Isnin, 24 Disember 2018

2:58-59 Tafsir Surah Al Baqarah, ayat 58-59.

وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ (٥٨) فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ (٥٩) 

Ketika Bani Israil baru tiba dari negeri Mesir bersama Musa a.s. Mereka diperintahkan memasuki Tanah Suci Baitul Maqdis yang merupakan tanah warisan dari Israil, leluhur mereka. Mereka diperintahkan memerangi orang-orang Amaliqah yang kafir yang ada di dalamnya.

Tetapi mereka membangkang, tidak mahu berjihad dan tidak mahu memasuki Tanah Suci Baitul Maqdis. Mereka menjadi lemah dan patah semangat (pengecut).

Maka Allah s.w.t. menyesatkan mereka di Padang Sahara tandus selama empat puluh tahun sebagai hukuman buat mereka.

Mereka dapat keluar dari Padang Sahara bersama Yusya' ibnu Nun a.s. Allah s.w.t. memberikan pertolongan dan kemenangan kepada mereka atas Baitul Maqdis pada petang hari Jumaat.

Pada hari itu Allah menahan sebentar perjalanan matahari hingga mereka mendapat kemenangan.

Allah s.w.t. memberikan nikmatNya kepada mereka, walaupun mereka pernah berbuat maksiat kepadaNya.

Negeri mereka dapat direbut dari tangan musuh dan mereka diselamatkan dari Padang Sahara dan tersesat jalan di dalamnya. Dia berfirman,

"58. Dan ketika Kami berfirman, "Masuklah kalian ini negeri, lalu makanlah kalian darinya sebagaimana kalian sukai sepuasnya,""

Setelah mereka mendapat kemenangan, Allah s.w.t. memerintahkan mereka memasuki Baitul Maqdis dan memakan rezeki dari hasil buminya yang banyak lagi enak sesuka mereka, negeri yang terdapat kemuliaan bagi mereka dan dapat mereka jadikan sebagai tempat tinggal.

"dan masuklah kalian pintu gerbang sambil bersujud,""

Bersujud di sini bermaksud tunduk, membongkok atau rukuk. Allah s.w.t. memerintahkan bahawa apabila mendapat kemenangan, hendaklah berendah diri melalui perbuatan sebagai ungkapan rasa syukur kepadaNya atas nikmat yang telah dilimpahkanNya.

Allah s.w.t. memerintahkan bahawa ketika mereka hendak memasuki Baitul Maqdis melalui pintu gerbang atau pintu kecilnya, hendaklah sambil tunduk merendah diri.

Babul Hittah adalah salah satu pintu gerbang masuk ke kota Eliya Baitul Maqdis. Pintu tersebut letaknya berhadapan dengan arah kiblat atau salah satu dari arah kiblat.

"dan katakanlah oleh kalian, "Hapuskanlah dosa-dosa kami,""

Allah s.w.t. juga memerintahkan mereka merendah diri dan mengungkapan rasa syukur kepadaNya melalui ucapan. Mereka diperintahkan agar mengatakan, "Hittah."

Hittah bermaksud, "Hapuskanlah dosa-dosa kami." Ada yang mengatakan, "Ampunilah dosa-dosa kami." Ada yang mengatakan, "Bebaskanlah kami dari dosa-dosa kami." Ada yang mengatakan, "Gugurkanlah dari kami dosa-dosa kami."

Qulu hittah bermaksud, "Ucapkanlah oleh kalian bahawa perkara ini adalah perkara yang hak seperti apa yang diperintahkan kepada kalian!"

Ada yang mengatakan, "Ucapkanlah oleh kalian, "Tidak ada Tuhan selain Allah." Ada yang mengatakan, "Akuilah oleh kalian dosa-dosa kalian."

"Kami ampuni bagi kalian kesalahan-kesalahan kalian."

Jika mereka melakukan seperti yang diperintahkan, nescaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka.

"Dan Kami akan menambah orang-orang yang berbuat baik."

Allah juga akan melipat gandakan kurnia (pemberian), balasan kebaikan di dunia dan akhirat, kebaikan dan pahala kebaikan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.

Hendaknya mereka mengakui semua dosa mereka serta memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa tersebut, bersyukur kepada Allah atas limpahan nikmatNya saat itu, dan bersegera melakukan perbuatan-perbuatan yang disukai olehNya.

"59. Lalu mengganti orang-orang yang zalim perkataan selain yang dikatakan bagi mereka."

Tetapi orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan perbuatan yang tidak diperintahkan kepada mereka, bahkan bertentangan dengan apa yang diperintahkan. Mereka memasukinya dengan menengadahkan kepala dan mengesotkan punggung mereka ke tanah.

Ada yang mengatakan bahawa mereka memasukinya dengan cara miring pada lambung (perut atau rusuk) mereka. Ada yang mengatakan bahawa mereka membalikkan punggung mereka ke depan.

Mereka mengatakan, "Habbah (biji-bijian)." Ada yang mengatakan bahawa mereka mengatakan, "Habbah fi sya'rah (Sebiji dari gandum)."

Ada yang mengatakan bahawa mereka mengatakan, "Hintatun hamra fiha sya'irah (gandum merah di dalamnya terdapat sehelai rambut)."

Ada yang mengatakan bahawa mereka mengatakan, "Hintah habbah hamraa fiihaa sya'irah (gandum bijinya merah, di dalamnya terdapat sehelai rambut)."

Ada yang mengatakan bahawa mereka mengatakan, "Huthan sam'aanan azbatan mazabba (Biji gandum merah berlubang, di dalamnya terdapat rambut hitam)."

Mereka mempermainkan agama Allah dan memperolok-olokkan perintahNya. Perbuatan tersebut sangat keterlaluan dan sangat ingkar.

"Maka Kami turunkan atas orang-orang yang zalim siksa dari langit, disebabkan mereka berbuat fasik."

Ar rijzu bermaksud siksa atau azab. Ada yang mengatakan murka Allah. Ada yang mengatakan dingin yang membekukan. Ada yang mengatakan mengatakan ta'un.

Kerana itu, Allah menimpakan kepada mereka pembalasan dan azab sebab kefasikan mereka yang tidak mahu taat kepada perintahNya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Penyakit ta'un merupakan azab yang telah ditimpakan kepada orang-orang sebelum kalian."

Di dalam hadis lain disebutkan, "Apabila kalian mendengar adanya penyakit ta'un di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya penyakit dan wabah ini merupakan azab yang pernah ditimpakan kepada sebahagian umat dari kalangan orang-orang sebelum kalian."

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...