Rabu, 7 November 2018

6:56-59 Tafsir Surah Al An’am, ayat 56-59.

قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ قُلْ لا أَتَّبِعُ أَهْوَاءَكُمْ قَدْ ضَلَلْتُ إِذًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُهْتَدِينَ (٥٦) قُلْ إِنِّي عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَكَذَّبْتُمْ بِهِ مَا عِنْدِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ إِنِ الْحُكْمُ إِلا لِلَّهِ يَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ (٥٧) قُلْ لَوْ أَنَّ عِنْدِي مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ لَقُضِيَ الأمْرُ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِالظَّالِمِينَ (٥٨) وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لا يَعْلَمُهَا إِلا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلا يَعْلَمُهَا وَلا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأرْضِ وَلا رَطْبٍ وَلا يَابِسٍ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٥٩)

Allah s.w.t. memerintahkan Nabi Muhammad s.a.w. mengatakan kepada orang-orang musyrik,

"56. Katakanlah, "Sungguh aku dilarang untuk aku menyembah orang-orang yang kalian seru selain Allah.""

Allah melarang aku menyembah tuhan-tuhan yang kalian sembah selain Dia, baik patung maupun sesembahan lainnya, yang memang tidak berkuasa memberikan manfaat atau menghindarkan bahaya, tidak mampu mematikan maupun menghidupkan.

Tidak ada sedikitpun alasan yang membenarkan demikian walaupun berupa syubhat, selain mengikuti hawa nafsu, di mana mengikutinya merupakan kesesatan yang paling besar.

"Katakanlah, "Aku tidak mengikuti hawa nafsu kalian, sungguh aku telah tersesat jika demikian dan tidaklah aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.""

Aku tidak akan mengikuti keinginan kalian. Jika aku berbuat demikian, sungguh tersesatlah aku dan tidaklah aku termasuk orang yang mendapat petunjuk.

"57. Katakanlah, "Sungguh aku atas hujah yang nyata dari Tuhanku,""

Sesungguhnya aku berada di atas keterangan yang nyata dari Tuhanku, iaitu Al Qur'an, pengetahuan dari syariat Allah yang telah diwahyukan olehNya kepadaku. Aku berpegang kepada tauhid dan mengikhlaskan amal kepadaNya, yang mempunyai bukti yang nyata atas kebenarannya.

"dan kalian mendustakan dengannya."

Sedangkan kalian mendustakan perkara hak (benar) yang Allah sampaikan kepadaku. Bahkan kalian menuntut agar aku segera menurunkan azab ke atas kalian.

"Tidak di sisiku apa yang kalian minta disegerakan dengannya."

Bukanlah kewenanganku atau keputusanku untuk menurunkan siksaan atau azab yang kalian tuntut supaya disegerakan itu.

"Tidaklah keputusan kecuali milik Allah,"

Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Sesungguhnya rujukan mengenai hal tersebut hanyalah kepadaNya. Dia yang menetapkan hukum syar'i, Dia yang memerintah dan melarang, Dia yang memberikan keputusan balasan (hukum jaza'i), Dia yang memberi pahala dan menyiksa sesuai kebijaksanaanNya.

Jika Dia menghendaki untuk menyegerakannya kepada kalian, nescaya Dia akan menyegerakan azab yang kalian minta itu. Dan jika Dia menghendaki penangguhannya terhadap kalian, nescaya Dia menangguhkannya kerana dalam penangguhan itu terdapat hikmah yang besar yang hanya Dia saja yang mengetahuinya.

"Dia menerangkan kebenaran dan Dia sebaik-baik pemberi keputusan.”

Dia menerangkan yang sebenarnya agar hujah tegak dan tidak ada lagi alasan bagi mereka. Dia Pemberi keputusan peradilan dan Pemberi penyelesaian yang terbaik dalam memutuskan perkara di antara hamba-hambaNya, baik di dunia maupun di akhirat, dan Dia menetapkan keputusan yang terpuji.

"58. Katakanlah, "Seandainya di sisiku apa yang kalian minta disegerakan dengannya, tentu telah diputuskan perkara di antaraku dan di antara kalian.""

Seandainya keputusan mengenai azab itu berada di tanganku, nescaya aku benar-benar akan menimpakannya kepada kalian sesuai dengan kadar yang berhak kalian terima darinya. Tentu telah diselesaikan Allah urusan yang ada di antara aku dan kalian. Tentu Dia telah menurunkan azab kepada kalian hingga kalian binasa.

Akan tetapi menimpakan azab adalah hak Allah yang Maha Penyantun lagi Maha Penyabar. Walaupun manusia berbuat kufur kepadaNya, Dia tetap memberikan mereka rezeki, mengulang-ulang peringatan agar mereka berhenti, dan Dia menginginkan kebaikan untuk mereka.

"Dan Allah lebih mengetahui terhadap orang-orang yang zalim."

Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang zalim. Dia mengetahui bila mereka akan dihukum.

"59. Dan di sisiNya kunci-kunci yang ghaib; tidak mengetahuinya kecuali Dia,"

Ayat ini termasuk ayat yang paling agung yang menerangkan lebih jelas tentang ilmuNya yang meliputi segala sesuatu; secara garis besar maupun terperinci. Pada sisi Allah lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Kunci-kunci perkara yang ghaib itu ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah, iaitu yang disebutkan oleh firmanNya, "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya esok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Luqman: 34)

"dan Dia mengetahui apa yang di darat dan di laut,"

Pengetahuan Allah Yang Mahamulia meliputi semua alam wujud ini. Tidak ada yang samar bagi Allah sebesar zarrah pun baik yang ada di langit maupun di bumi ini, baik di daratan maupun di lautan, baik yang kelihatan oleh mata maupun yang tidak kelihatan.

"dan tidaklah jatuh sehelai daun melainkan Dia mengetahuinya,"

Dia mengetahui setiap helai daun yang gugur. Setiap pohon baik di daratan maupun di lautan, ada malaikat yang diperintahkan untuk menjaganya. Bahkan malaikat itu mencatat daun-daun yang gugur dari pohon itu.

Allah telah menciptakan Nun (tinta) dan lembaran-lembaran, lalu dicatatkan padanya perkara dunia hingga habis, iaitu mengenai penciptaan makhluk atau rezeki halal atau rezeki haram, atau amal baik atau amal buruk.

Allah mengetahui semua gerak kehidupan seluruh benda, terlebih lagi haiwan yang hidup, dan lebih lagi makhluk yang terkena taklif, baik dari kalangan jenis jin maupun manusia.

"dan tidak ada sebutir biji dalam kegelapan bumi dan tidak ada biji yang basah dan tidak ada yang kering, melainkan ada dalam kitab yang nyata."

Setiap biji benih pohon yang tertanam dalam kegelapan bumi, yang basah dan yang kering, semuanya tertulis dalam Lauh Mahfuz.

Padanya terdapat malaikat yang ditugaskan oleh Allah untuk melaporkan kepadaNya apa yang terjadi pada pohon itu, iaitu mengenai masa lembabnya apabila mengalami kelembaban dan masa keringnya apabila mengalami kekeringan.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...