Jumaat, 1 Disember 2017

43:1-8 Tafsir Surah Az Zukhruf, ayat 1-8.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

حم (١) وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ (٢) إِنَّا جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (٣) وَإِنَّهُ فِي أُمِّ الْكِتَابِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ (٤) أَفَنَضْرِبُ عَنْكُمُ الذِّكْرَ صَفْحًا أَنْ كُنْتُمْ قَوْمًا مُسْرِفِينَ (٥) وَكَمْ أَرْسَلْنَا مِنْ نَبِيٍّ فِي الأوَّلِينَ (٦) وَمَا يَأْتِيهِمْ مِنْ نَبِيٍّ إِلا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (٧) فَأَهْلَكْنَا أَشَدَّ مِنْهُمْ بَطْشًا وَمَضَى مَثَلُ الأوَّلِينَ (٨)

Allah s.w.t. berfirman,

"1. Ha Mim."

"2. Dan Al Kitab yang jelas."

Allah s.w.t. bersumpah dengan Al Qur’an untuk Al Qur’an, kitab yang menerangkan semua perkara yang diperlukan hamba baik yang berkenaan dengan urusan dunia, agama maupun akhirat.

"3. Sesungguhnya Kami menjadikannya Al Qur’an bahasa Arab agar kalian mengerti." 

Inilah isi sumpahNya. Dia menurunkan Al Qur'an dalam bahasa Arab, bahasa yang paling fasih, jelas dan terang bagi manusia untuk dipakai dalam pembicaraan di antara sesamanya. Makna-maknanya dan Iafaz-lafaznya jelas dan nyata. Hikmahnya adalah agar kamu mudah memahami lafaznya dan merenungkan maknanya.

"4. Dan sesungguhnya dalam induk dan sesungguhnya Al Kitab di sisi Kami benar-benar tinggi" 

Sesungguhnya Al Quran itu dalam Ibu Suratan, induk Al Kitab atau Lauh Mahfuz di sisiNya sangat tinggi nilainya, mempunyai kedudukan yang besar, kemuliaan dan keutamaan di atas kitab-kitab sebelumnya. Al Qur'an itu jelas kemuliaannya di kalangan mala ul a'la (para malaikat) agar penduduk bumi memuliakan, membesarkan dan menaatinya.

"penuh hikmah." 

Al Qur'an penuh dengan hikmah pada perintah, larangan dan beritanya. Kebenarannya tetap kukuh. Ia muhkam (dikukuhkan) bebas dari kekeliruan dan penyimpangan. Tidak ada satu pun hukum yang menyelisihi hikmah, keadilan dan keselarasan.

Semuanya ini menonjolkan kemuliaan dan keutamaan Al Qur'an. Ia adalah kitab yang dimuliakan, ditinggikan dan disucikan, di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti. Para malaikat menghormati semua suhuf (kitab-kitab suci) di alam atas. Antaranya ialah Al Qur'an.

Maka sepatutnya penduduk bumi lebih menerimanya, menghormatinya, memuliakannya, tunduk patuh kepada ajarannya dan menaatinya, kerana Al Qur'an diturunkan kepada mereka dan khitabnya ditujukan kepada mereka.

Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan. Kerana itu orang yang berhadas tidak boleh menyentuh mus haf.

"5. Maka apakah Kami jadikan dari kalian peringatan berhenti, kerana kalian adalah kaum yang melampaui batas?" 

Patutkah Allah s.w.t. berpaling, mengenepikan, menjauhkan, berhenti menurunkan ayat-ayat Al Qur’an sebagai peringatan kepada kamu, memaafkan kalian dan membiarkan kamu dengan tidak memerintahkan kamu, tidak melarang kamu dan tidak mengazab kamu, kerana kamu berpaling, tidak mahu tunduk kepadanya, tidak mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjadi kaum yang melampau buruk keadaannya, melampaui batas lagi zalim?

Seandainya Al Qur’an ini diangkat (dihapus) ketika ditolak oleh permulaan ayat ini, nescaya mereka akan binasa. Sudah menjadi sunnah, hikmah dan kurniaNya, Dia tidak akan membiarkan hamba-hambaNya begitu saja. Berkat kelembutan dan rahmat Allah s.w.t. kepada makhlukNya, Dia tetap mengutus rasul, menurunkan kitab dan menerangkan segala sesuatu di dalamnya.

Dia tetap meneruskan risalahNya, memberi peringatan, menyeru kepada kebaikan, menyeru kepada ajaran Al Qur’an, mengulang-ulang penurunannya, dan menyeru mereka selama dua puluh tahun atau lebih dari itu menurut apa yang dikehendakiNya, samada kamu menerimanya atau menolaknya, walaupun kamu bersifat melampaui batas lagi berpaling darinya.

Orang yang ditakdirkan mendapat hidayah akan mengimani Al Qur'an dan menjadikannya sebagai petunjuk. Orang yang ditakdirkan celaka akan kafir kepadanya. Maka telah tegaklah hujah (alasan) atas mereka dan mereka di atas masalah yang sudah jelas perkaranya.

Kemudian Allah s.w.t. menghibur hati Nabi Muhammad s.a.w. yang sedang menghadapi orang-orang yang mendustakannya dari kalangan kaumnya, sambil memerintahkan kepadanya agar tetap bersabar dalam menghadapi mereka.

"6. Dan berapa banyak Kami utus dari para nabi umat-umat yang terdahulu." 

Allah s.w.t. telah mengutuskan ramai nabi kepada banyak golongan dari kalangan orang-orang terdahulu.

"7. Dan tidak datang kepada mereka dari seorang nabi kecuali mereka kepadanya memperolok-olok." 

Setiap kali datang kepada mereka seorang nabi, mereka selalu mendustakan dan mengejeknya sebagaimana yang telah dilakukan kepada Nabi Muhammad s.a.w.

"8. Maka Kami binasakan lebih hebat dari mereka kekuatannya" 

Kerana itu Allah s.w.t. binasakan orang-orang yang mendustakan para rasul itu, padahal mereka  mempunyai kekuatan yang lebih besar dan lebih kejam serangannya daripada kaum musyrik Mekah yang mendustakan Nabi Muhammad s.a.w.

"dan telah lewat perumpamaan orang-orang yang terdahulu." 

Telah pun disebutkan berulang-ulang di dalam Al Quran kisah, contoh, perbandingan, ketentuan, siksaan dan pelajaran yang telah terjadi pada umat-umat terdahulu.

Allah s.w.t. menerangkannya kepada kamu agar kamu berhenti dari mendustakan dan mengingkari, agar kamu tidak akan ditimpa azab yang sama seperti yang telah menimpa mereka.

Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hambaNya. Kamu sekali-kali tiada akan mendapati adanya perubahan bagi Sunnatullah itu.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...