Sabtu, 2 Disember 2017

47:30-32 Tafsir Surah Muhammad, ayat 30-32.

وَلَوْ نَشَاءُ لأرَيْنَاكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُمْ بِسِيمَاهُمْ وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِي لَحْنِ الْقَوْلِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ أَعْمَالَكُمْ (٣٠) وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتَّى نَعْلَمَ الْمُجَاهِدِينَ مِنْكُمْ وَالصَّابِرِينَ وَنَبْلُوَ أَخْبَارَكُمْ (٣١) إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَشَاقُّوا الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى لَنْ يَضُرُّوا اللَّهَ شَيْئًا وَسَيُحْبِطُ أَعْمَالَهُمْ (٣٢)

Allah s.w.t. berfirman kepada Nabi Muhammad s.a.w. tentang orang-orang munafik.

"30. Dan jika Kami menghendaki, sungguh Kami perlihatkan mereka padamu, maka engkau benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tanda mereka." 

Seandainya Allah s.w.t. menghendaki, tentulah Dia perlihatkan kepada Beliau s.a.w. peribadi-peribadi mereka sehingga Beliau mengenali mereka dengan terang melalui tanda-tanda pada wajah yang menjadi sifat mereka.

Akan tetapi, Allah s.w.t. tidak melakukan hal tersebut terhadap semua orang munafik, sebagai kebijaksanaan dariNya dan agar semua urusan pada lahiriahnya kelihatan berjalan dengan lancar, sedangkan mengenai rahsianya dikembalikan kepada Tuhan yang mengetahuinya.

"Dan engkau benar-benar dapat mengenal mereka dari nada bicaranya." 

Kamu benar-benar dapat mengenal mereka dari gaya, tutur kata dan nada bicaranya, kerana pembicaraan menunjukkan tujuannya, baik atau buruk isi hatinya, golongan manakah dia termasuk dan ke arah manakah maksud dari perkataannya.

Seseorang merahsiakan sesuatu dalam hatinya, Allah akan menampakkannya melalui roman mukanya dan lisannya yang terpeleset. Allah akan memakaikan kepadanya kain jilbab yang menunjukkan ke arahnya. Jika hal itu baik, maka baik jugalah pakaiannya. Jika hal itu buruk, maka buruk jugalah pakaiannya. Kemunafikan seseorang juga berlaku dalam perbuatan dan akidah.

"Dan Allah mengetahui segala perbuatan kalian."

Ingatlah kamu masing-masing. Dia mengetahui segala perbuatan hamba-hambaNya, lalu Dia akan memberikan balasan terhadapnya.

"31. Dan sungguh Kami akan menguji kalian" 

Allah s.w.t. tetap menguji iman dan kesabaran orang-orang yang mengaku beriman dengan perintah-perintah, larangan-larangan, jihad dan sebagainya. UjianNya yang paling besar ke atas hamba-hambaNya adalah jihad fii sabilillah.

"hingga Kami mengetahui orang-orang yang berjihad di antara kalian dan orang-orang yang sabar;" 

Pada hakikatnya Allah telah mengetahui apa yang akan terjadi, tidak ada keraguan pada pengetahuanNya Allah terhadapnya. Dia mengetahui akan ada orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar, tetapi masih belum terlahirkan atau ternyatakan.

Ujian itu adalah agar Dia menyatakan dan melihat dengan kenyataan kejadiannya. Maka ternyata pengetahuanNya tentang adanya orang-orang yang berjuang dari kalangan kamu dan orang-orang yang sabar dalam menjalankan perintahNya.

"dan Kami akan menguji perihal kalian." 

Ujian itu juga agar Dia dapat mengesahkan atau perlihatkan benar atau tidaknya, baik atau buruknya berita-berita tentang keadaan kamu, samada kamu taat atau maksiat dalam jihad dan lainnya.

Barang siapa yang mengikuti perintah Allah dan berjihad di jalanNya untuk menolong agamaNya dan meninggikan kalimahNya, maka dia adalah mukmin hakiki, sebaliknya barang siapa yang malas terhadapnya, maka ada kekurangan dalam imannya.

"32. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mereka menghalangi dari jalan Allah" 

Iaitu orang-orang yang dalam dirinya terkumpul berbagai keburukan, seperti kafir kepada Allah dan menghalangi orang lain dan dirinya sendiri dari jalan Allah, menentang rasul dan memusuhinya.

"dan menentang Rasul setelah menjadi jelas bagi mereka petunjuk," 

Mereka sengaja menentang dan menyelisihi Rasul Allah setelah nyata bagi mereka kebenaran petunjuk yang dibawanya, bukan kerana jahil (tidak tahu). Mereka murtad dari iman sesudah jelas baginya jalan petunjuk.

"tidak dapat mereka memberi mudarat kepada Allah sedikit pun." 

Sikap mereka itu sama sekali tidak dapat mendatangkan bahaya kepada Allah dan tidak merugikanNya barang sedikit pun. KerajaanNya tidaklah berkurang kerananya. Sebenarnya segala usaha mereka untuk membela kebatilan hanyalah membuahkan bahaya, kerugian dan kekecewaan kepada diri mereka sendiri.

"Dan Dia akan menghapus amal perbuatan mereka." 

Kelak di hari kemudian, mereka akan merasa sangat kecewa dan hampa. Allah menggugurkan dan menghapuskan seluruh pahala amal mereka, seperti sedekah dan lainnya. Allah tidak memberinya pahala barang sedikit pun dari amal yang telah dilakukannya. Maka mereka tidak akan nampak pahalanya kerana amal mereka tidak ada syarat untuk diterima.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...