Sabtu, 10 November 2018

7:181-186 Tafsir Surah Al A’raf, ayat 181-186.

وَمِمَّنْ خَلَقْنَا أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُونَ (١٨١) وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ (١٨٢) وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ (١٨٣) أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا مَا بِصَاحِبِهِمْ مِنْ جِنَّةٍ إِنْ هُوَ إِلا نَذِيرٌ مُبِينٌ (١٨٤) أَوَلَمْ يَنْظُرُوا فِي مَلَكُوتِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ وَأَنْ عَسَى أَنْ يَكُونَ قَدِ اقْتَرَبَ أَجَلُهُمْ فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ (١٨٥) مَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلا هَادِيَ لَهُ وَيَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ (١٨٦)

Allah s.w.t. berfirman,

"181. Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat memberi petunjuk kepada hak"

Di antara orang-orang yang Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk berdasarkan kebenaran. Mereka sempurna dan mereka menyempurnakan orang lain. Mereka menegakkan kebenaran secara teori dan praktik. Mereka mengetahui kebenaran, mengatakannya, mengamalkannya, mengajarkannya dan mengajak orang lain kepadanya.

"dan dengannya mereka berbuat keadilan."

Dengan berpegang kepada yang hak itulah mereka beramal dan menjalankan keadilan. Mereka berlaku adil ketika memutuskan, baik dalam masalah harta, darah, hak-hak, maupun lainnya. Menurut banyak asar, yang dimaksudkan oleh ayat ini ialah umat Nabi Muhammad s.a.w.

Nabi s.a.w. apabila membaca ayat ini selalu mengucapkan, "Ini bagi kalian, dan Allah telah memberi hal yang semisal kepada suatu kaum yang berada di hadapan kalian, "Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak, dan dengan yang itulah mereka menjalankan keadilan."” (Al A'raf: 159)

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya di antara umatku terdapat suatu kaum yang tetap membela kebenaran hingga Isa putera Maryam turun pada hari dia diturunkan."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Senantiasa masih ada segolongan dari kalangan umatku yang membela kebenaran, tidak membahayakan mereka adanya orang-orang yang menghina mereka, tidak pula orang-orang yang menentang mereka hingga hari kiamat terjadi."

Menurut riwayat lain disebutkan, "hingga datang perintah Allah (hari kiamat), sedangkan mereka tetap dalam keadaan demikian (membela kebenaran)." Sedangkan menurut riwayat lainnya lagi disebutkan, "sedangkan mereka berada di negeri Syam."

"182. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami kelak Kami akan menarik mereka beransur-ansur dari arah tidak mereka mengetahui."

Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka beransur-ansur ke arah kebinasaan dengan membukakan bagi mereka semua pintu rezeki dan semua segi kehidupan di dunia.

Mereka benar-benar terpedaya oleh apa yang sedang mereka alami, mereka tidak menyedari bahawa mereka sedang menuju kebinasaan dan mereka berkeyakinan bahawa diri mereka mempunyai sesuatu pegangan.

"183. Dan Aku beri tangguh bagi mereka. Sesungguhnya rencanaKu amat teguh."

Aku memberikan tenggang waktu atau masa tangguh kepada mereka. Aku tenggelamkan mereka di dalamnya dalam waktu yang cukup lama sehingga mereka menyangka bahawa mereka tidak akan disiksa dan tidak akan diberikan hukuman. Sesungguhnya rancanganKu sangat kuat lagi sangat keras.

Nabi Muhammad s.a.w. pada suatu masa sedang berada di atas Bukit Safa. Lalu Beliau menyeru kaum Quraisy, dalam seruannya itu Beliau menyebutkan nama-nama pemimpin mereka seorang demi seorang. Beliau mengatakan, "Hai Fulan bin Fulan." Beliau s.a.w. memperingatkan mereka akan siksa Allah dan hari kiamat. Maka ada salah seorang di antara mereka yang mengatakan, "Sesungguhnya teman kalian ini benar-benar gila, dia terus memekik semalaman hingga pagi hari, atau hingga waktu subuh." Maka Allah s.w.t. menurunkan firmanNya,

"184. Tidakkah mereka berfikir tidaklah teman mereka gila?"

Adakah mereka yang mendustakan ayat-ayat Kami itu lalai, tidak memikirkan dan tidak merenungkan bahawa Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah orang yang gila? Pada dirinya terdapat sifat, akhlak, akal, petunjuk, pendapat dan seruan yang sempurna. Beliau s.a.w. mengajak hanya kepada semua kebaikan dan melarang hanya daripada keburukan.

"Tidaklah dia kecuali pemberi peringatan yang nyata."

Beliau benar-benar utusan Allah yang menyerukan kepada kebenaran. Beliau tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan, yang mengajak manusia kepada perkara yang menyelamatkan mereka dari azab dan mendatangkan pahala. Hal ini akan kelihatan jelas oleh orang yang mempunyai hati sanubari, memikirkan dan menyedarinya.

"185. Tidaklah mereka melihat dalam kerajaan langit dan bumi dan apa Allah ciptakan dari sesuatu dan bahawa mungkin boleh jadi sungguh telah dekat ajal mereka?"

Jika orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah memperhatikan kerajaan Allah dan kekuasaanNya di langit dan di bumi, tentu mereka akan nampak dalil yang menunjukkan keesaan Allah dan sifat-sifat sempurna yang dimilikiNya.

Jika mereka memperhatikan segala sesuatu yang diciptakan Allah, tentu mereka akan nampak dalil terhadap ilmu Allah, kekuasaanNya, hikmahNya, luas rahmat dan ihsanNya, berlakunya kehendakNya dan sifat-sifatNya yang agung yang sesungguhnya menunjukkan bahawa Allah sendiri yang mencipta dan mengatur alam semesta.

Jika mereka merenungkan hal itu dan mengambil pelajaran darinya, tentu mereka akan yakin bahawa hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh Tuhan yang tidak ada tandinganNya dan tidak ada yang menyerupaiNya.

Hal ini sudah tentu mewajibkan agar hanya Allah saja yang layak disembah dan agama yang murni hanya kepada Dia. Hendaknya mereka beriman kepadaNya dan membenarkan RasulNya, kembali kepada jalan ketaatan kepadaNya, melepaskan semua sekutu dan berhala.

Hendaknya mereka memperhatikan keadaan mereka dan merasa takut jika maut datang kepada mereka secara mendadak dalam waktu yang dekat ketika mereka sedang lengah atau masih berada dalam kekafirannya.

Akhirnya mereka tidak mampu dan tidak sempat lagi mengejar hal yang telah luput. Mereka akan binasa dan tempat kembali mereka adalah azab Allah dan siksaanNya yang amat pedih.

"Maka yang mana berita sesudahnya mereka beriman?"

Peringatan dan ancaman mana lagi yang akan mereka percaya, jika mereka tidak mahu percaya kepada ayat-ayat Allah atau Al Qur’an yang disampaikan oleh Muhammad s.a.w. kepada mereka dari sisi Allah?

"186. Barang siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada pemberi petunjuk baginya. Dan Dia membiarkan mereka dalam kesesatan mereka terombang-ambing."

Akan tetapi, mereka yang dibiarkan sesat atau ditakdirkan sesat oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang mampu memberikan petunjuk kepada mereka. Walaupun dia berusaha dengan segala kemampuannya, maka sesungguhnya hal itu tidak memberi manfaat apa pun kepada mereka. Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...