Khamis, 25 April 2019

22:5-7 Tafsir Surah Al Hajj, ayat 5-7.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الأرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ (٥) ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُ يُحْيِي الْمَوْتَى وَأَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٦) وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ (٧)

Allah s.w.t. berfirman menyebutkan hal-hal yang menunjukkan kekuasaanNya dalam menghidupkan segala sesuatu yang telah mati melalui bukti yang nyata pada permulaan kejadian manusia.

"5. Wahai manusia, jika kalian dalam keraguan tentang kebangkitan, maka sungguh Kami telah menciptakan kalian dari tanah;"

Jika kalian meragukan hari di mana semua roh dan jasad bersatu dan bangkit hidup kembali kelak di hari kiamat, padahal sepatutnya kalian percaya dengan Tuhan kalian dan utusanNya, ketahuilah kalian sesungguhnya Kami telah menjadikan asal mula kejadian bapa atau nenek moyang kalian, iaitu Adam a.s. dari tanah.

Sebelumnya, manusia itu tidak ada. Yang memulai penciptaannya tentu mampu mengulanginya kembali.

"kemudian dari setitis mani, kemudian dari segumpal darah,"

Kemudian Kami ciptakan keturunannya dari setitis nutfah (air mani) yang hina. Apabila nutfah telah berdiam di dalam rahim wanita selama empat puluh hari, selama itu ia mengalami pertumbuhan, kemudian bentuknya berubah menjadi darah beku atau kental dengan izin Allah.

"kemudian dari sepotong daging kejadiannya"

Iaitu janin yang terbentuk atau yang sempurna kejadiannya. Setelah berlalu masa empat puluh hari lagi, maka darah yang beku berubah bentuknya menjadi segumpal daging yang masih belum berbentuk dan belum ada rupanya.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya kejadian seseorang di antara kalian dihimpunkan di dalam perut ibunya selama empat puluh malam, kemudian menjadi 'alaqah selama empat puluh malam, kemudian menjadi segumpal daging dalam masa empat puluh malam. Setelah itu Allah mengutus malaikat kepadanya; malaikat diperintahkanNya untuk mencatat empat perkara, iaitu mencatat rezekinya, amal perbuatannya, dan ajalnya (usianya), lalu nasibnya apakah celaka atau bahagia. Kemudian meniupkan roh ke dalam tubuhnya."

Nabi s.a.w. bersabda, "Malaikat masuk ke dalam nutfah sesudah nutfah berada di dalam rahim selama empat puluh atau empat puluh lima hari. Lalu malaikat bertanya, "Wahai Tuhanku, adakah dia celaka atau bahagia?” Allah s.w.t. berfirman, dan malaikat itu mencatat. Lalu malaikat bertanya, "Adakah lelaki ataukah perempuan?” Allah berfirman, dan malaikat mencatatnya. Malaikat mencatat amalnya, perjalanan hidupnya, rezekinya dan ajalnya. Kemudian lembaran kitab itu ditutup, maka apa yang ada di dalamnya tidak dapat lagi ditambahi atau dikurangi."

Bermulalah penyempurnaan rupanya, jantinanya dan bentuknya menurut apa yang dikehendaki oleh Allah dari kepala, tangan, dada, perut, paha, kaki, dan anggota lainnya, yang sempurna kejadiannya, iaitu berbentuk manusia.

"dan tanpa kejadiannya,"

Iaitu janin yang masih belum terbentuk atau yang tidak sempurna kejadiannya. Adakalanya seorang wanita mengalami keguguran sebelum janinnya mengalami pembentukan, dan adakalanya keguguran terjadi sesudah janin terbentuk berupa manusia.

"kerana Kami hendak menjelaskan kepada kalian"

Sesungguhnya Kami mampu menciptakan kalian sebagai manusia dalam sekelip mata saja, akan tetapi melakukan demikian kerana Kami hendak menerangkan kepada kalian asal kejadian kalian, sempurnanya kebijaksanaan, kekuasaan dan rahmat Kami. Juga agar kalian dapat mengetahui bahawa Kami mampu menciptakan kalian kembali setelah mati.

"dan Kami tetapkan dalam rahim-rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang ditentukan,"

Kami tetapkan dalam rahim menurut yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, iaitu sampai berakhir waktu mengandung.

Adakalanya janin menetap di dalam rahim tidak keguguran dan tumbuh terus menjadi bentuk yang sempurna.

"kemudian Kami keluarkan kalian anak kecil,"

Kemudian Kami keluarkan kalian dari perut ibu kalian sebagai bayi, iaitu dalam keadaan lemah tubuh, pendengaran, penglihatan, indera, kekuatan gerak dan akal. Kalian tidak mengetahui apa-apa dan tidak memiliki kemampuan.

Kemudian Allah memberi kalian kekuatan sedikit demi sedikit, dan kedua orang tuanya memelihara kalian dengan penuh kasih sayang sepanjang hari dan malam.

"kemudian agar kalian sampai kedewasaan kalian,"

Kemudian dengan beransur-ansur kalian sampai kepada usia dewasa, iaitu usia muda dimana kekuatan, penampilan, fizikal dan akal kalian yang terbaik dan cukup sempurna, iaitu antara 30-40 tahun.

"dan di antara kalian orang yang dia diwafatkan"

Di antara kalian ada yang diwafatkan pada usia mudanya, sedang dalam puncak kekuatannya dan sebelum mencapai usia dewasa.

"dan di antara kalian orang yang dia dikembalikan sampai lanjut usia,"

Ada juga di antara kalian yang dipanjangkan umurnya sampai usia sangat tua (pikun), usia yang paling hina. Dalam usia tersebut seseorang lemah tubuh, akal, daya fikir dan pemahamannya. Semua panca inderanya tidak normal lagi.

Oleh kerana itu, kekuatan manusia dikelilingi oleh dua kelemahan; kelemahan ketika kecilnya dan kelemahan ketika tuanya.

"supaya tidak dia mengetahui setelah ilmu sedikit pun."

Sehingga dia nyanyuk, lupa dan tidak mengetahui lagi sesuatu pun apa yang dahulunya diketahuinya. Ikrimah berkata, “Barang siapa yang membaca Al Qur’an, maka keadaannya tidak akan seperti ini.”

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Tiada seorang hamba pun yang diberi usia panjang dalam Islam selama empat puluh tahun, melainkan Allah memalingkan darinya berbagai macam penyakit, iaitu gila, lepra, dan supak. Apabila dia mencapai usia lima puluh tahun, Allah meringankan hisabnya. Apabila mencapai usia enam puluh tahun, Allah memberinya rezeki bertaubat kepadaNya berkat kesukaan yang ditanamkan Allah dalam dirinya. Apabila mencapai usia tujuh puluh tahun, Allah memberikan ampunan baginya semua dosanya yang terdahulu dan yang terkemudian; dan dia diberi nama 'tahanan Allah', semua penduduk langit menyukainya. Apabila mencapai usia lapan puluh tahun, Allah menerima amal-amal baiknya dan memaafkan amal-amal keburukannya. Dan apabila mencapai usia sembilan puluh tahun, Allah memberikan ampunan baginya atas semua dosanya yang terdahulu dan yang terkemudian, lalu dia diberi nama sebagai 'tahanan Allah di bumiNya' dan dapat memberikan syafaat kepada ahli baitnya."

"Dan kamu melihat bumi kering,"

Hamidah bermaksud padang pasir lagi tandus, kering atau tanah yang mati. Kalian lihat bumi ini kering atau mati.

"maka apabila Kami turunkan atasnya air, ia bergerak dan suburlah dia dan ia menumbuhkan dari tiap-tiap jenis yang indah."

Kemudian apabila Kami turunkan air hujan di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis (pasangan) tumbuh-tumbuhan yang indah bentuknya dan harum baunya, berbagai jenis buah-buahan dan tanam-tanaman yang beraneka ragam warna, rasa, bau, bentuk dan manfaatnya.

Hal ini juga merupakan dalil lain yang menunjukkan kekuasaan Allah s.w.t. dalam menghidupkan orang-orang yang telah mati, sebagaimana Dia menghidupkan bumi yang kering tandus, tidak ada tanaman apa pun padanya.

"6. Demikianlah kerana Allah, Dia yang hak"

Yang demikian itu, iaitu yang disebutkan di ayat sebelumnya dari mulai penciptaan manusia diakhiri dengan hidupnya bumi setelah matinya kerana sesungguhnya Allah, Dialah yang hak. Dialah Tuhan yang sebenarnya dan yang berhak disembah.

Dia Yang menciptakan, Yang mengatur, Yang Mahakuasa lagi Maha Berbuat terhadap semua yang dikehendakiNya, sedangkan selainNya adalah batil dan tidak berkuasa.

"dan bahawa Dia menghidupkan yang mati"

Sungguh, Dialah yang menghidupkan segala yang telah mati, iaitu sebagaimana Dia menghidupkan bumi yang mati sehingga bumi dapat menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan.

"dan bahawa Dia atas segala sesuatu Mahakuasa,"

Sungguh, Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia tentu dapat menghidupkan yang mati. Apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah ia.

"7. Dan sungguh kiamat datang, tidak ada keraguan di dalamnya"

Sungguh, hari Kiamat itu pasti datang. Kejadiannya pasti. Tidak ada jalan untuk mengingkarinya. Tidak ada keraguan padanya.

"dan bahawasanya Allah membangkitkan orang yang di dalam kubur."

Sungguh, Allah akan membangkitkan semua orang yang di dalam kubur. Allah mengembalikan mereka menjadi hidup sesudah tubuh mereka hancur, dan menciptakan kembali mereka sesudah tiada. Kemudian Dia akan memberikan balasan terhadap amal yang mereka kerjakan.

Abu Razin Al Uqaili (Laqit ibnu Amir) bertanya kepada Rasulullah s.a.w., "Wahai Rasulullah, apakah kita semua akan melihat Tuhan kita kelak di hari kiamat, dan apakah perumpamaan hal tersebut pada makhlukNya?" Rasulullah s.a.w. menjawab, "Bukankah kalian semua dapat melihat bulan tanpa berdesak-desakan?" Para sahabat menjawab, "Ya, benar." Rasulullah s.a.w. bersabda, "Allah lebih besar lagi." Laqit ibnu Amir bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah Allah menghidupkan orang-orang yang telah mati? Berilah perumpamaan hal itu pada makhlukNya." Rasulullah s.a.w. bersabda, "Bukankah kamu pernah melintasi lembah tempat keluargamu yang tandus itu?" Dia menjawab, "Ya, benar." Rasulullah s.a.w. bersabda lagi, "Kemudian kamu melintasinya lagi (di lain waktu) yang ternyata tampak hijau lagi subur?" Dia menjawab, "Ya, benar." Rasulullah berkata, "Demikian pula Allah menghidupkan orang-orang mati. Itulah tanda kekuasaanNya pada makhlukNya."

Barang siapa yang meyakini bahawa Allah adalah Hak yang Jelas, dan bahawa hari kiamat pasti terjadi tiada keraguan padanya, dan bahawa Allah akan membangkitkan orang-orang yang mati dari dalam kuburnya, tentulah dia masuk syurga.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...