Selasa, 25 Jun 2019

6:68-70 Tafsir Surah Al An'am, ayat 68-70.

وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنْسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلا تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (٦٨) وَمَا عَلَى الَّذِينَ يَتَّقُونَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِنْ شَيْءٍ وَلَكِنْ ذِكْرَى لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ (٦٩) وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهِ أَنْ تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيٌّ وَلا شَفِيعٌ وَإِنْ تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لا يُؤْخَذْ مِنْهَا أُولَئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُوا بِمَا كَسَبُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَ (٧٠)

Allah s.w.t. berfirman kepada Nabi Muhammad s.a.w.,

"68. Dan apabila kamu melihat orang-orang yang memperolok-olok ayat-ayat Kami,"

Memperolok-olokkan ayat-ayat Allah bermaksud mendustakannya, mengubah-ubahnya, menakwiIkannya bukan dengan takwil yang semestinya, memperolok-olokkannya dan berbicara dengan pembicaraan yang menyelisihi kebenaran.

Antaranya memperindah perkataan-perkataan yang batil, mengajak kepadanya, memuji orang-orangnya, berpaling dari kebenaran, mencelanya dan mencela orang-orang yang berada di atasnya.

"maka berpalinglah dari mereka sehingga mereka memperolok-olok dalam pembicaraan yang lain."

Maka tinggalkanlah mereka dan janganlah kamu duduk-duduk bersama mereka agar pembicaraan mereka beralih kepada hal yang lain yang bukan kedustaan mereka. Dalam celaan terhadap pembicaraan yang batil terdapat anjuran mengkaji, memikirkan dan membicarakan tentang kebenaran.

"Dan jika menjadikan kamu lupa syaitan, maka janganlah kamu duduk sesudah teringat bersama kaum yang zalim."

Jika syaitan benar-benar menjadikan kamu lupa akan larangan ini, maka setelah kamu ingat kembali janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim. Begitu juga terhadap mereka yang berbicara dengan perkataan yang haram atau mengerjakan perkara yang haram.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Dimaafkan dari umatku (perbuatan) keliru, lupa dan hal yang dipaksakan kepada mereka."

Jika kamu tetap duduk bersama mereka dan setuju akan pembicaraan tersebut, bererti kalian sama dengan mereka dalam perbuatannya. Larangan ini ditujukan kepada mereka yang ikut duduk-duduk, namun tidak mampu mengubahnya atau menegakkan ketakwaan kepada Allah, seperti malah terikut-ikut dengan perkataan dan perbuatan mereka yang haram, atau mendiamkan dan tidak mengingkari.

Adapun jika orang yang duduk di sana mampu menegakkan ketakwaan, dengan mampu menyuruh mereka mengerjakan kebaikan, melarang mereka terhadap perbuatan buruk serta melarang perkataan yang timbul dari mereka sehingga keburukan itu hilang atau berkurang, maka orang yang seperti ini tidaklah berdosa.

Dalam ayat ini terdapat dalil bahawa jika pemberian peringatan dan nasihat tidak menambah orang yang diberi nasihat selain keburukan, maka dia harus meninggalkannya, kerana jika akibatnya bertentangan dengan tujuan yang diharapkan, maka meninggalkannya merupakan cara agar tercapai tujuan yang diharapkan.

Ketika turun ayat ini, kaum muslim berkata, "Bagaimanakah kami akan duduk di Masjidil Haram dan bertawaf di Baitullah, sedangkan mereka tidak berhenti memperolok-olok?" Dalam sebuah riwayat disebutkan, "Sesungguhnya kami takut terhadap dosa ketika kami meninggalkan mereka dan tidak melarang mereka." Maka Allah s.w.t. menurunkan firmanNya,

"69. Tidak ada atas orang-orang yang bertakwa dari perhitungan mereka sedikit pun,"

Tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka. Apabila kalian menjauhi mereka dan tidak duduk dengan mereka dalam hal tersebut, maka kalian terlepas dari golongan mereka dan bebas dari dosa perbuatan memperolok-olokkan ayat-ayat Allah yang dilakukan mereka.

"akan tetapi peringatan agar mereka bertakwa."

Akan tetapi orang-orang yang bertakwa berkewajiban memberi peringatan dan nasihat agar orang-orang yang membicarakan kebatilan itu juga bertakwa kepada Allah. Perintah berpaling dari mereka ketika itu adalah sebagai peringatan buat mereka yang melakukan hal tersebut, agar mereka bertakwa, menjaga dirinya dari hal tersebut dan tidak berani mengulanginya lagi.

"70. Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka permainan dan senda gurau, dan menipu mereka kehidupan dunia."

Berpalinglah dari orang-orang yang memperolokkan agama mereka, mengerjakan perintah-perintah dan menjauhi laranganNya dengan dasar main-main, tidak bersungguh-sungguh atau kosong hatinya dari mencintai Allah dan mengenalNya, menyibukkan diri dengan hal yang memudharatkannya dan selesa di atas kebatilan.

Padahal mereka diperintahkan mematuhi agama Islam dengan bersungguh-sungguh. Tangguhkanlah mereka sebentar. Mereka itu telah tertipu oleh kehidupan dunia. Sesungguhnya mereka akan dikembalikan ke azab yang besar kerana perbuatannya.

"Dan peringatkanlah dengannya agar tidak dibinasakan jiwa disebabkan apa yang dia kerjakan."

Berilah peringatan kepada manusia dengan Al Qur'an ini, dan pertakutilah mereka agar mereka ingat akan pembalasan Allah dan azabNya yang pedih kelak di hari kiamat, agar setiap orang tidak dijerumuskan ke dalam neraka kerana perbuatannya sendiri.

Tubsala bermaksud dijerumuskan, diserahkan, dipermalukan, ditahan, dihukum (disiksa) dan dibalas. Semuanya mempunyai makna yang berdekatan.

Kesimpulannya, orang berkenaan akan diserahkan kepada kebinasaan, ditahan dari kebaikan, ditawan dan tidak dapat meraih apa yang didambakannya.

"Tidak ada baginya dari selain Allah pelindung dan tidak juga pemberi syafaat."

Tidak ada baginya pelindung dan pembela dari azab selain Allah, iaitu sebelum dosa-dosanya meliputi dirinya, sehingga tidak ada kaum kerabat atau sesiapa pun yang dapat memberinya manfaat dengan syafaat (pertolongan) pada hari pembalasan itu selain Allah.

"Dan jika dia menebus segala tebusan, nescaya tidak akan diterima darinya."

Jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan, walaupun dia menyerahkan semua tebusan, walaupun dengan emas sepenuh bumi, nescaya tidak akan diambil darinya.

"Mereka itu orang-orang yang dibinasakan disebabkan apa yang mereka kerjakan."

Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka disebabkan perbuatan mereka sendiri.

"Bagi mereka minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih disebabkan mereka ingkar."

Disediakan bagi mereka minuman dari air yang mendidih yang memutuskan usus-usus mereka dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka sendiri semasa hidupnya dahulu.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...