Khamis, 23 Mei 2019

43:67-73 Tafsir Surah Az Zukhruf, ayat 67-73.

الأخِلاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلا الْمُتَّقِينَ (٦٧) يَا عِبَادِ لا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ (٦٨) الَّذِينَ آمَنُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ (٦٩) ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ (٧٠) يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِنْ ذَهَبٍ وَأَكْوَابٍ وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الأنْفُسُ وَتَلَذُّ الأعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (٧١) وَتِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٧٢) لَكُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ كَثِيرَةٌ مِنْهَا تَأْكُلُونَ (٧٣)

Allah s.w.t. berfirman,

"67. Teman-teman karib pada hari itu sebahagian mereka bagi sebahagian yang lain musuh"

Teman-teman karib yang bersahabat di atas kekafiran, mendustakan dan maksiat kepada Allah sewaktu di dunia, pada hari Kiamat mereka saling bermusuhan. Hal itu, kerana persahabatan mereka bukan kerana Allah sehingga pada hari Kiamat berubah menjadi permusuhan.

Apabila salah seorang dari dua orang kafir yang berteman karib meninggal dunia, lalu dia diberi ancaman akan masuk neraka, teringatlah dia kepada temannya.

Dia berkata, "Ya Allah, sesungguhnya teman dekatku si Fulan selalu menganjurkan kepadaku untuk berbuat derhaka terhadap Engkau dan menderhakai rasulMu, memerintahkan kepadaku untuk melakukan kejahatan dan melarangku mengerjakan kebaikan, dan dia bercerita kepadaku bahawa aku tidak akan bersua denganMu. Ya Allah, janganlah Engkau beri dia petunjuk sesudahku hingga Engkau perlihatkan kepadanya hal yang serupa dengan apa yang Engkau perlihatkan kepadaku (neraka), dan Engkau murkai dia sebagaimana Engkau murkai aku."

Maka temannya yang kafir itu diwafatkan. Kemudian berkumpullah keduanya, lalu dikatakan, "Hendaklah masing-masing dari kamu mencaci yang lainnya.”

Maka masing-masing dari keduanya mengatakan kepada temannya, "Engkau adalah seburuk-buruk saudara, engkau adalah seburuk-buruk teman, engkau adalah seburuk-buruk kekasih."

"kecuali orang-orang yang bertakwa.”

Akan tetapi, orang-orang yang menjauhi diri dari syirik dan maksiat, maka persahabatan mereka akan kekal dan terus-menerus. Apa yang berdasarkan kerana Allah s.w.t, maka sesungguhnya hal itu akan tetap kekal berkat kekekalan Allah s.w.t.

Setiap persahabatan akan menjadi permusuhan di hari kiamat kecuali orang-orang yang bertakwa. Dua orang mukmin yang berteman karib, salah seorang dari mereka diwafatkan, dan dia diberi khabar gembira akan masuk syurga, teringatlah dia kepada temannya itu.

Maka dia berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya si Fulan adalah teman dekatku. Dia selalu memerintahkan kepadaku agar taat kepadaMu dan taat kepada rasulMu, serta selalu memerintahkan kepadaku melakukan kebaikan dan melarangku melakukan perbuatan jahat, dan dia bercerita kepadaku bahawa aku akan bersua denganMu. Ya Allah, janganlah Engkau sesatkan dia sesudahku hingga Engkau perlihatkan kepadanya seperti apa yang Engkau perlihatkan kepadaku sekarang, dan Engkau ridhai dia sebagaimana Engkau ridhai diriku."

Maka dikatakan kepadanya, "Pergilah, sekiranya kamu mengetahui apa yang disediakan untuknya di sisiKu, tentulah engkau banyak ketawa dan sedikit menangis." Kemudian temannya itu diwafatkan, lalu keduanya bersua di alam roh.

Maka dikatakan kepada keduanya, "Hendaklah salah seorang dari kamu berdua saling memuji kepada temannya."

Maka masing-masing dari keduanya berkata kepada temannya, "Engkau adalah sebaik-baik saudara, engkau adalah sebaik-baik teman, dan engkau adalah sebaik-baik kekasih."

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Seandainya dua orang saling mencintai kerana Allah (seorangnya berada dibelahan timur, sedangkan yang lainnya berada di belahan barat) nescaya Allah akan menghimpunkan di antara keduanya kelak di hari kiamat, lalu Allah berfirman, "Inilah orang yang engkau cintai demi kerana Aku.”

Apabila hari kiamat terjadi, sesungguhnya manusia itu ketika mereka dibangkitkan tiada seorang pun dari mereka melainkan merasa terkejut, lalu terdengarlah oleh mereka suara yang menyerukan,

"68. Wahai hamba-hambaKu, tidak ada ketakutan atas kalian hari itu dan kalian tidak bersedih hati."

Wahai hamba-hambaKu, tiada kekhuatiran terhadap kalian pada hari ini dan tiada pula kalian bersedih hati. Iaitu tidak ada kekhuatiran yang akan menimpa kalian di masa mendatang dan tidak pula kalian bersedih hati terhadap hal yang telah berlalu bagi kalian.

Seruan itu membuat senang hati mereka dan ketika itu hilang segala musibah dan penderitaan. Jika sesuatu yang tidak diinginkan sudah hilang dari berbagai sisi, maka yang ada adalah hal yang diinginkan dan diharapkan.

Maka semua orang mengharapkannya. Kemudian diikuti dengan seruan lainnya yang mengatakan,

"69. Orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami"

Maka manusia berputus asa untuk mendapatkannya kecuali orang-orang mukmin. Iaitu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Allah. Hati mereka beriman, begitu juga batin mereka; serta semua anggota tubuh dan lahiriah mereka taat kepada syariat Allah s.w.t.

Mereka membenarkannya dan melakukan sesuatu yang dengannya pembenaran menjadi sempurna, iaitu mengetahui maknanya dan mengamalkannya.

"dan mereka orang-orang yang berserah diri."

Mereka dahulu adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah dan tunduk kepadaNya dalam semua keadaan mereka. Oleh kerana itu, mereka menggabung antara mengerjakan amalan zahir (berserah diri dan tunduk) maupun batin (beriman). Dikatakan kepada mereka,

"70. Masuklah kalian syurga, kalian dan pasangan kalian, kalian akan digembirakan.”

Masuklah kalian ke dalam syurga yang merupakan tempat menetap kalian. Azwajukum bermaksud orang-orang yang setara dengan kalian. Kalian dan pasangan kalian yang sama beriman, yang seperti amal kalian; baik isteri, anak, kawan maupun lainnya.

Tuhbarun bermaksud disenangkan dan dibahagiakan. Kalian akan diberi nikmat dan akan dimuliakan. Kurnia Tuhan kalian akan datang kepada kalian baik berupa kebaikan, kesenangan maupun kenikmatan yang tidak dapat diuraikan oleh lisan.

"71. Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan gelas-gelas;"

Pelayan mereka terdiri daripada anak muda yang tetap muda. Diedarkan makanan dan minuman kepada mereka dengan piring-piring dan gelas-gelas (piala-piala) yang paling baik, iaitu piring dan gelas emas.

"dan di dalamnya apa yang diinginkan jiwa dan sedap mata."

Di dalam syurga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati seperti makanan dan minuman yang lazat rasanya, menggauli isteri dan sebagainya.

Apabila seseorang mengambil sesuap makanan, lalu dia memasukkannya ke mulutnya. Tiba-tiba terdetik di dalam hatinya suatu makanan lain. Maka dengan serta merta berubahlah makanan yang ada dalam mulutnya itu menjadi makanan lain yang diinginkannya itu.

Dan yang sedap dipandang mata seperti pemandangan yang indah, pohon-pohon yang lebat, bau-bauan yang harum, kesenangan yang mengagumkan dengan keadaan yang paling sempurna dan paling utama.

"dan kalian di dalamnya kekal."

Kalian hidup kekal di dalam syurga itu. Kalian tidak akan keluar darinya dan tidak mahu pindah darinya. Kekal selamanya di syurga adalah pelengkap kenikmatan syurga. Nikmat di dalamnya tetap, bertambah dan tidak pernah putus. Kemudian dikatakan kepada kalian dengan nada yang puas dan ridha,

"72. Dan itulah syurga yang diwariskannya kepada kalian kerana apa yang kalian kerjakan."

Itulah syurga yang diwariskan kepada kalian berkat amal-amal soleh yang dahulu kalian kerjakan. Kerana itu kalian mendapat limpahan rahmat dariNya. Dia menjadikan syurga kerana kurniaNya sebagai balasan terhadap amal kalian dan menyimpan di dalamnya dari rahmatNya apa yang Dia simpan.

Tiada seorang pun yang masuk syurga kerana amal perbuatannya, tetapi berkat rahmat Allah dan kurniaNya. Darjat di dalam syurga itu diperoleh berdasarkan amal-amal soleh yang telah kalian kerjakan.

Semua orang mempunyai kedudukan di syurga dan kedudukan di neraka. Orang kafir mengambil alih kedudukan orang mukmin yang ada di neraka. Dan orang mukmin mengambil alih kedudukan orang kafir yang ada di syurga.

Semua ahli neraka melihat kedudukannya yang ada di syurga dengan penuh penyesalan yang dideritanya, maka dia mengatakan, "Aduhai, sekiranya Allah memberiku petunjuk, tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa.”

Semua ahli syurga melihat kedudukannya di neraka, maka dia mengatakan, “Tiadalah kami mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak memberi petunjuk kepada kami." Maka hal itu merupakan ungkapan syukurnya.

"73. Untuk kalian di dalamnya buah-buahan yang banyak darinya kalian makan."

Di dalam syurga itu terdapat banyak dan berbagai macam buah-buahan untuk kalian. Sebahagian dari sekian buah yang enak itu kalian makan. Iaitu apa pun yang kalian pilih dan kehendaki, kalian dapat memakannya.

Setelah disebutkan perihal makanan dan minuman di syurga, maka disebutkan pula sesudahnya buah-buahan yang dimakan oleh penduduk syurga, sebagai kesempurnaan nikmat dan anugerah yang Allah s.w.t. berikan kepada mereka. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...