وَلا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (١٨٠) لَقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الأنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ (١٨١) ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ (١٨٢) الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ عَهِدَ إِلَيْنَا أَلا نُؤْمِنَ لِرَسُولٍ حَتَّى يَأْتِيَنَا بِقُرْبَانٍ تَأْكُلُهُ النَّارُ قُلْ قَدْ جَاءَكُمْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِي بِالْبَيِّنَاتِ وَبِالَّذِي قُلْتُمْ فَلِمَ قَتَلْتُمُوهُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (١٨٣) فَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ جَاءُوا بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَالْكِتَابِ الْمُنِيرِ (١٨٤)
Allah s.w.t. berfirman,
"180. Janganlah mengira orang-orang yang kikir terhadap apa yang Allah berikan kepada mereka dari kurniaNya, ia lebih baik bagi mereka."
Janganlah sekali-kali orang-orang yang bakhil terhadap harta yang Allah berikan kepada mereka dari kurniaNya menyangka bahawa kebakhilan itu memberi manfaat dan kemuliaan bagi mereka.
Apa yang ada di tangan manusia merupakan kurnia dan nikmat Allah. Sekiranya Allah tidak melimpahkan kurnia dan ihsanNya tentu tidak akan sampai kepada mereka nikmat itu.
"Bahkan ia lebih buruk bagi mereka."
Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Apa yang mereka kumpulkan itu merupakan mudarat bagi agamanya, dan adakalanya mudarat juga bagi kehidupan dunianya. Kebakhilan itu menjadi penyebab ruginya mereka dan mendapatkan siksa.
Sepatutnya mereka berbuat baik atau berbuat ihsan kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada mereka. Orang yang yakin bahawa apa yang ada di tangannya adalah kurnia Allah tidak akan menahan kelebihan hartanya.
Kebaikan atau ihsannya itu sebenarnya tidak merugikannya, bahkan memberinya manfaat baik bagi hatinya, hartanya, menambah keimanannya dan menjaganya dari musibah.
"Akan dikalungkan apa yang mereka kikirkan dengannya pada hari kiamat."
Kelak di hari kiamat, apa yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan di lehernya untuk menyiksa mereka.
Di dalam hadis-hadis disebutkan bahawa orang yang dianugerahi harta, tetapi tidak menunaikan zakat hartanya, kelak di hari kiamat hartanya itu akan berubah wujud menjadi ular yang botak, yang memiliki dua buah taring, yang sentiasa mengejarnya, menggigitnya, membelitnya, mengalunginya dan menelannya dengan kedua rahangnya sambil berkata, "Akulah hartamu, akulah timbunan (simpanan)mu."
Nabi s.a.w. bersabda, "Tidak sekali-kali seorang lelaki datang kepada tuan (majikan)nya, lalu dia meminta sebahagian dari lebihan harta yang ada padanya, tetapi si majikan menolaknya, melainkan dipanggilkan baginya kelak di hari kiamat seekor ular yang (diperintahkan) menelan lebihan harta yang tidak dia berikan itu."
Nabi s.a.w. bersabda, "Tidak sekali-kali seseorang datang kepada keluarganya, kemudian meminta kepadanya sebahagian dari lebihan harta yang diberikan oleh Allah kepadanya, lalu dia kikir tidak memberikannya melainkan dikeluarkan untuknya dari neraka Jahannam seekor ular yang menelan dan membelitnya."
Pendapat lain mengatakan bahawa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ahli Kitab yang kikir dengan kitab-kitab yang ada di tangan mereka. Mereka enggan menerangkannya.
Tetapi pendapat pertamalah yang benar, walaupun pendapat terakhir termasuk ke dalam pengertiannya. Adakalanya dikatakan bahawa pendapat yang terakhir inilah yang lebih diutamakan. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
"Dan bagi Allah warisan langit dan bumi."
Kepunyaan atau milik Allahlah segala warisan yang ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya semua urusan itu kembalinya kepadaNya. Semua yang ada pada kalian sekarang ini akan kembali kepada Allah dan Dia yang mewarisinya. Semua manusia dikembalikan kepadaNya tanpa membawa harta sedikit pun.
Tidak ada gunanya kalian bakhil terhadap sesuatu yang akan hilang berpindah kepada yang lain. Maka nafkahkanlah sebahagian dari harta kalian yang Allah telah menjadikan kalian menguasainya. Dahulukanlah hal-hal yang bermanfaat bagi kalian dari harta kalian buat bekal di hari kemudian.
"Dan Allah terhadap apa yang kalian kerjakan Mahateliti."
Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. Dia mengetahui semua perbuatan kalian, termasuk niat dan isi hati kalian. Dia akan memberikan balasan baik terhadap kebaikan kalian, dan Dia akan memberi balasan siksa terhadap keburukan kalian.
Seseorang yang memiliki iman walaupun seberat zarah (debu halus) akan berinfak kerana ia mendatangkan pahala, dan dia tidak akan ridha dengan sikap bakhil kerana ia mendatangkan siksa.
Ketika Allah s.w.t. menurunkan firmanNya, "Siapa saja yang meminjamkan di jalan Allah pinjaman yang baik, maka Dia akan melipat gandakan kepadanya perlipat gandaan yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan. Dan kepadaNya kalian dikembalikan." (Al Baqarah 2:245), orang-orang Yahudi mengatakan, "Hai Muhammad, apakah Tuhanmu miskin hingga meminta pinjaman kepada hamba-hambaNya?"
Abu Bakar As Siddiq memasuki Baitul Madaris (tempat orang-orang Yahudi membaca kitabnya), dan dia menjumpai ramai orang Yahudi di dalamnya berkumpul mendengarkan Fanhas, salah seorang ulama dan rahib mereka. Dia ditemani oleh seorang rahib yang dikenal dengan nama Asy ya'.
Abu Bakar r.a. berkata, ''Celakalah kamu, hai Fanhas, takutlah kamu kepada Allah dan masuk Islamlah. Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar mengetahui bahawa Muhammad adalah utusan dari sisi Allah, dia telah datang kepada kalian dengan membawa perkara yang hak dari sisiNya. Kalian menemukan hal itu termaktub di dalam kitab Taurat dan Injil yang ada pada kalian."
Fanhas menjawab, "Demi Allah, hai Abu Bakar, kami tidak mempunyai suatu keperluan pun kepada Allah kerana Dia miskin, dan sesungguhnya Dia benar-benar berhajat kepada kami. Kami tidak meminta-minta kepadaNya sebagaimana Dia meminta-minta kepada kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang kaya, tidak memerlukan Dia. Seandainya Dia tidak memerlukan kami, nescaya Dia tidak akan meminta hutang kepada kami seperti yang dikatakan oleh teman kamu (Nabi s.a.w.). Dia melarang kalian melakukan riba, tetapi Dia membolehkan kami. Seandainya Dia kaya, nescaya Dia tidak memberi kami riba."
Mendengar kata-kata tersebut amarah Abu Bakar memuncak, lalu dia memukul wajah Fanhas dengan pukulan yang keras (hingga membekas), dan berkata, "Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaanNya, sekiranya tidak ada perjanjian perdamaian antara kami dan kalian, aku benar-benar akan menebas batang lehermu, hai musuh Allah. Dustakanlah kami semampu kalian, jika kalian adalah orang-orang yang benar."
Fanhas berangkat menemui Rasulullah s.a.w., lalu mengadu, ""Hai Muhammad, lihatlah apa yang telah dilakukan oleh temanmu kepada diriku."
Rasulullah s.a.w. bertanya, "Apakah yang mendorongmu berbuat demikian terhadapnya, hai Abu Bakar'?"
Abu Bakar menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya musuh Allah ini telah mengucapkan kata-kata yang sangat kurang ajar. Dia menyangka bahawa Allah miskin dan bahawa mereka tidak memerlukan Dia kerana kaya. Setelah dia mengatakan demikian, aku marah demi membela Allah yang penyebabnya tiada lain adalah kata-katanya itu. Maka kupukul wajahnya."
Fanhas berdalih dan mengingkari hal tersebut seraya berkata.”Aku tidak mengatakan demikian."
Maka Allah s.w.t. menurunkan firmanNya,
"181. Sungguh Allah mendengar perkataan orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya.""
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang Yahudi yang mengatakan bahawa Allah miskin dan mereka kaya.
"Akan Kami catat apa yang mereka katakan dan pembunuhan mereka para nabi tanpa hak,"
Begitulah perkataan mereka terhadap Allah dan demikianlah perbuatan mereka terhadap utusan-utusan Allah. Kami akan mencatat perkataan mereka itu bersama perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar dalam catatan amal untuk diberikan pembalasan yang paling buruk.
"dan Kami katakan, "Rasakanlah kalian azab yang membakar.""
Kami akan menegur, mencela, menghina dan mengejek mereka ketika mereka telah dimasukkan ke dalam neraka, "Rasakanlah oleh kalian azab yang membakar badan dan menembus sampai ke hati."
"182. Demikian itu dengan apa yang diperbuat tangan-tangan kalian, dan sesungguhnya Allah tidak menganiaya terhadap hamba-hambaNya."
Azab yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan kalian sendiri. Disebutkan "tangan" kerana kebanyakan tindakan manusia menggunakan tangannya. Allah sekali-kali tidak menzalimi hamba-hambaNya dengan menyiksa mereka tanpa dosa.
"183. Orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah menjanjikan kepada kami agar kami tidak beriman kepada seorang rasul, sehingga dia mendatangkan kepada kami dengan korban memakannya api neraka."
Iaitu orang-orang Yahudi yang berkata, "Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, agar kami tidak beriman kepada seorang rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami korban yang dimakan api."
Iaitu kenikmatan atau lainnya yang dikorbankan. Mereka menyangka bahawa Allah telah memerintahkan kepada mereka melalui kitab-kitab mereka, bahawa janganlah mereka beriman kepada seorang rasul pun sebelum membuktikan salah satu mukjizatnya yang nyata.
Iaitu barang siapa mengeluarkan suatu sedekah (korban) dari kalangan umatnya, lalu sedekahnya itu diterima darinya, maka akan ada api putih yang turun dari langit melahap (membakar) sedekahnya itu. Jika tidak diterima, maka korban itu tetap seperti sedia kala.
Hal ini telah disampaikan kepada Bani Israil selain pada Isa a.s. dan Nabi Muhammad s.a.w., maka tidak disyaratkan seperti itu.
Allah s.w.t. berfirman memerintahkan Nabi Muhammad s.a.w.,
"Katakanlah, "Sungguh telah datang kepada kalian rasul-rasul sebelumku dengan bukti-bukti""
Sesungguhnya telah datang kepada nenek moyang kalian beberapa orang rasul sebelumku dengan membawa hujah-hujah dan keterangan-keterangan yang nyata, iaitu mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kebenaran mereka.
"dan dengan yang kalian katakan,"
Para rasul seperti Zakaria a.s. dan Yahya a.s. telah membawa apa yang kalian sebutkan, iaitu adanya api yang melahap korban-korban yang diterima.
"maka mengapa kalian membunuh mereka jika kalian adalah orang-orang yang benar?"
Tetapi mengapa nenek moyang kalian membalas para rasul dengan mendustakan, menentang, mengingkari, bahkan sampai membunuh mereka jika kalian benar-benar mengikuti perkara yang hak dan taat kepada para rasul? Kalian juga meridhai perbuatan-perbuatan buruk itu.
Allah s.w.t. berfirman menghibur Nabi Muhammad s.a.w.,
"184. Maka jika mereka mendustakan kamu, maka sungguh telah didustakan rasul-rasul sebelummu,"
Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamu pun telah didustakan juga.
"mereka datang dengan bukti-bukti, dan Zabur dan kitab yang memberikan cahaya."
Padahal mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata. Mereka membawa Az Zabur, iaitu lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. yang isinya mengandung hikmah-hikmah.
Mereka juga membawa Al Kitabul Munir, iaitu Al Kitab yang jelas dan nyata, yang memberi penjelasan yang sempurna, yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berisi hukum syari'at seperti Taurat, Injil dan Zabur.
Oleh kerana itu, janganlah kamu bersedih, risau atau menjadi lemah kerana mereka mendustakan kamu. Engkau mempunyai teladan dan contoh dari rasul-rasul sebelum kamu yang didustakan mereka, padahal para rasul itu datang dengan membawa keterangan-keterangan, iaitu hujah-hujah dan bukti-bukti yang nyata.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan