Isnin, 15 April 2019

14:13-18 Tafsir Surah Ibrahim, ayat 13-18.

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُمْ مِنْ أَرْضِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ (١٣) وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الأرْضَ مِنْ بَعْدِهِمْ ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ (١٤)وَاسْتَفْتَحُوا وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ (١٥) مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ (١٦) يَتَجَرَّعُهُ وَلا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ (١٧) مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ لا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلَى شَيْءٍ ذَلِكَ هُوَ الضَّلالُ الْبَعِيدُ (١٨)

Allah s.w.t. berfirman menceritakan tentang umat-umat yang kafir terhadap rasul-rasul mereka,

"13. Dan berkata orang-orang yang kafir kepada rasul-rasul mereka, "Sungguh kami akan mengusir kalian dari negeri kami atau kalian sungguh akan kembali pada ajaran kami.”"

Umat-umat yang kafir terhadap rasul-rasul mengancam akan mengusir rasul-rasul mereka dari negeri mereka agar jauh terbuang dari pandangan mereka, atau rasul-rasul mereka itu benar-benar kembali kepada agama mereka. Mereka menisbatkan negeri itu kepada diri mereka sambil menyangka bahawa Rasul tidak berhak tinggal di negeri tersebut.

Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh kaum Syu'aib a.s. terhadapnya dan orang-orang yang beriman kepadanya. Juga seperti yang dikatakan oleh kaum Lut a.s. Begitu juga yang dilakukan orang-orang musyrik Quraisy terhadap Nabi Muhammad s.a.w.

Hal ini merupakan kezaliman yang besar. Sesungguhnya Allah mengeluarkan hamba-hambaNya ke bumi dan memerintahkan mereka beribadah kepadaNya serta menundukkan bumi dan apa yang berada di atasnya untuk membantu mereka beribadah kepadaNya.

Barang siapa yang menggunakannya untuk beribadah kepada Allah, maka bumi itu halal baginya. Akan tetapi barang siapa yang menggunakannya untuk kafir kepadaNya dan melakukan berbagai kemaksiatan, maka bumi itu tidak diperuntukkan kepadanya dan tidak halal baginya.

Musuh-musuh rasul sesungguhnya tidak berhak menempati negeri itu, terlebih lagi sampai mengancam untuk mengusir rasul. Kalau pun merujuk kepada adat kebiasaan, maka rasul termasuk warganya.

Mereka menghalangi hak para rasul untuk menempati negeri tersebut tanpa dasar. Hal itu menunjukkan bahawa mereka tidak adanya agama dan kebijaksanaan. Ketika sudah seperti ini keadaannya, maka tidak ada jalan lain selain membinasakan mereka.

"Maka telah mewahyukan kepada mereka Tuhan mereka, "Sungguh akan Kami binasakan orang-orang yang zalim,""

Allah s.w.t. mewahyukan kepada para rasul bahawa Dia pasti akan membinasakan orang yang zalim itu.

Di antara pembalasan Allah terhadap mereka yang kafir ialah setelah Rasulullah s.a.w. diusir dari Mekah, Dia memenangkan RasulNya, menolongnya dan menjadikan kaum Ansar bersama pasukan kaum muslim yang berjuang di jalan Allah s.w.t. sebagai pembelanya.

Allah s.w.t. terus-menerus meninggikan namanya tahap demi tahap, hingga memberikan kepadanya kemenangan atas kota Mekah yang penduduknya pernah mengusirnya.

Dan Allah menguasakan kota Mekah kepada Nabi s.a.w. serta menghinakan musuh-musuh kaum muslim dari kalangan penduduk Mekah dan semua penduduk bumi.

Akhirnya manusia masuk ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong (mendadak), dan kalimah Allah serta agamaNya menang atas agama lainnya yang ada di kawasan timur dan barat dalam masa yang cukup singkat.

"14. Dan sungguh Kami akan menempatkan kalian di suatu negeri itu setelah mereka."

Allah pasti akan menempatkan para rasul dan orang-orang beriman di negeri-negeri itu setelah orang-orang yang kafir binasa.

"Demikian itu bagi orang yang takut ke hadiratKu dan takut ancamanKu.” 

Yang demikian itu adalah untuk orang-orang yang takut akan menghadap ke hadirat Allah, iaitu takut kepada pertemuan dengan Allah untuk dihisab dan takut kepada kedudukanNya pada hari kiamat. Mereka juga takut kepada ancaman Allah, iaitu takut kepada azab dan siksaanNya.

"15. Dan mereka memohon kemenangan"

Mereka memohon kemenangan atas musuh-musuh mereka, iaitu meminta disegerakan keputusan Allah dan pemisahanNya. Para rasul itu meminta pertolongan kepada Tuhannya dalam menghadapi umat masing-masing yang memusuhi mereka. Umat-umat mereka yang kafir juga meminta keputusan untuk diri mereka sendiri.

Maka datanglah keputusan Allah dan pemisahanNya terhadap wali-waliNya dan musuh-musuhNya. Jika mereka tidak meminta disegerakan, maka sesungguhnya Allah Maha Penyantun, tidak lekas menyiksa orang yang bermaksiat kepadaNya.

"dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang yang keras kepala,"

Rugilah di dunia dan akhirat semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala, iaitu melampau batas, sombong dari menaati Allah s.w.t., sombong terhadap kebenaran (menolak dan menentang kebenaran), sombong terhadap hamba Allah (merendahkan orang lain) dan bersikap sombong di bumi lagi menentang rasul.

Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Bahawa sesungguhnya kelak di hari kiamat neraka Jahannam akan didatangkan, lalu neraka Jahannam berseru kepada semua makhluk sambil berkata, "Sesungguhnya aku diberi kuasa untuk menyiksa setiap orang yang sewenang-wenang lagi keras kepala.”"

Kecewa dan merugilah dia, iaitu di saat para rasul berusaha keras dalam ibtihalnya kepada Tuhannya Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa (untuk meminta pertolongan kepadaNya).

"16. Dari belakangnya Jahannam"

Wara' di sini bermaksud di hadapan, bukan di belakang. Di hadapan orang-orang yang sewenang-wenang lagi keras kepala itu ada neraka Jahannam yang menunggu-nunggunya untuk mereka tempati sebagai tempat yang tetap buat mereka untuk selama-lamanya di hari kiamat kelak.

Di alam kubur, neraka Jahannam sentiasa ditampilkan kepada mereka setiap pagi dan petang hingga hari kiamat.

"dan dia akan diberi minum dari air nanah."

Di dalam neraka tiada minuman bagi mereka kecuali minuman air yang sangat panas dan air yang sangat dingin lagi sangat busuk. Dia akan diberi minum dari sodid, iaitu air nanah atau air danur. Ada yang mengatakan nanah yang bercampur dengan darah yang keluar dari perut orang kafir. Ada yang mengatakan cairan peluh yang keluar dari daging dan kulit ahli neraka.

"17. Diteguk-teguknya dan dia hampir tidak dapat menelannya"

Diminumkan air nanah itu kepadanya dengan paksa. Diteguknya air nanah itu seteguk demi seteguk kerana rasa, bau, dan warnanya yang sangat buruk; serta panas atau dinginnya yang tak tertahankan.

Dia hampir tidak dapat menelannya kerana keengganannya, namun terpaksa meminumnya. Bila dia tidak mahu meneguknya, maka malaikat memukulnya dengan gada atau cambuk besi.

"dan mendatanginya maut dari tiap penjuru, dan tidaklah dia mati;"

Datanglah bahaya kematian kepadanya dari semua arah. Terasa sangat sakit dan pedih semua tulang, urat, saraf, seluruh tubuh hingga hujung-hujung rambut yang tumbuh di seluruh tubuhnya kerana kerana sangat kerasnya siksaan itu.

Berbagai jenis siksaan yang ditimpakan oleh Allah kepada ahli neraka di hari kiamat kelak di dalam neraka Jahannam. Semuanya siksaan yang membinasakan, mendatangkan maut atau mematikan. Akan tetapi, dia tidak juga dapat mati agar dia tetap kekal dalam keabadian azab dan pembalasan Allah.

"dan dari belakangnya azab yang berat."

Wara' di sini juga bermaksud di hadapan, bukan di belakang. Di hadapannya, kemudian, sesudah itu atau selain itu dia mesti mengalami azab lain yang sangat berat, iaitu siksaan yang sangat menyakitkan, sulit, keras, mengerikan dan pahit lebih daripada siksaan yang sebelumnya.

Di antaranya ialah adakalanya disiksa dengan disuruh memakan buah zaqqum, adakalanya disuruh meminum minuman yang panas, adakalanya pula dimasukkan ke dalam neraka Jahim.

"18. Perumpamaan orang-orang yang kafir kepada Tuhan mereka, amal-amal mereka seperti abu amal meniup dengannya angin pada hari yang berangin kencang."

Perbuatan soleh (baik) orang-orang kafir yang menyembah selain Allah bersamaNya dan mendustakan rasul-rasulNya, seperti silaturrahim, sedekah dan sebagainya tidak ada manfaatnya bagi mereka di hari kiamat apabila mereka meminta pahalanya dari Allah s.w.t.

Begitu juga dengan usaha atau tipu daya mereka untuk menolak kebenaran, akan akan menjadi sia-sia dan akhirnya kembali menimpa diri mereka sendiri.

Mereka membina amal perbuatan bukan pada landasan yang benar, lalu runtuh dan lenyaplah binaannya, padahal mereka sangat memerlukannya. Mereka menyangka bahawa diri mereka berada dalam kebenaran, tetapi mereka tidak mendapat satu pahala pun.

Tiada hasil bagi amal-amal perbuatan yang mereka usahakan ketika di dunia. Keadaannya seperti seseorang yang mengumpulkan debu di hari yang berangin badai yang amat besar, kencang lagi kuat. Lalu debu itu semuanya lenyap diterbangkannya.

"Mereka tidak kuasa dari apa yang mereka usahakan atas sesuatu."

Mereka tidak berkuasa mendatangkan manfaat sama sekali dari usaha mereka di dunia, iaitu mereka tidak mendapatkan pahalanya, kerana amalan tersebut dibangun di atas kekafiran dan mendustakan.

"Demikian itu ia kesesatan yang jauh."

Usaha dan amal mereka tidak mempunyai landasan dan tidak lurus, sehingga mereka kehilangan pahalanya di saat mereka sangat memerlukannya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh, iaitu kebinasaan.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...