Khamis, 12 Disember 2019

16:84-89 Tafsir Surah An Nahl, ayat 84-89.

وَيَوْمَ نَبْعَثُ مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا ثُمَّ لا يُؤْذَنُ لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَلا هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ (٨٤) وَإِذَا رَأَى الَّذِينَ ظَلَمُوا الْعَذَابَ فَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ وَلا هُمْ يُنْظَرُونَ (٨٥) وَإِذَا رَأَى الَّذِينَ أَشْرَكُوا شُرَكَاءَهُمْ قَالُوا رَبَّنَا هَؤُلاءِ شُرَكَاؤُنَا الَّذِينَ كُنَّا نَدْعُوا مِنْ دُونِكَ فَأَلْقَوْا إِلَيْهِمُ الْقَوْلَ إِنَّكُمْ لَكَاذِبُونَ (٨٦) وَأَلْقَوْا إِلَى اللَّهِ يَوْمَئِذٍ السَّلَمَ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ (٨٧) الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يُفْسِدُونَ (٨٨) وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَؤُلاءِ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ (٨٩)

Allah s.w.t. berfirman menceritakan perihal orang-orang musyrik atau kafir kelak di kala mereka dikembalikan di hari akhirat.

"84. Dan pada hari Kami membangkitkan dari tiap-tiap umat seorang saksi," 

Ingatlah akan hari ketika Kami membangkitkan dari setiap umat seorang saksi, iaitu rasul mereka. Rasul akan menjadi saksi pada hari kiamat terhadap kebaikan dan keburukan umatnya, serta bagaimana sikap atau sambutan mereka terhadap seruannya.

"kemudian tidak diizinkan bagi orang-orang yang kafir dan mereka tidak dibolehkan minta maaf." 

Kemudian tidak diizinkan bagi orang-orang yang kafir mengemukakan alasan untuk membela diri kerana mereka sendiri mengetahui kebatilan dan kedustaan alasannya, dan mereka juga  tidak dibolehkan meminta maaf. Tidak akan diterima uzur mereka dan tidak akan diangkat siksa dari mereka.

"85. Dan ketika menyaksikan orang-orang yang zalim azab, maka tidak diringankan dari mereka dan mereka tidak diberi penangguhan." 

Apabila orang-orang musyrik itu telah menyaksikan azab, maka mereka tidak mendapat keringanan. Azab itu tiada putus-putusnya menimpa mereka dan tidak pernah berhenti barang sebentar pun. Mereka juga tidak diberi penangguhan.

Sesungguhnya neraka Jahanam itu didatangkan dengan ditarik oleh tujuh puluh ribu kendali, pada tiap kendali terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang menyeretnya.

Lalu muncullah salah satu leher neraka Jahanam kepada makhluk sambil mengeluarkan suara gemuruh, nyalanya sekali nyala, sehingga semua manusia pasti melutut kerana sangat ketakutan.

Kemudian neraka Jahanam berkata, "Sesungguhnya aku diperintahkan untuk menyiksa setiap orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala, iaitu orang-orang yang menjadikan tuhan lain di samping Allah," disebutkan juga macam-macam manusia lainnya.

Kemudian neraka Jahanam langsung mengambil mereka dari Mauqif (tempat mereka dihentikan) tanpa hisab lagi, sebagaimana burung mengambil (menyambar) biji-bijian.

Mereka tidak perlu dihisab kerana mereka tidak memiliki kebaikan, bahkan amal mereka akan dijumlahkan, lalu dihadapkan kepada mereka dan mereka mengakuinya, lalu dipermalukan di hadapan yang lain.

Kemudian Allah s.w.t. berfirman menceritakan tentang sikap berlepas diri tuhan-tuhan mereka dari perbuatan mereka di saat mereka sangat memerlukan sembahan-sembahan mereka.

"86. Dan apabila melihat orang-orang yang menyekutukan sekutu-sekutu mereka," 

Apabila orang-orang yang mempersekutukan Allah melihat apa yang mereka sembah selain Allah sewaktu di dunia atau syaitan-syaitan yang mengajak mereka menyembah selain Allah s.w.t.,

"mereka berkata, "Ya Tuhan kami, mereka ini sekutu-sekutu kami yang kami seru dari selain Engkau.""

Mereka menyebutkan kebatilannya, mengingkarinya dan tampak kebencian dan permusuhan antara mereka dengan yang mereka sembah, seakan-akan mereka menimpakan kesalahan kepada sesembahan mereka. Para sekutu mereka berlepas diri dari mereka.

"Maka mereka sampaikan kepada mereka perkataan, "Sesungguhnya kalian sungguh orang-orang pendusta.""

Lalu sekutu-sekutu atau sembahan-sembahan mereka menjawab, "Sesungguhnya kalian benar-benar orang-orang yang pendusta. Kalian yang menjadikan kami sebagai sekutu bagi Allah, kalian yang menyembah kami, sedangkan kami tidak memerintahkan demikian, dan kami tidak menyatakan bahawa kami berhak disembah. Oleh kerana itu, kalianlah yang salah."

"87. Dan mereka menyatakan kepada Allah pada hari itu tunduk dan hilang dari mereka apa yang mereka ada-adakan." 

Pada hari itu mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah dan lenyaplah segala yang mereka ada-adakan, iaitu kepercayaan bahawa Allah s.w.t. mempunyai sekutu-sekutu, dan bahawa sekutu-sekutu itu dapat memberi syafa'at kepada mereka di hadapan Allah s.w.t.

Mereka mengakui kekafiran mereka kepada Allah dan berdusta atas namaNya. Maka tiada yang dapat menolong mereka, tiada yang dapat membantu mereka, dan tiada yang dapat melindungi mereka.

"88. Orang-orang yang kafir dan mereka menghalang-halangi dari jalan Allah, Kami tambahkan mereka azab di atas azab disebabkan mereka membuat kerosakan." 

Orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari agama Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan demi siksaan. Mereka mendapat siksaan yang berlipatganda, sebagaimana kesalahan mereka yang juga berlipatganda, iaitu selalu berbuat kerosakan dengan menjauhi perkara yang hak dan menghalangi manusia dari mengikuti perkara yang hak.

Hal ini menunjukkan bahawa orang-orang kafir itu berbeda-beda dalam menerima azabnya. Sebagaimana orang-orang mukmin, berbeda-beda tingkatannya di dalam syurga, begitu juga darjat (kedudukan)nya. Allah s.w.t. berfirman kepada hamba dan rasulNya, Nabi Muhammad s.a.w.,

"89. Dan pada hari Kami membangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas kamu dari diri mereka" 

Ingatlah akan hari ketika Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, iaitu rasul mereka. Ingatlah kamu akan hari itu dan kengerian yang ada padanya serta kemuliaan yang besar dan kedudukan yang tinggi yang diberikan oleh Allah kepadamu pada hari itu.

"dan Kami datangkan denganmu saksi atas mereka itu." 

Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi terhadap umatmu, baik atau buruk sikap mereka. Hal ini termasuk keadilan Allah s.w.t., iaitu setiap rasul menjadi saksi terhadap umatnya, kerana para rasul lebih tahu daripada orang lain tentang umatnya, lebih adil dan lebih sayang. Tidak mungkin rasul bersaksi melebihi yang Beliau saksikan dengan menambah-nambah atau bahkan mengurangi.

"Dan Kami turunkan atas kamu Al Kitab untuk menjelaskan bagi tiap-tiap sesuatu, dan petunjuk, dan rahmat, dan khabar gembira bagi orang-orang muslim." 

Kami turunkan kepadamu Al Qur'an untuk menjelaskan segala sesuatu yang diperlukan manusia tentang urusan syari’at; baik tentang usuluddin maupun cabangnya. Sesungguhnya Al Qur'an itu mencakup semua ilmu yang bermanfaat, menyangkut berita yang terdahulu dan pengetahuan tentang masa mendatang.

Disebutkan semua perkara halal dan haram, serta segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia dalam urusan dunia, agama, penghidupan, dan akhiratnya. Al Quran menerangkan secara jelas, dengan lafaz-lafaznya yang jelas dan maknanya yang terang.

Allah s.w.t. mengulang perkara-perkara besar di dalamnya yang memang diperlukan hati kerana biasa dilalui di setiap waktu, terulang di setiap saat, ditampilkan dengan lafaz yang berbeda-beda dan dalil yang bermacam-macam agar menancap di hati, sehingga membuahkan kebaikan yang banyak tergantuh sejauh mana hal itu menancap di hatinya.

Bahkan Allah s.w.t. menggabung dalam lafaz yang sedikit lagi jelas makna-makna yang banyak, sehingga lafaznya seperti kaidah dan asas. Oleh kerana Al Qur’an menerangkan segala sesuatu, maka ia merupakan hujjah Allah terhadap hamba-hambaNya.

Ada yang mengatakan bahawa menjelaskan dalam ayat ini bermaksud menjelaskan Al Qur'an dengan Sunnah. Al Qur’an adalah petunjuk buat manusia yang berhati, agar mereka tidak tersesat dalam meniti hidup ini.

Al Qur’an adalah rahmat yang dengannya mereka mendapat kebaikan dan pahala di dunia dan akhirat, seperti menjadi baik hatinya dan tenteram, akalnya menjadi sempurna kerana menyelami makna-maknanya, amalnya mulia, akhlaknya utama, mendapatkan rezeki yang luas, mendapat pertolongan terhadap musuh, mendapatkan keridhaan Allah dan karamah (kemuliaan) yang besar, iaitu syurga.

Al Qur’an adalah khabar gembira dengan syurga bagi orang yang berserah diri kepada Allah.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...