Rabu, 11 Disember 2019

14:23-27 Tafsir Surah Ibrahim, ayat 23-27.

وَأُدْخِلَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ تَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلامٌ (٢٣) أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (٢٤) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَاوَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (٢٥) وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الأرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ (٢٦) يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ (٢٧)

Setelah Allah s.w.t. menyebutkan tempat kembali orang-orang yang celaka, iaitu orang-orang zalim, dan kehinaan serta pembalasan Allah yang mereka terima, dan bahawa teman bicara mereka adalah iblis, maka Allah s.w.t. mengiringinya dengan menyebutkan balasan orang-orang yang berbahagia, iaitu orang-orang yang taat.

"23. Dan dimasukkan orang-orang yang beriman dan beramal soleh ke dalam syurga mengalir dari bawahnya sungai-sungai," 

Orang-orang yang beriman dan beramal kebajikan adalah mereka yang menegakkan agamanya dengan mengamalkannya, baik dengan perkataan, perbuatan maupun keyakinan. Mereka dimasukkan ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.

Sungai-sungai itu mengalir menurut apa yang dikehendaki oleh penghuni syurga. Ke mana pun mereka menghendaki, maka sungai-sungai itu menuruti mereka dalam alirannya. Di dalam syurga itu terdapat kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terlintas di hati manusia.

"mereka kekal di dalamnya dengan izin Tuhan mereka. Penghormatan mereka di dalamnya "Salam.""

Mereka tinggal di dalamnya untuk selama-lamanya, tidak dipindahkan dan tidak dilenyapkan darinya dengan izin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka, baik dari Allah maupun dari para malaikat dan antara sesama mereka di dalam syurga itu ialah "Salam," yang ertinya selamat dari segala bencana.

"24. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kukuh dan cabangnya di langit?"

Termasuk dalam kalimat yang baik adalah kalimat tauhid, semua ucapan yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran serta perbuatan yang baik. Kalimat tauhid adalah kalimat syahadat atau persaksian yang bunyinya "Laa ilaa ha illallaah" (Tidak ada Tuhan selain Allah).

Pohon yang baik bermaksud orang mukmin. Akarnya kukuh bermaksud kalimat, "Tidak ada Tuhan selain Allah" yang tertanam dalam di hati orang mukmin. Cabangnya menjulang ke langit bermaksud berkat kalimat tersebut amal orang mukmin dinaikkan ke langit.

Perihalnya sama dengan pohon kurma, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit.

"25. Ia memberikan buahnya setiap masa dengan izin Tuhannya."

Pohon itu mengeluarkan buahnya yang sempurna, baik, banyak, bermanfaat, lagi diberkati, pada setiap musim atau setiap waktu dengan izin Tuhannya. Menurut suatu pendapat, kulla hinin bermaksud setiap pagi dan petang. Ada yang mengatakan setiap bulan, setiap dua bulan, setiap enam bulan, setiap tujuh bulan dan ada juga yang mengatakan setiap tahun.

Inilah perumpamaan tentang amal perbuatan orang-orang mukmin. Kalimat tauhid atau keimanan menancap di hatinya, sedangkan cabangnya yang berupa ucapan yang baik, amal yang soleh, akhlak yang terpuji dan adab yang baik akan naik ke langit dan mendapat keberkahan serta pahala di setiap waktu, bermanfaat bagi pelakunya maupun orang lain.

Mereka seperti pohon kurma yang sentiasa mengeluarkan buahnya setiap waktu, baik di musim panas maupun di musim dingin, siang dan malam hari. Amal soleh orang-orang mukmin terus-menerus diangkat atau dinaikkan ke langit baginya setiap waktu.

"Dan Allah membuat perumpamaan bagi manusia agar mereka mengambil pelajaran."

Allah s.w.t. sering membuat perumpamaan untuk manusia supaya mereka sentiasa ingat, sehingga mereka pun beriman. Perumpamaan dapat memahamkan maksud lagi dapat meresap di hati pendengarnya daripada contoh yang nyata. Hal ini termasuk rahmatNya dan bagusnya pengajaranNya.

"26. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, dicabut dari atas bumi; tidak ada baginya suatu ketetapan pun." 

Perumpamaan kalimat yang buruk, iaitu kalimat kafir, kalimat kufur dan cabang-cabangnya, seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap atau tegak sedikit pun, iaitu tidak ada landasan dan tidak ada keteguhan baginya.

Inilah perumpamaan kekufuran orang-orang yang kafir. Mereka tidak mempunyai pokok, tiada cabang, tiada suatu amal pun darinya yang dinaikkan (diterima), dan tiada sesuatu pun yang diterima darinya. Kalimat kufur dan maksiat itu tiada landasan baginya, tiada keteguhan baginya, tidak bercabang ke atas dan tidak berkah.

Pelakunya tidak mendapatkan manfaat darinya, bahkan mendapatkan bahaya, amalnya tidak naik kepada Allah, tidak memberi manfaat bagi pelakunya apalagi orang lain.

Perihalnya sama dengan pohon bertawali, syiryan, hamalah, hanzal atau hanzalah (sejenis labu) yang pahit rasanya.

"27. Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh kehidupan dunia dan di akhirat;"

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Orang muslim apabila ditanya di dalam kuburnya, dia mengemukakan persaksian bahawa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahawa Muhammad adalah utusan Allah. Yang demikian itu adalah firmanNya, "Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh kehidupan dunia dan di akhirat."

Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh, iaitu kalimat yang baik atau kalimat tauhid dalam kehidupan di dunia, iaitu ketika datang fitnah syubhat dengan ditunjukkan kepada keyakinan, ketika datang fitnah syahwat dengan ditunjukkan kepada tekad yang kuat; mendahulukan apa yang dicintai Allah daripada menuruti hawa nafsunya.

Dan di akhirat atau di alam kubur, iaitu ketika maut menjemput dengan istiqamah di atas Islam, diberi husnul khatimah, dan mampu menjawab dengan benar pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir tentang Tuhannya, agamanya dan nabinya.

"dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim, dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki."

Allah menyesatkan orang-orang yang zalim sehingga tidak mampu menjawab pertanyaan itu, bahkan berkata, “Ee..,ee..,ee…, saya tidak tahu.” Sebagaimana disebutkan dalam hadis.

Dalam ayat ini terdapat dalil adanya fitnah kubur, nikmat kubur dan azab kubur. Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...