بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
حم (١) تَنْزِيلٌ مِنَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٢) كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (٣) بَشِيرًا وَنَذِيرًا فَأَعْرَضَ أَكْثَرُهُمْ فَهُمْ لا يَسْمَعُونَ (٤) وَقَالُوا قُلُوبُنَا فِي أَكِنَّةٍ مِمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ وَفِي آذَانِنَا وَقْرٌ وَمِنْ بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ فَاعْمَلْ إِنَّنَا عَامِلُونَ (٥) قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ (٦) الَّذِينَ لا يُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ (٧) إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ (٨)
Allah s.w.t. berfirman,
"1. Ha Mim."
"2. Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah Maha Penyayang."
KitabNya Al Qur’an yang agung ini diturunkan dari sisi Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. RahmatNya meliputi segala sesuatu. Di antara rahmatNya yang paling agung dan paling besar adalah dengan menurunkan kitab Al Qur'an ini.
Daripadanya keluar berbagai ilmu, petunjuk, cahaya, penyembuh, rahmat dan kebaikan yang banyak yang merupakan nikmat paling besar kepada hamba-hambaNya, dan ia merupakan jalan menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Allah memuji kitabNya,
"3. Kitab dijelaskan ayat-ayatnya,"
Fussilat bermaksud dipisahkan segala sesuatu secara sendiri-sendiri. Hal ini menunjukkan penjelasannya yang sempurna, pemisahan antara yang satu dengan yang lain, serta memisahkan berbagai hakikat.
Al Qur'an ini kitab yang dijelaskan makna-maknanya dan dikuatkan hukum-hukumnya. Ayat-ayatnya dijelaskan dengan hukum-hukum, kisah-kisah dan nasihat-nasihat.
"bacaan bahasa Arab,"
Al Qur'an ini sebagai bacaan dalam bahasa Arab yang jelas, terang, fasih lagi sempurna. Selain itu makna-maknanya dan lafaz-lafaznya juga jelas, tidak musykil (tidak sulit). Al Qur'an ini mengandungi mukjizat lafaz dan maknanya.
"bagi kaum mereka yang mengetahui,"
Untuk kaum yang mengetahui. Iaitu agar jelas bagi mereka maknanya sebagaimana jelas lafaznya dan agar jelas petunjuk dari yang sesat. Sesungguhnya orang yang mengetahui keterangan dan penjelasan ini hanyalah para ulama yang mendalam ilmunya.
Adapun orang-orang yang jahil (tidak mengetahui), maka petunjuk tidaklah menambah mereka selain kesesatan. Penjelasan tidaklah menambah bagi mereka selain kebutaan.
Maka ayat ini tidaklah diarahkan untuk mereka. Sama saja bagi mereka, baik kamu berikan peringatan atau tidak, mereka tidak juga akan beriman.
"4. Sebagai berita gembira dan peringatan,"
Adakalanya Al Qur'an membawa berita gembira bagi orang-orang mukmin dengan pahala baik cepat atau lambat. Adakalanya Al Qur'an membawa peringatan bagi orang-orang kafir dengan azab baik cepat atau lambat.
Al Qur'an juga merincikannya, menyebutkan sebab maupun sifat yang membuat mereka mendapat berita gembira atau peringatan itu. Sifat demikian yang dimiliki kitab ini mengharuskan kitab tersebut diterima, diikuti, diimani dan diamalkan.
"maka berpaling kebanyakan mereka; maka mereka tidak mendengar."
Akan tetapi kebanyakan manusia berpaling dari Al Qur'an dengan sikap sombong. Mereka tidak mendengarkan yang membuat mereka menerima dan mengikuti, tetapi mereka hanya mendengarkan sebagai penegak hujjah bagi mereka.
Kebanyakan kaum Quraisy tidak memahami Al Qur'an sedikit pun, padahal Al Qur'an itu dalam bahasa Arab, jelas dan terang. Mereka berpaling sambil menerangkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. bahawa mereka tidak dapat mengambil manfaat dari Al Qur'an.
"5. Dan mereka berkata, "Hati kami sudah tertutup dari apa yang kamu menyeru kami kepadanya""
Pintu-pintu ke arah Al Qur'an telah mereka tutup. Maka hati mereka berada dalam tutupan, iaitu dalam keadaan dilapisi oleh penutup sehingga mereka tidak dapat memahami apa yang Beliau s.a.w. serukan kepada mereka.
"dan pada telinga kami sumbat"
Telinga mereka sudah tersumbat, iaitu tuli sehingga mereka tidak dapat mendengarkan apa yang Beliau s.a.w. sampaikan kepada mereka.
"dan dari antara kami dan antara kamu dinding,"
Di antara mereka dan Beliau s.a.w. ada dinding yang menghalang-halangi sehingga mereka tidak dapat saling melihat dan tiada sesuatu pun dari apa yang Beliau s.a.w. katakan sampai kepada mereka.
Mereka menampakkan sikap berpaling dari berbagai sisi, menampakkan kebencian terhadapnya dan ridha dengan apa yang telah mereka pegang.
"maka lakukanlah; sesungguhnya kami akan melakukan.”"
Maka bekerjalah kamu menurut caramu, sesungguhnya kami pun akan bekerja menurut cara kami. Lakukanlah menurut kehendakmu, sesungguhnya kami akan melakukan menurut kehendak kami. Sebagaimana kamu ridha mengamalkan agamamu, maka kami telah ridha mengamalkan agama kami. Kami tidak akan mengikutimu.
Mereka yang mendustakan lagi musyrik itu benar-benar telah ditelantarkan atau dibiarkan oleh Allah. Mereka lebih ridha dengan kesesatan daripada petunjuk, memilih kekafiran daripada keimanan dan menjual akhirat dengan dunia. Allah s.w.t. memerintahkan Nabi Muhammad s.a.w.,
"6. Katakanlah, "Sesungguhnya hanyalah aku manusia seperti kalian, diwahyukan kepadaku bahawasanya Tuhan kalian Tuhan Yang Maha Esa,""
Inilah sifatku dan tugasku. Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia seperti kalian. Aku tidak berkuasa apa-apa dan tidak mampu mengabulkan permintaan kalian untuk menyegerakan azab. Aku hanyalah seorang yang telah dilebihkan Allah dengan wahyu dariNya yang memerintahkan aku untuk mengikutinya dan mengajak kamu kepadanya.
Di antara isi wahyu itu dan inilah yang paling pokok adalah bahawa bahawasanya Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak seperti berhala-berhala, sekutu-sekutu, dan tuhan-tuhan yang berbeda-beda yang kalian sembah-sembah itu. Sesungguhnya yang wajib disembah dan diibadahi itu hanyalah Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
"maka tetaplah kepadaNya"
Kerana itu tetaplah kalian beribadah kepadaNya. Tempuhlah dan tetaplah kalian pada jalan yang lurus yang menyampaikan kalian kepadaNya, iaitu dengan beribadah kepadaNya, membenarkan wahyu yang diturunkanNya, mengikuti perintahNya, menjauhi laranganNya dan tetap terus di atasnya.
Ikhlaslah kalian. Murnikanlah penyembahan kalian itu hanya kepadaNya sesuai dengan apa yang diperintahkanNya kepada kalian melalui lisan rasul-rasulNya.
Jadikanlah maksud dan tujuan kalian ingin sampai kepada Allah dan kepada akhirat sehingga dengan begitu amal kalian ikhlas, soleh dan bermanfaat. Jika tidak demikian, maka amal kalian akan batal.
Walaupun seorang hamba telah berusaha untuk istiqamah (tetap di atas syariatNya), dalam menjalankannya pasti terdapat kekurangan dalam melaksanakan perintahnya, bahkan adakalanya terkadang jatuh ke dalam maksiat. Maka datangilah ubatnya, iaitu istighfar dan taubat.
"dan mintalah ampun kepadaNya."
Mohonlah ampun kepadaNya untuk dosa-dosa kalian di masa yang silam. Allah mengancam orang yang meninggalkan istiqamah secara keseluruhan.
"Dan celakalah orang-orang yang musyrik,"
Kebinasaan dan kehancuranlah bagi orang-orang yang mempersekutukanNya. Iaitu mereka yang menyembah selainNya, sesuatu yang tidak memberi manfaat dan menolak bahaya, tidak mampu menghidupkan dan mematikan serta membangkitkan, dan mereka mengotori dirinya dengan dosa-dosa dan maksiat.
"7. Orang-orang yang tidak menunaikan zakat"
Iaitu orang-orang yang tidak membersihkan dirinya dengan tauhid dan ikhlas kepada Allah, tidak melaksanakan solat dan tidak menunaikan zakat hartanya. Mereka tidak berbuat ikhlas kepada Allah dengan tauhid dan solat, serta tidak memberi manfaat kepada manusia dengan zakat dan lainnya.
"dan mereka terhadap akhirat mereka orang-orang yang ingkar."
Mereka ingkar terhadap kehidupan akhirat. Mereka tidak beriman kepada kebangkitan, syurga dan neraka, sehingga hilanglah rasa takut kepada azab neraka dan mereka pun berani mengerjakan hal yang membahayakan diri mereka di akhirat.
"8. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,"
Iaitu orang-orang yang beriman kepada kitab ini (Al Qur’an) dan kepada semua yang wajib diimani yang diserukan oleh kitab tersebut. Mereka juga membenarkannya dengan amal soleh yang mencakup ikhlas dan mutaba’ah (mengikuti rasul).
"bagi mereka pahala yang tidak terputus-putusnya.”
Balasan yang akan diberikan untuk mereka adalah pahala tidak habis-habisnya dan tiada hentinya, bahkan tetap terus sepanjang waktu, bertambah di setiap saat dan menghimpun semua kesenangan dan kenikmatan.
Namun, sebahagian imam berpendapat bahawa sesungguhnya Allah lah yang memberi kurnia kepada penghuni syurga dan memelihara mereka dari azab neraka, bukan kerana balasan amal perbuatan baik mereka. Dialah yang melimpahkan nikmat kepada mereka dengan menunjuki mereka kepada keimanan.
Rasulullah s.a.w. bersabda, "Kecuali jika Allah melimpahkan kepadaku rahmat dan kurnia dariNya."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan