Isnin, 3 September 2018

7:28-30 Tafsir Surah Al A’raf, ayat 28-30.

وَإِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً قَالُوا وَجَدْنَا عَلَيْهَا آبَاءَنَا وَاللَّهُ أَمَرَنَا بِهَا قُلْ إِنَّ اللَّهَ لا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لا تَعْلَمُونَ (٢٨) قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ (٢٩) فَرِيقًا هَدَى وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيْهِمُ الضَّلالَةُ إِنَّهُمُ اتَّخَذُوا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَيَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ مُهْتَدُونَ (٣٠)

Dahulu orang-orang musyrik melakukan tawaf di Ka'bah dalam keadaan telanjang bulat. Mereka mengatakan, "Kami melakukan tawaf ini dalam keadaan seperti ketika kami dilahirkan oleh ibu-ibu kami."

Orang-orang Arab selain kabilah Quraisy melakukan tawaf tanpa berpakaian (telanjang bulat) kerana mereka tidak mahu melakukan tawaf dengan memakai pakaian yang biasa mereka pakai untuk bermaksiat kepada Allah.

Sedangkan orang-orang Quraisy yang dikenal dengan sebutan Al Hamas selalu melakukan tawafnya dengan memakai pakaian mereka. Orang Arab lain bila diberi pinjaman pakaian oleh orang Hamas, maka dia memakainya untuk bertawaf.

Orang yang mempunyai pakaian baru, maka dipakainya untuk bertawaf, lalu dia membuangnya tanpa ada seorang pun yang mahu mengambilnya. Barang siapa yang tidak mempunyai pakaian baru, tidak pula ada seorang Hamas yang mahu meminjamkan pakaian kepadanya, maka dia tawaf dengan telanjang bulat.

Adakalanya terdapat seorang wanita melakukan tawaf dengan telanjang bulat, kemudian dia menjadikan sesuatu pada kemaluannya untuk menutupi apa yang dapat ditutupinya, lalu dia berkata, "Hari ini kelihatan sebahagian atau seluruhnya; dan apa yang kelihatan darinya, maka aku tidak akan menghalalkannya."

Tetapi kebanyakan yang dilakukan oleh kaum wanita bila bertawaf di malam hari adalah telanjang. Hal ini merupakan suatu tradisi yang mereka buat-buat sendiri yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Mereka mempunyai keyakinan bahawa perbuatan nenek moyang mereka itu bersandarkan kepada perintah Allah dan syariatNya.

Maka Allah s.w.t. menurunkan firmanNya:

"28. Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, "Kami dapati atasnya bapa-bapa kami, dan Allah menyuruh kami dengannya.""

Apabila mereka melakukan perbuatan keji seperti syirik, tawaf telanjang di sekeliling ka'bah dan sebagainya, mereka berkata bahawa nenek moyang mereka melakukan begitu. Dalam hal ini mereka benar.

Mereka juga berkata bahawa Allah menyuruh mereka melakukannya. Dalam hal ini mereka berdusta. Allah s.w.t. berfirman kepada Nabi Muhammad s.a.w. membantah mereka yang mendakwakan demikian,

"Katakanlah, "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh perbuatan keji. Mengapa kalian katakan terhadap Allah apa yang kalian tidak mengetahui?""

Perintah dan larangan adalah mengikuti hikmah dan maslahat. Apa yang kalian buat-buat itu adalah perkara yang keji lagi mungkar, sedangkan Allah s.w.t. tidak pernah memerintahkan hal seperti itu. Mengapa kalian berani menyandarkan kepada Allah pendapat-pendapat yang kalian tidak mengetahui kebenarannya?

"29. Katakanlah, "Menyuruh Tuhanku berbuat keadilan.""

Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan, iaitu keadilan dan perkara yang lurus baik dalam ibadah maupun mu’amalah.

"Dan luruskan wajah kalian di setiap masjid dan berdoalah padaNya dengan mengikhlaskan kepadaNya agama."

Hadapkanlah diri kalian kepada Allah, pusatkanlah perhatian kalian semata-mata kepadaNya zahir maupun batin dan berusahalah menyempurnakan ibadah, khususnya di setiap solat. Bersihkanlah ibadah itu dari sesuatu yang mengurangi pahalanya dan yang membatalkannya.

Sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ibadah dan ketaatan kalian semata-mata hanya kepadaNya. Carilah keridhaanNya saja.

Beristiqamah kalian dalam menyembahNya, iaitu dengan mengikuti para rasul yang diperkuat dengan mukjizat-mukjizat dalam menyampaikan apa yang mereka terima dari Allah dan syariat-syariat yang mereka datangkan.

Sesungguhnya Allah hanya akan menerima amal yang dilaksanakan secara benar, sesuai dengan tuntutan syariat, dilaksanakan dengan ikhlas kerana Allah dan bersih dari syirik.

"Sebagaimana Dia memulai ciptaan kalian, kalian akan dikembalikan."

Pada mulanya kalian tidak ada. Kemudian Allah s.w.t. memulai penciptaan kalian dan menghidupkan kalian di dunia ini. Kemudian kalian mati. Kemudian Allah akan menghidupkan kalian kembali di hari kiamat.

Sebagaimana Allah mampu memulai penciptaan kalian pada permulaannya, maka begitu jugalah Dia mampu mengembalikan kalian pada akhirnya. Bahkan mengembalikan kalian setelah kalian mati lebih mudah daripada memulai.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Hai manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun kepada Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang lagi tak bersunat. Sebagaimana Kami telah menciptakan kalian pada permulaan, Kami akan mengulangi. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.”

Kelak orang muslim dibangkitkan sebagai orang muslim, dan orang kafir dibangkitkan sebagai orang kafir. Kalian dikembalikan berdasarkan pengetahuan Allah tentang diri kalian.

Sebagaimana telah ditetapkan atas kalian, maka begitu jugalah keadaan kalian. Sebagaimana keadaan yang kalian alami, maka kelak kalian akan seperti itu.

"30. Segolongan Dia beri petunjuk dan segolongan pasti atas mereka kesesatan."

Sebahagian dari kalian Dia kurniakan petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti atau selayaknya menjadi sesat. Dicatatkan dalam takdir bahawa di antara kalian ada yang mukmin dan ada yang kafir sebagai lawannya.

Walaupun pada awal kejadian kalian Allah telah membekali kalian secara fitrah untuk mengetahuiNya dan mentauhidkanNya, serta membekali kalian pengetahuan bahawa tidak ada Tuhan selain Dia.

Seperti yang telah Allah ambil dari mereka hal tersebut melalui suatu perjanjian (di zaman azali), dan menjadikan hal itu sebagai fitrah dan naluri kalian. Walaupun demikian, pada akhirnya Allah menakdirkan bahawa di antara kalian ada yang celaka (kafir) dan ada yang bahagia (mukmin).

Di dalam kitab Sahihain disebutkan, "Adapun orang yang telah ditakdirkan termasuk orang-orang yang berbahagia, maka dimudahkan baginya jalan mengerjakan amal orang-orang yang bahagia. Dan adapun orang yang telah ditakdirkan termasuk orang-orang yang celaka, maka dimudahkan baginya mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang celaka."

"Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung dari selain Allah,"

Mereka melepaskan diri dari perwalian (berlindung kepada) Allah. Mereka lebih suka berteman dengan syaitan-syaitan dan menjadikan syaitan-syaitan pelindung mereka selain Allah. Mereka lebih mengutamakan syaitan dan mengikutinya.

Mereka telah memberikan kesempatan bagi syaitan-syaitan untuk dirinya. Akibatnya, Allah s.w.t. membiarkan mereka tersesat. Masalah mereka diserahkan kepada diri mereka sendiri untuk menyelesaikannya sehingga mereka mendapat kerugian.

"dan mereka mengira bahawasanya mereka mendapat petunjuk."

Tetapi anehnya mereka menyangka bahawa mereka mendapat petunjuk. Hal itu, kerana hakikat menjadi berubah bagi mereka. Mereka menyangka kebatilan sebagai kebenaran dan kebenaran sebagai kebatilan.

Orang yang menyangka mendapat petunjuk padahal sebenarnya sesat tidaklah mendapat uzur, kerana sesungguhnya dia mampu meraihnya, sebaliknya ditinggalkan dan tidak mahu menempuh jalan yang mengarah kepada petunjuk.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...