air tersebut. Asap tersebut membumbung dan berada di atas air, dinamakanlah sama (langit). Kemudian air dikeringkan, lalu Dia menjadikannya bumi yang menyatu.

Dahulu langit dan bumi keduanya adalah suatu yang padu. Kemudian Dia pisahkan antara keduanya. Bumi dipisahkanNya dan dijadikanNya tujuh lapis dalam dua masa atau dua hari, iaitu hari Ahad dan Isnin. Sab'u aradina ertinya tujuh lapis bumi, iaitu sebahagian berada di bawah sebahagian yang lain.

Allah s.w.t. menciptakan bumi di atas ikan besar (nun). Sedangkan ikan besar berada di dalam air. Air berada di atas permukaan batu yang licin, sedangkan batu yang licin berada di atas punggung malaikat. Malaikat berada di atas batu besar. Batu besar berada di atas angin, tidak di langit dan tidak di bumi.

Kemudian ikan besar itu bergerak, maka terjadilah gempa di bumi. Lalu Allah menciptakan dan memancangkan gunung-gunung. Gunung-gunung itu berdiri dengan kukuhnya di atas bumi hingga bumi menjadi tenang dan tidak bergoncang.

Dia memberkahi bumi dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan para penghuninya dalam empat masa. Allah menciptakan di bumi gunung-gunung, berbagai makanan untuk penghuninya, pepohonannya dan semua yang diperlukan di bumi pada hari Selasa dan Rabu. Semuanya tersimpan dengan baik.

"kemudian Dia menuju ke langit, maka Dia menyempurnakannya tujuh langit." 

Dan Dia berkehendak langit, lalu dijadikanNya tujuh langit. Iaitu kemudian Dia berkehendak dan bertujuan ke langit. Dia menuju kepada penciptaan langit, dan langit itu masih merupakan asap. Asap itu merupakan wap dari air tadi. Memang demikianlah cara membangun sesuatu, iaitu dimulai dari bahagian bawah, setelah itu baru bahagian atasnya.

Dia berfirman kepada langit dan bumi, "Datanglah kamu berdua menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa" Keduanya menjawab, "Kami datang dengan suka hati."

Allah s.w.t. menciptakan, membina, meninggikan dan menyempurnakan binaan langit. Asap tadi dijadikan dan disempurnakan menjadi langit tujuh lapis dalam dua masa atau dua hari, iaitu hari Khamis dan Jumaat. Sebahagian dari langit berada di atas sebahagian lainnya. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.

Allah s.w.t. menciptakan makhluk tersendiri bagi tiap-tiap langit, terdiri daripada para malaikat dan semua makhluk yang ada padanya, seperti laut, gunung, embun, serta lain-lainnya yang tidak diketahui.

Dia menghiasi langit yang dekat atau langit dunia dengan bintang-bintang yang cemerlang sebagai hiasan dan penjaga yang memelihara langit dari syaitan-syaitan. Dia menjadikan malamnya gelap gelita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dia memelihara bintang-bintang yang tetap dan bintang-bintang yang beredar pada garis edarnya dengan sebaik-baiknya.

Setelah Allah s.w.t. selesai dari penciptaan bumi dan langit, lalu ad daha (penghamparan) bumi dilakukanNya. Dia mengeluarkan segala sesuatu yang tersimpan di dalam bumi secara paksa hingga menjadi kenyataan. Dia memancarkan dari bumi mata airnya. Dari air Dia jadikan segala sesuatu yang hidup. Berkat air itu tumbuhlah berbagai jenis tumbuhan yang beraneka jenis, bentuk dan warnanya.

Dia menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Hal itu selesai di akhir hari Jumaat. Pada hari itu juga Allah menciptakan Adam a.s. dengan tergesa-gesa. Pada saat itulah kelak hari kiamat akan terjadi. Setelah Allah menyelesaikan penciptaan apa yang Dia sukai, lalu Dia menuju dan beristiwa di atas 'Arasy.

Demikianlah ketentuan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. Semua itu untuk kesenangan kalian dan untuk haiwan-haiwan ternakan kalian. Demikian itu adalah bukti keberadaan dan kekuasaan Allah s.w.t. yang kalian saksikan pada langit dan bumi.

"Dan Dia atas segala sesuatu Maha Mengetahui."

Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. IlmuNya, hikmahNya dan kekuasaanNya meliputi semua makhluk yang telah Dia ciptakan. Dia mengetahui apa yang kalian lahirkan dan apa yang kalian rahsiakan.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...