Isnin, 16 Disember 2019

29:19-23 Tafsir Surah Al Ankabut, ayat 19-23.

أَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللَّهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (١٩) قُلْ سِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللَّهُ يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الآخِرَةَ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٢٠) يُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَيَرْحَمُ مَنْ يَشَاءُ وَإِلَيْهِ تُقْلَبُونَ (٢١) وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ فِي الأرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ (٢٢) وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَلِقَائِهِ أُولَئِكَ يَئِسُوا مِنْ رَحْمَتِي وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (٢٣) 

Allah s.w.t. berfirman menceritakan kisah Nabi Ibrahim a.s., bahawa Beliau memberi petunjuk kepada kaumnya untuk membuktikan adanya hari berbangkit yang mereka ingkari melalui apa yang mereka saksikan di dalam diri mereka sendiri.

"19. Dan apakah tidak mereka perhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan, kemudian mengulanginya?"

Perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk. Allah menciptakan mereka yang pada sebelumnya mereka bukanlah sebagai sesuatu yang disebut-sebut, iaitu tiada. Kemudian mereka ada dan menjadi manusia yang dapat mendengar dan melihat.

Kalian akan mendapati makhluk, baik dari kalangan manusia maupun haiwan sentiasa terwujud sedikit demi sedikit. Kalian juga melihat tanaman tumbuh sedikit demi sedikit, dan kalian menemukan awan, angin dan sebagainya mengalami pembaruan, bahkan makhluk semuanya selalu mengalami permulaan dan pengembalian.

Perhatikanlah mereka ketika mengalami mati yang kecil, iaitu tidur ketika malam menimpa mereka. Maka gerakan mereka pun mulai tenang, suara terhenti dan mereka di tempat tidurnya seperti orang yang mati. Mereka selama malam itu tetap seperti itu sampai tiba waktu pagi. Mereka pun bangun dari tidurnya dan bangkit dari kematiannya.

Di antara mereka ada yang bersyukur dengan mengatakan, “Alhamdulilahilladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepadaNyalah kami dibangkitkan)."

Kemudian Dia mengulangi kembali penciptaan itu pada hari Kiamat. Tuhan yang memulai penciptaan itu mampu mengembalikannya menjadi hidup kembali.

"Sesungguhnya demikian itu bagi Allah mudah."

Sesungguhnya memulai penciptaan makhluk dan mengulanginya kembali itu mudah dan ringan bagi Allah. Jika mereka masih ragu-ragu, berilah mereka petunjuk akan hal tersebut melalui segala sesuatu yang mereka saksikan.

"20. Katakanlah, "Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana Dia memulai penciptaan,""

Berjalanlah di muka bumi dengan badan dan hati kalian. Maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan makhluk dari permulaannya. Segala sesuatu yang kalian saksikan di cakrawala, berupa berbagai macam tanda-tanda kekuasaan Allah yang telah menciptakannya, iaitu langit dan bintang-bintang yang ada padanya, baik yang bersinar maupun yang tetap dan yang beredar.

Juga bumi serta lembah-lembah, gunung-gunung yang ada padanya, dan tanah datar yang terbuka dan hutan-hutan, serta pepohonan dan buah-buahan, sungai-sungai dan lautan.

Semuanya itu menunjukkan statusnya sebagai makhluk, juga menunjukkan adanya yang menciptakannya, yang mengadakan, serta memilih segalanya. Dialah yang bila ingin menciptakan hanya mengatakan terhadap sesuatu, "Jadilah," maka terjadilah ia.

"kemudian Allah menjadikan kejadian yang lain. Sesungguhnya Allah atas segala sesuatu Mahakuasa."

Kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir, iaitu Dia menjadikannya sekali lagi kelak di hari kiamat. Dia membangkitkan manusia setelah mati kelak di akhirat, dan mereka akan hidup kekal di salah satu tempat; syurga atau neraka. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

"21. Dia mengazab siapa yang Dia kehendaki dan Dia merahmati siapa yang Dia kehendaki," 

Allah mengazab siapa yang Dia kehendaki, dan memberi rahmat kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia sendiri yang memberikan hukum jaza’i (pembalasan), iaitu mengazab mereka yang bermaksiat dan memberikan pahala dan rahmat kepada orang-orang yang taat.

Dialah Yang menentukan lagi Yang Mengatur, Dia berbuat apa yang dikehendakiNya dan memutuskan apa yang dikehendakiNya, tiada yang menanyakan apa yang telah diputuskanNya, dan tiada yang meminta pertanggungjawaban terhadap apa yang diperbuatNya, bahkan merekalah yang akan dimintai pertanggungjawabannya.

Hanya milikNyalah semua makhluk dan semua urusan, apa yang dilakukannya hanyalah keadilan belaka, kerana Dia adalah Raja Yang tidak pernah berbuat aniaya barang seberat zarrah pun.

Disebutkan di dalam sebuah hadis, "Sesungguhnya Allah itu seandainya Dia mengazab semua penduduk langitNya dan semua penduduk bumiNya, Dia benar-benar akan mengazab mereka, sedangkan Dia tidak berbuat aniaya terhadap mereka."

"dan kepadaNya kalian akan dikembalikan."

Hanya kepadaNya kalian akan dikembalikan kelak pada hari kiamat. Kalian akan dikembalikan ke negeri akhirat, negeri yang di sana berlaku hukum-hukum jaza’i (azab dan rahmatNya). Oleh kerana itu, kerjakanlah sebab untuk memperoleh rahmatNya iaitu taat dan jauhilah sebab yang mendatangkan azabNya iaitu maksiat.

"22. Dan tidaklah kalian melemahkan baik baik di bumi dan tidak di langit," 

Tidaklah kalian wahai orang-orang yang mendustakan dan yang berani berbuat maksiat dapat melepaskan diri dari azab Allah. Janganlah kalian menyangka bahawa kalian akan dibiarkan, atau kalian dapat melemahkan Allah.

Janganlah kalian tertipu oleh kemampuan kalian bahawa kalian dapat meloloskan diri dari azab Allah. Sesungguhnya kalian tidak dapat meloloskan diri dariNya di tempat mana pun di alam semesta ini, kerana alam ini milik Allah s.w.t.

Tiada seorang pun dari kalangan penduduk langit dan bumi yang boleh menyelamatkan diri dari azabNya, bahkan Dia Mahaperkasa di atas semua hambaNya. Segala sesuatu takut kepadaNya dan berhajat kepadaNya, sedangkan Dia Mahakaya dari selainNya.

"dan tidak bagi kalian dari selain Allah dari pelindung dan tidak penolong."

Sekali-kali tiadalah bagi kalian pelindung dan penolong selain Allah. Waliy juga boleh diertikan pengurus, iaitu bahawa kalian tidak memiliki pengurus yang mengurus kalian terhadap hal yang bermaslahat bagi kalian baik dalam hal agama maupun dunia selain Allah.

Allah s.w.t. berfirman memberitahukan tentang orang yang telah hilang kebaikannya dan yang ada hanya keburukan,

"23. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan pertemuan denganNya, mereka itu putus asa dari rahmatKu," 

Mereka kafir kepadaKu, kepada para rasulKu dan apa yang mereka bawa, mereka juga mendustakan pertemuan denganKu, di sisi mereka yang ada hanyalah dunia. Kerana itulah mereka melakukan perbuatan syirik dan kemaksiatan, kerana tidak ada dalam hati mereka rasa takut terhadap perbuatan mereka itu.

Orang-orang yang ingkar dan kafir kepada hari akhirat, tiada bahagian bagi mereka dari rahmatKu. Mereka tidak mengerjakan perbuatan yang menjadi sebab mendapatkan rahmat. Jika mereka berharap rahmatNya, tentu mereka akan melakukan perbuatan yang mendatangkan rahmatNya.

Berputus asa dari rahmat Allah merupakan dosa yang besar. Ia terbahagi menjadi dua:

(1) Putus asa orang-orang kafir, di mana mereka meninggalkan semua sebab yang dapat mendekatkan mereka kepada rahmat Allah,

(2) Putus asa para pelaku maksiat kerana banyaknya dosa yang mereka lakukan sehingga membuat mereka berputus asa.

Biasanya putus asa terjadi kerana tidak mengenal siapa Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, betapa pun besar dosa yang dilakukan hamba, maka Dia tetap membuka pintu taubat selama ajal belum tiba dan matahari belum terbit dari barat.

"dan mereka itu bagi mereka azab yang pedih."

Mereka itu akan mendapat azab yang pedih, iaitu menyakitkan lagi keras di dunia dan akhirat.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...