Isnin, 25 September 2017

3:152-155 Tafsir Surah Ali Imran, ayat 152-155.


وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللَّهُ وَعْدَهُ إِذْ تَحُسُّونَهُمْ بِإِذْنِهِ حَتَّى إِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِي الأمْرِ وَعَصَيْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا أَرَاكُمْ مَا تُحِبُّونَ مِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الآخِرَةَ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ (١٥٢) إِذْ تُصْعِدُونَ وَلا تَلْوُونَ عَلَى أَحَدٍ وَالرَّسُولُ يَدْعُوكُمْ فِي أُخْرَاكُمْ فَأَثَابَكُمْ غَمًّا بِغَمٍّ لِكَيْلا تَحْزَنُوا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلا مَا أَصَابَكُمْ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (١٥٣) ثُمَّ أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُعَاسًا يَغْشَى طَائِفَةً مِنْكُمْ وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ يَقُولُونَ هَلْ لَنَا مِنَ الأمْرِ مِنْ شَيْءٍ قُلْ إِنَّ الأمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ يُخْفُونَ فِي أَنْفُسِهِمْ مَا لا يُبْدُونَ لَكَ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الأمْرِ شَيْءٌ مَا قُتِلْنَا هَا هُنَا قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ وَلِيَبْتَلِيَ اللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (١٥٤) إِنَّ الَّذِينَ تَوَلَّوْا مِنْكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطَانُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوا وَلَقَدْ عَفَا اللَّهُ عَنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ (١٥٥)

Dalam Perang Uhud, Allah s.w.t. telah menjanjikan kepada kaum mukmin akan mendapat kemenangan jika mereka bersabar dan bertakwa.

Allah s.w.t. berfirman,

"152. Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janjiNya kepada kalian,"

Ketika kalian menghadapi mereka, maka kemenangan dan keuntungan berada di pihak
kalian pada permulaan siang harinya.

"ketika kalian membunuh mereka dengan izinNya"

Kalian dapat membunuh mereka dengan kekuasaan Allah yang diberikan kepada kalian terhadap mereka.

"sampai pada saat kalian lemah"

Al fasyl bermaksud kecewa atau menjadi pengecut. Kalian merasa kecewa dan takut untuk berperang.

"dan berselisih dalam urusan itu"

Kalian berselisih urusan pelaksanaan perintah Nabi Muhammad s.a.w. agar regu pemanah tetap bertahan pada tempat yang telah ditunjukkan oleh Beliau dalam keadaan bagaimanapun.

"dan menderhakai perintah"

Kalian mengabaikan dan melanggar perintah Rasulullah s.a.w. agar tetap berada di tempat yang ditetapkan, seperti yang dilakukan oleh pasukan pemanah kaum muslim.

"sesudah Allah memperlihatkan kepada kalian apa yang kalian sukai."

Setelah Allah s.w.t. memperlihatkan kepada kalian kemenangan yang kalian raih atas mereka dan ghanimah (harta rampasan).

"Di antara kalian ada orang yang menghendaki dunia"

Di antara kalian ada orang yang ingin mendapatkan ghanimah setelah melihat pasukan musuh terpukul mundur. Lalu mereka meninggalkan tempatnya dan lebih mengutamakan ghanimah.

"dan di antara kalian ada orang yang menghendaki akhirat."

Diantara kalian ada orang yang taat kepada perintah Rasulullah s.a.w. Mereka tetap di tempatnya, seperti Abdullah bin Jubair dan kawan-kawannya. Maka janji ini ditangguhkan, kerana syarat dari janji ini ialah hendaknya kalian sabar dalam menghadapi musuh dan taat kepada pimpinan (Nabi s.a.w.).

"Kemudian Allah memalingkan kalian dari mereka untuk menguji kalian;"

Kemudian Allah s.w.t. memberikan kesempatan menang kepada musuh atas kalian untuk menguji dan mencoba kalian. Maka kalian tidak berjaya mengalahkan mereka.

"dan sesungguhnya Allah telah memaafkan kalian."

Tetapi Allah s.w.t. benar-benar telah mengampuni kalian atas perbuatan kalian yang demikian itu. Dia telah memaafkan kalian dengan tidak memusnahkan kalian.

"Dan Allah mempunyai kurnia atas orang-orang mukmin."

Allah s.w.t. mempunyai kurnia yang dilimpahkan atas orang-orang yang beriman. Dia memberikan nikmat beragama Islam kepada mereka, menunjukkan mereka kepada syari'atNya, memaafkan kesalahan mereka dan memberi pahala terhadap musibah yang menimpa mereka.

"153. Ketika kalian lari dan tidak menoleh kepada seseorang pun,"

Ingatlah ketika kalian terpaksa lari berpaling dari musuh kalian, lalu naik ke atas bukit dalam keadaan kalut, takut dan ngeri, sedangkan kalian tidak menoleh kepada sesiapa pun.

"sedangkan Rasul memanggil kalian dari kawan-kawan yang berada di belakang kalian."

Kalian telah meninggalkan Rasulullah s.a.w. bersama sembilan orang sahabat di belakang kalian. Sedangkan Beliau yang sedang berada dekat dengan musuh berseru memanggil kalian agar jangan lari dari musuh. Beliau memerintahkan kalian agar kembali dan berperang menghadapi musuh. Beliau berseru, "Kemarilah wahai hamba-hamba Allah!"

"Kerana itu, Allah menimpakan atas kalian kesedihan atas kesedihan,"

Allah s.w.t. menggantikan nikmat kalian dan membalas kalian dengan kesedihan demi kesedihan dan kesusahan demi kesusahan secara berturut-turut disebabkan kalian derhaka terhadap Tuhan kalian, kalian berani melanggar perintah nabi kalian dan tidak menaati perintahnya.

Mereka ditimpa kekalahan, musuh menang atas mereka, terhalang dari mendapat bantuan, terhalang dari mendapat kemenangan, terhalang dari mendapat ghanimah, kesedihan mendengar bahawa Nabi Muhammad s.a.w. terbunuh, tujuh puluh orang terbunuh dan ramai yang tercedera pada hari itu.

"supaya kalian jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari kalian"

Allah s.w.t. menjadikan semua itu baik bagi kalian. Demikian itu agar kalian tidak bersedih hati lagi terhadap ghanimah dan kemenangan yang luput dari tangan kalian.

"dan terhadap apa yang menimpa kalian. Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan."

Allah s.w.t. juga menjadikan semua itu agar kalian tidak bersedih hati lagi terhadap apa yang menimpa kalian seperti terbunuh, tercedera dan mengalami kekalahan. Dengan itu kalian terlatih untuk bersabar, segala beban dan kesulitan menjadi ringan.

"154. Kemudian setelah kalian berduka cita, Allah menurunkan kepada kalian keamanan mengantuk yang meliputi segolongan dari kalian,"

Apabila situasi perang telah aman, dalam keadaan mereka ditimpa kesedihan dan kesusahan, Allah s.w.t. menurunkan ketenangan dan rasa aman kepada mereka, iaitu rasa mengantuk yang meliputi segolongan dari mereka, sebagai suatu penenteraman dariNya. Mereka tertidur, dagu mereka tertunduk ke dada mereka, sedangkan mereka masih tetap dalam keadaan menyandang senjatanya. Rasa mengantuk dalam peperangan dari Allah, sedangkan rasa mengantuk dalam solat dari syaitan.

Mereka adalah orang-orang Islam yang kuat keyakinannya, iaitu ahli iman atau kaum mukmin. Mereka percaya dan teguh dalam pertempuran, bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Mereka yakin bahawa Allah s.w.t. pasti akan membantu dan menolong RasulNya dan melaksanakan baginya apa yang dicita-citakannya. Mereka hanya ingin menegakkan agama Allah, mencari ridha Allah dan memberikan sesuatu yang bermaslahat bagi saudara mereka kaum muslimin.

"sedangkan segolongan lagi telah dicemaskan oleh dirinya sendiri;"

Iaitu orang-orang Islam yang bimbang dan masih ragu terhadap Allah s.w.t. Ada yang mengatakan bahawa mereka ini adalah orang-orang munafik. Mereka tidak mengantuk kerana hati mereka diliputi oleh rasa khuatir, gusar dan takut.

"mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan Jahiliyah."

Mereka menyangka bahawa kalau Muhammad s.a.w. itu benar-benar Nabi dan Rasul Allah, tentu dia tidak akan dikalahkan dalam peperangan. Begitu juga halnya orang-orang munafik. Ketika kaum musyrik mendapat kemenangan, mereka berkeyakinan bahawa saat itu merupakan saat penentuan, Allah tidak menyempurnakan agamaNya, kekalahan itu merupakan kesempatan terakhir bagi agamaNya dan bahawa Islam bersama para pemeluknya telah lenyap.

Demikianlah perihal orang-orang yang ragu. Jika terjadi suatu peristiwa yang buruk, timbullah sangkaan yang buruk seperti itu. Kemudian Allah s.w.t. memberitakan perihal mereka yang munafik itu melalui firmanNya,

"Mereka berkata, "Apakah ada bagi kita barang sesuatu dalam urusan ini?""

Dalam keadaan seperti itu mereka memikirkan hak campur tangan dalam urusan itu. Maka Allah s.w.t. menjawab melalui firmanNya kepada Nabi Muhammad s.a.w.,

"Katakanlah, "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah.""

Sesungguhnya segala urusan taqdir dan syari'atNya itu di tanganNya. Semuanya mengikuti qadha' Allah dan qadarNya. Kesudahan yang baik akan diperoleh wali-waliNya walaupun adakalanya mereka mengalami kekalahan.

"Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu;"

Mereka menyembunyikan ucapan ini dari pengetahuan Rasulullah s.a.w. Kemudian apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka itu didedahkan oleh Allah s.w.t. melalui firmanNya,

"mereka berkata, "Sekiranya ada bagi kita sesuatu dalam urusan ini, nescaya kita tidak akan dibunuh di sini.""

Menurut fikiran mereka, sekiranya ada bagi mereka sesuatu hak campur tangan, diberikan peluang memberi pendapat dan usulan dalam urusan itu, nescaya mereka tidak akan dikalahkan. Hal ini merupakan penolakan mereka terhadap qadar Allah, menganggap Rasulullah s.a.w. dan para sahabatnya kurang pintar dan menganggap diri mereka lebih pandai. Allah s.w.t. berfirman kepada Nabi Muhammad s.a.w.,

"Katakanlah, "Sekiranya kalian berada di rumah kalian, nescaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar ke tempat mereka terbunuh.""

Walaupun kalian berada di rumah kalian, orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu akan keluar juga ke tempat mereka terbunuh. Hal ini merupakan takdir yang ditentukan oleh Allah s.w.t. Dan merupakan keputusanNya yang tidak dapat dielakkan lagi darinya dan tidak ada jalan selamat baginya.

Oleh kerana itu, walaupun semua sebab telah diusahakan, maka hanyalah bermanfaat jika tidak berbenturan dengan qadar Allah. Jika berbenturan, maka tidak akan bermanfaat, bahkan yang berlaku hanyalah ketetapan Allah dalam Al Lauhul Mahfuzh.

"Dan Allah untuk menguji apa yang ada dalam dada kalian dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hati kalian."

Dia berbuat demikian agar dapat dibedakan antara yang buruk dan yang baik, dan akan nyata perbedaan antara orang mukmin dan orang munafik di mata manusia, baik dalam ucapan maupun perbuatannya. Juga untuk membersihkan bisikan dari syaitan dalam hati kalian dan sifat-sifat tercela yang timbul daripadanya.

"Allah Maha Mengetahui isi hati."

Dia mengetahui semua rahsia dan hal-hal yang terpendam di dalam hati. Ujian yang dilakukanNya adalah untuk memperlihatkan secara jelas apa yang disembunyikan dalam hati. Ilmu dan hikmah (kebijaksanaan)Nya menghendaki untuk mengadakan sebab yang dapat menampakkan apa yang disembunyikan dalam hati.

"155. Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kalian pada hari bertemu dua pasukan itu, tiada lain mereka digelincirkan oleh syaitan,"

Orang-orang yang berpaling di antara kalian dari peperangan pada hari pertempuran antara pasukan kaum muslim dan pasukan kaum musyrik dalam perang Uhud itu, tiada lain mereka digelincirkan oleh syaitan dengan bisikannya.

"disebabkan sebahagian kesalahan yang telah mereka perbuat"

Hal itu terjadi kerana sebahagian dosa-dosa yang mereka perbuat di masa silam, iaitu sikap-sikap menyelisihi perintah Nabi s.a.w. Sebab itu syaitan dapat menguasai mereka. Syaitan hanya dapat menguasai orang-orang yang mengikutinya, iaitu orang-orang yang sesat. Sekiranya mereka menaati Allah dan rasulNya, tentu syaitan tidak akan dapat menguasai hati mereka.

Sesungguhnya termasuk pahala kebaikan ialah kebaikan sesudahnya, dan sesungguhnya termasuk balasan keburukan ialah keburukan sesudahnya.

"dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka."

Tetapi Allah s.w.t. benar-benar telah memaafkan perbuatan yang pernah mereka lakukan, iaitu lari dari medan perang.

"Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun."

Allah Maha Pengampun. Dia mengampuni dosa. Dia memberikan taufiq kepada mereka untuk beristighfar dan bertaubat, serta dengan musibah-musibah yang menghapuskan dosa.

Allah Maha Penyantun. Dia sabar dan memaafkan kesalahan makhlukNya. Dia tidak segera menghukum para pelaku maksiat, bahkan menundanya dan mengajak untuk kembali kepadaNya. Orang mahu bertaubat dan kembali, maka Dia menerimanya dan menjadikannya seolah-olah tidak pernah berbuat dosa. Maka segala puji bagi Allah atas ihsanNya.


Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...