Rabu, 14 Jun 2017

40:13-17 Al Mu’min (Ghafir), ayat 13-17.

هُوَ الَّذِي يُرِيكُمْ آيَاتِهِ وَيُنَزِّلُ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ رِزْقًا وَمَا يَتَذَكَّرُ إِلا مَنْ يُنِيبُ (١٣) فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (١٤) رَفِيعُ الدَّرَجَاتِ ذُو الْعَرْشِ يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلاقِ (١٥) يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (١٦) الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (١٧) 

Allah s.w.t. berfirman,

"13. Dialah yang memperlihatkan kepada kalian ayat-ayat kekuasaanNya" 

Dia menampakkan kepada hamba-hambaNya tanda-tanda yang menunjukkan keesaan dan kekuasaanNya melalui apa yang mereka saksikan pada makhluk lainnya yang ada di atas dan yang ada di bawah. Padanya terdapat tanda-tanda yang besar yang menunjukkan akan kesempurnaan Penciptanya yang telah mengadakan dan yang telah menjadikannya.

"dan Dia menurunkan untuk kalian dari langit rezeki." 

Rezeki dari langit adalah hujan. Dia menurunkan hujan yang menjadi penyebab tumbuhnya tetumbuhan dan buah-buahan seperti yang dilihat oleh mata, beraneka ragam warna, rasa, bau, dan bentuknya, padahal asal kejadiannya dari air yang sama. Dengannya manusia dan haiwan ternakan mendapat rezeki dan dapat hidup. Maka berkat kekuasaanNya Yang Mahabesar, Dia menjadikan masing-masing dari semuanya itu berbeda-beda.

Semua nikmat berasal dariNya. DariNya nikmat-nikmat agama, iaitu berbagai masalah agama dan dalil-dalilnya dan sesuatu yang mengikutinya berupa pengamalannya. DariNya juga nikmat-nikmat dunia, seperti nikmat yang muncul dari hujan yang diturunkanNya. Dengannya tanah maupun hamba menjadi hidup.

"Dan tidaklah mendapat pelajaran kecuali orang yang kembali." 

Orang-orang yang kembali kepada Allah adalah orang yang mempunyai pandangan hati, sentiasa taat kepada Allah, mencintaiNya, takut kepadaNya dan bertadharru’ (merendahkan diri) kepadaNya.

Hanya mereka saja yang dapat mengambil pelajaran dan manfaat dari ayat-ayat tersebut ketika diingatkan dan memikirkan segala sesuatu itu dan mengambil kesimpulan darinya akan Kebesaran Penciptanya.

Ayat-ayat tersebut menjadi rahmat bagi mereka, menambahkan basirah (ketajaman pandangan)nya dan membuat mereka sedar. Kesedaran mengharuskan seseorang berbuat ikhlas kepada Allah.

"14. Maka sembahlah Allah dengan ikhlas beragama kepadaNya," 

Murnikanlah penyembahan dan berdoa itu hanya kepada Allah semata. Ikhlaslah dalam beribadah dan bertaqarrub (pendekatan diri) kepadaNya. Ikhlas ertinya membersihkan niat kerana Allah s.w.t. dalam semua ibadah baik yang wajib maupun yang sunat, baik yang berkaitan dengan hak Allah maupun hak hamba Allah. Berbedalah dengan orang-orang musyrik dalam tindakan dan pendapat mereka.

"walaupun membenci orang-orang kafir." 

Oleh kerana itu jangan pedulikan mereka dan janganlah yang demikian itu menghalangi kamu dari menjalankan agamamu, dan janganlah kamu berhenti hanya kerana ada celaan orang yang mencela, kerana memang orang-orang kafir tidak suka sekali dengan ikhlas.

"15. Yang tinggi darjatNya" 

Kerana kebesaran, keagungan dan kesempurnaanNya, Dia menyebutkan sesuatu yang menghendaki untuk berbuat ikhlas dalam beribadah kepadaNya. Dialah Yang Mahatinggi darjatNya. Dia meninggikan darjat orang-orang mukmin di syurga.

"mempunyai 'Arasy." 

Dia Yang Mahatinggi. Dia bersemayam di atas ‘ArasyNya. DarjatNya begitu tinggi sehingga jauh berbeda dengan makhlukNya, kedudukanNya pun sangat tinggi, sifat-sifatNya kelihatan jelas, ZatNya tinggi sekali dan tidak ada amal yang dapat dipersembahkan kepadaNya kecuali amal yang bersih, suci lagi menyucikan, iaitu ikhlas, dimana ia akan mengangkat darjat pemiliknya dan mendekatkan mereka kepadaNya serta menjadikan mereka berada tinggi di atas yang lain.

Ketinggian' ArasyNya yang besar berada di atas semua makhlukNya bagaikan atap bagi semuanya. 'Arasy itu dari yaqut merah yang mempunyai garis tengah sama dengan jarak perjalanan lima puluh ribu tahun, dan ketinggiannya dari bumi yang ketujuh sama dengan jarak perjalanan lima puluh ribu tahun. Ketinggian 'Arasy dari langit ke tujuh sangat jauh.

Allah s.w.t. berfirman menyebutkan nikmat risalah dan wahyu yang diturunkanNya kepada hamba-hambaNya.

"Dia menurunkan Ruh dari perintahNya atas siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya," 

Dia mengutus Jibril a.s. menurunkan wahyu dengan perintahNya. Wahyu disebut ruh kerana ia ibarat ruh bagi jasad. Jasad tidak akan hidup tanpa ruh. Ruh tanpa wahyu tidak akan baik dan beruntung. Maka Allah s.w.t. menurunkan wahyu dengan perintahNya. Di dalamnya terdapat manfaat bagi hamba dan maslahat mereka.

Wahyu diturunkan kepada para RasulNya. Allah lebihkan dan istimewakan mereka dengan wahyuNya dan dengan berdakwah kepada kaumnya. Faedah diutusnya rasul adalah untuk menghasilkan kebahagiaan bagi hamba baik pada agama mereka, dunia mereka maupun akhirat mereka serta menyingkirkan kesengsaraan dari mereka baik pada agama, dunia maupun akhiratnya.

Dengan wahyu para rasul memperingatkan bahawa tidak ada Tuhan selain Allah. Maka hendaklah kamu bertakwa kepadaNya.

"supaya memberi peringatan hari pertemuan." 

Dengan wahyu juga para rasul memperingatkan tentang hari pertemuan. Yaumut Talaq adalah salah satu nama hari kiamat. Allah memperingatkan tentang pertemuan di hari kiamat kepada hamba-hambaNya dengannya. Dia menakut-nakuti manusia dengannya, mendorong mereka untuk bersiap-siap menghadapinya dengan menyiapkan sebab-sebab yang dapat menyelamatkan seseorang pada hari itu.

Hari Kiamat disebut hari pertemuan kerana pada hari itu semua hamba Allah bertemu, Khaliq bertemu makhlukNya, Adam a.s. bertemu dengan keturunannya yang terakhir, penduduk langit bertemu penduduk bumi, yang menyembah bertemu yang disembah, penganiaya bertemu yang dianiaya, yang zalim bertemu dengan yang dizalimi, setiap orang akan menjumpai amal baik dan amal buruk yang telah dikerjakannya.

"16. Pada hari mereka bangkit; tidak tersembunyi bagi Allah dari mereka sesuatu pun." 

Pada hari ketika mereka keluar dari kubur, mereka berkumpul di tanah padang mahsyar yang rata. Seruan terdengar oleh mereka semua dan sebuah pandangan dapat melihat mereka semua. Semuanya kelihatan dan muncul, tiada sesuatu pun yang menyembunyikan, menaungi dan menutupi mereka. Semuanya diketahui oleh Allah dengan saksama, tanpa ada beda. Maka Allah s.w.t. berfirman,

"Milik siapakah kerajaan hari ini?" 

Siapakah yang memiliki hari yang agung ini, yang menghimpun manusia terdahulu sehingga yang kemudian, penghuni langit dan penghuni bumi, tidak ada keikutsertaan dalam kepemilikan ini, terputuslah hubungan dan tidak ada yang tersisa selain amal yang soleh atau amal yang buruk? Kemudian Dia sendirilah yang menjawab seraya berfirman,

"Milik Allah Yang Esa Yang Maha Mengalahkan." 

Kerajaan pada hari itu adalah milik Allah Yang Maha Esa dalam ZatNya, namaNya, sifatNya dan perbuatanNya. Tidak ada sekutu bagiNya sedikit pun dalam hal itu. Dia Maha Mengalahkan. Semua makhluk tunduk kepadaNya.

Allah s.w.t. berfirman menceritakan tentang keadilanNya dalam keputusan hukum di antara makhlukNya.

"17. Pada hari diberi balasan setiap jiwa dengan apa yang telah dia usahakan." 

Pada hari ini setiap jiwa diberi balasan menurut perbuatannya di dunia, baik atau buruk.

"Tidak diragukan hari ini." 

Dia tidak merugikan atau mengurangi barang sekecil apa pun dari kebaikan. Bahkan suatu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali ganda kebaikan. Dia tidak menambah keburukan. Satu keburukan dibalas dengan balasan satu keburukan juga.

"Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitunganNya." 

IlmuNya meliputi segala sesuatu dan kekuasaanNya sempurna. Dia menghisab semua makhlukNya sebagaimana Dia menghisab satu jiwa saja.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...