Selasa, 1 Mei 2018

11:118-119 Tafsir Surah Hud, ayat 118-119.

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ     (١١٨) إِلا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (١١٩)

Allah s.w.t. berfirman,

"118. Dan kalau dikehendaki Tuhanmu, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu,"

Jika Allah s.w.t. menghendaki, Dia berkuasa untuk menjadikan seluruh manusia sama dalam hal keimanan atau kekufurannya.

"dan mereka sentiasa berselisih,"

Tetapi manusia sentiasa berselisih pendapat dalam hal petunjuk dan dalam masalah agama seperti orang-orang Yahudi, Nasrani dan Majusi. Akidah mereka menjadi terbahagi ke dalam berbagai mazhab dan pendapat.

HikmahNya menghendaki bahawa mereka akan sentiasa berselisih, menyelisihi jalan yang lurus, mengikuti jalan yang menghubungkan ke neraka, masing-masing melihat bahawa dirinya yang benar sedangkan yang lain salah.

"119. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat Tuhanmu."

Orang-orang yang dirahmati Allah tidak akan berselisih pendapat. Mereka adalah para pengikut rasul-rasul. Mereka tetap berpegang teguh kepada perintah-perintah agama yang diwajibkan atas diri mereka dan disampaikan oleh rasul-rasul Allah kepada mereka.

Demikianlah keadaan mereka secara terus-menerus hingga datanglah Nabi Muhammad s.a.w. sebagai pengakhir para rasul dan para nabi, lalu mereka mengikutinya, membenarkan dan membantu perjuangannya.

Allah s.w.t. menginginkan kebaikan untuk mereka, sehingga mereka tidak berselisih. Dia menunjukkan mereka kepada ilmu (pengetahuan terhadap kebenaran) dan amal, serta bersepakat di atasnya.

Akhirnya mereka beruntung kerana meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Mereka adalah golongan yang diselamatkan. Adapun selain mereka, maka mereka akan dibiarkan dan diserahkan kepada diri mereka sendiri.

Disebutkan di dalam sebuah hadis, "Sesungguhnya orang-orang Yahudi itu telah berpecah belah menjadi tujuh puluh satu golongan, dan sesungguhnya orang-orang Nasrani itu telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan kelak umat ini akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan. Lalu para sahabat bertanya, "Siapakah mereka yang satu golongan itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah s.a.w. menjawab, "(Orang-orang yang) mengerjakan apa yang aku dan sahabat-sahabatku mengerjakannya."

Orang-orang yang dirahmati Allah adalah orang-orang yang memeluk agama yang hanif (Islam). Mereka adalah ahlul jama'ah, walaupun tempat tinggal dan kebangsaan mereka berlainan. Sedangkan orang-orang yang ahli maksiat adalah ahli dalam perpecahan, walaupun tempat tinggal dan kebangsaan mereka sama.

"Dan untuk itu Dia menciptakan mereka."

Allah s.w.t. menciptakan mereka untuk berselisih pendapat, berpecah belah dan berbeda-beda. Menurut suatu pendapat, Allah menciptakan mereka agar bersatu dan untuk dirahmati. Menurut pendapat lain, Allah menciptakan mereka untuk rahmat dan perselisihan.

Hikmah Allah menghendaki, Dia menciptakan manusia agar di antara mereka ada orang yang bahagia dan ada orang yang celaka (sengsara), ada yang bersatu dan ada yang berselisih, ada yang diberi petunjuk dan ada yang mesti tersesat, ada yang dimasukkan ke dalam syurga dan ada yang dimasukkan ke dalam neraka.

Demikian itu agar semakin jelas kepada manusia keadilanNya dan hikmahNya, dan untuk memperlihatkan kebaikan atau keburukan yang tersembunyi dalam diri manusia. Begitu juga agar tegak lapangan jihad dan ibadah. Hal itu hanya akan sempurna dengan adanya ujian dan cobaan.

"Dan sempurna kalimat Tuhanmu, "Sungguh Aku akan penuhi neraka Jahanam dari jin dan manusia seluruhnya.""

Telah ditetapkan keputusanNya di dalam qada dan takdirNya berkat pengetahuanNya yang Maha Sempurna dan kebijaksanaanNya yang Mahaperiksa, bahawa di antara makhluk yang diciptakanNya ada yang berhak mendapat syurga, ada juga yang berhak mendapat neraka.

Sudah merupakan suatu kepastian bahawa Dia akan memenuhi neraka Jahanam dari kedua jenis makhluknya, iaitu jin dan manusia yang derhaka. Dia memudahkan penghuni neraka untuk memasukinya dengan mengerjakan amal yang akan menyampaikan mereka kepadanya. Allah mempunyai hujah yang kuat dan kebijakan yang sempurna dalam semua perbuatanNya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Syurga dan neraka mengadu (kepada Allah). Syurga berkata, "Mengapa aku, tiada yang memasuki aku kecuali hanya orang-orang yang lemah dan orang-orang yang rendah?” Neraka berkata, "Aku dipilih untuk tempat orang-orang yang angkuh dan orang-orang yang melampaui batas.” Maka Allah s.w.t. berfirman kepada syurga, "Engkau adalah rahmatKu, Aku merahmati orang yang Aku kehendaki denganmu.” Dan berfirman kepada neraka, "Engkau adalah azabKu, Aku membalas denganmu terhadap orang yang Aku kehendaki. Dan bagi masing-masing dari kamu berdua Aku akan memenuhinya.” Adapun syurga, maka di dalamnya masih terus-menerus terjadi lebihan hingga Allah menciptakan baginya suatu ciptaan yang membuat lebihan syurga menjadi terisi. Sedangkan neraka, maka ia masih terus mengatakan, "Apakah masih ada tambahan lagi, " hingga Allah meletakkan padanya telapak kaki kekuasaanNya; maka saat itu barulah neraka mengatakan "Cukup, cukup, demi keagunganMu.”

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...