Isnin, 16 Disember 2019

32:15-22 Tafsir Surah As Sajdah, ayat 15-22.

إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ (١٥) تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (١٦) فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٧)أَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًا لا يَسْتَوُونَ (١٨) أَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ الْمَأْوَى نُزُلا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٩) وَأَمَّا الَّذِينَ فَسَقُوا فَمَأْوَاهُمُ النَّارُ كُلَّمَا أَرَادُوا أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا وَقِيلَ لَهُمْ ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ (٢٠) وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الأدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الأكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (٢١) وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ (٢٢)

Allah s.w.t. berfirman menyebutkan tentang orang-orang yang beriman kepada ayat-ayatNya dan menyifati keadaan mereka, serta pahala yang Dia sediakan untuk mereka.

"15. Sungguh hanyalah orang beriman kepada ayat-ayat Kami orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya," 

Orang-orang yang beriman yang hakiki dengan ayat-ayat Kami, iaitu orang-orang yang membenarkan ayat-ayat Kami hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), iaitu dibacakan kepada mereka ayat-ayat Al Qur’an, disampaikan nasihat oleh para rasul Allah, diajak berfikir dan merenungi, mereka mahu mendengarnya, menaatinya, menerimanya dan mengikutinya, baik melalui ucapan maupun perbuatan mereka.

"mereka menyungkur bersujud" 

Mereka bersujud kepada Allah serta khusyuk dan tunduk merendahkan diri. Disunatkan mengerjakan sujud tilawah apabila membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah yang seperti ini.

"dan bertasbih dengan memuji Tuhan mereka," 

Mereka bertasbih serta memuji Tuhannya, iaitu mengucapkan “Subhaanallahi wa bihamdih.”

"dan mereka tidak menyombongkan diri."

Sedangkan mereka tidak menyombongkan diri, baik dengan hati maupun dengan badan, iaitu tidak enggan untuk mengikuti dan menaatinya, tidak sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang jahil dari kalangan orang-orang kafir dan orang-orang yang derhaka.

Oleh kerana itu, mereka tawadhu’ kepadanya, menerimanya, dan menghadapinya dengan sikap lapang dada dan menerima, dan dengannya mereka dapat mencapai keridhaan Allah dan terbimbing ke jalan yang lurus.

"16. Menjauh lambung-lambung mereka dari tempat berbaring," 

Rusuk-rusuk mereka jauh dari tempat tidurnya, iaitu mereka selalu tidak tidur di waktu biasanya orang tidur, tidak berbaring di tempat tidur atau tempat pembaringannya, untuk mengerjakan solat Isya, qiyamul lail atau solat sunat di malam hari (tahajjud) bermunajat kepada Allah, yang sesungguhnya lebih nikmat dan lebih dicintai mereka.

Ada yang mengatakan bahawa mereka menunggu di antara dua solat Isya (Magrib dan Isya).  Ada yang mengatakan mereka menunggu kedatangan waktu solat Isya. Ada yang mengatakan mereka mengerjakan solat Isya dan solat Subuh secara berjamaah.

"mereka berdoa kepada Tuhan mereka dengan rasa takut dan berharap," 

Sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya untuk meraih maslahat agama maupun dunia, dan terhindar dari bahaya dengan rasa takut dan penuh harap.

Mereka menggabung kedua sifat itu, mereka takut amal mereka tidak diterima, dan berharap sekali agar diterima, mereka takut kepada azab Allah dan berharap sekali pahalaNya yang berlimpah.

"dan dari apa yang Kami berikan rezeki mereka mereka menafkahkan."

Mereka menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Tidak disebukan batasan infak dan orang yang diberi infak untuk menunjukkan keumuman, oleh kerananya masuk ke dalamnya infak yang wajib seperti zakat, kaffarat, menafkahi isteri dan kerabat dan berinfak pada jalur-jalur kebaikan.

Mereka menghimpunkan antara amal-amal taqarrub yang wajib dan yang sunat, dan orang yang paling terkemuka, paling depan dan paling dihormati dalam hal ini baik di dunia maupun di akhirat adalah Rasulullah s.a.w.

Berinfak dan berbuat ihsan dengan harta adalah baik secara mutlak, akan tetapi pahala tergantung niat dan manfaat yang dihasilkan. Inilah amal orang-orang yang beriman.

"17. Maka tidak seorang pun mengetahui diri apa yang disembunyikan bagi mereka dari menyejukkan pandangan mata" 

Tiada seorang pun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, iaitu bermacam-macam nikmat yang menyedapkan pandangan mata dan menyenangkan hati berupa kebaikan yang banyak, kenikmatan yang sempurna, kegembiraan dan kelazatan.

Allah s.w.t. berfirman di dalam sebuah hadis Qudsi, “Aku sediakan untuk hamba-hambaKu yang soleh sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terlintas di hati manusia.”

"sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan."

Sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan. Sebagaimana mereka solat di malam hari dan berdoa, serta menyembunyikan amal, maka Allah membalas mereka dengan pahala besar yang disembunyikan sebagai balasan terhadap amal yang mereka kerjakan.

Allah s.w.t. mengingatkan kepada akal apa yang terpendam di dalamnya, iaitu berbedanya orang mukmin dengan orang kafir.

"18. Maka apakah orang yang benar-benar beriman seperti orang yang benar-benar fasik?" 

Allah s.w.t. dengan keadilan dan kemuliaanNya, di hari kiamat kelak Dia tidak akan menyamakan keputusan hukumNya antara orang yang beriman kepada ayat-ayatNya lagi mengikuti rasul-rasulNya dengan orang-orang yang fasik.

Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang mengisi hatinya dengan keimanan, anggota badannya tunduk kepada syariat, imannya menghendaki adanya pengaruh dan kesan, iaitu meninggalkan kemurkaan Allah yang keberadaannya merugikan keimanan.

Sedangkan orang-orang yang fasik adalah orang-orang yang keluar dari jalan ketaatan kepada Tuhannya lagi mendustakan rasul-rasul Allah yang diutus kepadanya. Mereka mengosongkan hatinya dari keimanan, di dalamnya tidak terdapat pendorong dari sisi agama, sehingga anggota badannya segera mengerjakan kebodohan dan kezaliman, seperti dosa dan maksiat.

"Mereka tidak sama."

Mereka tidak sama baik secara akal maupun syara’, sebagaimana tidak sama antara malam dengan siang, cahaya dengan kegelapan. Mereka tidak sama kelak di sisi Allah pada hari kiamat.

Telah disebutkan bahawa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ali ibnu Abu Talib dan Uqbah ibnu Abu Mu'it. Kerana itulah maka diputuskan perkara mereka melalui firmanNya,

"19. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal soleh," 

Iaitu orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan atau amal-amal soleh yang wajib maupun yang sunat. Hati mereka membenarkan ayat-ayat Allah dan mengamalkan sesuai dengan petunjuknya, iaitu amal-amal yang soleh.

"maka bagi mereka syurga-syurga tempat kediaman," 

Maka mereka akan mendapat syurga-syurga yang di dalamnya terdapat tempat-tempat tinggal, binaan-binaan dan rumah-rumah yang tinggi-tinggi. Syurga-syurga itu merupakan tempat kelazatan, ladang kebaikan, tempat kesenangan, menyenangkan hati, jiwa maupun ruh, tempat yang kekal, berada di dekat Tuhan Yang Maha Penguasa, bersenang-senang kerana dekat denganNya, kerana melihat wajahNya dan mendengarkan ucapanNya.

"sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan."

Sebagai sajian dan kehormatan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Amal yang Allah kurniakan kepada mereka, itulah yang membuat mereka sampai ke tempat-tempat yang tinggi dan indah itu, yang tidak mungkin diraih dengan pengorbanan harta, pembantu dan anak, bahkan tidak juga dengan jiwa dan roh, selain dengan iman dan amal soleh.

"20. Dan adapun orang-orang yang fasik, maka tempat kediaman mereka neraka."

Adapun orang-orang yang fasik, iaitu orang-orang yang kafir atau orang-orang yang keluar dari jalan ketaatan, maka tempat kediaman mereka adalah neraka. Di dalamnya terdapat kesengsaraan dan siksa, dan tidak akan diringankan walaupun sesaat siksa yang menimpa mereka.

"Setiap kali mereka hendak untuk mereka akan keluar darinya, mereka dikembalikan di dalamnya" 

Setiap kali mereka hendak keluar darinya kerana azabnya yang begitu dahsyat, mereka dikembalikan semula ke dalamnya.

"dan dikatakan kepada mereka, "Rasakanlah azab neraka yang kalian dengannya mendustakan.”" 

Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kalian mendustakannya. Dikatakan hal itu kepada mereka dengan nada kecaman dan celaan.

"21. Dan sungguh Kami timpakan pada mereka dari siksa yang dekat sebelum siksa yang lebih besar;" 

Sesungguhnya Kami pasti merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat, iaitu musibah-musibah di dunia seperti malapetaka, dibunuh, ditawan, kemarau panjang, cobaan yang menimpa keluarganya, ditegakkannya hukuman-hukuman had atas mereka, penyakit, ketika dicabut nyawa dan ketika di alam barzakh, sebelum azab yang lebih besar di akhirat. Ayat ini di antara dalil adanya azab kubur

"agar mereka kembali."

Agar atau mudah-mudahan mereka yang masih hidup di antara mereka kembali ke jalan yang benar dengan beriman.

"22. Dan siapakah lebih zalim dari orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling darinya?" 

Orang yang paling zalim atau aniaya adalah orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Allah, yang telah disampaikan dan dijelaskan dengan terang ayat-ayat itu kepadanya, padahal Tuhannya ingin mendidiknya, menyempurnakan nikmatNya kepadanya melalui tangan rasulNya.

Ayat-ayatNya memerintahkan dan mengingatkannya terhadap hal yang bermaslahat baginya baik bagi agamanya maupun dunianya, melarangnya terhadap hal yang merugikan agama dan dunianya yang seharusnya disikapi dengan beriman dan menerima, tunduk dan bersyukur.

Akan tetapi dia membalasnya dengan sikap yang sebaliknya, dia tidak beriman dan tidak mengikutinya, bahkan dia berpaling darinya, membelakanginya, meninggalkannya, mengingkarinya dan berpura-pura melupakannya seakan-akan dia tidak mengenalnya.

Oleh kerana itu, Allah s.w.t. berfirman mengancam orang yang berbuat demikian,

"Sungguh Kami terhadap orang-orang yang berdosa adalah yang akan memberikan balasan."

Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan yang keras kepada orang-orang yang berbuat demikian.

Tiada ulasan:

KANDUNGAN.

JUZUK 1. Isti'adzah.    Al Fatihah 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 . Al Baqarah 1-5 , 6-7 , 8-9 , 10-16 , 17-20 , 21-25 , 26-27 , 28-29 , 3...