Sabtu, 3 Februari 2018

5:20-26 Tafsir Surah Al Maidah, ayat 20-26.

وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ مُلُوكًا وَآتَاكُمْ مَا لَمْ يُؤْتِ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ (٢٠) يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الأرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلا تَرْتَدُّوا عَلَى أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ (٢١) قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّ فِيهَا قَوْمًا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا حَتَّى يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ (٢٢) قَالَ رَجُلانِ مِنَ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوا عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ غَالِبُونَ وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (٢٣) قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا أَبَدًا مَا دَامُوا فِيهَا فَاذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلا إِنَّا هَا هُنَا (٢٤) قَالَ رَبِّ إِنِّي لا أَمْلِكُ إِلا نَفْسِي وَأَخِي فَافْرُقْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ (٢٥) قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ أَرْبَعِينَ سَنَةً يَتِيهُونَ فِي الأرْضِ فَلا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ (٢٦)

Allah s.w.t. memberi nikmat kepada Nabi Musa a.s. dan kaumnya Bani Israil dengan menyelamatkan mereka dari Fir'aun dan tenteranya. Mereka kemudian pergi menuju tanah air mereka dan tempat tinggal mereka, iaitu Baitul Maqdis dan sekitarnya.

Saat mereka hendak sampai ke Baitul Maqdis, di sana terdapat musuh mereka. Allah s.w.t. telah mewajibkan mereka berjihad melawan musuh.

"20. Dan ketika berkata Musa kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Ingatlah kalian akan nikmat Allah atas kalian ketika Dia menjadikan di antara kalian para nabi,""

Ingatlah ketika Musa a.s. mengingatkan kaumnya agar mengingati nikmat yang telah Allah kurniakan atas mereka. Allah s.w.t. mengangkat nabi-nabi di antara mereka untuk menjaga keadaan mereka, agar mereka tetap di atas hidayah dan tidak jatuh ke dalam kebinasaan.

Setiap nabi wafat, maka bangkitlah di antara kalian nabi lainnya. Nabi-nabi tersebut memotivasi mereka agar mereka menempuh jalan yang membahagiakan mereka di dunia dan akhirat serta mengajarkan mereka ilmu yang sebelumnya tidak mereka ketahui.

"dan menjadikan kalian penguasa-penguasa," 

Sebelumnya mereka di bawah penindasan Fir'aun. Kemudian Allah s.w.t. menyelamatkan mereka sehingga mereka menjadi orang-orang merdeka, yang memegang perkara diri mereka dan mampu menjalankan agama mereka.

"dan Dia memberikan kalian apa yang tidak Dia berikan seseorang dari seluruh alam." 

Allah s.w.t. mengkhususkan untuk mereka apa yang tidak diberikanNya kepada umat-umat lain yang ada sezaman dengan mereka seperti orang-orang yang alim, manna dan salwa, dinaungi oleh awan dan hal-hal yang bertentangan dengan hukum alam lainnya.

Mereka di zaman itu merupakan umat pilihan Allah, umat yang paling utama, mulia dan unggul melebihi orang-orang Yunani, Mesir dan bangsa-bangsa lain di antara sekian umat. Musa a.s. mengajurkan supaya kaumnya berjihad,

"21. Wahai kaumku! Masuklah kalian bumi yang suci yang Allah tentukan bagi kalian," 

Musa a.s. memerintahkan Bani Israil memasuki tanah suci (Palestin). Allah s.w.t. telah menjanjikannya buat mereka melalui lisan nenek moyang mereka Ya'qub a.s. bahawa tanah tersebut merupakan warisan bagi kaum Yahudi jika mereka beriman dan taat kepadaNya.

Baitul Maqdis dahulunya adalah milik mereka di masa nenek moyang mereka, iaitu Nabi Ya'qub a.s. Di masa Yusuf a.s., Ya'qub a.s., anak-anaknya dan semua keluarganya meninggalkannya dan menetap di Mesir. Kemudian Bani Israil keluar meninggalkan Mesir bersama Musa a.s.

Musa a.s. membangkitkan semangat mereka dengan berita gembira bahawa Allah s.w.t telah berjanji akan memberi pertolongan dan kemenangan untuk mereka.

"dan janganlah kalian berbalik ke belakang kalian, maka kalian akan kembali orang-orang yang rugi." 

Musa a.s. mengingatkan mereka agar tidak membangkang untuk berjihad dan tidak berundur kerana takut kepada musuh. Akibatnya mereka akan rugi kerana tidak mendapat kemenangan terhadap musuh dan tidak dapat menaklukkan negeri sendiri. Di akhirat mereka tidak akan mendapat pahala, bahkan berhak mendapat hukuman kerana maksiat mereka.

Musa a.s. mengirimkan dua belas orang pemimpin kabilah yang telah disebutkan oleh Allah s.w.t. untuk merisik kekuatan musuh mereka. Yusya’ ibnu Nun dan Kalib ibnu Yufana menyembunyikan keadaan kaum tersebut selain kepada Nabi Musa a.s.

Musa a.s. memerintahkan Bani Israil untuk memasuki kota itu dan memerangi penduduknya. Tetapi para pemimpin yang lain memberitahukan keadaan itu kepada kaumnya sehingga mereka ketakutan, menolak untuk taat kepada Allah dan menolak mengikuti rasulNya Musa a.s.

"22. Mereka berkata, "Wahai Musa! Sesungguhnya di dalam, kaum gagah perkasa. Dan sungguh kami tidak akan kami memasukinya sehingga mereka keluar dari dalam. Maka jika mereka keluar darinya, maka sungguh kami orang-orang yang masuk.""

Mereka mendapati di dalam kota Baitul Maqdis terdapat suatu kaum dari orang-orang 'Amaliqah yang bertubuh raksasa, kuat dan kejam, yang telah merebut dan menguasai kota itu. Kerana itu mereka merasa kecut dan tidak yakin mampu melawan, menyerang dan mengusir kaum itu.

Padahal semua manusia berasal dari keturunan Adam. Manusia menjadi kuat kerana diberikan kekuatan oleh Allah, kerana tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.

"23. Berkata dua orang lelaki dari orang-orang yang mereka takut, telah Allah beri nikmat atas keduanya," 

Yusya’ ibnu Nun dan Kalib ibnu Yufana adalah di antara orang-orang yang taat kepada perintah Allah, takut terhadap siksaanNya, berpengaruh dan berkedudukan di kalangan Bani Israil. Keduanya berkata,

"Masuklah kalian mereka melalui pintu gerbang. Maka apabila kalian memasukinya, maka sungguh kalian orang-orang yang menang." 

Serbulah mereka melalui pintu gerbang kota Baitul Maqdis itu. Allah s.w.t. telah menjanjikan kemenangan untuk kalian. Dia pasti akan memenuhi janjiNya dan menolong kalian.

"Dan kepada Allah, maka bertawakkallah kalian, jika kalian orang-orang yang beriman."

Jika kalian benar-benar orang yang beriman, hendaklah kalian bertawakkal hanya kepada Allah, mengikuti perintahNya dan menyokong rasulNya. Tawakkal kepada Allah merupakan persediaan yang paling kuat dan memudahkan urusan. Allah akan menolong, menyokong dan memenangkan kalian atas musuh-musuh kalian. Kalian pasti akan memasuki negeri yang telah ditetapkan oleh Allah buat kalian.

Akan tetapi, hal tersebut tidak memberi pengaruh sedikit pun pada mereka.

"24. Mereka berkata, "Wahai Musa! Sungguh kami tidak akan memasukinya selamanya selam mereka di dalamnya. Maka pergilah kamu dan Tuhanmu, maka peranglah kalian berdua sungguh kami di sini orang-orang yang duduk.""

Sungguh keji sekali perkataan yang ditujukan kepada nabi mereka. Ini merupakan sikap pembangkangan mereka yang tidak mahu berjihad dan menentang rasul mereka serta menolak untuk berperang dengan musuh mereka.

Berbeda dengan para sahabat Nabi Muhammad s.a.w. ketika bermusyawarah untuk berperang di Badar, mereka berkata kepada Nabi Muhammad s.a.w., "Wahai Rasulullah, jika engkau mengharungi laut ini, nescaya kami akan mengharungi bersamamu, dan jika engkau mengajak kami ke Barkulghimad (wilayah di dekat Mekah kira-kira menempuh lima hari untuk menuju ke sana dari pinggir laut), nescaya tidak ada seorang pun meninggalkanmu. Kami tidak akan berkata-kata seperti yang diucapkan kaum Musa kepada Musa, "Pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja" akan tetapi (kami mengatakan), "Pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, kami pun ikut berperang bersamamu, baik di depanmu atau di belakangmu, di kananmu atau di kirimu."

Mereka bertekad untuk berangkat kembali menuju ke negeri Mesir. Maka Musa dan Harun a.s. sujud kepada Allah di hadapan sejumlah pemimpin Bani Israil kerana sangat keberatan dengan niat mereka itu. Maka Musa a.s. marah kepada mereka.

"25. Dia berkata, "Tuhanku, sungguh aku tidak menguasai kecuali diriku dan saudaraku,""

Mereka enggan taat kepada seruanku supaya mengerjakan perintah Allah kecuali hanya aku dan saudaraku Harun. Kami tidak mampu memerangi mereka hanya berdua dan kami tidak mampu memaksa mereka.

"Maka pisahkanlah di antara kami dan di antara kaum yang fasik.""

Berikanlah keputusan antara kami dengan mereka, dengan menurunkan hukuman sesuai kebijaksanaanMu. Perkataan dan sikap mereka termasuk dosa besar yang menjadikan mereka dihukumi sebagai orang-orang fasik.

"26. Dia berfirman, "Maka sungguh ia diharamkan atas mereka empat puluh tahun. Mereka kebingungan di bumi.""

Allah s.w.t. memutuskan bahawa negeri itu terlarang bagi mereka selama empat puluh tahun. Selama itulah mereka akan tersesat, berlegar-legar, berputar-putar dalam keadaan bingungan, tidak mengetahui arah dan tujuan mereka di Padang Tih itu.

Allah s.w.t. mengetahui bahawa hamba dan RasulNya Musa a.s. sangat sayang kepada semua manusia, khususnya umatnya. Kerana rasa sayang tersebut menjadikan Beliau kasihan kepada umatnya terkena hukuman itu atau bahkan ada keinginan untuk dihilangkan hukuman itu.

"Maka janganlah kamu putus asa atas kaum yang fasik."

Allah s.w.t. menghibur hati Musa a.s. agar tidak menyesali dan bersedih hati memikirkan nasib orang-orang yang fasik itu. Sesungguhnya mereka berhak dan layak mendapat hukuman itu, bukan bererti menzalimi mereka.

Mereka telah menyia-nyiakan perintah Allah s.w.t. dan tidak mahu menaatiNya. Hukuman di dunia terhadap dosa menghilangkan nikmat yang ada, menghapuskan kesalahan mereka dan menghindarkan hukuman yang lebih besar dari menimpa mereka.

Mereka terjebak di padang Tih, berjalan berlegar-legar tanpa ada tempat yang tetap dan tanpa mengetahui jalan keluarnya. Di situ terjadi banyak hal yang ajaib dan mukjizat-mukjizat. Antaranya mereka sentiasa dinaungi awan, diturunkan manna dan salwa, keluar air dari batu dan sebagainya.

Di padang Tih itulah kitab Taurat diturunkan, disyariatkan untuk mereka berbagai hukum dan dibuatkan kubah perjanjian yang dikenal dengan sebutan "Kubah Zaman". Pada masa itulah Harun a.s. wafat. Selang tiga tahun kemudian Musa a.s. pun wafat. Kebanyakan Bani Israil meninggal dunia di masa itu.

Setelah berlalu masa empat puluh tahun, maka Yusya' ibnu Nun a.s. memimpin mereka. Allah s.w.t. mengangkatnya sebagai nabi mereka menggantikan Musa ibnu Imran a.s. Yusya' a.s. membawa mereka keluar dari padang itu menuju Baitul Maqdis. Yusya' a.s. mengepung dan hampir mengalahkan kota itu.

Hari itu adalah hari Jumaat. Matahari mendekati ufuk baratnya dan hampir tenggelam. Yusya' a.s. khuatir jika masuk malam Sabtu, mereka harus menyucikan hari itu. Maka Yusya' a.s. berseru kepada matahari, "Sesungguhnya aku diperintahkan sebagaimana engkau pun diperintahkan. Ya Allah, tahanlah matahari ini untukku."

Maka Allah s.w.t. menahan matahari. Akhirnya Yusya' a.s. berjaya menjatuhkan kota Baitul Maqdis dengan kemenangan yang sempurna pada hari Jumaat sesudah asar.

Allah s.w.t. memerintahkan Yusya' a.s. agar memerintahkan kepada Bani Israil supaya memasuki Baitul Maqdis dari pintu gerbangnya sambil bersujud dan mengucapkan doa Hittah (iaitu ampunilah dosa-dosa kami). Tetapi mereka mengganti semua yang diperintahkan. Mereka memasukinya dengan mengesot sambil mengatakan, "Habbah fi sya'rah."

Di dalam kota itu Yusya a.s. menjumpai harta yang berlimpah yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Kemudian Beliau memasukkan semua harta ganimah itu ke dalam api, tetapi api tidak mahu melahapnya.

Maka Yusya' a.s. berkata, "Di antara kalian ada orang yang korupsi." Lalu Beliau memanggil semua pemimpin kabilah yang berjumlah dua belas orang. Kemudian Yusya' a.s. membaiat mereka, tangan seseorang dari mereka ada yang melekat, tidak mahu lepas dari tangannya.

Maka Yusya' a.s. berkata, "Penggelapan ini terjadi di antara orang-orangmu, maka keluarkanlah barang itu!" Maka orang itu mengeluarkan sebuah patung kepala lembu emas yang matanya dibuat dari batu yaqut dan giginya dari mutiara.

Lalu Yusya' a.s. meletakkan patung sapi itu bersama dengan ganimah lain yang akan dibakar oleh api, maka barulah api mahu melahapnya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...