Rabu, 30 Mei 2018

40:61-66 Tafsir Surah Al Mu’min (Ghafir), ayat 61-66.

اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ (٦١) ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ لا إِلَهَ إِلا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ (٦٢) كَذَلِكَ يُؤْفَكُ الَّذِينَ كَانُوا بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (٦٣) اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ     (٦٤) هُوَ الْحَيُّ لا إِلَهَ إِلا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٦٥) قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَمَّا جَاءَنِيَ الْبَيِّنَاتُ مِنْ رَبِّي وَأُمِرْتُ أَنْ أُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (٦٦)

Allah s.w.t. berfirman menyebutkan kurniaNya yang telah Dia limpahkan kepada hamba-hambaNya,

"61. Allah yang Dia jadikan bagi kalian malam agar kalian beristirehat di dalamnya; dan siang terang benderang."

Dialah yang menjadikan malam hari untuk kalian supaya kalian dapat beristirehat dan menenangkan diri setelah menjalani kesibukan mencari penghidupan di siang hari. Dia juga melimpahkan nikmat tidur kepada kalian sehingga hati dan badan kalian dapat beristirehat. Jika kalian terus menerus menjalani kesibukan tentu akan memadharatkan diri kalian.

Dialah juga yang menjadikan siang hari yang terang benderang untuk kalian dengan diciptakanNya matahari. Demikian itu supaya kalian dapat dapat bangun dari tempat tidur kalian untuk melakukan kegiatan agama seperti zikir, solat, membaca Al Qur’an, menuntut ilmu, mengajarkan ilmu dan sebagainya.

Kalian juga dapat melakukan kegiatan dunia seperti berusaha, bekerja, berdagang, jual beli, bertani, bepergian dan sebagainya.

"Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai kurnia atas manusia,"

Sesungguhnya Allah benar-benar memiliki kurnia yang besar yang dilimpahkan kepada manusia. Dia melimpahkan nikmat-nikmat itu dan nikmat-nikmat lainnya serta menghindarkan bahaya dari mereka. Hal ini sepatutnya membuat mereka bersyukur dan mengingatNya.

"akan tetapi kebanyakan manusia mereka tidak bersyukur."

Kebanyakan manusia tidak bersyukur atas nikmat-nikmat Allah yang telah Dia limpahkan kepada mereka. Demikian itu disebabkan kebodohan dan kezaliman mereka. Mereka tidak mengakui nikmat Tuhannya, tidak tunduk kepadaNya, tidak mencintaiNya, tidak menggunakan nikmat itu untuk ketaatan kepadaNya dan tidak mencari keridhaanNya.

"62. Demikianlah Allah, Tuhan kalian, Pencipta segala sesuatu, tidak ada Tuhan selain Dia;"

Yang melakukan segala sesuatu itu adalah Allah Yang Maha Esa. Dialah satu-satunya Tuhan kalian yang berhak disembah. Dia bersendirian mengatur alam semesta. Sendirinya Dia memberikan nikmat-nikmat itu termasuk rububiyyah(pengaturan)Nya. Wajibnya disyukuri nikmat-nikmat itu termasuk uluhiyyahNya (keberhakanNya disembah).

Dia Pencipta segala sesuatu Yang tiada Tuhan dan tiada Rabb selain Dia semata. Ini adalah pernyataan terhadap RububiyyahNya. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Ini adalah pernyataan terhadap UluhiyyahNya.

"maka bagaimana kalian dapat dipalingkan?"

Bagaimanakah kalian dapat dipalingkan dari beriman dan beribadah kepadaNya, padahal telah jelas buktinya? Mengapa kalian menyembah makhluk-makhlukNya, padahal mereka tidak dapat menciptakan sesuatu pun, bahkan mereka itu diciptakan.

"63. Demikianlah dipalingkan orang-orang yang adalah mereka dengan ayat-ayat Allah mereka mengingkari."

Sebagaimana mereka telah sesat kerana menyembah selain Allah, seperti itu jugalah orang-orang sebelum mereka dipalingkan dari jalan yang benar, yang menyembah selain Allah tanpa dalil dan keterangan, melainkan hanya berdasarkan hawa nafsu dan kejahilan mereka sendiri.

Mereka dipalingkan dari tauhid dan ikhlas sebagai hukuman kerana mengingkari hujah-hujah, mengingkari ayat-ayat Allah dan melampaui batas terhadap rasul-rasulNya.

"64. Allah yang Dia telah menjadikan bagi kalian bumi tempat menetap dan langit atap,"

Dialah yang menjadikan bumi untuk kalian sebagai tempat menetap terhampar dan layak dihuni. Dia memancangkan gunung-gunung agar bumi tidak bergoncang. Maka kalian dapat hidup dengan tenang padanya. Telah tersedia segala sesuatu yang diperlukan untuk maslahat kalian. Maka kalian dapat menggarapnya, membuat bangunan di atasnya, beraktiviti, bepergian dan tinggal di sana.

Dialah yang menjadikan langit sebagai atap bagi alam semesta lagi terpelihara, sebagai atap bagi bumi yang kalian tempati. Dia telah menjadikan di langit sesuatu yang dapat kamu ambil manfaat darinya, seperti cahaya dan tanda-tanda yang dipakai rambu-rambu di tengah kegelapan malam di daratan dan lautan.

"dan Dia membentuk kalian, lalu Dia membaguskan rupa kalian"

Dia menciptakan kalian dalam bentuk yang paling baik dan menganugerahkan kepada kalian rupa yang terbagus dalam penampilan yang terindah. Manusia adalah makhluk hidup di dunia yang terbaik bentuknya. Semua anggota badannya terletak di tempat-tempat yang sesuai dan tepat. Sempurnanya hikmah Allah s.w.t. padanya.

"dan memberi kalian rezeki dari yang baik-baik."

Dia memberi kalian makanan, minuman, pernikahan, pakaian, pemandangan, suara yang sedap didengar dan hal-hal baik lainnya. Dia mudahkannya untuk kalian dan Dia mudahkan sebab-sebabnya. Dia juga menghindarkan dari kalian perkara yang buruk yang bertentangan dengannya; yang membahayakan badan, hati, dan agama kalian.

"Demikianlah Allah Tuhan kalian, maka Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam."

Yang demikian itu adalah Allah Tuhan kalian, Dialah yang mengatur urusan dan mengurniakan berbagai nikmat kepada kalian. Mahasuci, Mahatinggi, Mahaagung Allah, Tuhan semesta alam. Maha banyak kebaikan dan ihsanNya yang mengurus alam semesta dengan nikmat-nikmatNya.

"65. Dialah Yang Maha Hidup,"

Dialah Yang Hidup kekal secara sempurna sejak zaman azali dan selama-lamanya. Dia tetap dan tetap Hidup. Dialah Yang Pertama dan Yang Terakhir. Dia Yang Mahazahir lagi Mahabatin.

Hal ini mengharuskan adanya sifat-sifat Dzatiyah yang dengannya kehidupan menjadi sempurna, iaitu mendengar, melihat, berkuasa, mengetahui, berfirman, dan lainnya yang termasuk sifat kesempurnaanNya dan keagunganNya.

"tidak ada Tuhan selain Dia,"

Akuilah bahawa tidak ada Tuhan yang wajib dan berhak disembah selain Dia. Tiada tandingan dan tiada saingan bagiNya.

"maka sembahlah Dia dengan mengikhlaskan kepadaNya ketaatan."

Sembahlah Dia dengan memurnikan ibadah kepadaNya, dengan tulus ikhlas beragama kepadaNya dan dengan mengesakanNya. Kalimat “Fad'uuh" (maka sembahlah Dia) bermaksud maka berdoalah kepadaNya, iaitu dengan doa ibadah dan doa mas’alah.

Doa ibadah bermaksud, seseorang beribadah dengan doa itu dengan mengharap pahalaNya dan takut kepada siksaNya. Sedangkan Doa mas'alah bermaksud, meminta keperluan.

Doa mas’alah akan menjadi ibadah jika dari seorang hamba kepada Tuhannya, kerana di dalamnya mengandung rasa perlu kepada Allah Ta’ala, kembali kepadaNya dan meyakini bahawa Dia Mahakuasa, Maha Pemurah lagi Mahaluas kurnia dan rahmatNya.

Diperbolehkan apabila berasal dari seorang hamba kepada hamba yang lain jika yang diminta itu memahami doa itu dan mampu memenuhinya, sebagaimana dalam kata-kata seseorang, “Wahai fulan, berilah saya makan.”

Niatkanlah dalam semua ibadah, doa dan amal soleh untuk mencari keridhaan Allah, kerana ikhlas itulah yang diperintahkanNya.

"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam, iaitu semua pujian dan sanjungan dengan ucapan seperti ucapan makhluk ketika mengingatNya, dan dengan perbuatan seperti ibadah mereka kepadaNya. Semua ini untuk Allah s.w.t. saja, tidak ada sekutu bagiNya kerana sempurnanya sifatNya, perbuatanNya dan nikmat-nikmatNya.
Allah s.w.t. berfirman kepada Nabi Muhammad s.a.w.,

"66. Katakanlah, "Sungguh aku, aku dilarang bahawa aku menyembah yang kalian sembah dari selain Allah setelah datang kepadaku keterangan yang nyata dari Tuhanku,""

Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kalian sembah seperti patung, berhala dan lain-lain selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku yang menunjukkan keesaanNya.

"dan aku diperintah agar aku berserah diri kepada Tuhan semesta alam."

Aku diperintahkan supaya tunduk patuh menaatiNya dan menyerahkan diri kepada perintahNya, baik dengan hatiku, lisanku maupun anggota badanku. Perintah mentauhidkanNya merupakan perintah paling agung secara mutlak, dan larangan berbuat syirik merupakan larangan paling agung secara mutlak.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...