Selasa, 31 Disember 2019

14:28-34 Tafsir Surah Ibrahim, ayat 28-34.

أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَةَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّوا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ  (٢٨) جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا وَبِئْسَ الْقَرَارُ (٢٩) وَجَعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلُّوا عَنْ سَبِيلِهِ قُلْ تَمَتَّعُوا فَإِنَّ مَصِيرَكُمْ إِلَى النَّارِ (٣٠) قُلْ لِعِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا يُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لا بَيْعٌ فِيهِ وَلا خِلالٌ (٣١) اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَسَخَّرَ لَكُمُ الأنْهَارَ (٣٢) وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَائِبَيْنِ وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ (٣٣) وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا إِنَّ الإنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ (٣٤)

Allah s.w.t. berfirman menerangkan keadaan orang-orang yang mendustakan RasulNya, seperti halnya orang-orang kafir Quraisy, dan kesudahan yang akan mereka peroleh.

"28. Tidakkah kamu lihat kepada orang-orang yang menukar nikmat Allah kekafiran,"

Tidakkah kamu lihat, perhatikan atau ketahui orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran? Nikmat Allah di sini bermaksud diutusNya Nabi Muhammad s.a.w. kepada segenap umat manusia yang mengajak kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat. Namun mereka membalas nikmat itu dengan sikap kufur, mendustakan atau ingkar kepada Allah.

"dan mereka menempatkan kaum mereka tempat kebinasaan?"

Al bawar bermaksud kebinasaan. Mereka juga menghalangi orang lain dari jalan Allah dan mengarahkan orang lain masuk ke dalam kebinasaan, iaitu dengan menyesatkan mereka.

Termasuk dalam hal ini adalah ketika mereka membujuk kaumnya untuk berangkat ke Badar melakukan peperangan dengan kaum mukmin, akhirnya mereka dan kaumnya tewas dan jatuh ke dalam lembah kebinasaan. Di dunia mereka dikalahkan, dan di akhirat dimasukkan ke neraka.

"29. Neraka Jahannam, mereka memasukinya dan seburuk-buruk tempat menetap."

Iaitu neraka Jahannam. Mereka masuk ke dalamnya di akhirat. Panasnya mengelilingi mereka dari segenap penjuru. Itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

"30. Dan mereka menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu supaya mereka menyesatkan dari jalanNya." 

Orang-orang kafir itu telah menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah yang mereka sembah di samping menyembah Allah, supaya mereka menyesatkan manusia dari jalanNya. Mereka mengajak manusia kepada hal tersebut. Kemudian Allah s.w.t. mengancam mereka dengan ancaman yang keras melalui lisan Nabi Muhammad s.a.w.,

"Katakanlah, "Bersenang-senanglah kalian maka sungguh tempat kembali kalian kepada neraka.""

Bersenang-senanglah kalian. Selagi kalian mampu melakukannya di dunia, lakukanlah. Tetapi apa pun yang akan terjadi, maka sesungguhnya tempat kembali dan tempat menetap kalian ialah neraka.

Allah s.w.t. berfirman memerintahkan Nabi Muhammad s.a.w.,

"31. Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang beriman,"

Perintahkanlah kepada hamba-hambaKu yang telah beriman agar taat kepadaKu, menunaikan kewajiban mereka kepadaKu dan berbuat baik kepada makhlukKu. Hendaklah mereka melakukan amal-amal yang dapat memperbaiki keadaan mereka.

"mereka mendirikan solat"

Hendaklah mereka mendirikan solat yang merupakan pengejawantahan (perlaksanaan) penyembahan diri kepada Allah s.w.t. semata, tiada sekutu bagiNya. Mendirikan solat bermaksud menunaikannya pada waktunya masing-masing, memelihara batasan-batasannya, rukuk, khusuk dan sujudnya.

"dan mereka menginfakkan dari apa yang Kami beri mereka rezeki dengan tersembunyi dan terang-terangan"

Hendaklah mereka menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan. Infak di sini mencakup infak yang wajib, seperti zakat, infak kepada orang yang ditanggungnya dan sebagainya. Juga mencakup infak yang sunat, seperti sedekah dan sebagainya.

"sebelum datang hari tidak ada jual beli di dalamnya dan tidak ada persahabatan."

Hendaklah mereka mengerjakan hal tersebut dengan segera demi untuk keselamatan diri mereka sebelum datang hari kiamat, yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. Pada hari itu tidak ada penebusan dosa dan pertolongan sahabat.

Tidak akan diterima dari seorang pun tebusan yang diajukannya untuk menyelamatkan dirinya, walaupun dengan menjual dirinya. Tidak ada teloransi persahabatan terhadap orang yang wajib terkena hukuman. Pada hari itu, bukan lagi waktunya mengejar yang telah luput, tidak berlaku jual beli, pemberian dari kawan dan sebagainya.

Yang ada pada hari itu hanyalah keadilan semata-mata. Masing-masing sibuk dengan urusannya. Oleh kerana itu, hendaknya seorang hamba memperhatikan apa yang telah disediakan untuk hari kiamat, hendaknya dia hisab dirinya sebelum menghadapi hisab yang besar.

Allah s.w.t. berfirman menyebutkan nikmat-nikmatNya yang telah Dia berikan kepada makhlukNya,

"32. Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan Dia menurunkan dari langit air,"

Allahlah yang telah menciptakan langit yang berlapis-lapis sebagai atap yang dipeliharaNya dan bumi yang menjadi hamparannya, dengan keadaannya yang luas dan besar, dan Dia menurunkan air hujan dari langit.

"lalu Dia mengeluarkan dengannya buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian."

Kemudian dengan air hujan itu Dia mengeluarkan buah-buahan yang bermacam-macam dan hasil tanaman yang beraneka ragam warna, bentuk, rasa, bau dan manfaatnya, sebagai rezeki untuk kalian.

"Dan Dia menundukkan untuk kalian bahtera agar ia dapat berlayar di laut dengan perintahNya."

Dia telah menundukkan kapal bagi kalian sehingga ia dapat mengapung di atas air laut dan berlayar menempuhnya dengan izin dan kehendak Allah. Dia memudahkan kalian membuatnya, membuat kalian menguasainya, menjaga kapal itu di hadapan gelombang air laut yang besar agar dapat membawa kalian dan membawa barang-barang kalian ke tempat yang kalian tuju.

Allah menundukkan laut untuk membawa kapal agar orang-orang yang musafir menempuh jalan laut dapat bepergian dari suatu daerah ke daerah yang lain untuk mengangkut keperluan mereka dari suatu daerah ke daerah yang lain.

"Dan Dia menundukkan untuk kalian sungai-sungai."

Dia telah menundukkan sungai-sungai yang membelah bumi, lalu mengalir dari suatu daerah ke daerah yang lain, sebagai rezeki buat kalian berupa air minum, pengairan, pembersihan dan kegunaan-kegunaan lainnya yang bermanfaat bagi kalian.

"33. Dan Dia menundukkan untuk kalian matahari dan bulan keduanya tetap beredar."

Dia telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar dalam orbitnya untuk memberi maslahat bagimu, bagi haiwan ternakmu, dan bagi tanamanmu. Matahari dan bulan silih berganti. Keduanya terus beredar pada garis edarnya tanpa henti.

"Dan Dia menundukkan untuk kalian malam dan siang."

Dia telah menundukkan bagi kalian malam untuk kalian beristirahat, dan menundukkan siang bagi kalian untuk kamu mencari kurniaNya.

Malam dan siang hari saling berebutan. Adakalanya siang hari mengambil sebahagian waktu malam hari hingga menjadi bertambah panjang. Adakalanya malam mengambil sebahagian waktu dari siang hari sehingga siang hari pendek waktunya dan malam hari panjang.

"34. Dan Dia berikan pada kalian segala apa yang kalian mohonkan kepadaNya."

Dia menyediakan bagi kalian segala sesuatu yang kalian perlukan dalam semua keadaan sesuai dengan apa yang kalian mohonkan kepadaNya, baik dengan lisanulmaqaal (ucapan) maupun lisaanul haal (keadaan yang menunjukkan perlu). Dia memberikan semua yang kalian mohonkan kepadaNya dan yang tidak kalian mohonkan kepadaNya.

"Dan jika kalian menghitung nikmat Allah kalian tidak dapat menghitungnya."

Jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah yang dianugerahkanNya kepada kalian, tidaklah mampu kalian menghinggakannya. Kalian tidak akan mampu menghitungnya, terlebih lagi untuk menunaikan syukur kalian.

Sesungguhnya hak Allah itu jauh lebih berat daripada apa yang dikerjakan oleh hamba-hambaNya sebagai rasa syukurnya. Sesungguhnya nikmat-nikmat Allah itu jauh lebih banyak daripada apa yang dihitung-hitung oleh hamba-hambaNya, tetapi mereka melakukan taubatnya di pagi dan di petang hari.

Rasulullah s.a.w. pernah mengucapkan doa berikut, "Ya Allah, bagi Engkaulah segala puji yang tidak pernah tercukupkan, tidak pernah terpisahkan, dan tidak pernah tertinggalkan, wahai Tuhan kami."

"Sesungguhnya manusia sungguh sangat zalim sangat ingkar."

Sesungguhnya manusia sangat zalim terhadap dirinya dengan bermaksiat, dan mereka sangat mengingkari nikmat Allah. Inilah tabi’at manusia, zalim, berani berbuat maksiat, meremehkan hak-hak Tuhannya, mengingkari nikmat Allah, tidak mensyukurinya dan tidak mengakuinya.

Kecuali orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah untuk mensyukuri nikmat-nikmatNya, mengenal hak Tuhannya dan menunaikannya.

Dari ayat 32-34 disebutkan nikmat-nikmat Allah secara garis besar dan secara rinci; dengan ayat itu Allah mengajak hamba-hambaNya mensyukuriNya dan mengingatNya, mendorong mereka untuk meminta dan berdoa kepadaNya di malam dan siang hari, sebagaimana nikmat-nikmatNya datang kepada mereka di setiap waktu.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...