Khamis, 14 Februari 2019

34:40-45 Tafsir Surah Saba’, ayat 40-45.

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلائِكَةِ أَهَؤُلاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ (٤٠) قَالُوا سُبْحَانَكَ أَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُونِهِمْ بَلْ كَانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ أَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُؤْمِنُونَ (٤١) فَالْيَوْمَ لا يَمْلِكُ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ نَفْعًا وَلا ضَرًّا وَنَقُولُ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ (٤٢) وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَذَا إِلا رَجُلٌ يُرِيدُ أَنْ يَصُدَّكُمْ عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُكُمْ وَقَالُوا مَا هَذَا إِلا إِفْكٌ مُفْتَرًى وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ إِنْ هَذَا إِلا سِحْرٌ مُبِينٌ (٤٣) وَمَا آتَيْنَاهُمْ مِنْ كُتُبٍ يَدْرُسُونَهَا وَمَا أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمْ قَبْلَكَ مِنْ نَذِيرٍ (٤٤) وَكَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَمَا بَلَغُوا مِعْشَارَ مَا آتَيْنَاهُمْ فَكَذَّبُوا رُسُلِي فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ (٤٥)

Orang-orang musyrik menjadikan para malaikat sebagai sembahan-sembahan mereka. Mereka menganggap bahawa para malaikat itu dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah s.w.t. dan sebagai sekutu-sekutu Allah. Allah s.w.t. berfirman,

"40. Dan pada hari Dia mengumpulkan mereka semuanya, kemudian Dia berfirman kepada malaikat, "Apakah mereka ini kepada kalian mereka menyembah?”"

Ingatlah pada hari kiamat kelak, ketika Allah mengumpulkan semua orang musyrik dan mengecam mereka di hadapan semua makhluk.

Kemudian Dia bertanya kepada para malaikat, "Adakah mereka ini dahulu menyembah kalian?"
Maksudnya, kaliankah yang memerintahkan mereka untuk menyembah kalian? Para malaikat menjawab dengan berlepas diri dari penyembahan mereka.

"41. Mereka berkata, "Mahasuci Engkau, Engkau Pelindung kami, bukan mereka;""

Mahatinggi lagi Mahasuci Engkau dari sekutu, tandingan dan bila dikatakan ada tuhan lain selain Engkau. Engkaulah Pelindung kami, kami perlu perlindunganMu, bukan mereka.

Tidak patut bagi kami mengambil pelindung selainMu. Kami tidak pernah mengajak orang lain untuk menyembah kami. Kami adalah hamba-hambaMu dan berlepas diri kepadaMu dari apa yang dilakukan oleh mereka.

"bahkan mereka menyembah jin;"

Sebenarnya orang-orang musyrik itu telah menyembah jin-jin yang derhaka, iaitu syaitan-syaitan. Syaitan-syaitanlah yang membujuk dan memerintahkan mereka untuk menyembah malaikat-malaikat, berhala-berhala atau selainnya selain Allah sebagai perbuatan yang baik, dan syaitan-syaitanlah yang telah menyesatkan mereka.

"kebanyakan mereka pada mereka orang-orang yang beriman.”

Kebanyakan mereka beriman kepada jin itu. Mereka membenarkan kata-kata syaitan, tunduk kepadanya dan menaatinya. Iman adalah pembenaran yang disertai ketundukan. Ketaatan mereka itulah ibadah mereka, kerana ibadah adalah ketaatan.

"42. Maka pada hari ini tidak berkuasa sebahagian kalian bagi sebahagian yang lain memberi manfaat dan tidak memberi mudarat."

Kalian tidak akan mendapat manfaat dari berhala-berhala yang kalian harap-harapkan dan kalian seru mereka di saat kalian mendapat musibah, sebagaimana kalian menyeru Tuhan kalian yang sebenarnya.

Maka pada hari ini mereka tidak berkuasa mendatangkan manfaat bagi kalian maupun menolak mudarat dari kalian. Mereka yang disembah itu tidak berkuasa memberikan apa-apa terhadap yang menyembah.

"Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim, "Rasakanlah azab neraka yang kalian dengannya mendustakan.”"

Setelah orang-orang musyrik masuk ke dalam neraka, Allah s.w.t. mengecam dan mencemuh mereka, "Rasakanlah oleh kalian azab neraka yang dahulunya kalian enggan percaya.” Mereka berhak mendapat siksaan dan azab yang pedih dariNya. Penyebabnya ialah,

"43. Dan apabila dibacakan atas mereka ayat-ayat Kami yang terang,"

Rasulullah s.a.w. membacakan kepada orang-orang kafir ayat-ayat Al Qur'an yang jelas, hujah-hujahNya yang terang dan dalil-dalilnya yang qath’i, yang menunjukkan kepada kebaikan, melarang dari keburukan, yang masih hangat lagi segar.

Demikian itu merupakan nikmat terbesar yang datang kepada mereka yang seharusnya mereka imani, membenarkan, tunduk dan menerima, tetapi mereka menyikapinya dengan mendustakan orang yang membawanya.

"mereka berkata, "Tidaklah ini kecuali seorang lelaki dia hendak untuk menghalang-halangi kalian dari apa yang ada menyembah bapa-bapa kalian.""

Mereka menuduh Beliau s.a.w. hanya ingin menghalang-halangi mereka dari apa yang disembah oleh nenek moyang mereka, perintah Beliau s.a.w. agar mereka mengikhlaskan ibadah kepada Allah adalah agar mereka meninggalkan tradisi nenek moyang mereka.

Mereka berkeyakinan bahawa agama nenek moyang merekalah yang benar, dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah s.a.w. menurut mereka dianggap batil.

Mereka berasalan dengan perbuatan nenek moyang mereka dan menjadikannya sebagai alasan untuk menolak yang dibawa para rasul. Kemudian mereka mencela kebenaran.

"Dan mereka berkata, "Tidaklah ini kecuali kebohongan yang diada-adakan.”"

Mereka mengatakan bahawa Al Qur'an itu tidak lain hanyalah buat-buatan atau rekaan Nabi Muhammad s.a.w. sendiri.

"Dan berkata orang-orang yang kafir kepada kebenaran tatkala datang kepada mereka, "Tidaklah ini kecuali sihir yang nyata.”"

Ketika Al Qur'an datang kepada orang-orang kafir, mereka mengatakan bahawa Al Qur'an itu tidak lain hanyalah sihir yang nyata. Mereka bermaksud mendustakan kebenaran dan melariskan hal itu di tengah-tengah orang-orang yang bodoh.

Penolakan mereka terhadap kebenaran itu hanyalah sekadar ucapan yang tidak sampai ke tingkatan syubhat apalagi hujah. Maka ketika mereka hendak berhujah, tidak ada lagi hujah dan sandaran sama sekali bagi mereka.

"44. Dan tidak Kami berikan pada mereka dari kitab-kitab mereka membacanya"

Allah tidak pernah menurunkan suatu kitab pun kepada bangsa Arab sebelum Al Qur'an, yang dapat mereka baca sehingga menjadi pegangan mereka.

"dan tidak Kami utus kepada mereka sebelum kamu dari seorang pemberi peringatan.”

Allah juga tidak pernah mengutus seorang nabi pun kepada mereka sebelum Nabi Muhammad s.a.w., sehingga ada pada mereka ucapan rasul tersebut atau keadaannya yang dapat digunakan untuk membantah apa yang Beliau bawa. Kerana itu mereka tidak memiliki ilmu dan perkara terpuji yang berasal dari ilmu.

Sebelum itu mereka selalu mengharapkannya dan mereka mengatakan, "Seandainya datang kepada kami seorang pemberi peringatan atau diturunkan kepada kami sebuah kitab, tentulah kami menjadi orang-orang yang lebih mendapat petunjuk daripada selain kami."

Tetapi setelah Allah menganugerahkan hal itu yang mereka harapkan, mereka mendustakannya, mengingkarinya dan menentangnya.

"45. Dan telah mendustakan orang-orang yang sebelum mereka, dan tidak mereka sampai sepersepuluh apa yang Kami berikan pada mereka, lalu mereka mendustakan rasul-rasulKu."

Orang-orang terdahulu telah mendustakan para rasul. Allah telah berikan kepada orang-orang kafir Mekah tidak sampai sepersepuluh pun dari ilmu, umur, kekuatan, kekayaan dan sebagainya yang telah Allah berikan kepada orang-orang terdahulu itu.

Kelebihan yang orang-orang terdahulu terima tidak dapat menghindarkan diri mereka dari azab Allah dan mereka tidak dapat menolaknya, bahkan Allah menghancurkan mereka setelah mereka mendustakan rasul-rasulNya.

"Maka bagaimana ada kemurkaanKu."

Lihatlah bagaimana dahsyatnya akibat pengingkaran, hukuman, siksaan dan pembalasan Allah kepada mereka. Betapa hebatnya pertolonganNya kepada rasul-rasulNya. Allah telah memberitahukan tindakanNya kepada mereka dengan pemberian hukuman.

Di antara mereka ada yang Allah tenggelamkan, ada yang Allah binasakan dengan angin kencang, suara keras yang mengguntur, gempa yang dahsyat, penenggelaman ke dalam bumi dan hujan batu.

Oleh kerana itu, berhati-hatilah kalian wahai orang-orang yang mendustakan. Jika kalian tetap mendustakan, boleh saja kalian ditimpa seperti yang menimpa mereka.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...