Khamis, 17 Januari 2019

14:9-12 Tafsir Surah Ibrahim, ayat 9-12.

أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَالَّذِينَ مِنْ بَعْدِهِمْ لا يَعْلَمُهُمْ إِلا اللَّهُ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَرَدُّوا أَيْدِيَهُمْ فِي أَفْوَاهِهِمْ وَقَالُوا إِنَّا كَفَرْنَا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ وَإِنَّا لَفِي شَكٍّ مِمَّا تَدْعُونَنَا إِلَيْهِ مُرِيبٍ (٩) قَالَتْ رُسُلُهُمْ أَفِي اللَّهِ شَكٌّ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَدْعُوكُمْ لِيَغْفِرَ لَكُمْ مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرَكُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى قَالُوا إِنْ أَنْتُمْ إِلا بَشَرٌ مِثْلُنَا تُرِيدُونَ أَنْ تَصُدُّونَا عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُنَا فَأْتُونَا بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ (١٠) قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِنْ نَحْنُ إِلا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَمُنُّ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَمَا كَانَ لَنَا أَنْ نَأْتِيَكُمْ بِسُلْطَانٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (١١) وَمَا لَنَا أَلا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ (١٢)

Allah s.w.t. berfirman, bahawa mengapa kalian masih berdegil?

"9. Apakah belum datang kepada kalian berita orang-orang yang sebelum kalian, kaum Nuh, dan kaum 'Ad, dan kaum Samud, dan orang-orang yang dari setelah mereka?"

Belumkah sampai kepada kalian berita orang-orang yang mendustakan para rasul sebelum kalian, iaitu kaum Nuh a.s., 'Ad kaum Hud a.s., Samud kaum Saleh a.s., dan orang-orang sesudah mereka?

"Tidak mengetahui tentang mereka kecuali Allah."

Hanya Allah yang mengetahui jumlah mereka kerana jumlah mereka tidak terhitung dan berita tentang mereka telah hilang. Para rasul menyeru agar mereka menyembah Allah semata, tiada sekutu bagiNya.

"Datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan bukti-bukti,"

Para rasul telah datang kepada mereka dengan membawa hujah-hujah, bukti-bukti nyata, jelas, terang lagi mematahkan hujah lawan yang menunjukkan kebenaran mereka. Biasanya semua itu diimani manusia.

Namun, mereka tidak mahu tunduk, bahkan membenci dan menyombongkan diri terhadapnya.

"lalu mereka menutupkan tangan-tangan mereka pada mulut-mulut mereka,"

Ada yang menafsirkan, bahawa mereka mengisyaratkan ke arah mulut para rasul dengan maksud menyuruh para rasul diam ketika para rasul menyeru mereka untuk menyembah Allah s.w.t.

Ada yang menafsirkan, bahawa mereka menutupkan tangannya ke mulutnya kerana mendustakan dan benci terhadap seruan para rasul.

Ada yang menafsirkan, bahawa ungkapan ini merupakan reaksi dari mereka yang tidak mahu memenuhi seruan para rasul.

Ada yang menafsirkan, bahawa mereka tidak mengucapkan kata-kata yang menunjukkan keimanan.

Ada yang menafsirkan, bahawa mereka mendustakan para rasul dan menjawab seruan para rasul itu dengan mulut mereka.

"dan mereka berkata, "Sungguh kami mengingkari dengan apa yang kalian diutus dengannya, dan sungguh kami benar-benar dalam keraguan dari apa yang kalian serukan pada kami kepadanya menggelisahkan.”"

Kami mengingkari apa yang kalian disuruh menyampaikannya kepada kami, dan kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kalian ajak kami kepadanya.

Para rasul mendapat jawaban keraguan dari pihak umatnya masing-masing.

"10. Berkata rasul-rasul mereka, "Apakah pada Allah keraguan, Pencipta langit dan bumi?""

Tidak ada keraguan terhadap keberadaan Allah. Sesungguhnya fitrah manusia mempersaksikan keberadaanNya, dan fitrah manusia telah diciptakan dalam keadaan mengakui keberadaan Allah sebagai Tuhannya.

Orang yang memiliki fitrah yang sihat pasti mengakui Allah, tetapi adakalanya fitrah manusia dijangkiti oleh penyakit keraguan dan kelabilan. Maka untuk menyembuhkannya diperlukan bukti (dalil) yang menunjukkan keberadaanNya untuk melenyapkan keraguan itu.

Untuk itulah maka para rasul memberikan bimbingan dan petunjuk kepada mereka ke arah jalan yang membawa mereka untuk dapat mengenalNya.

Dia Pencipta langit dan bumi. Dia adakan keduanya tanpa contoh yang mendahuluinya. Sesungguhnya bukti-bukti kejadian, penciptaan, dan pengaturan yang ada pada keduanya menunjukkan bahawa pasti ada yang membuatnya.

Dialah Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, Pencipta segala sesuatu, Dialah Tuhan dan pemiliknya.

Tidak ada keraguan terhadap Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang harus disembah. Dialah yang menciptakan semua yang ada; tiada yang berhak disembah selain Dia semata, tiada sekutu bagiNya.

Sebahagian besar umat manusia mengakui Tuhan Yang Maha Pencipta, tetapi mereka menyembah selainNya yang dipersekutukan denganNya, iaitu perantara-perantara yang mereka sangka dapat memberikan manfaat kepada mereka atau dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah.

"Menyeru kalian agar Dia mengampuni bagi kalian dari dosa-dosa kalian dan menangguhkan kalian sampai waktu yang ditentukan?” 

Allah menyeru kalian untuk beriman agar Dia memberi ampunan kepada kalian dari dosa-dosa kalian di hari akhirat kelak dan menangguhkan siksaan kalian di dunia ini sampai masa yang ditentukan.

Dia mengajak kalian bukan untuk mengambil manfaat dari ibadah yang kalian lakukan, bahkan manfaatnya kembali kepada kalian, dosa-dosa kalian diampuniNya, amal kalian diberi pahala, dan kalian diberi waktu sampai tiba ajal kalian dengan tanpa menyiksa kalian.

Setelah umat-umat itu kalah berdebat dengan para rasul mereka, maka mereka beralih alasan untuk menolak dengan cara mendebat kedudukan rasul yang disandangnya.

"Mereka berkata, "Tidaklah kalian kecuali manusia seperti kami. Kalian hendak menghalangi kami dari apa yang telah menyembah bapa-bapa kami.""

Kalian tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kalian hendak memesongkan kami dari apa yang dari dahulu lagi disembah oleh nenek moyang kami. Tidak mungkin bagi kami mengikuti kalian hanya dengan perkataan kalian, sedangkan kami belum melihat adanya suatu mukjizat dari kalian.

"Maka datangkanlah kepada kami dengan bukti yang nyata.” 

Kerana itu, datangkanlah kepada kami suatu mukjizat yang menunjukkan kebenaran kalian. Bukti yang nyata di sini bermaksud mukjizat itu dikemukakan seperti yang mereka minta, kerana sesungguhnya para rasul datang dengan membawa bukti yang nyata.

"11. Berkata kepada mereka rasul-rasul mereka, "Tidaklah kami kecuali hanyalah manusia seperti kalian, akan tetapi Allah memberi kurnia kepada orang yang Dia kehendaki dari hamba-hambaNya.""

Memang benar kami hanyalah manusia biasa seperti kalian, akan tetapi Allah mengurniakan kerasulan dan kenabian kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya dengan wahyu dan risalahNya.

Oleh kerana itu, lihatlah apa yang kami bawa kepada kalian. Jika benar, maka terimalah, namun jika tidak maka silakanlah kalian tolak.

"Dan tidaklah pernah bagi kami mendatangkan pada kalian dengan suatu bukti kecuali dengan izin Allah."

Tidak layak, tidak patut dan tidak pernah kami mendatangkan suatu mukjizat kepada kalian sesuai dengan apa yang kalian minta melainkan sesudah kami meminta kepadaNya dan Dia mengizinkan kepada kami untuk mengeluarkannya.

Kami hanyalah hamba yang diatur. Dialah yang mendatangkannya jika Dia menghendaki. Dia tidaklah berbuat kecuali sesuai hikmah dan rahmatNya.

"Dan kepada Allah maka bertawakkal orang-orang yang beriman."

Hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bersandar dalam mendatangkan maslahat dan menolak madharrat dalam semua urusan mereka.

Mereka mengetahui sempurnanya pencukupanNya dan sempurnanya kekuasaanNya serta meratanya ihsanNya. Mereka juga mempercayakan kepadaNya dalam memudahkan semua itu.

Tingkat tawakkal mereka bergantung kepada keimanan yang mereka miliki. Tawakkal adalah wajib, termasuk lawazim (hal yang menyatu) dengan keimanan, dan termasuk ibadah besar yang dicintai dan diridhai Allah. Kemudian para rasul berkata,

"12. Dan tidak patut bagi kami bahawa tidak kami bertawakkal kepada Allah, dan sungguh Dia telah memberi petunjuk kepada kami jalan kami,"

Mengapa kami tidak bertawakal kepada Allah, sedangkan Dia telah menunjukkan jalan yang paling lurus, paling jelas dan paling nyata kepada kami. Petunjuk yang diberikanNya kepada seseorang menghendaki untuk bertawakkal secara sempurna kepadaNya.

Dalam ayat ini terdapat isyarat dari para rasul ‘alaihimus salaatu was salam kepada kaum mereka tentang ayat atau mukjizat yang besar, iaitu kerana kaum mereka pada umumnya berada dalam kekuasaan, sedangkan rasul dan para pengikutnya dalam keadaan lemah.

Maka rasul mencabar mereka dengan tawakkalnya kepada Allah dalam menolak makar dan tipu daya mereka, dan merasa yakin dengan pencukupan dariNya.

Oleh kerana itu, Allah melindungi rasulNya dari kejahatan mereka walaupun mereka berusaha untuk menyingkirkan kebenaran yang dibawa para rasul.

"dan kami sungguh akan bersabar atas apa yang kalian mengganggu kami."

Kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kalian lakukan kepada kami seperti perkataan yang buruk dan perbuatan-perbuatan yang rendah.

Kami akan tetap mendakwahi dan menasihati kalian sambil mengharapkan pahala dari Allah dan kami tetap berkeinginan baik kepada kalian. Mudah-mudahan kalian diberiNya hidayah.

"Dan kepada Allah maka bertawakkal itu orang-orang yang bertawakkal."

Hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu berserah diri. Tawakkal kepada Allah merupakan kunci segala kebaikan. Tawakkal para rasul merupakan tawakkal yang sempurna, kerana tawakkal dalam menegakkan agama Allah, menunjuki dan menyingkirkan kesesatan dari hamba-hambaNya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...