Isnin, 21 Ogos 2017

6:154-158 Tafsir Surah Al An’am, ayat 154-158.

ثُمَّ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ تَمَامًا عَلَى الَّذِي أَحْسَنَ وَتَفْصِيلا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لَعَلَّهُمْ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ (١٥٤) وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (١٥٥) أَنْ تَقُولُوا إِنَّمَا أُنْزِلَ الْكِتَابُ عَلَى طَائِفَتَيْنِ مِنْ قَبْلِنَا وَإِنْ كُنَّا عَنْ دِرَاسَتِهِمْ لَغَافِلِينَ (١٥٦) أَوْ تَقُولُوا لَوْ أَنَّا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْكِتَابُ لَكُنَّا أَهْدَى مِنْهُمْ فَقَدْ جَاءَكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَّبَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَصَدَفَ عَنْهَا سَنَجْزِي الَّذِينَ يَصْدِفُونَ عَنْ آيَاتِنَا سُوءَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يَصْدِفُونَ (١٥٧)هَلْ يَنْظُرُونَ إِلا أَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا قُلِ انْتَظِرُوا إِنَّا مُنْتَظِرُونَ (١٥٨)

Allah s.w.t berfirman,

"154. Kemudian Kami telah berikan Musa Al Kitab sebagai penyempurna atas orang yang berbuat baik," 

Orang-orang yang berbuat baik ialah para nabi dan orang-orang mukmin. Di antara umat Musa a.s. ada yang berbuat baik terhadap apa yang diberikan oleh Allah, berbuat kebaikan dalam beramal, menegakkan perintah-perintahNya dan taat kepadaNya.

Allah s.w.t. menurunkan kitab Taurat kepada Musa a.s. dalam keadaan lengkap, sempurna dan mencakup semua yang diperlukan di dalam syariatnya adalah untuk menyempurnakan balasan dan nikmatNya atas kebaikan mereka. Allah s.w.t. tampakkan keutamaan Musa a.s. atas mereka. Ia adalah sebagai kurnia Allah untuk menambahkan kurnia yang telah diberikan Allah kepadanya. Sesungguhnya Allah s.w.t. memberikan nikmat yang banyak kepada mereka yang berbuat baik.

"dan penjelasan bagi segala sesuatu" 

Taurat diturunkan untuk menjelaskan segala sesuatu yang diperlukan dalam agama, seperti yang halal, yang haram, perintah, larangan, ‘aqidah dan sebagainya.

"dan petunjuk dan rahmat," 

Taurat diturunkan sebagai petunjuk yang menunjukkan mereka kepada kebaikan dan mengenalkan mereka keburukan, baik terkait dengan masalah usul (dasar-dasar agama) maupun furu’ (cabang). Dengannya mereka mendapat kebahagiaan, rahmat dan kebaikan yang banyak.

"agar mereka dengan perjumpaan Tuhan mereka mereka beriman." 

Di dalam Taurat terkandung dalil pasti yang menunjukkan adanya kebangkitan dan pembalasan terhadap amal. Hal itu mewajibkan Bani Israil beriman kepada pertemuan dengan Allah s.w.t. serta mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

"155. Dan ini kitab Kami menurunkannya yang diberkati," 

Al Qur'an ini adalah kitab yang Allah s.w.t. turunkan dengan penuh berkah. Di dalamnya terdapat kebaikan yang banyak. Darinya semua ilmu diambil dan berbagai keberkahan digali. Semua kebaikan diserukan dan didorongnya, disebutkan juga hikmah dan maslahatnya. Semua keburukan dilarangnya, diperingatkannya dan disebutkan berbagai sebab yang menjauhkan seseorang dari mengerjakannya serta akibatnya.

Allah menyifati Al Qur'an sebagai kitab yang diberkahi, iaitu barang siapa yang mengikuti ajaran Al Qur'an dan mengamalkannya, nescaya ia mendapat berkah di dunia dan akhirat, kerana sesungguhnya Al Qur'an adalah tali yang menghubungkan kepada Allah, tali Allah yang kuat.

"maka ikutilah ia dan bertakwalah kalian agar kalian diberi rahmat." 

Ikutilah kalian perintahnya, jauhilah larangannya, sukailah ia, fikirkanlah maknanya, amalkanlah kandungannya, serukanlah orang lain untuk mengikutinya, bangunlah dasar agama kalian dan cabangnya di atasnya. Bertakwalah kalian. Jangan menyelisihi perintahNya. Sesungguhnya sebab terbesar untuk menggapai rahmat Allah adalah dengan mengikuti Al Qur’an.

"156. Agar kalian mengatakan, "Sungguh hanyalah diturunkan kitab atas dua golongan sebelum kami.""

Allah s.w.t. turunkan Al Qur'an itu agar orang musyrik Mekah tidak mempunyai alasan lagi untuk berkilah bahawa kitab agama itu hanya diturunkan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani saja.

"Dan sungguh kami dari pelajaran mereka sungguh orang-orang yang lalai." 

Allah s.w.t. turunkan Al Qur'an itu dalam bahasa Arab agar orang musyrik Mekah tidak mengatakan bahawa mereka tidak memahami bahasa kitab yang diturunkan kepada golongan Yahudi dan Nasrani kerana mereka tidak sebahasa. Selain itu mereka dalam keadaan lalai dan sibuk dari memperhatikan apa yang golongan Yahudi dan Nasrani baca itu.

"157. Atau kalian mengatakan, "Jikalau sungguh kami diturunkan atas kami kitab, nescaya kami lebih mendapat petunjuk dari mereka.""

Allah s.w.t. sengaja memutuskan alasan kalian agar kalian tidak mengatakan bahawa sekiranya diturunkan kepada kalian Kitab seperti apa yang diturunkan kepada mereka, nescaya kalian akan lebih mendapat petunjuk daripada mereka dalam memahami apa yang diturunkan kepada mereka.

"Maka sungguh telah datang kepada kalian keterangan yang nyata dari Tuhan kalian dan petunjuk dan rahmat." 

Telah datang kepada kalian dari Allah s.w.t. melalui lisan Nabi Muhammad s.a.w. yang Arab, iaitu Al Quran yang di dalamnya terkandung penjelasan mengenai halal dan haram sebagai petunjuk hati serta sebagai rahmat dari Allah buat hamba-hambaNya yang mahu mengikutinya dan menelusuri apa yang terkandung di dalamnya.

"Maka siapakah lebih zalim dari orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling darinya?"

Orang yang paling zalim adalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, tidak mahu mengambil manfaat dari apa yang disampaikan oleh Rasul, tidak mahu mengikuti tuntunan yang diajarkannya, tidak mahu mengamalkannya, tidak mahu meninggalkan selainnya, tidak mahu mengikuti ayat-ayat Allah, memalingkan orang lain darinya dan menghalang-halangi mereka untuk menerimanya.

"Kelak Kami akan membalas orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan seburuk-buruk siksaan, kerana apa yang mereka berpaling."

Orang-orang kafir itu hatinya ingkar dan seluruh anggota tubuhnya tidak mahu digerakkan untuk beramal. Mereka menentang rasul-rasulNya, mendustakan ayat-ayatNya, dan menghalang-halangi manusia dari jalanNya. Allah s.w.t. tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerosakan.

"158. Tidaklah mereka menanti-nanti kecuali datang kepada mereka malaikat," 

Orang-orang musyrik itu hanya menantikan kedatangan malaikat maut kepada mereka untuk mencabut ruh mereka.

"atau datang Tuhanmu," 

Mereka hanya menantikan kedatangan siksaan dari Allah s.w.t. Hal ini pasti terjadi pada hari kiamat nanti, ketika Dia memberikan keputusan kepada manusia di padang mahsyar.

"atau datang sebahagian ayat-ayat Tuhanmu." 

Mereka hanya menantikan kedatangan sebahagian tanda-tanda dari Allah s.w.t., iaitu tanda-tanda yang menunjukkan telah dekatnya kiamat.

"Pada hari datang sebahagian ayat-ayat Tuhanmu, tidak akan bermanfaat untuk seseorang imannya belum dia beriman sebelumnya," 

Malam itu sangat panjang hingga panjangnya sama dengan dua malam. Maka terbangunlah orang-orang yang dahulunya selalu mengerjakan solat di waktu itu, lalu mereka mengerjakan apa yang biasa mereka lakukan sebelumnya, sedangkan bintang-bintang tidak kelihatan, semuanya tenggelam di tempatnya masing-masing.

Kemudian mereka tidur, lalu bangun dan kembali mengerjakan solatnya, lalu tidur lagi dan bangun sesudahnya, bahu mereka merasa enggan untuk tidur lagi dan malam terasa amat panjang oleh mereka. Semua manusia merasa terkejut kerana mereka tidak mengalami pagi hari.

Ketika mereka sedang menunggu terbitnya matahari dari arah timurnya, tiba-tiba matahari terbit dari arah baratnya. Maka berimanlah semua orang yang ada di bumi. Tetapi mereka yang belum beriman sebelum itu, tidaklah bermanfaat iman itu bagi mereka. Hari kiamat telah terlalu hampir.

Adapun orang yang telah beriman sebelum itu dan ia berbuat baik dalam amalnya, maka ia mendapat pahala yang besar.

"atau dia mengusahakan dalam keimanannya kebaikan." 

Jika ia belum pernah melakukan suatu amal kebaikan pun, lalu ia melakukan taubat pada hari itu, maka taubat dan usaha amal solehnya tidak dapat diterima. Pintu taubat telah pun ditutup. Iman hanyalah bermanfaat ketika beriman kepada yang ghaib dan seseorang melakukannya dengan pilihannya.

Apabila sebahagian tanda besar hari kiamat tiba, iaitu terbitnya matahari dari barat, maka masalahnya menjadi nyata. Tidak ada faedahnya lagi iman, kerana hal itu seperti keimanan kerana terpaksa, seperti imannya orang yang akan tenggelam atau terbakar ketika dirinya menyaksikan kematian dan sebagainya.

"Katakanlah, "Tunggulah oleh kalian, sungguh kami orang-orang yang menunggu.""

Tunggulah kalian salah satu dari ketiga hal itu, wahai orang-orang yang tidak percaya. Kelak kalian akan mengetahui siapakah di antara kita yang lebih berhak mendapat keamanan. Kami juga menunggunya. Maka janganlah kalian menangguh-nangguhkan iman dan taubat.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...