Ahad, 8 Julai 2018

13:38-43 Tafsir Surah Ar Ra’d, ayat 38-43.

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ (٣٨)يَمْحُوا اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ (٣٩) وَإِنْ مَا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِي نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلاغُ وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ (٤٠) أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَأْتِي الأرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا وَاللَّهُ يَحْكُمُ لا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِ وَهُوَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (٤١) وَقَدْ مَكَرَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلِلَّهِ الْمَكْرُ جَمِيعًا يَعْلَمُ مَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ وَسَيَعْلَمُ الْكُفَّارُ لِمَنْ عُقْبَى الدَّارِ (٤٢) وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَسْتَ مُرْسَلا قُلْ كَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ (٤٣)

Allah s.w.t. berfirman kepada Nabi Muhammad s.a.w.,

"38. Dan sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul sebelum kamu dan Kami jadikan bagi mereka isteri-isteri dan keturunan."

Kamu bukanlah rasul pertama yang diutus kepada manusia. Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu. Mereka semua adalah dari kalangan manusia yang perlu makan, minum, berjalan di pasar, mendatangi isteri, memiliki anak dan sebagainya. Begitu juga dengan kamu. Maka tidak sepatutnya orang-orang kafir itu mengganggap aneh terhadap kerasulanmu.

"Dan tidak ada bagi seorang rasul untuk mendatangkan suatu ayat melainkan dengan izin Allah."

Seorang rasul tidak ada hak untuk mendatangkan kepada kaumnya sesuatu bukti atau hal yang bertentangan dengan hukum alam (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Ia bukanlah atas kehendaknya sendiri.

Rasul itu hamba yang diatur. Segalanya diserahkan kepada Allah. Allah s.w.t. hanya mengizinkannya pada waktu yang ditetapkanNya. Dia melakukan apa yang dikehendakiNya dan memutuskan apa yang disukaiNya.

"Bagi tiap-tiap masa ada Kitab."

Bagi setiap masa tertentu ada kitab yang mencatat batas akhirnya, tidak maju dan tidak mundur. Segala sesuatu ada batasannya yang ditentukan di sisiNya.

Ada yang mengertikan bahawa setiap kitab yang diturunkan dari langit ada batasan masa yang telah ditentukan di sisi Allah. Bagi setiap rasul ada kitabnya yang sesuai dengan keadaan masanya dan ada batas masa berlakunya.

Ketika Allah s.w.t. menurunkan firmanNya, "Dan tidak ada bagi seorang rasul mendatangkan sesuatu ayat melainkan dengan izin Allah," orang-orang kafir Quraisy berkata, "Sekarang kita tidak melihat Muhammad memiliki suatu kemampuan pun. Sesungguhnya dia tidak berdaya."

Maka Allah s.w.t. memberi ancaman dan peringatan terhadap mereka dengan menurunkan firmanNya,

"39. Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan Dia menetapkan,"

Allah s.w.t. menghapuskan takdir yang Dia kehendaki dan menetapkan takdir yang Dia kehendaki. Perubahan ini bukanlah pada takdir yang terdahulu, yang telah didahului ilmuNya dan dicatat oleh penaNya. Takdir ini tidak dapat diubah lagi, kerana jika masih diubah sama saja terjadi kekurangan dalam ilmuNya.

Allah s.w.t. menghapuskan dan menetapkan apa yang Dia kehendaki dari kitab-kitab terdahulu itu sehingga semuanya dimansukh oleh Al Qur'an yang Dia turunkan kepada Rasulullah s.a.w.

Sesungguhnya bila Dia menghendaki, tentulah Dia mengadakan baginya sebahagian dari urusanNya menurut apa yang Dia kehendaki. Dia menetapkan ketetapanNya pada bulan Ramadan.

Allah memberikan ketetapan dalam malam yang diberkati segala sesuatu yang akan terjadi dalam masa satu tahun berkenaan masalah rezeki atau musibah. Kemudian Dia mendahulukan, menangguhkan dan menghapuskan apa yang Dia kehendaki. Dia menetapkan rezeki, musibah, pemberian dan pembahagian buat manusia.

Allahlah yang mengatur urusan sunnah (hukum). Segala sesuatu yang Dia kehendaki untuk dihapus, maka Dia menghapusnya, kecuali mati, hidup, kecelakaan dan kebahagiaan. Urusan tersebut telah diselesaikan atau ditetapkan olehNya. Ia tidak akan diubah lagi.

"Dan di sisiNya Ummul Kitab."

Di sisiNya terdapat Ummul Kitab yang di dalamnya mengandungi hal yang dihapuskan, hal yang diganti, dan hal yang ditetapkan. Ummul Kitab ialah Lauh Mahfuz, induk Kitab, ibu segala suratan, keseluruhan Kitab dan pokoknya, Az Zikr (Al Qur'an), atau perkara halal dan haram.

Ada yang mengatakan "Ummul Kitab ialah ilmu Allah tentang apa yang Dia ciptakan dan apa yang diperbuat oleh ciptaanNya. Allah berfirman kepada ilmuNya, "Jadilah engkau sebuah Kitab." Maka jadilah ia sebuah Kitab.

Semua perkara kembali kepadanya. Ia merupakan pokoknya, sedangkan perkara-perkara itu cabang dan rantingnya. Perubahan hanya terjadi pada cabang dan ranting, seperti halnya amalan yang dilakukan pada siang dan malam hari yang dicatat oleh malaikat.

Allah s.w.t. mengadakan sebab-sebab untuk tetapnya dan mengadakan sebab-sebab untuk terhapusnya. Sebab-sebab itu tidak melintasi apa yang tertulis dalam Lauh Mahfuz, sebagaimana Allah menjadikan birrul walidain (berbakti kepada ibu bapa), silaturrahim dan ihsan termasuk sebab panjang umur dan luasnya rezeki.

Dan sebagaimana Dia menjadikan maksiat sebagai sebab tercabutnya keberkahan rezeki dan umur, dan sebagaimana Dia menjadikan sebab-sebab selamat dari kebinasaan sebagai sebab untuk keselamatan, dan menjadikan cobaan-cobaan kepadanya sebagai sebab untuk binasa.

Dialah yang mengatur urusan sesuai kemampuan dan iradahNya, dan apa yang diaturNya tidaklah menyalahi apa yang telah diketahuiNya dan ditulisNya dalam Lauh Mahfuzh.

"40. Dan sungguh jika Kami perlihatkan padamu sebahagian yang Kami ancamkan pada mereka"

Jika Kami tunjukkan kepadamu sebahagian dari siksa, kehinaan dan pembalasan yang telah Kami ancamkan dan sediakan buat musuh-musuhmu di dunia semasa kamu masih hidup sehingga dirimu merasa lega,

"atau Kami wafatkan kamu,"

Atau Kami wafatkan kamu sebelum Kami mengazab mereka. Hal itu tidak penting bagimu.

"maka sungguh hanyalah atasmu penyampaiannya,"

Sesungguhnya Kami mengutusmu hanyalah untuk menyampaikan kepada mereka risalah Allah, dan engkau telah melakukan apa yang diperintahkan
kepadamu.

"dan atas Kami perhitungannya."

Kamilah yang menghisab amal mereka. Jika mereka tetap di atas kekufuran dan keangkuhan, mereka tetap akan mendapatkan azab yang diancamkan itu. Apabila mereka telah kembali kepada Kami, Kami akan berikan balasan kepada mereka.

"41. Apakah tidak mereka melihat bahawa Kami datangi daerah,"

Tidakkah orang-orang kafir itu nampak bahawa Kami mendatangi daerah-daerah orang yang ingkar kepada Allah? Kami memberikan kemenangan kepada Muhammad s.a.w. melalui penaklukan yang dilakukannya daerah demi daerah.

Dalam riwayat lain disebutkan bahawa maksudnya adalah "Tidakkah mereka tidak melihat kepada negeri itu yang dibinasakan, sedangkan di daerah yang lainnya terjadi keramaian?"

"Kami menguranginya dari tepi-tepiannya?"

Kami kurangi daerah-daerah mereka sedikit demi sedikit dari tepi-tepinya, dengan memberi kemenangan kepada kaum muslim atas kaum musyrik. Ada yang mengatakan, negeri-negeri mereka yang mendustakan para rasul dirosakkan, ditaklukkan dan dibinasakan.

Ada yang mengatakan, dengan mengurangkan fizikalnya, jiwa penduduknya (kematian), keberkatannya, hartanya dan hasil tanamannya. Ada juga yang berpendapat lain.

Tepi-tepinya ditimpa bencana untuk mengingatkan mereka sebelum mereka dihapuskan oleh pengurangan daerah sedikit demi sedikit. Kemudian Allah s.w.t. menimpakan mereka berbagai musibah yang tidak dapat ditolak oleh sesiapa pun.

"Dan Allah menetapkan,"

Dan Allah menetapkan hukum syar’iNya (syari’atNya), qadariNya (taqdirNya di alam semesta) dan jaza’iNya (balasan) menurut kehendakNya.

"tidak ada yang dapat menolak ketetapan hukumNya;"

HukumNya bijaksana, tepat, tidak ada cela dan kekurangan sama sekali, bahkan tegak di atas keadilan dan pujian. Tidak ada jalan untuk mengkritik atau mencelanya. Tidak seperti hukum selainNya yang adakalanya sesuai dengan kebenaran dan adakalanya tidak.

"dan Dia Mahacepat hisabNya."

Dia Mahacepat perhitunganNya. Janganlah kamu tergesa-gesa meminta disegerakan azab yang diancamkan atas mereka. Semua yang akan tiba itu semuanya telah dekat.

"42. Dan sungguh membuat tipu daya orang-orang yang sebelum mereka,"

Orang-orang kafir sebelum orang-orang kafir Mekah telah mengadakan tipu daya terhadap rasul-rasul mereka. Mereka menginginkan agar rasul-rasul itu disingkirkan dari negeri mereka.

Begitu juga dengan orang-orang kafir Mekah. Mereka memikirkan tipu daya dan berusaha sedaya upaya untuk menangkap, memenjarakan, mengusir atau membunuh Nabi Muhammad s.a.w.

"maka milik Allah tipu daya semuanya."

Tetapi semua tipu daya itu adalah dalam kekuasaan Allah. Tipu daya mereka tidaklah dapat menimpakan apa-apa kecuali dengan izinNya, sesuai qadha’ dan qadarNya. Dia membalas tipu daya mereka, dan tipu daya itu akan kembali kepada mereka sehingga mereka kecewa dan menyesal. Dia menjadikan akibat yang terpuji (baik) bagi orang-orang yang bertakwa.

"Dia mengetahui apa yang diusahakan setiap diri,"

Allah s.w.t. mengetahui semua rahsia dan apa yang tersimpan di dalam hati setiap orang. Dia mengetahui niat, kehendak dan amal yang nampak maupun yang tersembunyi dan tipu daya mereka. Kelak Dia akan membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya.

"dan akan mengetahui orang-orang kafir untuk siapa tempat kesudahan."

Orang-orang yang ingkar kepada Tuhan akan mengetahui untuk siapa tempat kesudahan yang baik atau kemenangan itu, adakah untuk mereka atau untuk para rasul dan para pengikutnya.

Mereka akan mengetahuinya ketika orang-orang kafir masuk ke dalam neraka, dan ketika orang-orang mukmin masuk ke syurga.

"43. Dan berkata orang-orang yang kafir, "Engkau bukanlah seorang rasul.”"

Orang-orang kafir mendustakan Nabi Muhammad s.a.w. dan mereka mengatakan bahawa Beliau bukan seorang yang Allah jadikan sebagai rasul.

"Katakanlah, "Cukuplah Allah menjadi saksi di antara aku dan di antara kalian""

Cukuplah Allah sebagai saksi antara aku dan kalian. Dia menyaksikan atas diriku terhadap apa yang aku sampaikan dari risalahNya dan menjadi saksi atas kalian, wahai orang-orang yang berdusta dalam ucapannya. Apa yang kalian buat-buat itu adalah kedustaan belaka.

Persaksian Allah s.w.t. adalah firmanNya, perbuatanNya dan pengakuanNya.

FirmanNya adalah wahyuNya yang disampaikan kepada Beliau yang mengukuhkan kerasulanNya.

PerbuatanNya adalah dengan penguatanNya dan pertolonganNya yang diberikan kepada Beliau untuk mengalahkan musuh-musuhNya.

Sedangkan pengakuanNya adalah pemberitahuanNya bahawa Beliau adalah utusanNya. Dia juga memerintahkan semua manusia untuk mengikuti Beliau.

"dan orang yang mempunyai ilmu Al Kitab."

Orang-orang yang menguasai ilmu Al Kitab iaitu ulama-ulama Yahudi dan Nasrani yang memeluk agama Islam juga menyaksikan. Mereka menjumpai sifat dan ciri khas Nabi Muhammad s.a.w. dalam kitab-kitab mereka yang terdahulu melalui berita-berita gembira yang diwartakan oleh para nabi.

Di antara mereka adalah Abdullah bin Salam, Salman, dan Tamim Ad Dari. Sedangkan di zaman sekarang, tidak sedikit missionaris dan pendita yang memeluk Islam.

Selesai tafsir surah Ar Ra’d dengan pertolongan Allah dan taufiqNya, wal hamdulillahi Rabbil ‘aalamin.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...