Selasa, 9 April 2019

10:45-53 Tafsir Surah Yunus, ayat 45-53.

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ كَأَنْ لَمْ يَلْبَثُوا إِلا سَاعَةً مِنَ النَّهَارِ يَتَعَارَفُونَ بَيْنَهُمْ قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ (٤٥)وَإِمَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ الَّذِي نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ ثُمَّ اللَّهُ شَهِيدٌ عَلَى مَا يَفْعَلُونَ (٤٦) وَلِكُلِّ أُمَّةٍ رَسُولٌ فَإِذَا جَاءَ رَسُولُهُمْ قُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ (٤٧) وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٤٨) قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلا نَفْعًا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ (٤٩) قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَتَاكُمْ عَذَابُهُ بَيَاتًا أَوْ نَهَارًا مَاذَا يَسْتَعْجِلُ مِنْهُ الْمُجْرِمُونَ (٥٠) أَثُمَّ إِذَا مَا وَقَعَ آمَنْتُمْ بِهِ آلآنَ وَقَدْ كُنْتُمْ بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ (٥١) ثُمَّ قِيلَ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلا بِمَا كُنْتُمْ تَكْسِبُونَ (٥٢) وَيَسْتَنْبِئُونَكَ أَحَقٌّ هُوَ قُلْ إِي وَرَبِّي إِنَّهُ لَحَقٌّ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ (٥٣)

Allah s.w.t. berfirman,

"45. Dan pada hari Dia kumpulkan mereka, seakan-akan mereka belum pernah berdiam kecuali sesaat dari siang hari,"

Ingatlah pada hari terjadinya kiamat, hari yang tidak ada keraguan padanya, ketika Allah membangkitkan manusia dari kuburannya masing-masing, lalu digiring menuju pelataran Mahsyar dan mengumpulkan mereka.

Mereka merasa seakan-akan tidak pernah tinggal di dunia kecuali sebentar saja pada siang hari, seakan-akan kenikmatan belum pernah melintasi mereka kerana kedahsyatan yang mereka saksikan. Betapa pendeknya hidup di dunia bila dibandingkan dengan kehidupan di akhirat.

"mereka saling mengenal di antara mereka."

Anak-anak mengenal ibu bapanya, kaum kerabat sebahagian dari mereka mengenal sebahagian yang lainnya, sebagaimana keadaan mereka ketika hidup di dunia; tetapi pada hari itu masing-masing orang sibuk dengan keadaannya sendiri.

"Sungguh telah rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah dan tidaklah mereka mendapat petunjuk."

Sungguh rugilah pada hari kiamat orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah, iaitu membantah dan tidak percaya kepada kebangkitan. Diri mereka dan keluarga mereka mengalami kerugian yang jelas.

Tiada kerugian yang lebih parah daripada kerugian yang diderita oleh orang-orang yang dipisahkan dari keluarga dan kekasih-kekasihnya di hari penyesalan dan kekecewaan. Mereka tidak mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus dan agama yang lurus. Kenikmatan pun luput dari mereka dan mereka mesti masuk ke neraka.

Allah s.w.t. berkhitab kepada RasulNya. Janganlah kamu bersedih wahai Rasul terhadap mereka yang mendustakan itu. Jangan pula kamu meminta disegerakan azab bagi mereka. Sesungguhnya mereka pasti akan ditimpa azab yang diancamkan itu, boleh jadi di dunia dan boleh jadi di akhirat.

"46. Dan jikalau Kami perlihatkan kepadamu sebahagian yang Kami janjikan pada mereka, atau Kami wafatkan kamu,"

Jika Kami tunjukkan kepadamu semasa kamu masih hidup sebahagian dari siksa (pembalasan) yang Kami ancamkan kepada mereka agar kamu melihatnya dan agar hatimu merasa puas terhadap mereka, atau Kami wafatkan kamu sebelum itu,

"maka kepada Kami tempat kembali mereka, kemudian Allah menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan."

Kepada Kami jualah mereka akan dikembalikan dan dipulangkan. Allah Maha Menyaksikan atas sikap mereka yang mendustakan dan mengingkari (kafir) sesudah kamu tiada. Dia akan menjumlahkan amal mereka dan tidak akan melupakannya. Dia akan memberitahukan kepada mereka semua perbuatan mereka, lalu Dia mengazab mereka dengan azab yang sangat keras.

Nabi s.a.w. bersabda, "Telah ditampakkan kepadaku perihal umatku tadi malam, dari yang pertama hingga yang terakhir, pada (dinding) kamar ini." Maka seorang lelaki bertanya, "Wahai Rasulullah, telah ditampakkan kepadamu manusia yang telah diciptakan. Maka bagaimanakah dengan manusia (dari kalangan umatmu) yang belum diciptakan?" Rasulullah s.a.w. menjawab, "Gambar mereka ditampilkan kepadaku pada tembok tanah liat ini, sehingga aku lebih mengenal seorang demi seorang dari mereka daripada seseorang di antara kalian terhadap temannya."

"47. Dan bagi tiap-tiap umat seorang rasul, maka apabila telah datang rasul mereka, maka diputuskan di antara mereka dengan adil"

Setiap umat mempunyai seorang rasul yang mengajak mereka kepada tauhid dan kepada agama Allah. Maka pada hari kiamat, apabila rasul mereka telah datang dengan membawa bukti, diberlakukanlah hukum bagi mereka dengan adil. Orang-orang yang mendustakan akan diazab, dan Rasul bersama orang-orang yang mengikutinya akan diselamatkan.

Setiap umat akan ditampilkan oleh Allah di hadapan rasulnya masing-masing, sedangkan kitab catatan amal perbuatan mereka (yang baik dan yang buruk) diberikan kepada mereka sebagai saksinya dan para malaikat pencatat amal perbuatan ikut menjadi saksi juga. Demikianlah diberlakukan terhadap semua umat, satu umat demi satu umat.

Dan umat Nabi Muhammad yang mulia ini, walaupun merupakan umat yang terakhir diciptakan, tetapi mereka merupakan umat yang paling dulu tampil di hari kiamat nanti, lalu diselesaikanlah keputusan hukum di antara mereka.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya kami adalah umat yang paling akhir, tetapi umat yang paling terdahulu kelak di hari kiamat yang mendapat keputusan hukum bagi mereka sebelum umat-umat lainnya."

Sesungguhnya umat Nabi Muhammad s.a.w. mendapat kemuliaan ini hanyalah berkat kemuliaan RasulNya, semoga salawat dan salam Allah terlimpahkan kepadanya sampai hari kiamat nanti.

"dan mereka tidak dianiaya."

Mereka sedikit pun tidak dizalimi. Mereka tidak akan diazab tanpa sebab dosa yang mereka kerjakan, dan mereka tidak akan diazab sebelum diutusnya rasul serta ditegakkan hujjah. Janganlah mereka menyerupai generasi terdahulu yang telah dibinasakan sehingga mereka juga ditimpa azab yang sama.

"48. Dan mereka berkata, "Bilakah ini janji jika kalian orang-orang yang benar?”"

Orang-orang musyrik dengan kekufuran dan kezaliman mereka bertanya kepada Nabi Muhammad s.a.w. mengenai waktu datangnya ancaman azab itu sebelum ditentukan. Hal tersebut tiada faedahnya sama sekali bagi mereka. Mereka bermaksud agar Beliau s.a.w. segera mendatangkan ancaman azab itu kepada mereka.

Allah s.w.t. memberikan petunjuk kepada RasulNya dalam menjawab ucapan orang-orang musyrik itu melalui firmanNya,

"49. Katakanlah, "Aku tidak memiliki bagi diriku kemudaratan dan tidak dapat memberi manfaat kecuali apa yang dikehendaki Allah.”"

Aku tidak berkuasa menolak mudharat (bahaya) maupun mendatangkan manfaat kepada diriku, kecuali apa yang Allah takdirkan bagi diriku. Oleh itu, tidak mungkin aku dapat mendatangkan azab kepada kalian.

Tugasku hanya menyampaikan dan menerangkan kebenaran. Aku hanya mengatakan apa yang telah diajarkanNya kepadaku. Aku tidak mempunyai kemampuan terhadap sesuatu yang pengetahuannya hanya ada pada sisi Allah, kecuali bila Allah memperlihatkannya kepadaku.

Aku adalah hamba dan utusanNya kepada kalian. Aku telah memberitakan kepada kalian akan kedatangan hari kiamat, bahawa hari kiamat itu pasti terjadi, dan Allah tidak memperlihatkan kepadaku mengenai waktunya. Akan tetapi,

"Bagi tiap-tiap umat ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak menunda sesaat dan tidak memajukannya."

Setiap generasi mempunyai batas usia dan waktu yang telah ditentukan bagi mereka, iaitu masa kehancurannya. Apabila batas usia itu telah habis masanya, maka mereka tidak dapat menunda atau mempercepatkannya barang sesaat pun.

Hisab mereka dan diturunkannya azab adalah dari Allah. Dia akan menurunkannya ketika telah tiba waktunya sesuai kebijaksanaanNya. Azab Allah pasti akan datang menimpa mereka dengan tiba-tiba.

"50. Katakanlah, "Apa pendapat kalian, jika datang kepada kalian siksaanNya pada waktu malam atau waktu siang, apakah ia akan minta disegerakan darinya orang-orang yang berbuat dosa?”" 

Terangkan kepadaku, jika datang kepada kalian siksaanNya semasa kalian sedang tidur pada waktu malam, atau semasa kalian sedang lalai di siang hari, manakah yang diminta oleh orang-orang yang berdosa itu untuk disegerakan, khabar gembira atau azab?

Boleh juga diertikan, “Apakah orang-orang yang berdosa itu meminta disegerakannya juga?"

"51. Kemudian apakah apabila telah terjadi, kalian percaya dengannya?""

Kemudian adakah setelah azab itu terjadi, baru kalian mempercayainya? Padahal keimanan ketika itu tidaklah berguna.

"Apakah sekarang, dan sungguh kalian dengannya minta disegerakan?"

Apakah baru sekarang kalian beriman, padahal sebelumnya kalian selalu meminta agar ia disegerakan?

"52. Kemudian apakah dikatakan kepada orang-orang yang zalim, "Rasakanlah oleh kalian siksaan yang kekal, apakah kalian akan diberi balasan kecuali dengan apa yang kalian kerjakan?""

Orang-orang yang musyrik dikecam dan dicemuh ketika amalan mereka diberikan balasan pada hari kiamat, "Rasakanlah oleh kalian siksaan yang kekal. Kalian tidak diberi balasan melainkan sesuai dengan kekafiran, mendustakan dan melakukan kemaksiatan yang telah kalian lakukan."

"53. Dan mereka menanyakan kepada kamu, "Apakah benar ia?""

Mereka menanyakan kepada Nabi Muhammad s.a.w. bukan dengan maksud mencari petunjuk, bahawa adakah azab atau kebangkitan yang dijanjikan itu benar.

"Katakanlah, "Ya, demi Tuhanku, sungguh pasti benar dan tidaklah kalian orang-orang yang dapat menghindar.""

Sesungguhnya azab atau kebangkitan itu pasti benar dan kalian sekali-kali tidak dapat menghindarinya.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...