Jumaat, 26 Oktober 2018

3:28-30 Tafsir Surah Ali Imran, ayat 28-30.

لا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ (٢٨) قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  (٢٩) يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ (٣٠)

Allah s.w.t. berfirman,

"28. Jangan menjadikan orang-orang mukmin orang-orang kafir sebagai pemimpin selain orang-orang mukmin."

Allah s.w.t. melarang hamba-hambaNya yang mukmin mengambil orang-orang kafir sebagai wali, jamaknya auliyaa, yang bererti teman karib, pemimpin, pelindung atau penolong.

Janganlah kalian berpihak, cenderung, mencintai, membela, mengadakan pendekatan, berteman setia, memberikan jawatan, menyampaikan berita-berita rahsia kepada orang-orang kafir, meminta bantuan mereka untuk perkara yang terdapat maslahat bagi kaum muslim dan kalian meninggalkan orang-orang mukmin.

"Dan siapa yang berbuat demikian itu maka tidak dari Allah dalam sesuatu"

Barang siapa melakukan hal tersebut yang dilarang oleh Allah, nescaya lepaslah dia dari pertolongan Allah. Maka sesungguhnya dia telah melepaskan ikatan dirinya dengan Allah.

"kecuali bahawa kalian takut dari mereka sesuatu yang ditakuti."

Kecuali kerana siasat menjaga diri dari sesuatu yang kalian takuti dari mereka. Bagi orang mukmin yang tinggal di suatu negeri atau berada di suatu waktu yang merasa khuatir akan kejahatan orang-orang kafir, maka diperbolehkan baginya bersiasat untuk melindungi dirinya, seperti dengan mengadakan hudnah (genjatan senjata) dan sebagainya.

Taqiyyah (sikap diplomasi) itu hendaklah hanya dengan lahiriah atau lisan saja, tidak dengan batin dan niat. Kalian menampakkan seakan-akan berwala' dengan mereka di lisan, namun hati tidak setuju.

Hal ini telah dilakukan sebelum Islam berjaya, dan diperuntukkan bagi orang yang tiada kekuatan yang tinggal di suatu negeri. Taqiyyah juga akan terus berlangsung sampai hari kiamat.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Darda yang mengatakan, "Sesungguhnya kami benar-benar tersenyum di hadapan banyak kaum (di masa lalu), sedangkan hati kami (para sahabat) melaknat mereka (orang-orang musyrik)."

"Dan Allah memperingatkan mereka diriNya,"

Allah memperingatkan kalian terhadap pembalasanNya bila Dia ditentang dalam perintahNya, dan siksa serta azab Allah akan menimpa orang yang memihak kepada musuhNya dan orang yang memusuhi kekasih-kekasihNya.

Oleh kerana itu, janganlah kalian mengerjakan perbuatan yang mendatangkan kemurkaanNya seperti dengan bermaksiat dan berwala' kepada orang-orang kafir tanpa alasan menjaga diri dari sesuatu yang kalian takuti.

"dan kepada Allah tempat kembali."

Hanya kepada Allah tempat kalian dan semua makhluk dikembalikan untuk dihisab dan diberi pembalasan, ke syurga atau ke neraka. Dia akan membalas setiap diri sesuai dengan amal perbuatan yang telah dilakukannya.

"29. Katakanlah, "Jika kalian menyembunyikan apa yang dalam dada kalian atau kalian menampakkannya, Allah pasti mengetahuinya.""

Jika kalian menyembunyikan atau kalian melahirkan apa yang ada dalam hati kalian, Allah pasti mengetahuinya.

"Dan Dia mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi."

Allah mengetahui semua yang ada di langit dan di bumi. Dia mengetahui semua perkara, baik yang tersembunyi maupun semua yang kelihatan dari hamba-hambaNya. Tiada yang samar bagiNya suatu hal pun.

Dia mengetahuinya dan meliputi mereka dalam semua keadaan, zaman, hari-hari, jam dan detik-detik mereka. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagiNya walau seberat zarrah, bahkan yang lebih kecil lagi dari itu di semua kawasan bumi, laut dan bukit-bukit.

Takutlah kalian kepadaNya, selalulah khuatir akan siksaanNya, janganlah berani mengerjakan apa-apa yang dilarang dan tidak disukai olehNya, bersihkanlah hati kalian, hadirkanlah pengetahuan Allah di setiap waktu, malulah kepadaNya jika hati kalian dipenuhi fikiran rosak.

Sibukkanlah fikiran kalian untuk hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah seperti mentadabburi ayat-ayatNya, mentadabburi hadis Rasulullah s.a.w., mengkaji suatu ilmu yang bermanfaat, memikirkan makhluk ciptaan Allah dan menasihati hamba-hamba Allah.

"Dan Allah atas segala sesuatu Maha Kuasa."

Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. KekuasaanNya langsung dan benar-benar nyata atas semuanya. Antaranya, Dia Dia Mahakuasa untuk menyegerakan siksaanNya terhadap orang-orang yang berwala' kepada orang-orang kafir.

Jika Dia memberikan masa tangguh kepada mereka, maka Dia sengaja menangguhkan siksaanNya. Kemudian pada saatnya, Dia akan menimpakan siksaan kepadanya dengan siksaan dari Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa.

"30. Hari mendapat tiap-tiap diri apa yang ia perbuat dari perbaikan yang dihadapkan dan apa yang ia perbuat dari kejahatan,"

Pada hari kiamat nanti, dihadapkan kepada setiap hamba semua amal perbuatannya, yang baik dan yang buruknya. Setiap diri mendapati segala kebajikan yang dilakukannya dihadapkan ke hadapannya. Hal itu sangat menggembirakannya.

Al Khair atau kebajikan bermaksud semua amal-amal soleh, baik perkataan maupun perbuatan, yang besar maupun yang kecil, yang mendekatkan diri kepada Allah. Begitu juga kejahatan atau perbuatan buruk yang telah dikerjakannya, untuk diberikan balasan.

"ia ingin kalau bahawa di antara ia dan diantaranya ada masa yang jauh."

Dia berharap sekiranya ada masa yang jauh antara dia dengan hari itu, sekiranya dia dapat berlepas diri dari dosa-dosanya itu dan sekiranya antara dia dan dosa-dosanya itu jauh sekali jaraknya. Hal itu disebabkan penyesalan, kesedihan dan kekecewaan yang mendalam atas kelalaiannya dalam menunaikan kewajiban terhadap Allah.

Jika seseorang mengetahui hal seperti ini, tentu dia akan meninggalkan syahwat dan hawa nafsunya di dunia ini walaupun berat meninggalkannya daripada merasakan kesukaran-kesukaran dan menanggung penderitaan yang sangat berat dipikul pada hari itu.

Akan tetapi, kerana kezaliman dan kebodohan dalam dirinya, dia tidak melihat selain perkara yang dilihatnya langsung, dia tidak memiliki akal yang sempurna untuk memperhatikan akibat di belakang, sehingga dirinya berani berani berbuat maksiat dan meninggalkan perintah.

"Dan Allah memperingatkan kalian diriNya."

Allah s.w.t. mengulangi peringatan ini kerana sayang kepada kita, agar masa yang panjang tidak membuat hati kita keras dan agar kita memiliki rasa raja' (berharap) dengan beramal soleh serta khauf (takut) sehingga meninggalkan maksiat.

"Dan Allah Maha Penyayang pada hamba-hambaNya."

Allah sangat Penyayang kepada hamba-hambaNya. Termasuk belas kasihan Allah kepada hamba-hambaNya ialah Dia memperingatkan mereka terhadap siksaNya.

Menurut pendapat yang lain, Allah Maha Penyayang kepada makhlukNya, dan menyukai mereka yang beristiqamah pada jalanNya yang lurus dan agamaNya yang benar serta mengikuti RasulNya yang mulia.

Semoga Allah terus menerus mengurniakan kepada kita rasa takut kepada siksaNya, agar kita tidak melakukan perbuatan yang mendatangkan murkaNya dan semoga Dia mengurniakan kepada kita rasa raja' agar kita tidak berputus asa dari rahmatNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...