Selasa, 3 September 2019

43:74-80 Tafsir Surah Az Zukhruf, ayat 74-80.

إِنَّ الْمُجْرِمِينَ فِي عَذَابِ جَهَنَّمَ خَالِدُونَ (٧٤) لا يُفَتَّرُ عَنْهُمْ وَهُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ (٧٥) وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا هُمُ الظَّالِمِينَ (٧٦) وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ (٧٧) لَقَدْ جِئْنَاكُمْ بِالْحَقِّ وَلَكِنَّ أَكْثَرَكُمْ لِلْحَقِّ كَارِهُونَ (٧٨) أَمْ أَبْرَمُوا أَمْرًا فَإِنَّا مُبْرِمُونَ (٧٩) أَمْ يَحْسَبُونَ أَنَّا لا نَسْمَعُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ بَلَى وَرُسُلُنَا لَدَيْهِمْ يَكْتُبُونَ (٨٠)

Setelah Allah s.w.t. menyebutkan perihal orang-orang yang berbahagia (ahli syurga) dan kenikmatan di syurga, maka Dia melanjutnya dengan menyebutkan keadaan orang-orang yang celaka (ahli neraka) dan azab di neraka Jahanam. Untuk itu Allah s.w.t. berfirman,

"74. Sungguh orang-orang yang berdosa dalam azab neraka Jahanam mereka kekal."

Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kerana kekafiran dan pendustaan mereka itu kekal di dalam azab neraka Jahannam. Azab meliputi mereka dari berbagai sisi.

"75. Tidak diringankan dari mereka,"

Tidak dikurangi azab itu dari mereka barang sesaat pun, apalagi dihilangkan.

"dan mereka di dalamnya berputus asa."

Mereka berputus asa di dalamnya dari semua kebaikan dan tidak mengharapkan lagi jalan keluar. Mereka tidak mempunyai harapan lagi untuk mendapat suatu kebaikan pun.

Demikian itu kerana mereka menyeru Tuhannya, “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." Allah berfirman, "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.”

"76. Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, akan tetapi mereka, mereka orang-orang yang zalim."

Tidaklah Kami menzalimi mereka, iaitu menghukum tanpa dosa. Tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri dengan amal-amal perbuatan mereka yang buruk sesudah tegaknya hujah atas diri mereka dan setelah rasul-rasul di utus kepada mereka, lalu mereka mendustakan para rasul dan derhaka. Kerana itulah maka mereka diberi balasan dengan siksa neraka sebagai balasan yang setimpal.

"77. Dan mereka berseru, "Wahai Malik, hendaklah mengakhiri atas kami Tuhan kamu.”"

Dan mereka berseru ketika berada dalam neraka dengan harapan mereka dapat beristirehat, "Wahai Malik (Malaikat penjaga neraka), Biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.”

Mereka meminta agar diri mereka dicabut nyawanya atau dimatikan saja, agar mereka terbebas dari azab yang mereka alami itu dan dapat beristirehat, kerana mereka dalam kesedihan yang sangat dan azab yang keras dan mereka tidak sanggup bersabar terhadapnya.

"Dia berkata, "Sesungguhnya kalian tetap tinggal.""

Kemudian Malik menjawab dengan jawaban yang tidak sesuai dengan yang mereka minta dan membuat mereka bertambah sedih, "Sesungguhnya kalian akan tetap tinggal (di neraka ini)." Iaitu kalian tidak akan keluar dari neraka dan tiada jalan bagi kalian selamat darinya.

"78. Sungguh Kami datang pada kalian dengan kebenaran,"

Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kalian, iaitu Kami telah menjelaskan, menerangkan dan menafsirkan kebenaran itu kepada kalian melalui lisan para rasul.

"akan tetapi kebanyakan kalian kepada kebenaran benci."

Akan tetapi kebanyakan di antara kalian benci kepada perkara hak, menentangnya, mengingkarinya dan berpaling. Watak dan pembawaan kalian tidak mahu menerima kebenaran dan tidak mahu taat kepadanya.

Kalian hanya tunduk pada kebatilan, menjunjung tinggi nilai-nilai kebatilan, menghalang-halangi perkara yang hak dan menolaknya, serta membenci para penganutnya.

Oleh kerana itu kalian mendapatkan kesengsaraan yang tidak ada lagi kebahagiaan setelahnya. Itulah penyebab kecelakaan kalian. Maka celalah diri kalian sendiri dan sesalilah nasib kalian di saat tiada gunanya lagi penyesalan.

"79. Atau mereka rencanakan suatu perkara, maka sungguh Kami merencanakan."

Bahkan mereka telah bermaksud menetapkan, melancarkan atau merencanakan suatu tipu daya jahat, maka sesungguhnya Kami telah berencana mengatasi atau membalas tipu daya mereka. Kami membalikkannya kepada mereka, sedangkan mereka tidak menyedarinya.

Kaum musyrik Mekah bukan saja benci kepada kebenaran, bahkan mereka juga telah merencanakan hendak membunuh Nabi Muhammad s.a.w. tetapi rencana itu gagal, kerana Allah juga mempunyai rencana untuk menyelamatkan NabiNya s.a.w.

Demikian itu kerana orang-orang musyrik dalam usahanya menolak kebenaran dengan kebatilan, mereka menggunakan tipu daya makar yang mereka rencanakan. Maka Allah membalas makar mereka dan menimpakan akibat dari makar itu kepada diri mereka sendiri.

Boleh juga maksudnya, mereka (orang-orang kafir) juga telah membuat rencana jahat terhadap kebenaran dan orang-orangnya agar mereka dapat membatalkan yang hak, seperti dengan menghias kebatilan, namun Allah s.w.t. juga telah berencana untuk mengatasinya dengan menetapkan sebab dan dalil untuk mengukuhkan yang hak dan membatalkan yang batil.

"80. Ataukah mereka mengira bahawa Kami tidak mendengar rahsia mereka dan bisik-bisik mereka?"

Apakah mereka dengan kebodohan dan kezaliman mereka menyangka bahawa Kami tidak mendengar rahsia yang disembunyikan dalam hati mereka dan sikap lahiriah mereka yang terang-terangan sehingga mereka berani berbuat maksiat dan menyangka bahawa maksiat itu tidak ada akibatnya serta tidak diberikan balasan terhadap hal yang tersembunyi darinya? Allah s.w.t. membantah sangkaan mereka itu.

"Benar, dan utusan-utusan Kami di sisi mereka mencatat."

Sebenarnya Kami mendengar. Kami mengetahui apa yang sedang mereka lakukan. Malaikat-malaikat Kami sentiasa mencatat amal perbuatan mereka, baik yang besar maupun yang kecil dan menjaganya untuk mereka sampai tiba hari Kiamat. Lalu mereka mendapatkan amal mereka ada di hadapan. Allah s.w.t. tidak pernah menzalimi seorang pun.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...