Khamis, 5 Oktober 2017

11:96-102 Tafsir Surah Hud, ayat 96-102.

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى بِآيَاتِنَا وَسُلْطَانٍ مُبِينٍ (٩٦) إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَاتَّبَعُوا أَمْرَ فِرْعَوْنَ وَمَا أَمْرُ فِرْعَوْنَ بِرَشِيدٍ (٩٧) يَقْدُمُ قَوْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَوْرَدَهُمُ النَّارَ وَبِئْسَ الْوِرْدُ الْمَوْرُودُ (٩٨)وَأُتْبِعُوا فِي هَذِهِ لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ بِئْسَ الرِّفْدُ الْمَرْفُودُ (٩٩)  ذَلِكَ مِنْ أَنْبَاءِ الْقُرَى نَقُصُّهُ عَلَيْكَ مِنْهَا قَائِمٌ وَحَصِيدٌ (١٠٠) وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَكِنْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَمَا أَغْنَتْ عَنْهُمْ آلِهَتُهُمُ الَّتِي يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ لَمَّا جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَ وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍ (١٠١) وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ (١٠٢)

Allah s.w.t. berfirman,

"96. Dan sungguh Kami telah mengutus Musa dengan ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata." 

Allah s.w.t. telah mengutuskan Musa a.s. dengan membawa ayat-ayatNya (tanda-tanda kekuasaanNya iaitu mukjizat-mukjizat) dan bukti yang nyata (hujjah yang jelas), yang menunjukkan benarnya apa yang Beliau bawa, seperti tongkatnya yang berubah menjadi ular, tangannya bercahaya dan sebagainya.

"97. Kepada Fir'aun dan pemuka-pemukanya," 

Ayat-ayat dan bukti itu dibawa kepada Fir'aun, raja bangsa Qibti dan para pemuka kaumnya kerana mereka adalah orang-orang yang diikuti. Fir’aun mendustakan, menderhakai, berpaling dan berusaha menentang Musa a.s. Dia menyeru kepada pembesar-pembesar dan kaumnya bahawa dialah tuhan mereka yang paling tinggi.

"maka mereka mengikuti perintah Fir'aun, dan tidaklah perintah Fir'aun benar." 

Bangsa Qibti tetap mengikuti kaedah, jalan dan cara Fir'aun. Padahal perintah Fir'aun itu salah, isinya merugikan semata, tidak mengandung kebenaran dan petunjuk. Perintahnya hanya mengandungi kebodohan, kesesatan, kekufuran dan keingkaran. Oleh kerana itu mengikuti perintahnya hanya membinasakan mereka.

"98. Dia mendahului kaumnya pada hari kiamat, maka dia memasukkan mereka neraka. Dan seburuk-buruk tempat kedatangan yang didatangi." 

Kelak di hari kiamat, Fir’aun berjalan menuju neraka Jahanam. Kaumnya mengikutinya dari belakang sebagaimana mereka mengikutinya ketika di dunia. Lalu Fir'aun membawa dan memasukkan mereka ke dalamnya. Maka mereka merasakan azab neraka yang dimasukinya.

Sedangkan Fir'aun sendiri mendapat bahagian yang paling banyak dari azab yang sangat besar itu. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang dimasuki.

Begitu juga nasib yang akan dialami oleh para pemimpin yang sesat. Mereka akan mendapat bahagian azab yang paling besar dan berlipat ganda kelak di hari kiamat. Rasulullah s.a.w. bersabda, "Imru ul Qais adalah pemegang panji para penyair Jahiliah (menuju) ke neraka."

"99. Dan mereka diikuti di ini kutukan dan pada hari kiamat." 

Sebagai tambahan dari azab neraka, Allah s.w.t. ikutkan kepada mereka kutukan di dunia dan begitu juga di hari kiamat. Allah s.w.t. melaknat mereka, para malaikat melaknat mereka, dan manusia semua melaknat mereka di dunia maupun akhirat.

"Seburuk-buruk pemberian yang diberikan." 

Ditambahkan kepada mereka kutukan pada hari kiamat, sehingga kutukan yang mereka terima sebanyak dua kali. Sebenarnya laknat dunia dan laknat akhirat itu adalah seburuk-buruk pemberian yang diberikan. Mereka dijauhkan dari rahmat Allah.

Allah s.w.t. berfirman kepada Nabi Muhammad s.a.w.,

"100. Demikian itu sebahagian berita-berita negeri-negeri Kami ceritakannya kepadamu," 

Itulah beberapa kisah penduduk negeri-negeri yang telah dibinasakan, yang Kami ceritakan kepadamu, agar engkau memperingatkan manusia dengannya, menjadi bukti kerasulanmu dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

"di antaranya ada buktinya dan musnah." 

Ada yang masih terdapat reruntuhan-reruntuhannya dan ada juga yang telah hancur, lenyap dan binasa tanpa bekas.

"101. Dan tidaklah Kami menzalimi mereka, akan tetapi mereka menzalimi diri mereka sendiri." 

Allah s.w.t. tidaklah menzalimi mereka saat Dia binasakan mereka dengan membinasakan mereka tanpa dosa. Tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri dengan berbuat syirik, kufur, mendustakan, membangkang dan kafir kepada rasul-rasulNya.

"Maka tidaklah bermanfaat bagi mereka tuhan-tuhan mereka yang mereka serukan dari selain Allah sedikit pun, tatkala datang keputusan Tuhanmu." 

Tiadalah bermanfaat bagi mereka berhala-berhala mereka yang mereka sembah dan mereka seru itu barang sedikit pun. Sembahan-sembahan mereka itu tidak dapat menyelamatkan mereka dari kebinasaan ketika siksaanNya datang.

"Dan tidaklah menambah mereka selain kebinasaan."

Sembahan-sembahan itu hanya menyebabkan kebinasaan, kehancuran dan kerugian bagi mereka, tidak seperti yang mereka sangka. Rugilah mereka di dunia dan akhirat.

"102. Dan demikian itu siksa Tuhanmu, apabila Dia mengazab negeri-negeri dan dia yang berbuat zalim." 

Sesungguhnya Allah s.w.t. benar-benar mencatat dosa orang yang zalim dan memberi tangguh kepada mereka. Apabila Dia menyiksanya, maka dia tidak akan dapat menyelamatkan dirinya.

Begitulah Dia telah membinasakan umat-umat terdahulu yang telah berbuat aniaya lagi mendustakan rasul-rasulNya. Dia juga akan melakukan hal yang serupa terhadap orang-orang yang sama seperti mereka.

"Sesungguhnya siksaNya sangat pedih sangat keras." 

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...