Ahad, 5 Ogos 2018

31:16-19 Tafsir Surah Luqman, Ayat 16-19.

يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الأرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (١٦) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ (١٧) وَلا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (١٨) وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الأصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (١٩)

Allah s.w.t. menceritakan wasiat-wasiat bermanfaat dari Luqmanul Hakim kepada anaknya agar manusia menjunjung tinggi dan menteladaninya. Luqman berkata,

"16. Wahai anakku, "Sesungguhnya jika ada seberat biji dari sawi, lalu ia ada dalam batu atau di langit, atau di bumi, mendatangkan dengannya Allah.""

Sesungguhnya jika ada suatu perbuatan yang paling kecil dan tidak dipedulikan, walaupun ia terlindung dan terhalang di dalam batu besar hitam, atau ia berada di tempat terasing jauh di hujung langit dan bumi, Allah akan menghadirkannya pada hari kiamat ketika Dia mendirikan timbangan keadilan.

Allah akan memberinya balasan. Jika kebaikan, maka ia akan dibalas dengan kebaikan. Jika keburukan, ia akan dibalas dengan keburukan.

"Sesungguhnya Allah Maha Halus Maha Mengenal."

Allah Maha Halus dan Maha Luas ilmuNya. Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dariNya, walaupun kecil, halus dan lembut.

Dia Maha Mengenal (Khabiir), Maha Mengetahui dan Maha Teliti. Dia mengetahui secara terperinci dan mengetahui sesuatu yang tersembunyi dan rahsia, seperti langkah semut di kegelapan malam yang gelap gelita.

Maka sentiasalah kamu merasai pengawasan Allah, mengerjakan ketaatan sesuai kemampuanmu dan takut mengerjakan keburukan, besar atau kecil. Kemudian Luqman berkata,

"17. Wahai anakku! Dirikanlah solat"

Laksanakanlah solat kerana ia merupakan ibadah yang paling besar. Tegakkanlah batas-batasnya, lakukanlah fardhu-fardhunya dan tepatilah waktu-waktunya.

"dan suruhlah kepada ma’ruf dan cegahlah dari mungkar"

Perintahkanlah manusia berbuat kebaikan dan laranglah mereka dari berbuat keburukan sesuai dengan kemampuan dan kesungguhanmu. Hal ini menghendaki kamu mengetahui yang ma’ruf dan yang mungkar, dan sesuatu yang menyempurnakannya seperti berlembut dan bersabar.

Sempurnaanlah dirimu dengan mengerjakan kebaikan dan meninggalkan keburukan, dan sempurnakanlah orang lain dengan memerintah dan melarang. Memerintah dan melarang berat dilakukan oleh jiwa. Apabila kamu melakukannya, kamu pasti akan mendapat ujian atau gangguan dari manusia.

"dan bersabarlah atas apa yang menimpamu, sesungguhnya demikian itu termasuk perkara yang penting."

Bersabarlah kamu terhadap siksaan manusia yang menimpamu. Sesungguhnya bersabar terhadap siksaan manusia termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah. Tidak ada yang diberi taufik kepadanya kecuali orang yang memiliki kemahuan yang keras.

"18. Dan jangan kamu memalingkan mukamu dari manusia"

Janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia ketika kamu berbicara dengan mereka atau ketika mereka berbicara denganmu, kerana sombong atau merendahkan mereka. Merendah dirilah dan maniskanlah wajahmu terhadap mereka.

"dan jangan kamu berjalan di bumi angkuh."

Janganlah kamu berjalan di bumi dengan angkuh, iaitu sombong, takabbur, sewenang-wenang dan membangkang. Janganlah kamu bangga dengan nikmat, tetapi kamu lupa kepada yang memberikan nikmat dan ujub kepada diri sendiri.

"Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong membanggakan diri."

Sesungguhnya Allah memurkai orang-orang yang sombong pada diri dan sikapnya, lagi membesarkan dan membanggakan diri dengan ucapannya kepada orang lain.

"19. Dan sederhanakanlah dalam berjalan kamu"

Berjalanlah secara sederhana, tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat, akan tetapi adil dan pertengahan. Berjalanlah dengan tawadhu’ dan tenang, tidak seperti orang sombong dan tidak seperti orang yang lemah.

"dan lunakkanlah dari suara kamu."

Lembutkanlah suaramu, janganlah kamu berlebihan dalam berbicara dan janganlah kamu meninggikan suara dalam hal yang tidak perlu atau yang tidak bermanfaat sebagai adab terhadap Allah dan terhadap manusia.

"Sesungguhnya seburuk-buruk suara-suara sungguh suara keldai."

Orang yang meninggikan suaranya adalah seperti suara keldai, dan suara yang paling buruk ialah suara keldai. Meninggikan suara merupakan hal yang dimurkai di sisi Allah. Penyerupaan suara ini dengan keldai menunjukkan keharaman dan ketercelaannya yang sangat keras.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...