Isnin, 21 Januari 2019

16:70-72 Tafsir Surah An Nahl, ayat 70-72.

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفَّاكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْ لا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (٧٠) وَاللَّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الرِّزْقِ فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُوا بِرَادِّي رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَاءٌ أَفَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (٧١) وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ (٧٢)

Allah s.w.t. berfirman menyebutkan tentang kekuasaanNya terhadap hamba-hambaNya,

"70. Dan Allah menciptakan kalian, kemudian Dia mewafatkan kalian;"

Allah menciptakan kalian, padahal kalian sebelumnya tidak ada. Kemudian setelah itu Dia mematikan kalian ketika sudah tiba ajal kalian.

"dan di antara kalian orang yang dikembalikan kepada paling lemah umur, supaya dia tidak mengetahui setelah ilmu sesuatu."

Di antara kalian ada sebahagian orang yang dibiarkanNya berusia lanjut hingga memasuki usia yang paling lemah tubuhnya, tua renta atau pikun. Usia yang paling lemah atau usia pikun biasanya tujuh puluh lima tahun.

Dalam usia ini seseorang akan memudar kekuatannya dan menjadi lemah, tubuhnya rapuh, hafalannya buruk dan pengetahuannya berkurang. Akalnya seperti akal kanak-kanak sehingga dia tidak mengetahui lagi pengetahuan yang pernah diketahuinya. Jadilah dia orang yang pelupa dan nyanyuk.

Rasulullah s.a.w. berucap dalam doanya, "Aku berlindung kepada Engkau dari kekikiran, malas, pikun, umur yang paling lemah, siksa kubur, fitnah Dajjal serta fitnah kehidupan dan kematian."

"Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Mahakuasa."

Ilmu dan kekuasaanNya meliputi segala sesuatu, di antaranya adalah Dia memindahkan kejadian kalian dari lemah menjadi kuat dan kembali menjadi lemah.

"71. Dan Allah melebihkan sebahagian kalian atas sebahagian yang lain dalam rezeki,"

Di antara kalian ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang merdeka dan ada yang menjadi hamba.

Orang-orang musyrik dengan kebodohan, kekafiran dan keyakinannya menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal dalam hati kecilnya mereka mengakui bahawa sekutu-sekutu itu pun adalah hamba-hamba Allah juga.

Antaranya ialah dalam talbiyah mereka semasa berhaji, mereka mengatakan, "Labbaika (kupenuhi seruanMu), tiada sekutu bagiMu kecuali sekutu yang menjadi milikMu; Engkau memilikinya, sedangkan ia tidak mempunyai milik." Allah s.w.t. berfirman membantah mereka,

"maka tidak orang-orang yang dilebihkan dengan memberikan rezeki mereka atas hamba-hamba sahaya mereka di dalamnya sama."

Mereka yang dilebihkan rezekinya itu sendiri pun tidak akan rela apabila hamba-hambanya atau siapa saja bersekutu, memiliki hak, berbahagi atau berkongsi sama rata dalam memiliki harta, isteri dan pelaminannya, sehingga mereka sama merasakannya.

"Maka apakah dengan nikmat Allah mereka mengingkari?"

Mereka mengingkari nikmat Allah dengan menjadikan sebahagian makhluk milikNya sebagai sekutu bagiNya dalam kekuasaanNya, iaitu tuhan-tuhan yang palsu. Allah tidak akan ridha apabila hamba-hambaNya dipersamakan denganNya dalam menerima penyembahan dan pengagungan. Dia harus lebih disucikan dari hal tersebut berbanding kalian.

Mereka menisbatkan kepadaNya hal yang mereka sendiri tidak menyukainya buat diri mereka sendiri. Mereka memperuntukkan bagi Allah satu bahagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah.

Khalifah Umar ibnul Khattab menulis surat kepada Abu Musa Al Asy'ari, "Puaslah dengan rezeki yang diberikan kepadamu, kerana sesungguhnya Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengutamakan sebahagian di antara hamba-hambaNya atas sebahagian yang lain dalam hal rezeki, sebagai cobaan untuk menguji masing-masing (dari mereka). Maka Allah menguji orang yang telah Dia luaskan rezekinya, bagaimanakah dia bersyukur kepada Allah dan apakah dia menunaikan hak yang diwajibkan atas rezeki dan harta yang telah diberikan kepadanya."

Allah s.w.t. berfirman menyebutkan nikmat-nikmatNya yang besar yang telah Dia berikan kepada hamba-hambaNya,

"72. Dan Allah menjadikan bagi kalian dari diri kalian pasangan-pasangan"

Allah menjadikan untuk kalian isteri-isteri dari jenis dan rupa kalian sendiri agar kalian merasa tenteram kepadanya. Seandainya Allah menjadikan bagi kalian isteri-isteri dari jenis lain, tentulah tidak akan ada kerukunan, cinta dan kasih sayang.

Tetapi berkat rahmat Allah, Dia menciptakan Bani Adam jenis lelaki dan perempuan. Dia menjadikan perempuan sebagai isteri kepada lelaki. Hawa diciptakanNya dari tulang rusuk Adam, sedangkan semua wanita diciptakan dari air mani lelaki dan wanita.

"dan menjadikan bagi kalian dari isteri-isteri kalian anak-anak dan cucu-cucu,"

Dari hasil perkahwinan itu Dia menjadikan dari pasangan kalian anak-anak dan cucu-cucu bagi kalian yang menyenangkan pandangan kalian, membantu kalian, memenuhi keperluan kalian dan memberi banyak manfaat bagi kalian.

Banin bermaksud anak-anakmu yang membantumu dan memberikan pelayanannya kepadamu. Hafadah bermaksud anak-anak, cucu-cucu, penolong, pembantu, pelayan, anak-anak tiri, pekerja, besan, menantu, saudara ipar dan sebagainya. Semua itu termasuk ke dalam pengertian hafadah kerana nikmat pelayanan itu wujud dengan adanya kesemuanya itu.

"dan Dia memberi kalian rezeki dari yang baik-baik."

Allah juga memberikan kepada kalian rezeki dari yang baik-baik, berupa makanan, minuman, nikmat-nikmat yang kelihatan maupun tersembunyi yang kalian tidak mampu menjumlahkannya.

"Maka apakah dengan yang batil mereka beriman"

Yang batil di sini bermaksud sekutu-sekutu dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah.

"dan dengan nikmat Allah mereka mengingkari?”

Mereka mengingkari nikmat-nikmat Allah dengan menggunakannya untuk bermaksiat kepada Allah, berbuat kufur dan syirik kepadaNya. Mereka menyembunyikannya, lalu mereka nisbatkan kepada selainNya.

Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan, "Sesungguhnya Allah berfirman kepada seorang hamba pada hari kiamat mengingatkan akan nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya, "Bukankah Aku telah mengahwinkanmu? Bukankah Aku telah memuliakanmu? Bukankah Aku tundukkan bagimu kuda dan unta, serta membiarkanmu memimpin dan berkuasa?”

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...