Sabtu, 25 Mei 2019

48:25-26 Tafsir Surah Al Fath, Ayat 25-26.

هُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَالْهَدْيَ مَعْكُوفًا أَنْ يَبْلُغَ مَحِلَّهُ وَلَوْلا رِجَالٌ مُؤْمِنُونَ وَنِسَاءٌ مُؤْمِنَاتٌ لَمْ تَعْلَمُوهُمْ أَنْ تَطَئُوهُمْ فَتُصِيبَكُمْ مِنْهُمْ مَعَرَّةٌ بِغَيْرِ عِلْمٍ لِيُدْخِلَ اللَّهُ فِي رَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ لَوْ تَزَيَّلُوا لَعَذَّبْنَا الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (٢٥) إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا (٢٦)

Allah s.w.t. berfirman menceritakan keadaan orang-orang kafir dari kalangan kaum musyrik Quraisy dan orang-orang yang menyokong mereka yang memusuhi Rasulullah s.a.w.,

"25. Mereka orang-orang yang kafir dan mereka menghalangi kalian dari Masjidil Haram"

Merekalah orang-orang yang kafir yang sejati, bukan selain mereka. Mereka kafir kepada Allah dan RasulNya. Mereka menghalangi kalian dari masuk ke Masjidil Haram (Baitullah), padahal kalian lebih berhak terhadap Masjidil Haram dan kalian adalah ahlinya.

"dan haiwan korban yang tertahan untuk ia sampai ke tempatnya."

Mereka juga menghalang-halangi haiwan-haiwan korban dengan zalim dan aniaya untuk sampai ke tempat penyembelihannya, iaitu Mekah. Haiwan korban yang dibawa oleh Nabi s.a.w. terdiri dari tujuh puluh ekor unta.

Hal ini menunjukkan sikap mereka yang melampaui batas dan ingkar. Semua ini sebab yang mengharuskan memerangi mereka, namun di sana ada penghalang.

"Dan kalau bukanlah lelaki mukmin dan perempuan mukmin tidak kalian mengetahui mereka,"

Kalau tidaklah kerana di Mekah itu ada lelaki-lelaki dan perempuan-perempuan yang menyembunyikan keimanannya dari mata orang-orang musyrik yang ada di sekitarnya kerana takut akan keselamatan diri mereka dari kekejaman kaumnya,

"tentulah kalian akan membunuh mereka, maka akan menimpa kalian kerana mereka kesulitan tanpa disedari."

Tentulah kalian akan membunuh mereka bersama orang-orang kafir. Demikian itu akan menyebabkan kalian ditimpa kesusahan tanpa pengetahuan kalian, iaitu merasa berdosa dan menanggung denda.

"kerana Allah hendak memasukkan ke dalam rahmatNya siapa yang Dia kehendaki."

Allah hendak memasukkan siapa yang dikehendakiNya ke dalam rahmatNya. Dia menangguhkan hukumanNya terhadap mereka (orang-orang musyrik) demi menyelamatkan sebahagian dari orang-orang mukmin yang ada di kalangan mereka; dan agar sebahagian besar dari mereka sedar, lalu memeluk agama Islam. Kerana itu Allah menahan tangan kalian dari membinasakan mereka.

"Sekiranya mereka terpisah, pasti Kami mengazab orang-orang yang kafir di antara mereka azab yang pedih."

Sekiranya orang-orang mukmin itu tidak bercampur baur dengan orang-orang musyrik, atau sekiranya orang-orang kafir itu memisahkan diri dari orang-orang mukmin, tentu Kami telah mengizinkan kalian menaklukkan Mekah, tentulah Kami menguasakan mereka kepada kalian dan tentulah kalian dapat membunuh mereka hingga keakar-akarnya.

"26. Ketika menjadikan orang-orang yang kafir dalam hati mereka kesombongan, kesombongan Jahiliah,"

Orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan, iaitu kesombongan Jahiliah. Mereka menghalangi Nabi s.a.w. dan para sahabat untuk dapat sampai ke Masjidilharam (Baitullah) pada tahun itu.

Dalam surat perjanjian itu mereka menolak jika dituliskan “Bismillahir Rahmanir Rahim” dengan maksud tidak mahu mengakui bahawa Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Mereka juga menolak jika dituliskan “Ini adalah janji yang disetujui oleh Muhammad Rasulullah (Utusan Allah)” dengan maksud tidak mahu mengakui bahawa Muhammad itu utusan Allah.

"maka Allah menurunkan ketenteramanNya atas RasulNya, dan atas orang-orang mukmin"

Allah menurunkan ketenangan kepada RasulNya, dan kepada orang-orang yang beriman. Mereka tidak marah dalam menghadapi sikap kaum musyrik, bahkan bersabar kepada ketetapan Allah dan melaksanakan syarat-syarat yang tertulis dalam perjanjian itu serta tidak peduli apa yang akan dikatakan oleh orang ramai.

"dan Dia mewajibkan mereka kalimat takwa"

Allah mewajibkan kepada orang-orang beriman tetap taat menjalankan kalimat tauhid dan memurnikan ketaatan hanya kepadaNya, kesaksian yang menyatakan bahawa tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, iaitu kalimat "Laa ilaha illallah." Kalimat ini adalah puncak dari semua ketakwaan.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah.” Maka barang siapa yang mahu mengucapkan kalimah ini, bererti dia telah memelihara harta dan jiwanya dariku kecuali berdasarkan alasan yang hak, sedangkan perhitungannya ada pada Allah s.w.t."

Ada yang mengatakan bahawa kalimat takwa ialah ikhlas. Ada yang mengatakan, "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya." Ada yang mengatakan, "Tidak ada Tuhan yang wajib disembah melainkan Allah semata, tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan dan bagiNya segala puji dan Dia atas segala sesuatu Mahakuasa."

Ada yang mengatakan, "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan Allah Mahabesar." Ada yang mengatakan, "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan berjihad di jalanNya."

Ada yang mengatakan, "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan Muhammad utusan Allah." Ada yang mengatakan, "Bismillahir Rahmanir Rahim."

"dan mereka lebih berhak dengannya dan patut memilikinya."

Orang-orang muslimlah yang lebih berhak dengan kalimat takwa itu dan merekalah yang patut memilikinya kerana Allah s.w.t. mengetahui kebaikan yang ada dalam hati mereka.

"Dan Allah dengan segala sesuatu Maha Mengetahui."

Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Dia Maha Mengetahui siapa yang berhak mendapat kebaikan dan siapa yang berhak mendapat keburukan.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...