Isnin, 22 Oktober 2018

2:55-57 Tafsir Surah Al Baqarah, ayat 55-57.

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ (٥٥) ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (٥٦) وَظَلَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (٥٧)

Allah s.w.t. mengingatkan Bani Israil akan nikmat-nikmatNya yang telah Dia limpahkan kepada mereka dan nenek moyang mereka yang sepatutnya mereka syukuri. Di antara tanda bersyukur adalah dengan mengikuti seruanNya, beriman kepada kitabNya iaitu Al Qur'an dan beriman kepada RasulNya, iaitu Nabi Muhammad s.a.w. Dia berfirman,

"55. Dan ketika kalian mengatakan, "Wahai Musa, tidak akan kami beriman kepadamu sehingga kami melihat Allah dengan jelas.""

Jahratan bermaksud terang-terangan. Ingatlah ketika kalian tidak percaya bahawa perkataan yang disampaikan Musa a.s. dari Allah s.w.t. adalah firman Allah. Kalian enggan beriman kepada Musa a.s. sebelum kalian melihat Allah dengan mata kalian.

Hal tersebut tidak akan mampu kalian dan orang-orang seperti kalian lakukan. Permintaan seperti ini menunjukkan keingkaran dan ketakaburan kalian.

"Maka menyambar kalian halilintar, dan kalian melihat."

Saa’iqah bermaksud suara pekikan yang dahsyat dari langit, gempa yang dahsyat dan api yang turun dari langit. Kalian disambar halilintar sebagai hukuman dari Allah, yang menjadikan kalian mati, disebabkan dosa kalian itu dan lancangnya kalian terhadap Allah.

Sedangkan kalian menyaksikan kejadian itu. Masing-masing kalian nampak kawan-kawan kalian yang terkena sambaran itu. Akhirnya kalian semua mati. Tetapi Kami hapuskan murka Kami terhadap kalian.

"56. Kemudian Kami membangkitkan kalian setelah mati kalian, supaya kalian bersyukur."

Setelah itu Kami menghidupkan kalian kembali sesudah kalian mati ditimpa halilintar. Mati di sini bermaksud benar-benar mati. Ada yang menafsirkannya dengan pengsan. Maka ingatlah dan bersyukurlah kalian akan nikmatKu yang telah Kulimpahkan kepada kalian itu dengan beribadah hanya kepadaKu.

"57. Dan Kami naungkan atas kalian awan"

Ghamam bermaksud awan putih yang menutupi langit. Ingatlah limpahan nikmat yang telah Kami berikan kepada kalian. Kami naungi kalian dengan awan agar kalian terhindar dari sengatan panas matahari padang pasir yang sangat luas dan terik itu.

Awan tersebut khusus hanya bagi kalian. Ia lebih baik, lebih sejuk, lebih semerbak baunya dan lebih indah permandangannya daripada awan biasa.

Mereka meminta kepada Musa a.s. pakaian. Maka Allah s.w.t. menciptakan bagi mereka pakaian yang tahan lama, tidak akan kotor dan tidak akan koyak.

"dan Kami turunkan atas kalian manna dan salwa."

Bahkan Kami turunkan kepada kalian rezeki manna dan salwa. Manna ialah makanan manis dan melekit seperti madu. Warnanya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Manna itu tujuh puluh kali lebih baik daripada madu biasa.

Ada yang mengatakan bahawa manna adalah getah. Ada yang mengatakan bahawa manna adalah roti lembut seperti biji jagung atau seperti dedak. Ada juga yang menafsirkan bahawa manna adalah setiap rezeki yang baik yang didapati tanpa susah payah.

Ketika Bani Israil memasuki padang sahara, mereka berkata, "Hai Musa, bagaimanakah kami dapat hidup di sini tanpa ada makanan?" Maka Allah s.w.t. menurunkan manna di tempat mereka berada seperti turunnya salju atau hujan gerimis, lalu terjatuh pada pohon-pohon zanjabil (jahe).
Lalu mereka menaikinya dan memakannya dengan sepuas-puasnya. Manna turun kepada mereka mulai dari terbitnya fajar hingga matahari terbit.

Manna itu jika dimakan dengan sendirinya, maka merupakan makanan dan manisan. Jika dicampur dengan air, maka merupakan minuman yang sedap. Jika dicampur dengan lainnya merupakan jenis yang lain.

Nabi s.a.w. bersabda, "Jamur kam-ah berasal dari manna; airnya mengandungi ubat penawar bagi mata."

Kaum Bani Israil meminta kepada Musa a.s. agar diberi daging, lalu Allah s.w.t. berfirman, "Aku benar-benar akan memberi mereka makan berupa daging yang paling sedikit didapat di muka bumi."

Kemudian Allah s.w.t. mengirimkan angin kepada mereka, lalu salwa berbondong-bondong terbang setinggi tombak dan berjatuhan di tempat tinggal mereka.Mereka hanya menangkap burung-burung salwa yang gemuk dan menyembelihnya. Jika kurus mereka melepaskannya.

Ada yang mengatakan salwa adalah sejenis burung sebangsa puyuh. Ada yang mengatakan sejenis burung yang mirip dengan samani, tetapi lebih besar sedikit. Ada yang mengatakan burung yang gemuk seperti merpati.

Ada yang mengatakan seperti burung yang kelak ada di syurga, bentuknya sama atau lebih besar daripada burung pipit. Ada yang mengatakan sejenis burung yang berbulu merah yang dibawa oleh angin selatan.

Apabila mereka mengambil manna dan salwa lebih dari keperluan seharinya, maka manna dan salwa itu membusuk dan basi. Akan tetapi pada hari Jumaat, mereka mengambilnya untuk keperluan hari itu dan Sabtu, makanan tersebut tidak rosak. Sabtu adalah hari cuti mereka. Tiada seorang pun yang bekerja atau mencari sesuatu pada hari Sabtu.

Mereka meminta air pula kepada Musa a.s. Maka Allah s.w.t. memerintahkan kepada Musa a.s. untuk memukulkan tongkatnya pada sebuah batu besar. Lalu memancarlah dua belas mata air yang mengalir, hingga setiap puak dari Bani Israil mempunyai mata airnya sendiri.

"Makanlah kalian dari yang baik-baik apa yang Kami rezekikan kepada kalian."

Makanlah kalian makanan yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepada kalian. Perintah dalam ayat ini bermaksud ibahah (boleh), pengarahan dan sebagai anugerah. Bani Israil diperintahkan beribadah hanya kepada Allah sebagai tanda syukur kepadaNya.

Akan tetapi, mereka menentang dan kafir. Nikmat-nikmat yang Allah limpahkan kepada mereka tidak mereka syukuri. Bahkan mereka banyak melakukan dosa sehingga hati mereka mengeras seperti batu.

Padahal mereka telah menyaksikan sendiri semua tanda kebesaran Allah yang jelas, mukjizat-mukjizat yang pasti, dan halhal yang bertentangan dengan hukum alam.

"Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi mereka, diri mereka sendiri mereka berbuat zalim."

Bani Israil itu tidaklah menzalimi Allah, tetapi mereka sebenarnya menzalimi diri mereka sendiri dengan melanggar ajaran agama dan mengkufuri nikmat Allah. Kezaliman yang mereka lakukan kembalinya kepada mereka juga.

Dari keterangan ini jelaslah keutamaan para sahabat Nabi Muhammad s.a.w. yang berada di atas semua sahabat nabi-nabi lainnya dalam hal kesabaran, keteguhan dan ketegaran mereka yang tidak pernah surut. Padahal mereka sentiasa bersamanya dalam semua perjalanan dan peperangan.

Antaranya ialah dalam Perang Tabuk yang situasinya sangat panas dan melelahkan. Walaupun demikian, mereka tidak pernah meminta kepada Nabi s.a.w. mengadakan hal-yang bertentangan dengan hukum alam dan hal-hal yang aneh, padahal hal tersebut amatlah mudah bagi Nabi s.a.w.

Hanya ketika rasa lapar sangat melemahkan tubuh mereka, mereka meminta kepada Nabi s.a.w. agar makanan yang mereka bawa diperbanyakkan. Untuk itu mereka mengumpulkan semua makanan yang ada pada mereka, lalu terkumpullah makanan yang jumlah keseluruhannya sama dengan tinggi seekor kambing yang sedang duduk istirehat.

Kemudian Nabi s.a.w. berdoa agar makanan tersebut diberkahi. Akhirnya mereka dapat memenuhi semua wadah makanan yang mereka bawa. Begitu juga ketika mereka memerlukan air, Nabi memohon kepada Allah s.w.t., lalu datanglah awan yang langsung menghujani mereka.

Akhirnya mereka minum dan memberi minum ternak mereka hingga dapat memenuhi wadah air minum yang mereka bawa. Kemudian mereka melihat keadaan hujan tersebut, ternyata hujan tidak melampaui batas pasukan kaum muslim bermarkas.

Hal ini jelas lebih utama dan lebih sempurna, yang menunjukkan keikhlasan mereka dalam mengikuti Nabi s.a.w., padahal Allah berkuasa untuk memenuhi apa yang diminta oleh Rasulullah s.a.w. buat pasukan kaum muslim yang mengikutinya waktu itu.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...