Jumaat, 6 Oktober 2017

13:17-18 Tafsir Surah Ar Ra’d, ayat 17-18.

أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَابِيًا وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِي النَّارِ ابْتِغَاءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِثْلُهُ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الأرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ (١٧) لِلَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمُ الْحُسْنَى وَالَّذِينَ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَهُ لَوْ أَنَّ لَهُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لافْتَدَوْا بِهِ أُولَئِكَ لَهُمْ سُوءُ الْحِسَابِ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ (١٨)

Allah s.w.t. berfirman membuat suatu perumpamaan untuk menerangkan yang hak dan yang batil.

"17. Dia telah menurunkan dari langit air, maka mengalirlah ia lembah-lembah dengan ukurannya," 

Allah s.w.t. menurunkan air hujan dari langit. Mengalirlah air ke lembah-lembah. Masing-masing lembah dipenuhi oleh air hujan itu sesuai dengan ukuran luasnya. Lembah yang luas memuatkan banyak air. Lembah yang kecil memuatkan air sesuai dengan keluasannya.

Begitu juga dengan hati manusia. Ada yang dapat memuat ilmu yang banyak kerana hatinya lapang. Ada juga yang hanya dapat memuat ilmu yang sedikit kerana hatinya sempit. Ada yang yakin dan ada yang ragu.

"maka membawa arus buih mengembang." 

Dari permukaan air yang mengalir di lembah-lembah itu muncullah buih kotoran. Arus air itu membawa kayu-kayuan dan lumpur yang ada di lembah.

"Dan dari apa yang mereka bakar atasnya dalam api mencari perhiasan, atau kesenangan buih sepertinya." 

Dari logam yang dileburkan dalam api seperti emas, perak, tembaga, besi dan sebagainya untuk membuat perhiasan, peralatan dan perabot, keluar juga buih kotorannya seperti buih arus air di lembah itu. Api membakar kotorannya dan mengeluarkan intinya yang dapat dimanfaatkan.

"Demikianlah Allah membuat hak dan batil." 

Air dan logam yang dileburkan itu diumpamakan sebagai perkara hak. Buih-buih kotorannya itu diumpamakan sebagai perkara batil.

"Maka adapun buih, maka akan hilang tidak berharga;"

Buih itu tidak akan bertahan lama dengan air dan logam yang dilebur dengan api. Ia akan menyurut dan lenyap sebagai suatu yang sama sekali tidak ada gunanya. Buih yang mengembang di atas air itu akan bercerai berai dan lenyap di kedua tepi lembah; atau bergantung pada pepohonan, lalu kering diterpa angin. Buih dari logam yang dileburkan akan hilang dan meninggalkan hanya logamnya saja.

Apabila perkara yang hak dan perkara yang batil bertemu, maka perkara yang batil tidak akan kuat dan pasti akan sirna dan lenyap, walaupun dalam sebahagian waktu ia berada di atas kebenaran. Kebatilan pasti akan hilang, lenyap dan dikalahkan oleh kebenaran.

Hati yang dipenuhi oleh keraguan kepada Allah s.w.t. tiada bermanfaat amal perbuatannya. Keraguan itu akan hilang sebagai yang tak ada harganya. Allah s.w.t. meninggalkan hati yang ragu. Amal buruk akan menyurutkan pelakunya.

"dan adapun apa yang memberi manfaat manusia, maka ia tetap di bumi." 

Air dan logam itulah yang bermanfaat dan akan tetap ada di bumi dalam waktu yang lama. Air diserap oleh bumi sehingga menjadi subur kerananya. Logam memberi banyak kegunaan untuk manusia.

Begitu juga halnya petunjuk dan perkara yang hak, keduanya datang dari sisi Allah. Barang siapa yang mengerjakan perkara yang hak, maka ia akan memperoleh pahalanya, dan amalnya itu akan lestari sebagaimana lestarinya sesuatu yang bermanfaat bagi manusia di bumi.

Hati yang dipenuhi dengan keyakinan, maka Allah s.w.t. memberikan manfaat kepada pemiliknya berkat keyakinannya itu. Allah s.w.t. menerima hati yang yakin. Amal soleh akan melestarikan pelakunya.

"Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan."

Allah s.w.t. buatkan dua perumpamaan itu untuk menggambarkan tentang keteguhan dan kelestarian perkara hak dan kepudaran serta kefanaan perkara batil. Begitu juga agar kebenaran semakin jelas dari kebatilan, dan petunjuk semakin jelas dari kesesatan. Hanya orang-orang yang berilmu yang memahaminya.

Apabila hari kiamat tiba, manusia dibangkitkan, dan semua amal perbuatan mereka dihisab, maka perkara yang batil pasti lenyap dan binasa. Manusia terbahagi menjadi dua bahagian.

"18. Bagi orang-orang yang memenuhi seruan tuhan mereka pembalasan yang baik." 

Orang-orang taat kepada Allah dan RasulNya, tunduk kepada perintah-perintahNya, membenarkan berita-beritaNya tentang masa lalu dan masa yang akan datang serta mengerjakan perkara hak, maka disediakan bagi mereka keadaan, pahala dan balasan yang baik, iaitu syurga. Merekalah orang-orang yang berbahagia.

"Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan bagiNya," 

Orang-orang yang kafir dan yang tidak taat kepada Allah s.w.t. setelah Dia memberikan perumpamaan dan menerangkan kebenaran kepada mereka, maka mereka akan mendapatkan keadaan yang buruk.

"sekiranya bagi mereka apa yang di bumi semuanya dan seperti itu bersamanya, nescaya mereka menembus dengannya." 

Kelak di hari kemudian, sekiranya mereka memiliki semua kekayaan atau emas sepenuh bumi dan ditambah dengan tambahan yang sama banyaknya, nescaya mereka akan menebus dirinya dari azab dengan semua yang mereka miliki itu.

Akan tetapi, kalau pun mereka memilikinya, hal itu pasti tidak akan diterima, kerana sesungguhnya Allah s.w.t. kelak di hari kiamat tidak mahu menerima tebusan dan amal apa pun dari mereka.

"Mereka itu bagi mereka buruk hisab"

Kelak di hari akhirat disediakan bagi mereka perhitungan yang buruk. Kitab amalan itu tercatat semuanya. Mereka dimintai pertanggung jawabannya terhadap semua perkara yang kecil dan perkara yang besar yang telah mereka lakukan.

Barang siapa yang dimintai pertanggung jawabannya dalam hisab, bererti pasti diazab. Semua amal buruk yang mereka kerjakan baik terkait dengan hak Allah maupun hak hamba Allah akan diberikan hukuman tanpa diampuni.

"dan tempat kediaman mereka neraka Jahannam, dan seburuk-buruk tempat kembali."

Tempat tinggal mereka ialah neraka Jahannam yang menghimpun segala siksa seperti lapar, haus dan panas yang sangat, makanan dan minumannya yang tidak sedap seperti zaqqum, pohon yang berduri, minuman yang mendidih dan siksaan lainnya. Itulah tempat tinggal yang paling buruk. Merekalah orang-orang yang celaka.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...