Isnin, 10 Disember 2018

40:79-85 Tafsir Surah Al Mu’min (Ghafir), ayat 79-85.

اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأنْعَامَ لِتَرْكَبُوا مِنْهَا وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ (٧٩) وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَلِتَبْلُغُوا عَلَيْهَا حَاجَةً فِي صُدُورِكُمْ وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُونَ (٨٠) وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ فَأَيَّ آيَاتِ اللَّهِ تُنْكِرُونَ (٨١) أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الأرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَآثَارًا فِي الأرْضِ فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (٨٢) فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِنْدَهُمْ مِنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (٨٣) فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ (٨٤) فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ (٨٥)

Allah s.w.t. berfirman menyebutkan anugerah yang telah Dia berikan kepada hamba-hambaNya,

"79. Allah yang Dia menjadikan untuk kalian binatang ternak, agar kalian kenderai sebahagiannya dan sebahagiannya kalian makan."

Allah yang menciptakan haiwan ternakan untuk kalian, seperti unta, lembu dan kambing. Sebahagiannya untuk kalian jadikan kenderaan dan sebahagian yang lainnya untuk kalian makan.

Unta dikenderai, dimakan, dapat diperah air susunya, dan dapat dijadikan sebagai pembawa barang-barang berat dalam perjalanan atau sebagai tunggangan menuju ke negeri yang jauh dan menempuh kawasan yang luas.

Lembu dimakan dagingnya dan diminum susunya serta dapat dijadikan sebagai sarana untuk membajak tanah. Sedangkan kambing dagingnya dimakan, susunya diminum, dan bulunya dapat dicukur, lalu dijadikan kain dan pakaian serta keperluan perabotan lainnya.

"80. Dan untuk kalian dan diatasnya beberapa manfaat dan agar kalian mencapai atasnya keperluan dalam dada-dada kalian"

Ada lagi untuk kalian manfaat-manfaat yang lain pada haiwan ternakan itu dan supaya kalian mencapai keperluan yang tersimpan dalam hati kalian dengan mengenderainya, iaitu sampai ke negeri yang jauh sambil merasakan kebahagiaan dan kegembiraan.

"dan di atasnya dan di atas perahu ketika dibawa."

Kalian dapat diangkut dengan mengendarai haiwan-haiwan itu dan di atas kapal mereka diangkut.

"81. Dan Dia perlihatkan kepada kalian ayat-ayatNya;"

Termasuk nikmat terbesar dariNya, Dia memperlihatkan kepada kalian tanda-tanda, bukti-bukti dan keterangan-keterangan yang menunjukkan akan kekuasaanNya, keesaanNya, nama-namaNya dan sifat-sifatNya di semua cakrawala dan juga dalam diri kalian sendiri agar kalian mengenalNya, mensyukuriNya dan mengingatNya.

"maka yang manakah ayat-ayat Allah kalian ingkari?"

Tanda-tanda kekuasaan Allah yang mana yang tidak kalian akui? Kalian tidak dapat mengingkari atau berpaling dari sesuatu pun dari tanda-tanda kekuasaanNya, kecuali jika kalian ingkar dan bersikap sombong.

Telah tetap dalam hati kalian bahawa semua ayat dan nikmat berasal dariNya. Orang-orang yang berakal akan mengerahkan kesungguhannya untuk berusaha menaatiNya, berkhidmat kepadaNya dan menyibukkan diri beribadah kepadaNya.

"82. Maka apakah tidak mereka berjalan di bumi, lalu mereka perhatikan bagaimana adalah akibat orang-orang yang sebelum mereka?"

Sepatutnya orang-orang yang yang mendustakan rasul itu berjalan di muka bumi untuk memperhatikan dengan hati maupun badan mereka, memikirkan dan bertanya kepada orang-orang yang mengetahui, bagaimana kesudahan umat-umat yang terdahulu seperti ‘Aad, Samud dan sebagainya.

"Adalah mereka lebih lebih banyak dari mereka dan lebih hebat kekuatan dan berkas-berkas di bumi,"

Umat-umat terdahulu itu lebih banyak dan lebih hebat harta, kekuatan dan bekas-bekas peninggalan peradabannya di muka bumi seperti bangunan, kelengkapan, benteng-benteng dan istana-istana.

"maka tidak berguna bagi mereka apa yang mereka usahakan."

Apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka sedikit pun ketika datang kepada mereka perintah Allah untuk mengazab mereka. Ketika itu kekuatan mereka tidak berguna, mereka tidak mampu menebusnya dengan harta mereka dan tidak mampu berlindung di balik benteng mereka.

"83. Maka tatkala datang kepada mereka para rasul dengan keterangan yang nyata,"

Kesalahan besar mereka ialah ketika para rasul datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, bukti-bukti yang jelas dan hujah-hujah yang pasti, iaitu dengan kitab-kitab samawi, mukjizat, ilmu bermanfaat yang menerangkan petunjuk daripada kesesatan, yang hak dari yang batil, mereka tidak mengindahkannya dan enggan menerimanya.

"mereka bergembira dengan apa yang di sisi mereka dari ilmu"

Bahkan mereka merasa ridha, senang dan sudah cukup dengan ilmu yang mereka miliki dan menganggap bahawa itu lebih baik. Mereka tidak merasa perlu lagi dengan apa yang disampaikan oleh para rasul kepada mereka. Bahkan mereka memandang ringan dan memperolok-olokkan dan menentangnya.

Antara ilmu yang biasanya manusia banggakan adalah ilmu Filsafat dan ilmu Mantiq Yunani. Dengan ilmu-ilmu itu mereka bantah banyak ayat-ayat Al Qur’an, mengurangi keagungannya di hati manusia. Mereka menjadikan dalil-dalilnya yang yakin dan qath’i (pasti) sebagai dalil-dalil lafzhi yang tidak membuahkan keyakinan sedikit pun.

Mereka dahulukan akal orang-orang yang bodoh dan batil daripada dalil-dalil tersebut. Ini termasuk sikap menyimpang dalam ayat-ayat Allah dan menentangnya. Sikap seperti itu adalah jahil (bodoh).

Mereka berkata, "Kami lebih mengetahui daripada mereka (para rasul itu), bahawa kami tidak akan dibangkitkan dan tidak akan diazab."

"dan dikepung pada mereka apa yang mereka dengannya mereka perolok-olok."

Maka menimpa mereka azab Allah yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Mereka dikepung oleh azab Allah yang dahulunya mereka dustakan dan mereka anggap mustahil akan terjadi.

"84. Maka ketika mereka melihat azab Kami, mereka berkata, "Kami beriman kepada Allah dengan mengesakanNya dan kami ingkar dengan apa yang adalah kami dengannya menyekutukan.”"

Ketika mereka menyaksikan sendiri terjadinya azab Allah atas diri mereka, barulah mereka mengaku beriman hanya kepada Allah saja dan kafir kepada patung-patung dan berhala-berhala yang mereka persekutukan dengan Allah.

Mereka juga berlepas diri dari segala ilmu dan amal yang menyelisihi rasul. Namun ketika itu pengakuan tidak lagi bermanfaat. Tiada gunanya lagi alasan dan permintaan maaf.

"85. Maka tidak dapat memberi manfaat kepada mereka keimanan mereka ketika mereka melihat azab Kami."

Iman mereka tiada berguna bagi mereka ketika mereka telah melihat siksa Kami. Taubat mereka di waktu itu tidak akan diterima lagi. Iman tidaklah bermanfaat ketika azab telah datang.

Iman tersebut adalah iman kerana terpaksa dan sudah menyaksikan langsung, padahal iman hanyalah bermanfaat ketika masih ghaib, iaitu sebelum ada tanda-tanda azab.

"Sunnah Allah yang sungguh telah berlaku pada hamba-hambaNya."

Itulah ketetapan, ketentuan atau hukum Allah yang telah berlaku terhadap orang-orang yang bertaubat kepadaNya hanya di saat mereka menyaksikan azab.

Disebutkan di dalam sebuah hadis, "Sesungguhnya Allah s.w.t. sentiasa menerima taubat hamba(Nya) selama dia belum sekarat."

Apabila dia sekarat, rohnya sampai di kerongkong dan dia dapat melihat malaikat maut, maka pintu taubat sudah tertutup baginya saat itu.

"Dan rugilah pada waktu itu orang-orang kafir."

Ketika itu binasalah orang-orang kafir. Jelas sekali kerugian setiap orang dari mereka. Sedangkan mereka sebelum itu juga sentiasa rugi.

Selesai tafsir surah Al Mu’min dengan pertolongan Allah dan taufiqNya, wal hamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...