Selasa, 3 Julai 2018

9:38-40 Tafsir Surah At Taubah, ayat 38-40.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الأرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلا قَلِيلٌ (٣٨) إِلا تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلا تَضُرُّوهُ شَيْئًا وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٣٩) إِلا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (٤٠)

Nabi Muhammad s.a.w. mengajak para sahabat menyertainya dalam perang Tabuk. Sedangkan mereka dalam keadaan sulit dan kesusahan. Cuaca sangat terik, udara sangat panas dan perbekalan sedikit. Saat itu buah-buahan sedang meranum dan masak.

Keadaan yang demikian terasa berat bagi mereka. Sebahagian mereka tidak ikut bersama Beliau s.a.w. Maka Allah s.w.t. berfirman mencela mereka,

"38. Wahai orang-orang yang beriman, mengapa bagi kalian apabila dikatakan bagi kalian, "Berangkatlah di jalan Allah," kalian merasa berat kepada bumi?”

Wahai orang-orang yang beriman, buktikanlah keimanan kalian dan kuatkanlah keyakinan kalian. Bersegeralah kalian melaksanakan perintah Allah, mencari keridhaanNya dan berjihad untuk melawan musuh-musuhNya dan membela agamaNya.

Tetapi, apabila kalian diseru untuk berperang di jalan Allah, kalian merasa malas dan cenderung untuk tetap tinggal di tempat kalian dengan penuh kesantaian dan menikmati buah-buahan yang telah masak.

"Apakah kalian puas dengan kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat?"

Hati kalian lebih cenderung, menyenangi, mengutamakan dan puas dengan kehidupan di dunia berbanding kehidupan (pahala) di akhirat.

"Maka tidaklah kesenangan kehidupan dunia dalam kehidupan akhirat kecuali sedikit."

Padahal kenikmatan hidup di dunia ini yang telah lalu dan yang kemudian hanyalah sedikit, kecil dan tidak ada ertinya bila dibandingkan dengan kehidupan (pahalaNya) di akhirat. Apabila kalian mati, sesuatu dari dunia ini yang akan menemani kalian hanyalah kain kafan. Janganlah kalian terpedaya dan bergelimang dengan dunia.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Tiada kehidupan di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan di akhirat, melainkan sebagaimana seseorang di antara kalian memasukkan jarinya ke dalam laut, maka hendaklah dia melihat apa yang didapati oleh jarinya?" Rasulullah s.a.w. mengucapkan demikian seraya berisyarat dengan jari telunjuknya.

Adakalanya Allah s.w.t. membalas perbuatan kebaikan dengan sejuta pahala kebaikan. Adakalanya dengan dua juta pahala kebaikan. Perumpamaannya sama dengan bekal yang dibawa oleh seorang musafir.

Maka berzuhudlah kalian terhadap kehidupan di dunia dan berusahalah kalian kepada pahala akhirat. Apabila Rasulullah s.a.w. memerintahkan kalian untuk berangkat jihad, maka sudah merupakan suatu kewajiban bagi kalian untuk memperkenankan seruannya.

"39. Jika tidak kalian berangkat, Dia menyiksa kalian siksaan yang pedih"

Jika kalian tidak menuruti seruannya dan tidak berangkat untuk berperang, maka ia termasuk dosa-dosa besar. Nescaya Allah akan menghukum kalian dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat.

Di dalam sikap tersebut terdapat banyak madharat (bahaya). Antaranya adalah kalian telah menderhakai Allah s.w.t. dan mengerjakan laranganNya, tidak membantu membela agama Allah, tidak membantu saudara muslim yang hendak dibinasakan oleh musuh-musuh mereka.

Adakalanya sikap kalian akan diikuti oleh orang-orang yang lemah dan melemahkan semangat orang-orang yang berjihad. Orang yang seperti ini keadaannya layak mendapat ancaman tersebut.

Rasulullah s.a.w. pernah memerintahkan suatu kabilah dari orang-orang Arab untuk berangkat berperang, tetapi mereka merasa keberatan untuk berangkat berjihad. Maka Allah s.w.t. menahan hujan dari mereka. Itulah azab yang mereka terima di dunia.

"dan Dia menggantikan kaum selain kalian,"

Dia akan menukar kalian dengan kaum yang lain untuk menolong NabiNya dan menegakkan agamaNya. Mereka tidak akan seperti kalian ini.

"dan kalian tidak dapat memudaratkan Dia sedikit pun."

Pembangkangan, keberatan dan berpalingnya kalian untuk berjihad, sama sekali tidak dapat membahayakan dan merugikan Allah s.w.t. sedikit pun. Tidak juga membahayakan dan merugikan Nabi s.a.w. sedikit pun.

"Dan Allah atas segala sesuatu Mahakuasa."

Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia telah menjamin akan menolong agamaNya dan NabiNya. Dia akan meninggikan kalimatNya. Dia Mahakuasa untuk menang atas musuh-musuhNya tanpa kalian. Tidak ada sesiapa pun yang dapat melemahkan dan mengalahkanNya.

"40. Jika tidak kalian menolongnya, maka sungguh Allah menolongnya"

Jika kalian tidak menolong RasulNya, iaitu Nabi Muhammad s.a.w., maka Allah s.w.t. tidak perlu kepada kalian. Dialah yang akan menolong, membantu, mencukupi dan memeliharanya, walaupun dalam keadaan yang paling sempit, seperti yang telah dilakukanNya.

"ketika mengusirnya orang-orang yang kafir,"

Hal ini terjadi pada tahun Beliau s.a.w. melakukan hijrahnya. Saat itu orang-orang musyrikin bertekad dan sepakat untuk membunuhnya, menahannya atau mengusirnya dari Mekah. Maka Allah s.w.t. memberitahukan niat jahat mereka itu kepada Beliau. Maka Nabi s.a.w. lari dari mereka bersama sahabatnya, iaitu Abu Bakar As Siddiq ke Madinah.

"salah satu dari dua orang ketika keduanya dalam gua,"

Dalam perjalanan mereka, Beliau s.a.w. dan Abu Bakar r.a. berlindung dalam gua Sur. Sedangkan musuh menyebar di berbagai tempat untuk menangkap Beliau s.a.w. Abu Bakar r.a. nampak kaki-kaki kaum musyrik di luar gua. Dia takut jika seseorang dari kaum musyrik itu nampak mereka, Rasulullah s.a.w. akan ditangkap dan disakiti.

Abu Bakar r.a. berkata, "Seandainya seseorang dari mereka itu memandang ke arah kedua telapak kakinya, nescaya dia akan dapat melihat kita berada di bawah kedua telapak kakinya." Nabi s.a.w. bersabda, "Wahai Abu Bakar, apakah dugaanmu tentang dua orang, sedangkan yang ketiganya adalah Allah?"

"ketika dia berkata kepada temannya, "Jangan kamu berdukacita, sesungguhnya Allah bersama kami.”"

Maka Nabi s.a.w. menenangkan dan meneguhkan hati Abu Bakar r.a. dengan bersabda, “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."

"Maka Allah menurunkan ketenanganNya atasnya"

Dia menurunkan ketenanganNya, iaitu sokongan dan pertolonganNya kepada Nabi Muhammad s.a.w. Menurut pendapat lain, ketenanganNya itu diturunkan kepada Abu Bakar r.a.

Rasulullah s.a.w. sentiasa disertai oleh ketenangan. Akan tetapi, tidaklah bertentangan bila dikatakan bahawa ketenangan tersebut diperbarui dalam keadaan yang khusus itu.

Keduanya berlindung di dalam Gua Sur selama tiga hari, menunggu agar orang-orang yang mencari dan menelusuri jejaknya kembali ke Mekah. Sesudah itu Beliau s.a.w. bersama Abu Bakar r.a. meneruskan perjalanan ke Madinah.

Ketenangan itu sangat penting dan ia termasuk pelengkap nikmat Allah kepada hambaNya, terutamanya di saat-saat menegangkan. Seseorang akan semakin tenang apabila semakin bertambah pengetahuannya tentang Tuhannya, keyakinannya terhadap janjiNya, keimanan dan keberanian yang ada dalam dirinya.

"dan Dia membantunya dengan bala tentera tidak kalian melihatnya,"

Dalam keadaan seperti itu pun Allah s.w.t. telah menolongnya. Sudah tentu Dia menolong Beliau s.a.w. dalam keadaan yang lain juga dengan tentera yang tidak kelihatan oleh kalian, iaitu para malaikat. Allah s.w.t. tidak akan membiarkannya.

"dan Dia menjadikan kalimat orang-orang yang kafir rendah."

Kalimat, seruan orang-orang yang kafir atau dakwah syiriknya, iaitu kemusyrikan itulah yang rendah. Mereka berusaha sedaya upaya untuk menangkap dan membunuh Rasulullah s.a.w. Namun Allah s.w.t. menjadikan mereka kecewa dan maksud mereka tidak tercapai.

Ini merupakan pertolongan Allah kepada Beliau s.a.w. Adakalanya Allah menolong kaum muslim mengalahkan musuh seperti dalam peperangan. Adakalanya Dia menolong orang yang lemah dengan menghindarkan gangguan musuh darinya.

"Dan kalimat Allah, ia adalah tinggi."

Kalimat Allah, seruan Allah atau seruan tauhid, iaitu kalimat "Tidak ada Tuhan selain Allah" itulah yang tinggi. Ada juga yang mengertikan dengan kalimat qadariNya dan kalimat agamaNya. Dia berkewajiban menolong rasul-rasulNya dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan akhirat.

TenteraNya iaitu para rasul bersama pengikut-pengikutnya pasti menang. Oleh kerana itu, agama Allah itulah yang akan menang di atas semua agama dengan hujah yang jelas dan bukti yang nyata.

Rasulullah s.a.w. pernah ditanya tentang seorang lelaki yang berperang kerana berani dan seorang lelaki yang berperang kerana fanatik dan pamer, manakah di antara keduanya yang termasuk di jalan Allah s.w.t.? Rasulullah s.a.w. menjawab, "Barang siapa yang berperang untuk membela agar kalimat Allah tinggi, maka dialah yang berada di jalan Allah."

"Dan Allah Mahaperkasa Mahabijaksana."

Allah Mahaperkasa dalam pembalasan dan pertolonganNya, lagi Mahakebal ZatNya. Tidak akan ditimpa bahaya orang yang berlindung kepadaNya dan naunganNya dengan berpegang kepada khitab (perintah)Nya.

Dia lagi Mahabijaksana dalam semua perbuatan dan ucapanNya. Dia menempatkan sesuatu pada tempatnya, Dia memiliki hikmah menunda kemenangan hambaNya sampai tiba waktu yang dikehendaki oleh kebijaksanaanNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...