Selasa, 1 Oktober 2019

4:90-91 Tafsir Surah An Nisa, ayat 90-91.

إِلا الَّذِينَ يَصِلُونَ إِلَى قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ أَوْ جَاءُوكُمْ حَصِرَتْ صُدُورُهُمْ أَنْ يُقَاتِلُوكُمْ أَوْ يُقَاتِلُوا قَوْمَهُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَسَلَّطَهُمْ عَلَيْكُمْ فَلَقَاتَلُوكُمْ فَإِنِ اعْتَزَلُوكُمْ فَلَمْ يُقَاتِلُوكُمْ وَأَلْقَوْا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ فَمَا جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ عَلَيْهِمْ سَبِيلا (٩٠) سَتَجِدُونَ آخَرِينَ يُرِيدُونَ أَنْ يَأْمَنُوكُمْ وَيَأْمَنُوا قَوْمَهُمْ كُلَّمَا رُدُّوا إِلَى الْفِتْنَةِ أُرْكِسُوا فِيهَا فَإِنْ لَمْ يَعْتَزِلُوكُمْ وَيُلْقُوا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ وَيَكُفُّوا أَيْدِيَهُمْ فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأُولَئِكُمْ جَعَلْنَا لَكُمْ عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا مُبِينًا (٩١) 

Dalam firman ini Allah mengecualikan dari memerangi orang-orang munafik tiga golongan,

"90. Kecuali orang-orang yang mengadakan hubungan kepada kaum, di antara kalian dan di antara mereka perjanjian,"

Golongan pertama yang kalian diperintahkan membiarkan mereka adalah orang-orang yang meminta perlindungan, berpihak dan bergabung kepada suatu kaum yang mengikat perjanjian gencatan senjata atau perjanjian damai dengan kalian (kaum muslim).

Maka mereka sama seperti kaum tersebut yang darah dan hartanya terpelihara. Kerana itu jadikanlah hukum mereka sama dengan hukum kaum yang berdamai dengan kalian itu. Ayat ini menjadi dasar hukum suaka.

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Salamah, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Ali ibnu Zaid ibnu Jadan, dari Al-Hasan, bahawa Suraqah ibnu Malik Al-Mudlaji telah menceritakan kepada kami bahawa sesudah Nabi s.a.w. mengalami kemenangan dalam Perang Badar dan Uhud, semua orang yang berada di sekitarnya masuk Islam. Suraqah mendengar berita bahawa Nabi s.a.w. akan mengirimkan Khalid ibnul Walid bersama sejumlah pasukan untuk menyerang kaumku, Banil Mudlaj. Maka aku datang menghadap Nabi s.a.w. dan berkata, "Aku memohon kepadamu ampunan." Mereka (para sahabat) berkata, "Diamlah kamu!" Nabi s.a.w. bersabda, "Biarkanlah dia. Apakah yang dikehendakinya?" Suraqah berkata, "Telah sampai suatu berita kepadaku bahawa engkau akan mengirimkan pasukan kepada kaumku, sedangkan aku bermaksud hendaknya engkau bersikap simpati terhadap mereka. Kerana jika kaummu (Quraisy) masuk Islam, mereka pun pasti masuk Islam; jika kaummu tidak mahu masuk Islam, maka hati kaummu tidak membenci mereka." Lalu Rasulullah s.a.w. memegang tangan Khalid ibnul Walid dan bersabda, "Pergilah kamu bersamanya dan lakukanlah apa yang dikehendakinya." Maka Khalid berdamai dengan mereka dengan syarat mereka tidak boleh membantu musuh Rasulullah s.a.w. untuk melawan Rasulullah s.a.w.; dan jika kabilah Quraisy masuk Islam, mereka bersedia masuk Islam bersama-sama kabilah Quraisy. Maka Allah menurunkan firmanNya, "Mereka ingin supaya kalian menjadi kafir sebagaimana mereka telah kafir, lalu kalian menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kalian jadikan di antara mereka penolong-penolong (kalian)." (An Nisa 4:89)

Ibnu Murdawaih meriwayatkannya melalui jalur Hammad ibnu Salamah, yang di dalamnya disebutkan bahawa setelah itu Allah menurunkan firmanNya," kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kalian dan kaum itu telah ada perjanjian (damai)." (An-Nisa 4:90) Tersebutlah bahawa setiap orang yang bergabung dengan mereka, ia dihukumi sama dengan mereka dan berada dalam perjanjian tersebut. Hal ini lebih sesuai dengan konteks pembicaraan ayat.

Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan dalam kisah Perjanjian Hudaibiyah, bahawa orang yang ingin selamat boleh masuk ke dalam perjanjian orang-orang Quraisy dan perdamaiannya jika dia suka. Seseorang jika suka boleh memasuki perjanjian damai Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya.

Tetapi telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahawa dia mengatakan sehubungan dengan masalah ini. Ayat ini telah dimansukh oleh firmanNya, "Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana saja kalian jumpai mereka." (At Taubah 9:5), hingga akhir ayat.

"atau mereka mendatangi kalian, merasa berat hati mereka untuk memerangi kalian, atau memerangi kaum mereka."

Golongan kedua adalah orang-orang yang datang mengadakan hubungan dengan kalian (kaum muslim), sedang hati mereka merasa berkeberatan dan tidak suka memerangi kalian; hati mereka juga berkeberatan bila disuruh memerangi kaumnya bersama kalian. Mereka lebih suka untuk tidak memerangi kedua-duanya.

Mereka tidak memerangi kaum muslim kerana menghormati kaum muslim dan bukan kerana kekhuatiran terhadap diri mereka. Mereka adalah orang-orang yang datang ke barisan pasukan kaum muslim, lalu bergabung dengan kaum muslim.

Sikap mereka tidak menguntungkan kalian dan tidak juga membahayakan kalian. Terhadap mereka, kita diperintahkan membiarkannya. Mereka juga kaum yang dikecualikan dari perintah memerangi mereka.

"Dan kalau Allah menghendaki, memberi kekuasaan kepada mereka atas kalian, maka pasti mereka memerangi kalian."

Sekiranya Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka dalam menghadapi atau memerangi kalian. Maka pastilah mereka memerangi kalian. Di antara belas kasihan Allah kepada kalian ialah Dia mencegah mereka untuk tidak memerangi kalian.

Allah mampu membuat mereka berkuasa terhadap kalian, tetapi Dia tidak menghendaki, bahkan Dia menaruh rasa takut di hati mereka kepada kalian.

Oleh kerana itu, terimalah penjagaanNya kepada kalian dan pujilah Tuhan kalian yang menahan tangan mereka dari memerangi kalian walaupun mereka mampu.

"Maka jika mereka membiarkan kalian, maka tidak mereka memerangi kalian dan mereka mengemukakan kepada kalian perdamaian,"

Tetapi jika mereka membiarkan kalian, tidak memerangi kalian dan mengadakan atau menawarkan perjanjian damai dengan kalian (menyerah),

"maka tidaklah Allah menjadikan bagi kalian atas mereka."

Maka Allah tidak memberi jalan bagi kalian untuk menawan dan membunuh mereka. Tiada alasan bagi kalian untuk memerangi mereka selagi mereka bersikap demikian.

Mereka seperti segolongan orang yang berangkat menuju medan Perang Badar dari kalangan Bani Hasyim yang ikut bersama pasukan kaum musyrik.

Mereka ikut dalam peperangan tersebut, padahal hati mereka benci terhadap peperangan itu, seperti Al Abbas (pakcik Nabi s.a.w.) dan lain-lainnya.

Kerana itulah pada hari itu Nabi s.a.w. melarang Al Abbas dibunuh, melainkan memerintahkan agar dia ditawan saja.

"91. Kalian akan dapati golongan lain menghendaki agar mereka aman dari kalian"

Kelak kalian akan dapati golongan yang ketiga, iaitu golongan yang mengutamakan maslahat diri mereka dan menginginkan agar mereka hidup aman bersama kalian dengan menampakkan keimanan di hadapan kalian. Mereka tidak memerangi kaum muslimin kerana takut, bukan kerana menghormati.

"dan aman dari kaum mereka."

Mereka juga menginginkan agar mereka hidup aman bersama kaumnya dengan kembali kafir ketika pulang ke kaumnya. Ada yang mengatakan, bahawa mereka ini adalah Bani Asad dan Bani Ghatfan.

Mereka dalam bentuk lahiriahnya sama dengan orang-orang yang disebutkan di atas (golongan kedua), hanya saja niat mereka berbeda dengan niat orang-orang yang pertama tadi. Kerana sesungguhnya golongan yang disebutkan dalam ayat ini adalah orang-orang munafik, iaitu orang-orang yang menampakkan pada lahiriahnya kepada Nabi s.a.w. dan para sahabatnya, seolah-olah mereka telah masuk Islam.

Mereka bersikap demikian dengan tujuan agar darah, harta benda, dan anak cucu mereka aman di kalangan kaum muslim. Tetapi dalam waktu yang sama mereka dalam batinnya baik dengan orang-orang kafir, bahkan mereka menyembah sesembahan-sesembahannya bersama orang-orang kafir agar dengan demikian mereka aman berada di tengah-tengah kaum musyrik.

Pada garis besarnya batin mereka bersama orang-orang kafir, seperti yang disebutkan oleh Allah s.w.t. melalui firmanNya, "Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan, "Sesungguhnya kami sependapat dengan kalian." (Al Baqarah 2:14) Sedangkan dalam surah ini disebutkan melalui firmanNya,

"Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah, mereka terjerumus di dalamnya."

Setiap kali mereka diajak kembali kepada syirik, mereka langsung terjun menggelutinya.

Ayat ini diturunkan berkenaan dengan suatu kaum dari kalangan penduduk Mekah. Mereka datang kepada Nabi s.a.w., lalu pura-pura masuk Islam, kemudian mereka kembali kepada kaum Quraisy, lalu kembali menyembah berhala.

Mereka bersikap demikian dengan tujuan agar selamat dan aman di sana dan di sini. Jika sekiranya mereka mendapatkan kesempatan memerangi kaum muslimin, tentu mereka akan melakukannya, bahkan mereka menunggu kesempatan itu.

"Maka jika tidak mereka membiarkan kalian, dan mengemukakan kepada kalian perdamaian, dan mereka menahan tangan-tangan mereka,"

As silm bermaksud gencatan senjata dan perjanjian perdamaian. Maka jika mereka memerangi kalian, tidak membiarkan kalian, tidak mahu mengemukakan perdamaian kepada kalian, tidak mahu mencegah diri dari memerangi (menawan) kalian dan tidak nampak secara jelas bahawa mereka tidak memerangi kalian,

"maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kalian dapati mereka"

Perangilah mereka, tangkaplah mereka sebagai tawanan dan bunuhlah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka.

"dan mereka itu Kami jadikan bagi kalian atas mereka alasan yang nyata."

Merekalah orang yang Kami berikan kepada kalian alasan yang nyata untuk memerangi, menawan dan membunuh mereka kerana mereka melampaui batas dan bersikap zalim kepada kalian dan tidak mahu berdamai.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...