Khamis, 9 Mei 2019

29:10-13 Tafsir Surah Al Ankabut, ayat 10-13.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ فَإِذَا أُوذِيَ فِي اللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللَّهِ وَلَئِنْ جَاءَ نَصْرٌ مِنْ رَبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ أَوَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ الْعَالَمِينَ (١٠) وَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنَافِقِينَ (١١) وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا اتَّبِعُوا سَبِيلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطَايَاكُمْ وَمَا هُمْ بِحَامِلِينَ مِنْ خَطَايَاهُمْ مِنْ شَيْءٍ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (١٢) وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالا مَعَ أَثْقَالِهِمْ وَلَيُسْأَلُنَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَمَّا كَانُوا يَفْتَرُونَ (١٣)

Allah s.w.t. berfirman menceritakan tentang sifat-sifat kaum yang mendustakan Allah dan RasulNya,

"10. Dan di antara manusia orang yang berkata, "Kami beriman kepada Allah", maka apabila dia disakiti kerana Allah, dia jadikan fitnah manusia seperti azab Allah."

Di antara manusia ada segolongan orang yang lisannya mengaku beriman kepada Allah, padahal iman tidak berakar dalam dada mereka.

Apabila cobaan dan ujian di dunia menimpa mereka, iaitu apabila mereka disakiti kerana beriman kepada Allah seperti dipukul, diambil hartanya dan dicela, maka mereka berkeyakinan dan menganggap cobaan manusia itu merupakan azab Allah kepada mereka.

Mereka tidak sabar terhadap ujian dan tidak kukuh menghadapi sedikit kegoncangan. Mereka takut kepada penganiayaan manusia terhadapnya kerana imannya, seperti takutnya kepada azab Allah, maka mereka tinggalkan imannya itu. Mereka murtad dari Islam dan kembali kepada kebatilan.

Fitnah manusia bermaksud apabila orang yang berkenaan murtad dari agamanya kerana disakiti sebab keimanannya kepada Allah.

"Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, pasti mereka akan berkata,   "Sesungguhnya kami adalah bersama kalian.”"

Jika datang pertolongan dalam waktu yang dekat dari Tuhanmu seperti kemenangan sehingga mendapat ghanimah (harta rampasan perang), nescaya mereka akan mengaku sebahagian dari kalian, iaitu saudara-saudara seagama kalian. Mereka hanyalah bermaksud agar disertakan dalam ghanimah kerana hal itu sesuai selera hawa nafsu mereka.

"Bukankah Allah lebih mengetahui dengan apa 
yang dalam dada semesta alam?"

Allah lebih mengetahui isi hati semua manusia. Dia mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka dan semua yang disembunyikan di dalam perasaan mereka, adakah keimanan atau kemunafikan yang bersemayam dalam diri mereka, walaupun mereka menampakkan kepada kalian sikap setuju.

"11. Dan sungguh Allah mengetahui orang-orang yang beriman; dan sungguh Dia mengetahui orang-orang munafik."

Allah pasti dan benar-benar mengetahui siapa yang beriman dan siapa yang munafik. Oleh kerana itu, Dia mengadakan cobaan dan ujian terhadap manusia dengan suka dan duka, kesengsaraan dan kebahagiaan.

Demikian itu agar pengetahuanNya itu jelas di hadapan manusia, agar dapat dibedakan siapa yang taat kepada Allah dalam keadaan suka dan duka, dan siapa yang ketaatannya hanyalah berdasarkan keuntungan yang didapatinya.

Lalu Allah membalas sesuai yang tampak itu, tidak hanya berdasarkan pengetahuanNya saja, kerana boleh saja nanti mereka berhujjah di hadapan Allah, bahawa mereka jika diuji akan sabar.

"12. Dan berkata orang-orang yang kafir kepada orang-orang yang beriman, "Ikutilah jalan kami,""

Orang-orang kafir Quraisy mengatakan kepada orang-orang yang beriman dari kalangan mereka lagi mengikuti jalan hidayah, "Berbaliklah (murtadlah) kalian dari agama kalian, lalu kembali kepada agama kami dan mengikuti jalan kami."

"dan kami akan membawa kesalahan-kesalahan kalian,"

Nanti kami akan memikul dosa-dosa kalian. Maksudnya, jika kalian mempunyai dosa-dosa dalam kemurtadan kalian, maka kamilah yang akan menanggungnya. Perihalnya sama dengan perkataan seseorang, "Lakukanlah ini, dosamu akulah yang menanggungnya." Allah s.w.t. berfirman menjawab ucapan mereka sambil mendustakannya,

"Dan tidaklah mereka membawa dari kesalahan-kesalahan mereka sedikit pun. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta."

Memikul dosa-dosa mereka sendiri pun mereka tidak sanggup. Ucapan mereka yang menyatakan bahawa mereka sanggup memikul beban dosa-dosa orang-orang yang mereka suruh untuk murtad dari agamanya adalah benar-benar dusta. Janganlah kalian tertipu dan terperangkap oleh makar mereka.

Sesungguhnya tiada seorang pun yang akan menanggung dosa orang lain. Mungkin timbul sangkaan bahawa orang-orang kafir yang mengajak kepada kekafirannya dan penyeru kebatilan yang sama dengan mereka hanya memikul dosa sendiri yang telah mereka lakukan. Maka Allah s.w.t. berfirman menjelaskan,

"13. Dan sungguh mereka akan memikul dosa mereka, dan dosa-dosa bersama dosa-dosa mereka,"

Kelak di hari kiamat, para penyeru kekafiran dan kesesatan benar-benar akan memikul beban dosa mereka sendiri, juga beban-beban dosa lain disebabkan mereka telah menyesatkan orang lain, tanpa mengurangi dosa mereka yang telah disesatkannya barang sedikit pun.

Demikian itu kerana ajakan mereka kepada kaum mukmin agar mengikuti jalan mereka dan kerana mereka menyesatkan para pengikut mereka.

Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Barang siapa yang menyeru kepada jalan petunjuk, maka baginya pahala yang serupa dengan pahala-orang-orang yang mengikutinya sampai hari kiamat tanpa mengurangi pahala mereka barang sedikit pun. Dan barang siapa yang menyeru kepada kesesatan, maka baginya dosa yang serupa dengan dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya sampai hari kiamat tanpa mengurangi dosa-dosa mereka barang sedikit pun."

Di dalam sebuah hadis disebutkan, "Tidaklah suatu jiwa terbunuh secara aniaya melainkan atas anak Adam yang pertama terpikulkan sebahagian dari darahnya (dosanya), kerana dialah orang yang mula-mula melakukan pembunuhan."

"dan sungguh mereka akan ditanya pada hari Kiamat tentang apa yang mereka ada-adakan."

Pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kedustaan, kebohongan, keburukan, penghiasan mereka terhadap perbuatan buruk dan ucapan yang selalu mereka ada-adakan bahawa mereka sedia menanggung dosa.

Abu Umamah r.a. menceritakan bahawa Rasulullah s.a.w. menyampaikan apa yang telah diwahyukan kepadanya, kemudian Beliau bersabda, "Janganlah kalian berbuat zalim, kerana sesungguhnya Allah s.w.t. kelak di hari kiamat akan berfirman dengan tegas, "Demi keagungan dan kebesaranKu, pada hari ini tiada suatu perbuatan zalim pun yang Kulepaskan.” Kemudian berserulah penyeru dan mengatakan, "Di manakah Fulan bin Fulan?” Maka datanglah orang yang dimaksudkan sambil diikuti oleh amal-amal kebaikannya yang sebesar gunung. Maka mata semua orang tertuju kepadanya, hingga dia berdiri di hadapan Tuhan Yang Maha Pemurah. Kemudian Allah memerintahkan kepada penyeru untuk menyerukan, "Barang siapa yang mempunyai sangkut paut dengan si Fulan atau pernah dizalimi olehnya, hendaklah dia kemari!" Maka mereka berdatangan sehingga berkumpul dalam keadaan berdiri di hadapan Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka Tuhan Yang Maha Pemurah berfirman (kepada para malaikat), "Bayarkanlah hutang hambaKu!" Mereka bertanya, "Bagaimanakah cara membayarkannya?” Tuhan Yang Maha Pemurah berfirman, "Ambillah sebahagian dari amal baiknya buat mereka.” Maka para malaikat terus-menerus mengambil kebaikannya, hingga tiada yang tersisa suatu kebaikan pun padanya, sedangkan orang-orang yang pernah dizaliminya masih belum terlunaskan. Allah berfirman, "Bayarkanlah hutang-hutang hambaKu.” Para malaikat berkata, "Tiada suatu kebaikan pun yang tersisa padanya.” Allah berfirman, "Ambillah sebahagian dari keburukan mereka, lalu bebankanlah kepadanya.” Kemudian Nabi s.a.w. membacakan ayat berikut, iaitu firmanNya: Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban-beban (dosa yang lain) di samping beban-beban mereka sendiri, dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan. (Al-'Ankabut: 13)

Di dalam kitab sahih disebutkan, "Sesungguhnya seorang lelaki benar-benar didatangkan pada hari kiamat dengan membawa amal-amal baik yang besar-besar seperti gunung, sedangkan dia pernah berbuat zalim kepada si Fulan dan pernah mengambil harta si Fulan serta pernah mengambil kehormatan si Fulan; maka orang yang pertama mengambil kebaikannya, dan orang yang kedua mengambil kehormatannya pula. Dan apabila tiada lagi amal baik yang tersisa padanya, maka diambillah sebahagian dari dosa-dosa mereka (yang pernah dianiaya olehnya), lalu dibebankan kepadanya."

Rasulullah s.a.w. bersabda kepada Mu'az ibnu Jabal r.a., "Hai Mu'az, sesungguhnya orang mukmin kelak akan ditanya pada hari kiamat tentang semua perbuatannya, sehingga ditanya tentang celak matanya, dan serpihan tanah liat yang dipegang-pegang oleh kedua jarinya. Maka semoga aku tidak menjumpaimu datang pada hari kiamat, sedangkan ada orang lain yang lebih berbahagia darimu dalam hal pahala yang telah diberikan oleh Allah kepadamu."

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...