Rabu, 9 Oktober 2019

6:71-73 Tafsir Surah Al An’am, ayat 71-73.

قُلْ أَنَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لا يَنْفَعُنَا وَلا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلَى أَعْقَابِنَا بَعْدَ إِذْ هَدَانَا اللَّهُ كَالَّذِي اسْتَهْوَتْهُ الشَّيَاطِينُ فِي الأرْضِ حَيْرَانَ لَهُ أَصْحَابٌ يَدْعُونَهُ إِلَى الْهُدَى ائْتِنَا قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَأُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (٧١) وَأَنْ أَقِيمُوا الصَّلاةَ وَاتَّقُوهُ وَهُوَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (٧٢) وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ بِالْحَقِّ وَيَوْمَ يَقُولُ كُنْ فَيَكُونُ قَوْلُهُ الْحَقُّ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ (٧٣) 

Orang-orang musyrik berkata kepada orang-orang muslim, "Ikutilah kami, dan tinggalkanlah agama Muhammad itu." Maka Allah s.w.t. menurunkan firmanNya kepada Nabi Muhammad s.a.w.,

"71. Katakanlah," 

Katakanlah kepada orang-orang musyrik,

"Apakah kita akan menyeru kepada selain Allah, apa yang tidak memberi kita manfaat dan tidak memberi kita mudarat," 

Apakah kita akan memohon kepada sesuatu selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak juga mendatangkan mudharat kepada kita?

Ungkapan ini merupakan tamsil yang dibuat oleh Allah, ditujukan kepada tuhan-tuhan (sesembahan-sesembahan) dan orang-orang yang menyeru kepadanya, serta orang-orang yang menyeru kepada petunjuk Allah s.w.t.

"dan apakah kita dikembalikan ke belakang kita setelah Allah memberi kita petunjuk," 

Apakah kita akan dikembalikan berbuat syirik setelah Allah memberi petunjuk kepada kita? Apakah kita akan kembali kepada kekafiran setelah kita beriman? Apakah kita akan menempuh jalan yang mengarah kepada neraka setelah Allah menunjukkan kepada kita jalan ke arah syurga? Hal ini tentu tidak diinginkan oleh siapa pun yang memiliki akal.

"seperti orang yang telah menyesatkannya syaitan-syaitan di bumi kebingungan,"

Akibatnya perumpamaan kita sama seperti seseorang yang berangkat bersama suatu kaum dalam suatu perjalanan. Kemudian dia disesatkan atau dibujuk oleh syaitan dari jalan yang ditempuhnya, di pesawangan atau tanah yang menakutkan, mengerikan dan dalam keadaan kebingungan. Padahal teman-temannya berada di jalan yang sebenarnya. Tiba-tiba dia mendengar suara yang berseru, "Hai Fulan ibnu Anu, kemarilah, ikutilah jalan ini!"

"baginya kawan-kawan mereka memanggilnya kepada petunjuk, "Marilah ikuti kami!""

Sedangkan dia mempunyai teman-teman yang juga menyerunya dengan panggilan, "Hai Fulan ibnu Anu, ikutilah jalan kami ini!" Teman-temannya menyeru dan mengajaknya agar dia bergabung dengan mereka ke jalan yang lurus. Namun dia tidak mahu mendengarnya dan tidak mahu bergabung dengan mereka.

Hal ini merupakan perumpamaan bagi orang yang sesat sesudah mendapat petunjuk, perumpamaan orang yang mengikuti orang-orang kafir sesudah dia mengetahui keadaan Nabi Muhammad s.a.w. Sedangkan dalam perumpamaan ini orang yang memanggilnya ke jalan yang benar adalah Nabi Muhammad s.a.w., dan Islam diserupakan sebagai jalannya.

Seandainya Allah menghendaki seseorang itu mendapat petunjuk, nescaya Allah memberinya petunjuk dan mengembalikannya ke jalan yang benar. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat menyesatkannya. Barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberinya petunjuk.

Pada diri manusia terdapat pendorong kepada kebaikan dan pendorong kepada keburukan. Pendorong kepada kebaikan adalah syari'at, akal yang sihat dan fitrah yang selamat, sedangkan pendorong kepada keburukan adalah syaitan dan para pengikutnya serta hawa nafsu.

Di antara manusia ada yang pendorong kepada kebaikan lebih besar, dan ada yang sebaliknya, bahkan ada juga yang sama keadaan kedua pendorong itu. Dari sinilah diketahui orang yang bahagia dan orang yang celaka. Orang yang celaka, pendorong kepada keburukan lebih besar, sedangkan orang yang bahagia pendorong kepada kebaikan lebih besar.

"Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk;"" 

Sesungguhnya petunjuk Allah iaitu Islam, itulah petunjuk yang sebenarnya, sedangkan selainnya adalah kesesatan.

"dan kami diperintahkan agar kami berserah diri kepada Tuhan seluruh alam,""

Kami diperintahkan agar mentauhidkanNya, mengerjakan perintahNya, menjauhi laranganNya, masuk ke dalam rombongan mereka yang mengabdi kepadaNya dan ikhlas dalam beribadah kepadaNya, hanya untuk Dia semata, tiada sekutu bagiNya. Inilah nikmat yang paling besar dan paling utama.

"72. Dan hendaknya kalian mendirikan solat, dan bertakwalah kalian kepadaNya.”

Kami diperintahkan untuk mendirikan solat dengan mengerjakan rukun, syarat, sunah dan penyempurnanya, dan bertakwa kepada Allah dalam semua keadaan.

"Dan Dia Yang kepadaNya kalian dikumpulkan."

Dialah Tuhan yang kepadaNyalah kalian akan dihimpunkan pada hari kiamat nanti, lalu Dia akan memberikan balasan terhadap amal kalian; yang baik maupun yang buruk.

"73. Dan Dia Yang menciptakan langit dan bumi dengan hak."

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar atau adil, agar Dia memerintah hamba dan melarangnya di bumi, serta memberikan pahala atau hukuman. Dialah yang menciptakan keduanya, yang memiliki keduanya, dan yang mengatur keduanya serta semua makhluk yang ada pada keduanya.

"Dan pada hari Dia berfirman, "Jadilah," maka jadilah ia,"

Ingatlah dan takutlah kalian akan hari di mana Allah berfirman, "Jadilah!" Iaitu hari kiamat. Maka jadilah hari kiamat atas perintahNya dalam sekelip mata atau lebih cepat daripada itu. Ketika Dia berfirman, "Bangkitkah!" maka semuanya bangkit.

Boleh juga dikatakan bahawa ia di'atafkan kepada firmanNya, "menciptakan langit dan bumi." Ertinya, dan Dialah yang menciptakan hari di mana Dia berfirman, "Jadilah kamu," maka jadilah ia.

"FirmanNya benar."

Benarlah firman atau perkataanNya,

"dan BagiNya kerajaan pada hari ditiup sangkakala."

MilikNyalah segala kekuasaan pada waktu sangkakala ditiup oleh Malaikat Israfil a.s. Ketika itu terlihat jelas kerajaanNya dan kekuasaanNya.

"Mengetahui yang ghaib dan yang tampak. Dan Dia Mahabijaksana Maha Mengetahui."

Dia mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah yang Maha Bijaksana lagi Mahateliti.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...