Rabu, 16 Mei 2018

26:141-159 Tafsir Surah Asy Syu’ara, ayat 141-159.

كَذَّبَتْ ثَمُودُ الْمُرْسَلِينَ (١٤١) إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ صَالِحٌ أَلا تَتَّقُونَ (١٤٢) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (١٤٣) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (١٤٤) وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ (١٤٥) أَتُتْرَكُونَ فِي مَا هَا هُنَا آمِنِينَ (١٤٦) فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (١٤٧) وَزُرُوعٍ وَنَخْلٍ طَلْعُهَا هَضِيمٌ (١٤٨) وَتَنْحِتُونَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا فَارِهِينَ (١٤٩) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (١٥٠) وَلا تُطِيعُوا أَمْرَ الْمُسْرِفِينَ (١٥١) الَّذِينَ يُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ وَلا يُصْلِحُونَ (١٥٢) قَالُوا إِنَّمَا أَنْتَ مِنَ الْمُسَحَّرِينَ (١٥٣) مَا أَنْتَ إِلا بَشَرٌ مِثْلُنَا فَأْتِ بِآيَةٍ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (١٥٤) قَالَ هَذِهِ نَاقَةٌ لَهَا شِرْبٌ وَلَكُمْ شِرْبُ يَوْمٍ مَعْلُومٍ (١٥٥) وَلا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابُ يَوْمٍ عَظِيمٍ (١٥٦) فَعَقَرُوهَا فَأَصْبَحُوا نَادِمِينَ (١٥٧) فَأَخَذَهُمُ الْعَذَابُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (١٥٨) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (١٥٩)

Allah s.w.t. berfirman menceritakan kisah hamba dan RasulNya Saleh a.s.

"141. Telah mendustakan Samud para rasul."

Kaum Samud adalah bangsa Arab yang tinggal di kota Hajar yang terletak di antara Lembah Qura dan negeri Syam. Bekas tempat tinggal mereka telah dikenal dan termasyhur.

Mereka hidup sesudah kaum 'Ad, tetapi sebelum masa Ibrahim a.s. Mereka dikatakan mendustakan para rasul kerana mendustakan seorang rasul sama saja mendustakan semua rasul.

"142. Ketika berkata kepada mereka saudara mereka Saleh, "Mengapa kalian tidak bertakwa?"

Allah s.w.t. telah mengutus kepada mereka saudara senasab mereka, Saleh a.s. Maka Beliau berkata kepada mereka dengan lembut dan bicara yang baik, "Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah?"

"143. Sungguh aku kepada kalian rasul yang terpercaya,"

Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan yang diutus kepada kalian oleh Allah Tuhan kalian, kerana kelembutan dan rahmatNya kepada kalian.

"144. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku."

Terimalah rahmatNya dan tunduklah kepadaNya. Berimanlah dan taatlah kalian kepadaku dan kepada risalah yang aku sampaikan dari Tuhan kepada kalian. Sembahlah Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Tinggalkanlah kalian syirik dan maksiat.

"145. Dan tidak aku meminta kalian atasnya dari upah, tidaklah upahku kecuali atas Tuhan semesta alam.”

Aku sekali-kali tidak meminta imbalan kepada kalian atas seruan atau ajakan itu, imbalanku tidak lain hanyalah dari Allah Tuhan semesta alam. Aku hanya mengharapkan pahala dariNya semata.

Akan tetapi, mereka menolak, mendustakan dan menentangnya. Lalu Saleh a.s. menasihati mereka, memperingatkan mereka akan siksaan Allah yang akan menimpa mereka dan mengingatkan nikmat-nikmat Allah s.w.t. yang telah diberikan kepada mereka.

"146. Apakah kalian akan dibiarkan dalam apa yang di sini dengan aman,"

Adakah kalian menyangka bahawa Allah s.w.t. membiarkan kalian tinggal di negeri kalian ini dengan aman dari bahaya begitu saja tanpa mendapat perintah dan larangan? Dia telah memberikan kepada kalian rezeki yang berlimpah dan berbagai kesenangan.

"147. Dalam kebun-kebun dan mata air,"

Dia telah menumbuhkan bagi kalian kebun-kebun dan dialirkanNya bagi kalian mata air-mata air,

"148. Dan tanaman-tanaman dan pohon-pohon kurma mayangnya lembut."

Dia telah mengeluarkan bagi kalian tanaman-tanaman dan buah-buahan. Hadhim bermaksud subur, lebat, banyak, mekar, masak, lembut, bersusun-susun, bertindih-tindih dan bergayutan pada tandannya.

"149. Dan kalian memahat dari gunung-gunung rumah-rumah dengan terampil;"

Farihin bermaksud terampil, rajin, cerdik, tamak lagi jahat. Mereka adalah orang-orang yang pakar dalam pahat-memahat. Sebenarnya mereka memahat sebahagian dari gunung-gunung bukan kerana keperluan untuk tempat tinggal mereka, tetapi dengan tujuan kesombongan, ketamakan dan main-main. Kerana itulah Saleh a.s. berkata kepada mereka,

"150. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;"

Janganlah kalian menggunakan nikmat-nikmat itu untuk bermaksiat kepadaNya. Terimalah apa yang manfaatnya kembali kepada kalian di dunia dan di akhirat ini, iaitu sembahlah Allah Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dan memberi kalian rezeki. Esakanlah Dia dan bertasbihlah kepadaNya setiap pagi dan petang.

"151. Dan janganlah kalian menaati perintah orang-orang yang melampaui batas,"

Di antara kaum Samud ada sembilan orang yang sikapnya yang melampaui batas. Mereka menghasut kaumnya agar tidak beriman kepada Saleh a.s. dan mengajak kepada kekafiran dan kemaksiatan. Bahkan mereka hendak mencelakan Saleh a.s. dan keluarganya.

"152. Orang-orang yang membuat kerosakan di bumi dan mereka tidak mengadakan perbaikan.”

Iaitu para pemimpin dan para pembesar mereka menyeru mereka untuk berbuat kemusyrikan, kekufuran, dan menentang kebenaran. Mereka membuat kerosakan di muka bumi dengan kemaksiatan dan tidak mengadakan perbaikan dengan ketaatan kepada Allah.

Maka Saleh a.s. mengingatkan kaumnya agar tidak tertipu oleh beberapa orang itu. Namun nasihat Saleh a.s. tidak bermanfaat bagi mereka. Bahkan mereka menjawab kepada nabi mereka.

"153. Mereka berkata, "Sungguh hanyalah kamu termasuk orang-orang yang terkena sihir.""

Mereka berkata bahawa ucapan Saleh a.s. seperti orang yang terkena sihir, tidak sedar apa yang dikatakannya, tidak keruan dan tidak ada maknanya. Selanjutnya mereka berkata,

"154. Tidaklah kamu kecuali manusia seperti kami, maka datangkanlah semua ayat, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.”

Oleh kerana Saleh a.s. juga manusia seperti mereka, mereka tidak percaya bahawa Beliau telah diberi wahyu, sedangkan mereka tidak. Bagi mereka Beliau tidak mempunyai kelebihan apa-apa di atas mereka. Kerana itu mereka enggan mengikutinya.

Kemudian mereka meminta kepada Saleh a.s. agar mendatangkan suatu bukti atau mukjizat kepada mereka sebagai tanda yang membenarkan kerasulannya, agar mereka mengetahui kebenaran dari apa yang disampaikannya dari Tuhan mereka.

Keadaan Saleh a.s. dan seruannya sudah menunjukkan kebenarannya dan apa yang Beliau bawa. Akan tetapi kerana kerasnya hati mereka, maka mereka meminta mukjizat. Pada umumnya orang yang memintanya tidak akan beruntung, kerana permintaannya berdasarkan sikap memberatkan diri, bukan untuk mencari petunjuk.

Para pemuka mereka berkumpul dan meminta kepada Saleh a.s. agar mengeluarkan seekor unta betina yang telah beranak dari sebuah batu besar saat itu juga, sedangkan batu besar itu telah ditunjuk oleh mereka yang mempunyai ciri khas tertentu.

Maka pada saat itu juga Saleh a.s. mengambil janji dan ikrar dari mereka, bahawa sesungguhnya dia sanggup memenuhi permintaan mereka, tetapi mereka sungguh akan beriman kepadanya dan mengikutinya. Lalu mereka bersetuju dengan syarat itu.

Saleh a.s. a.s. berdiri, lalu melakukan solat. Sesudah itu Beliau berdoa kepada Allah s.w.t., memohon agar Dia mengabulkan permintaan mereka. Maka terbelahlah batu besar yang ditunjuk oleh mereka, dan keluarlah darinya seekor unta betina yang telah beranak seperti yang mereka minta.

Maka sebahagian dari mereka beriman, sedangkan kebanyakan dari mereka tetap ingkar dan kafir. Saleh a.s. berkata,

"155. Berkata, "Ini seekor unta betina, baginya minuman, dan bagi kalian minuman pada hari tertentu.""

Unta betina itu berhak mempunyai giliran minum air sumur untuk satu hari. Mereka boleh memerah susunya. Pada hari berikutnya, unta betina itu menjauhkan dirinya. Mereka berhak mempunyai giliran minum air sumur untuk satu hari.

Saleh a.s. memperingatkan mereka akan pembalasan Allah s.w.t. jika mereka berani mengganggu unta betina tersebut.

"156. Dan janganlah kalian menyentuhnya dengan kejahatan, maka akan menimpa kalian azab pada hari yang besar.”

Janganlah kalian mengganggu unta betina itu, nanti kalian akan ditimpa azab yang besar dan dahsyat.

Unta itu tinggal di kalangan mereka selama beberapa lama; unta itu mendapat giliran minumnya seperti biasanya, dan ia makan dedaunan serta rerumputan, sedangkan mereka dapat mengambil manfaat air susunya yang mereka perah dari unta itu dalam jumlah yang cukup buat mereka minum.

Setelah hal itu berlangsung cukup lama di kalangan mereka, lalu muncullah orang-orang yang celaka di antara mereka.

"157. Lalu mereka membunuhnya, maka mereka menjadi orang-orang yang menyesal,"

Orang-orang yang celaka itu bersepakat membunuh dan menyembelih unta betina tersebut. Lalu sebahagian mereka merasa menyesal. Namun sebahagian yang lain meridhai perbuatan itu.

"158. Maka menimpa mereka azab."

Mereka ditimpa azab yang telah diancamkan dari arah yang tidak mereka sangka. Gempa hebat menimpa tanah tempat mereka tinggal, lalu mereka ditimpa suatu jeritan yang menggegarkan sehingga membuat hati manusia tertanggal dari tempatnya. Akhirnya mereka semua binasa, mati bergelimpangan di tempat tinggalnya.

"Sungguh pada yang demikian itu benar-benar suatu ayat. Dan tidaklah ada kebanyakan mereka orang-orang yang beriman."

Pada peristiwa itu benar-benar terdapat tanda atau bukti yang nyata kekuasaan Allah, kebenaran apa yang dibawa para rasul dan batilnya perkataan orang-orang yang menentang para rasul. Kebanyakan mereka tetap kafir.

"159. Dan sungguh Tuhanmu benar-benar Dia Mahaperkasa Maha Penyayang."

Sesungguhnya Allah Mahaperkasa. Tiada yang dapat mengalahkanNya. Dia Maha Penyayang. Dia menyelamatkan orang-orang yang beriman.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...