Isnin, 11 Februari 2019

31:29-32 Tafsir Surah Luqman, ayat 29-32.

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَأَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (٢٩) ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ (٣٠) أَلَمْ تَرَ أَنَّ الْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِنِعْمَةِ اللَّهِ لِيُرِيَكُمْ مِنْ آيَاتِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ (٣١) وَإِذَا غَشِيَهُمْ مَوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ (٣٢)

Allah s.w.t. berfirman menerangkan keesaanNya dalam mengatur dan bertindak,

"29. Tidakkah kamu perhatikan bahawa Allah, Dia memasukkan malam dalam siang dan Dia memasukkan siang dalam malam"

Dia memasukkan malam ke dalam siang dan siang ke dalam malam, iaitu jika salah satunya datang, maka yang lain pergi. Dia mengambil sebahagian dari waktu malam dimasukkan ke dalam waktu siang sehingga waktu siang menjadi panjang, sedangkan waktu malam menjadi pendek.

Hal ini terjadi pada musim panas, kerana di musim panas itu waktu siang sangat panjang. Kemudian secara perlahan waktu siang berkurang, sedangkan waktu malam bertambah, sehingga waktu malam menjadi panjang dan waktu siang menjadi pendek. Hal ini terjadi pada musim dingin.

"dan Dia menundukkan matahari dan bulan masing-masing beredar sampai waktu yang ditentukan,"

Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan secara teratur, tidak kacau sejak keduanya diciptakan untuk menegakkan maslahat hamba, baik agama maupun dunia mereka, di mana mereka dapat mengambil pelajaran dan manfaat darinya.

Menurut suatu pendapat, sampai waktu yang ditentukan bermaksud sampai pada tujuan yang telah ditetapkan. Menurut pendapat lain, sampai hari kiamat. Ketika tiba hari Kiamat, maka keduanya berhenti beredar, matahari akan digulung dan bulan pun dihilangkan cahayanya, kehidupan dunia berakhir dan kehidupan akhirat telah dimulai. Kedua pendapat itu benar belaka.

Diriwayatkan oleh Abu Zar r.a., disebutkan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda, "Wahai Abu Zar, tahukah kamu ke manakah matahari ini pergi?” Aku menjawab, "Allah dan RasulNya lebih mengetahui.” Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya matahari ini pergi dan sujud di bawah 'Arasy kemudian ia meminta izin kepada Tuhannya. Maka sudah dekat masanya akan dikatakan kepada matahari, "Kembalilah kamu ke arah kamu datang (terbitlah kamu dari arah barat).”"

Matahari itu sama kedudukannya dengan penggembala, ia beredar di siang hari pada garis edarnya; dan apabila tenggelam, maka beredar di malam hari pada garis edarnya di bawah bumi hingga terbit dari arah timurnya. Hal yang sama terjadi juga pada rembulan.

"dan bahawasanya Allah dengan apa yang kalian kerjakan Mahateliti."

Sesungguhnya Allah Yang Menciptakan, Dia Maha Mengetahui apa segala sesuatu perbuatanmu.

Tidak samar bagiNya perbuatanmu baik atau buruk walaupun kecil, Dia akan memberikan balasan, dengan memberikan pahala kepada orang yang berbuat kebaikan dan memberikan hukuman kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.

"30. Demikianlah, bahawa sungguh Allah, Dia hak"

Demikianlah Dia telah menerangkan sebahagian daripada keagungan dan sifat-sifatNya.

Sesungguhnya Dia menampakkan kepada kalian tanda-tanda kekuasaanNya agar kalian dapat menyimpulkan darinya bahawa Dialah Yang hak, iaitu benar adaNya dan Tuhan yang sebenarnya.
ZatNya hak (benar), sifatNya hak, agamaNya hak, para rasulNya hak, janjiNya hak, ancamanNya hak, dan beribadah hanya kepadaNya itulah yang hak.

"dan bahawasanya apa yang mereka seru dari selain dari Dia batil,"

Apa saja yang mereka seru selain Allah adalah batil belaka, baik zatnya maupun sifatnya. Kalau Allah tidak mewujudkannya, tentu ia tidak ada. Oleh kerana ia adalah batil, maka menyembahnya adalah kebatilan yang paling batil.

"dan bahawasanya Allah Dia Maha Tinggi Maha Besar."

Allah Mahatinggi. Semua yang ada di langit dan di bumi merupakan makhluk dan hamba-hambaNya. Tiada yang lebih tinggi daripadaNya.

ZatNya Mahatinggi di atas semua makhluk, sifatNya juga tinggi, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan sifat makhluk, Dia berada di atas makhlukNya dan mengungguli mereka.

Dia Mahabesar. Tiada yang lebih besar daripadaNya. Dia memiliki kebesaran baik zatNya maupun sifatNya. Dia juga dibesarkan dan diagungkan di hati para penduduk langit dan bumi. Segala sesuatu tunduk lagi hina di hadapanNya.

Dia Mahakaya dari selainNya. Segala sesuatu berhajat kepadaNya. Tiada sesiapa pun dari makhlukNya yang dapat menggerakkan suatu zarrah pun kecuali dengan izinNya.

Seandainya seluruh penduduk bumi berkumpul (bersatu) untuk menciptakan seekor lalat, tentulah mereka tidak akan mampu melakukannya.

"31. Tidakkah kamu perhatikan bahawasanya perahu berlayar di laut dengan nikmat Allah, untuk Dia perlihatkan pada kalian dari ayat-ayatNya."

Perhatikanlah olehmu di antara atsar (pengaruh) qudrat (kekuasaan)Nya, rahmatNya dan perhatianNya kepada hamba-hambaNya.

Dia menundukkan lautan agar perahu, bahtera dan kapal dapat berlayar di permukaannya dengan izinNya, perintah qadariNya, kelembutanNya dan ihsanNya.

Berkat pengaturanNya yang sangat halus dan ditundukkanNya sedemikian rupa untuk hal tersebut.

Seandainya Allah tidak menciptakan daya tenaga pada laut, tentulah perahu, bahtera dan kapal tidak dapat berlayar di permukaannya. Demikian itu supaya diperlihatkanNya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda kekuasaanNya.

"Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ayat-ayat bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur."

Pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaranNya, manfaat dan pelajaran bagi semua orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur.

Hanya orang-orang yang bersabar dari maksiat kepada Allah, bersabar terhadap musibah, bersabar dalam penderitaan dan bersyukur terhadap kenikmatan yang dapat mengambil manfaat dari ayat-ayatNya.

"32. Dan apabila menimpa mereka gelombang seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan ikhlas kepadaNya beragama,"

Apabila manusia menaiki kapal, lalu mereka digulung ombak yang besarnya seperti gunung, dan menyaksikan kengerian, ketakutkan dan tanda-tanda kekuasaanNya yang jelas, mereka pun menyeru Allah dengan tulus ikhlas beragama kepadaNya, memurnikan ketaatan kepadaNya dan berdoa kepada Allah saja.

"maka tatkala Dia menyelamatkan mereka sampai di daratan, maka di antara mereka menempuh jalan lurus."

Muqtasid bermaksud menempuh jalan yang lurus atau bersikap adil. Ada yang mengatakan kafir atau ingkar. Ada yang mengatakan bersikap pertengahan dalam beramal. Ini yang lebih mendekati maksudnya di sini.

Setelah Allah menyelamatkan mereka dari bahaya sebagai nikmat kurnia dariNya, maka mereka terbahagi menjadi dua golongan.

Di antara mereka bersikap pertengahan, iaitu tidak bersyukur kepada Allah secara sempurna. Mereka dalam keadaan berdosa dan menzalimi diri sendiri. Di antara mereka kufur kepada nikmat Allah lagi mengingkarinya.

Ada yang mengatakan bahawa sikap pertengahan bermaksud di antara mereka mengakui keesaan Allah, dan di antara mereka tetap di atas kekafirannya.

Sepatutnya mereka semua bersyukur kepada Allah dengan mengerjakan amal yang sempurna lagi berterusan dalam beribadah, dan bersegera mengerjakan kebaikan.

Barang siapa yang hanya bersikap pertengahan sesudah peristiwa tersebut, maka dia termasuk ke dalam kategori orang-orang yang melalaikan nikmat Allah. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

"Dan tidak mengingkari ayat-ayat Kami kecuali setiap pengkhianat, orang yang ingkar."

Khattar bermaksud pengkhianat, iaitu orang yang setiap kali berjanji selalu mengkhianati janjinya. Al khatr bermaksud pengkhianatan berat. Orang yang tidak setia lagi mengingkari ayat-ayatNya, yang termasuk di antaranya adalah penyelamatanNya dari ombak yang besar itu hanyalah pengkhianat.

Dia mengkhianati perjanjian dengan Tuhannya, bahawa jika Allah menyelamatkannya, dia akan bersyukur dan akan mengesakanNya. Tetapi dia tidak memenuhi janjinya, sangat ingkar kepada nikmat-nikmat Allah, tidak berterima kasih dan tidak mensyukurinya, bahkan sengaja melupakannya.

Padahal tidak ada sikap yang layak dilakukan bagi orang yang telah diselamatkan Allah selain bersyukur.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...